Instrumen Pengukuran Pola Asuh

Meuler dalam Sujata 2010 dalam penelitiannya menemukan hasil bahwa anak-anak yang diasuh oleh orang tua yang otoriter banyak menunjukkan ciri-ciri adanya sikap menunggu dan menyerahkan segala-galanya pada pengasuhnya. Baldin dalam Sujata 2010 menemukan dalam penelitiannya dengan membandingkan keluarga yang melakukan pola asuh demokratis dengan otoriter terhadap anaknya, bahwa pola asuh dari orang tua demokratis menimbulkan ciri- ciri berinisiatif, berani, lebih giat, dan lebih bertujuan. Orang tua yang bersikap sangat otoriter menyebabkan semakin berkurangnya ketidaktaatan anak, bersikap menunggu, tidak dapat merencanakan sesuatu, daya tahan kurang, dan menunjukkan ciri – ciri takut. Setiap kegiatan pola asuh akan berpengaruh terhadap anak dalam perilaku tertentu. Pada dasarnya, setiap tipe pola asuh orang tua mempunyai kekurangan dan kelebihan sehingga dalam kenyataannya orang tua akan memberlakukan tipe demokratis, atau pada waktu-waktu tertentu orang tua akan bersikap otoriter dan ada saatnya orang tua bersikap halus dan ada saatnya pula orang tua bersikap keras. Hal ini tergantung dari situasi dan kondisi yang sedang dihadapi Elizabeth Hurlock, 1992.

2.1.6 Instrumen Pengukuran Pola Asuh

Baumrind dalam Judy et al 2012 menyatakan bahwa terdapat berbagai macam tipe pola asuh orang tua, sehingga dibuatlah sejumlah pertanyaan yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk mengidentifikasi tipe pola asuh yang kita lakukan pada anak. Pertanyaan itu terbagi menjadi 2 kategori, yaitu kategori http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id hubungan dan bimbingan. Berdasarkan nilai total pengisian kuesioner pada kategori hubungan dan bimbingan, akan di dapatkan nilai perkiraan berdasarkan tabel yang ada yang mewakili gambaran pola asuh orang tua kepada anaknya. Ibu melakukannya dengan menyilang jawaban yang terbagi menjadi tiga kategori selalu nilainya 3, kadang-kadang nilainya 2, dan tidak nilainya 1 sesuai dengan kehidupan ibu sehari-hari mulai dari pertanyaan nomor 1 hingga 20. Semua nilai pada soal nomor 3, 7, 11, 15, dan 19 ditambahkan untuk menentukan nilai pada kategori hubungan dan nilai yang diperoleh pada kategori hubungan itu dilingkari dari kiri sampai kanan yang mewakili nilai jawaban ibu pada hubungan. Semua nilai ditambahkan pada soal nomor 4, 8, 12, 16, dan 20 untuk menentukan nilai pada kategori bimbingan dan nilai yang diperoleh ibu pada kategori bimbingan itu dilingkari pada nilai yang sesuai dari atas sampai bawah yang mewakili nilai ibu pada kategori bimbingan. Selanjutnya, titik dimana kedua nilai tersebut hubungan dan bimbingan berpotongan, maka pada perpotongan itu akan diketahui tipe pola asuh ibu kepada anaknya. 2.2 Personal Hygiene 2.2.1 Pengertian

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Tingkat Kemandirian Personal Hygiene pada Anak Usia Prasekolah di Desa Sigumpar Kecamatan Lintonghuta Kabupaten Humbanghasundutan

42 306 142

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI TOILET TRAINING OLEH IBU DENGAN KEMAMPUAN TOILETING ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA BALUNG LOR KABUPATEN JEMBER

3 30 18

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI TOILET TRAINING OLEH IBU DENGAN KEMAMPUAN TOILETING ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA BALUNG LOR KABUPATEN JEMBER

0 7 18

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI TOILET TRAINING OLEH IBU DENGAN KEMAMPUAN TOILETING ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA BALUNG LOR KABUPATEN JEMBER

0 6 18

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI TOILET TRAINING OLEH IBU DENGAN KEMAMPUAN TOILETING ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA BALUNG LOR KABUPATEN JEMBER

0 10 18

IbM KELOMPOK TANI KUBIS DESA BALUNG LOR KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER

0 0 7

Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Tingkat Kemandirian Personal Hygiene Anak Usia Prasekolah di Desa Sigumpar Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten

0 1 39

Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Tingkat Kemandirian Personal Hygiene pada Anak Usia Prasekolah di Desa Sigumpar Kecamatan Lintonghuta Kabupaten Humbanghasundutan

0 1 7

BAB 1 PENDAHULUAN - Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Tingkat Kemandirian Personal Hygiene pada Anak Usia Prasekolah di Desa Sigumpar Kecamatan Lintonghuta Kabupaten Humbanghasundutan

0 1 9

Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Tingkat Kemandirian Personal Hygiene pada Anak Usia Prasekolah di Desa Sigumpar Kecamatan Lintonghuta Kabupaten Humbanghasundutan

0 2 13