7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Teori-teori yang digunakan sebagai acuan atau landasan pengkajian masalah penelitian ini meliputi: 1 pengertian keterampilan berbicara, 2 faktor-faktor
penunjang keefektivan berbicara, 3 berdiskusi sebagai salah satu bentuk keterampilan berbicara, 4 ciri-ciri diskusi, 5 teknik berbicara dalam diskusi, 6
keunggulan dan kelemahan diskusi, 7 peran guru dalam diskusi, 8 pengertian pembelajaran Bestek-Kreatif, 9 pembelajaran Bestek-Kreatif tipe ERUPT, 10
penerapan pembelajaran model Bestek-Kreatif tipe ERUPT untuk keterampilan berbicara.
2.1 Pengertian Keterampilan Berbicara
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata- kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan
perasaan Tarigan, 1981:15. Dalam penelitian ini lebih ditekankan pada aspek keterampilan berbicara khususnya dalam diskusi kelompok. Berbicara merupakan
suatu alat untuk mengomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pendengar. Agar dapat menyampaikan suatu
informasi dengan efektif, sebaiknya pembicara betul-betul memahami isi pembicaraanya, di samping juga harus dapat mengevaluasi efek komunikasinya
terhadap pendengar. Dengan demikian, berbicara tidak hanya sekedar mengucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata.
Keterampilan mengungkapkan gagasan atau perasaan dalam suatu pembicaraan didasari oleh keberanian diri serta penempatan nada dan tekanan yang
tepat agar dapat diterima dengan baik oleh pendengar. Keterampilan ini juga didasari oleh kepercayaan diri untuk berbicara secara wajar, jujur, benar dan bertanggung
8
jawab dengan melenyapkan problema kejiwaan, seperti rasa malu, rendah diri, ketegangan, dan berat lidah Ahmadi, 1990:18.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas, disimpulkan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi atau kata-kata secara lisan
untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaan kepada pendengar. 2.1.1 Faktor-faktor Penunjang Keefektifan Berbicara
Arsjad dan Mukti 1987:17 mengelompokkan faktor penunjang keefektifan berbicara ada dua yaitu faktor kebahasaan dan faktor non kebahasaan
Faktor-faktor yang menunjang keefektifan berbicara ditinjau dari segi kebahasaan adalah sebagai berikut: 1 ketepatan ucapan; 2 penempatan tekanan, nada, sendi, dan
durasi yang sesuai; 3 pilihan kata diksi; 4 ketepatan sasaran pembicaraan. Dalam kegiatan berbicara, yang perlu diperhatikan bukan hanya hanya faktor
kebahasaannya saja, namun faktor nonkebahasaan juga dapat mempengaruhi sikap pembicara terutama pada saat situasi formal. Untuk itu, faktor-faktor nonkebahasaan
yang perlu diperhatikan, diantaranya: 1 sikap wajar, tenang, dan tidak kaku; 2 pandangan harus diarahkan kepada lawan bicara; 3 kesediaan menghargai pendapat
orang lain; 4 gerak-gerik dan mimik yang tepat; 5 kenyaringan suara juga sangat menentukan; 6 kelancaran; 7 relevansipenalaran; 8 penguasaan topik.
Penilaian keterampilan berbicara dalam penelitian ini tidak mencakup seluruh faktor di atas tetapi dibatasi pada beberapa faktor. Data yang ingin diperoleh dari
kemampuan siswa ketika diterapkan model pembelajaran Bestek-Kreatif Metode ERUPT adalah: 1 pilihan kata diksi; 2 Volumekenyaringan suara; 3 Penguasaan
topik; 4 Keberanian; 5 Kelancaran; 6 MimikEkspresi. 1 Pilihan Kata atau Diksi
Pilihan kata hendaknya tepat, jelas, dan bervariasi. Jelas maksudnya mudah dimengerti pendengaryang menjadi sasaran. Pendengar akan lebih terangsang dan
akan lebih paham, jika kata-kata yang digunakan kata-kata yang sudah dikenal oleh
9
pendengar. Selain itu, pilihan kata juga perlu disesuaikan dengan pokok pembicaraan dan dengan siapa lawan berbicara pendengar.
2 Volumekenyaringan suara Kenyaringan suara perlu diperhatikan oleh pembicara untuk menungjang
keefektivan berbicara. Tingkat kenyaringan suara disesuaikan dengan situasi, tempat, jumlah pendengar, dan akustik yang ada. Jangan sampai suara terlalu nyaring atau
berteriak-teriak di tempat tau sebaliknya suara terlalu lemah pada ruangan yang luas sehingga tidak dapat ditangkap oleh semua pendengar.
3 Pengusaan topik Pembicaraan formal selalu menuntut persiapan. Tujuannya tidak lain supaya
topik yang dipilih betul-betul dikuasai. Penguasaan topik yang baik akan menumbuhkan keberanian dan kelancaran. Jadi, penguasaan topik ini sangat penting,
bahkan merupakan faktor utama dalam berbicara. 4 Keberanian
Berbicara merupakan kegiatan menyampaikan gagasan kepada orang lain. Dalam situasi tertentu terkadang seseorang belum mampu untuk menyampaikan
gagasannya dengan baik. Pada sistuasi formal tersebut seseorang masih mengalami banyak kendala dalam berbicara diantaranya, keberanian untuk mengungkapkan
gagasan. Ada sebagian orang jika berbicara di depan umum merasa gugup, tegang, dan takut salah. Namun lain halnya jika seseorang berbicara dalam situasi santai.
Mereka dapat mengungkapkan gagasannya secara wajar dan tidak tertekan. 5 Kelancaran
Seorang pembicara yang lancar berbicara akan memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraanya. Seringkali didengar pembicara berbicara terputus-
putus, bahkan antara bagian-bagian yang terputus itu diselipkan bunyi-bunyi tertentu yang sangat mengganggu pendengar, misalnya menyelipkan bunyi ee, oo, aa, dan
sebagainya. Sebaliknya pembicara yang terlalu cepat berbicara juga dapat menyulitkan pendengar menangkap pokok pembicaraannya.
10
6 MimikEkspresi Dalam kegiatan berbicara tentu membutuhkan mimikekspresi yang tepat.
Mimik atau ekspresi yang tepat akan menunjang keefektivan berbicara. Ekspresi dapat memperjelas atau menghidupkan pembicaraan. Namun, ekspresi yang
berlebihan akan mengganggu keefektivan berbicara.
2.2 Diskusi sebagai Keterampilan Berbicara