Menentukan Perubahan Kecepatan Gelombang Primer Dengan

54

3.3.1 Menentukan Perubahan Kecepatan Gelombang Primer Dengan

Kecepatan Gelombang Sekunder V p V s Telah dijelaskan dalam bab II bahwa stress dan strain terkait dengan perbandingan perubahan kecepatan gelombang primer dan kecepatan gelombang skunder atau . Namun sangat sulit untuk mengamati stress dan strain dilapangan karena keterbataan peralatan yang ada. Kesulitan ini dapat diatasi dengan mengamati . Dalam mengamati perubahan diperlukan parameter-parameter, yaitu: selisih waktu datang gelombang sekunder dan waktu tiba gelombang primer atau − , dan selisih waktu tiba gelombang P dengan origin time RS sebagai waktu terjadinya gempa bumi atau − RS. P wave S wave t p s-p time t s Gambar 3.2 Bentuk umum gelombang seismik dari gempa bumi Gambar 3.2 menjelaskan bentuk gelombang primer dan gelombang sekunder dalam suatu gelombang seismik. Penentuan dan di dapat 55 berdasarkan pembacaan gelombang seismik yang memiliki atau terjadi perubahan amplitude secara tiba-tiba tidak sewajarnya. Gelombang sekunder selalu terjadi setelah terjadinya gelombang primer sehingga antara dan akan mempunyai selisih waktu − . Untuk mendapatkan nilai dari diagram Wadati ini maka dapat dibentuk: E d S h D i F Gambar 3.3 Model penjalaran gelombang gempa bumi T = . … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . 3.1 Dengan mengacu pada gambar 3.3: V V − RS = − RS V V − RS = {4 − 5 + 4 − RS5} V V − RS = 4 − 5 + − RS 4V V − 54 − RS5 = − V V − = t Z − t V − RS − 1 = − − RS 56 Jadi L = 1[ = 4 5 − 1 … … … … … … … … … … … … … … … … . … 3.2 dimana: D : jarak sumber gempa terhadap stasiun pengamat V : kecepatan 0 F G t : waktu penjalaran gelombang F G V s : kecepatan gelombang S 0 F G V p : kecepatan gelombang P 0 F G t s : waktu tiba gelombang S F G t p : waktu tiba gelombang P F G OT : Origin Time F G Dari penyebaran data 4 − 5 dan 4 − RS5 dapat dibuat suatu persamaan garis linier. Grafik 4 − 5 terhadap 4 − RS5 merupakan garis linear dengan gradien − 1 THORNE, LAY,. and TERRY, C,. WALLACE, 1995. Dengan persamaan C = H + L; maka: 4 − 5 = H + L 4 − RS5 … … … … … … … … … … … … . . … . . … . … . . . 3.3 dimana nilai a dan b masing-masing konstanta, maka dapat ditulis: 4 5 = L + 1 … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . 3.4 57

3.3.2 Menentukan Hubungan V