2.1.2 Struktur Dal
A. Struktur Dalam B Untuk meng
mempelajari sifat ge bumi dengan mempe
permukaan bumi. Da waktu dan tidak sesua
waktu tempuh gelomba tersebut tidak meram
densitas, namun gelom mempunyai densitas be
bulatan yang homoge
Gambar 2.3 Bentuk bumi sekarang
Dalam Bumi
Bumi Klasik ngetahui struktur dalam bumi, dapat dike
gelombang gempa yang merambat di dalam pelajari waktu tempuh perambatan gelomba
ari hasil mempelajari waktu tempuh itu, dida suai dengan hasil yang diperhitungkan berdas
bang yang diperlukan. Hal ini menyatakan ba rambat dalam satu jenis medium mempun
gelombang tersebut merambat melalui beberap s bervariasi. Dengan kata lain, bumi tidak lah m
gen melainkan terdiri dari beberapa lapisan
10
diketahui dengan m struktur dalam
bang sampai ke didapatkan variasi
dasarkan jarak dan bahwa gelombang
punyai satu nilai apa medium yang
h merupakan suatu n yang konsentris
dengan densitas yang dan mengecil ketika m
Dari hasil te berdasarkan komposis
a Inti Bumi Cor Inti bumi terdi
dengan besar de b Selebung Bum
Mempunyai menyusunnya
Si, dan oksige c Kerak Bumi E
Mempunyai de benua dan k
almunium Al almunium sia
sima.
Gambar
g berbeda. Densitas yang besar terakumulasi pa menjauh dari pusat bumi.
tersebut, struktur dalam bumi dibagi menj posisi kimia yang menyusunnya yaitu:
ore rdiri dari besi Fe dan nikel Ni, hal ini didas
r densitas dari kedua unsur tersebut yaitu 9,5 – umi Mantle
densitas 3,3 – 5,7 grcm
3
dengan uns a yaitu magnesium Mg, besi Fe, almunium
igen O. Earth Crust
densitas rata-rata 2,7 grcm
3
dan hanya te kerak samudera yang terbentuk dari unsur
l, dan magnesium Mg. Kerak benua terdiri sial dan kerak samudera terdiri dari silikon
r 2.4 Struktur dalam bumi klasik berdasarkan komp
11
i pada pusat bumi,
enjadi 3 bagian
dasarkan kesamaan – 14,5 grcm
3
.
unsur-unsur yang unium Al, silikon
terdiri dari kerak unsur silikon Si,
ri dari silikon dan kon dan magnesium
mposisi kimia.
12
B. Struktur Dalam Bumi Modern Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan tentang kegempaan yaitu
dengan mempelajari sifat perambatan gelombang-gelombang gempa bumi primer P dan sekunder S, ditemukan kembali fakta yang menyatakan bahwa lapisan
struktur dalam bumi tidak hanya berdasarkan komposisinya saja, namun juga adanya perubahan sifat fisik physical property seperti kuat batuan rock strengh
dan fasanya baik padat maupun cair. Berikut ini adalah struktur dalam bumi berdasarkan sifat fisiknya physical
property :
a Inti Dalam dan Inti Luar inner core dan outer core
Dari sifat fisiknya yang tidak dapat merambatkan gelombang S Gambar 2.5 inti luar bumi diperkirakan berfasa cair, namun gelombang S itu
kembali muncul ketika rambatan gelombang tersebut semakin kedalam, dari kenyataan ini dapat disimpulkan bahwa inti bumi terdiri dari dua
bagian, inti bumi bagian luar berfasa cair dan inti bumi bagian dalam berfasa padat, namun jika dilihat dari segi komposisinya diperkirakan
mempunyai kesamaan unsur penyusunnya.
Gambar 2.5 Penjalaran gelombang P dan S dalam struktur bawah bumi
13
b Mesosfir mesosphere Kekuatan strength material padat sangat dipengaruhi oleh suhu dan
tekanan. Suatu material padat bila dipanaskan akan berkurang atau hilang kekuatan yang dimilikinya. Dengan adanya perbedaan suhu dan tekanan,
selubung dan kerak bumi dibedakan menjadi tiga bagian yang mempunyai kekuatan yang berbeda. Semakin besar suhu dan tekanan yang ada,
semakin besar pula kekuatan dari batuan tersebut. Hal ini berarti batuan yang mempunyai kekuatan besar berada dekat dengan inti bumi dan
semakin berkurang kekuatannya terhadap batuan yang menjauh dari inti bumi.
c Astenosfir asthenosphere Lapisan ini terbentuk akibat terjadinya keseimbangan antara suhu dan
tekanan disini sedemikian rupa dan menjadikan materialnya dalam keadaan mendekati titik leburnya. Karena hampir melebur mengakibatkan
struktur lapisan ini menjadi lemah dan memungkinkan material tersebut untuk mengalir dan mudah terdeformasi.
d Litosfir lithosphere Lapisan ini merupakan lapisan yang batuan, dan mempunyai sifat dingin,
kuat, dan kaku rigid. Litosfir memiliki bentuk yang patah-patah atau pecah-pecah dan menjadi lempeng-lempeng yang besar. Lempeng-
lempeng tersebut selalu bergerak seolah-olah terapung diatas astenosfir dan lebih dikenal sebagai lempeng tektonik.
14
Gambar 2.6 Struktur dalam bumi modern berdasarkan sifat fisik.
2.1.3 Pergerakan Lempeng Tektonik