71
1 Pada tahap prasiklus a. Siswa yang mencapai ketuntasan hasil tes keterampilan berbicara dengan nilai
≥75 adalah 19,5 atau 7 siswa dari 36 siswa, dan b. Siswa sisanya sebanyak 29 siswa atau 80 belum mencapai ketuntasan hasil
tes keterampilan berbicara nilai ≤75.
2 Pada tahap Siklus I a. Siswa yang mencapai ketuntasan hasil tes keterampilan berbicara dengan nilai
≥75 adalah 16 siswa atau 44,5 dari 36 siswa, dan b. Sisanya sebanyak 20 siswa atau 55,5 belum mencapai hasil tes keterampilan
berbicara siswa. 3 Pada Siklus II
a. Siswa yang mencapai ketuntasan hasil tes keterampilan berbicara dengan nilai
≥75 sebanyak 26 siswa 31 siswa atau 86 dari 36 siswa, dan b. Sisanya 5 siswa atau 14 yang belum mencapai ketuntatasan hasil tes
keterampilan berbicara siswa nilai ≤75
.
4.4 Tingkat Keberhasilan Tindakan
Tingkat keberhasilan tindakan kelas penerapan model pembelajaran Betek- Kreatif tipe ERUPT dapat dilihat pada meningkatnya keterampilan berbicara siswa
setelah dilakukan penelitian dengan dua kali siklus. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa keterampilan berbicara siswa dalam kegiatan diskusi sudah
menigkat dari mulai prasiklus, siklus I, dan siklus II. Kegiatan yang dilakukan pada siklus I merupakan usaha perbaikan dari
prasiklus untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Hasil tes keterampilan berbicara pada siklus I belum mencapai KKM. Namu, peneliti berkolaborasi dengan
guru untuk melaksanakan siklus II dengan memperbaiki rencana belajar dari siklus I. hasil tes keterampilan berbicara siswa dalam kegiatan diskusi siswa pada siklus II
sudah mencapai kritreria ketuntasan belajar.
72
Penerapan metode ERUPT membuat siswa lebih berani dan berekspresi dalam berbicara. Siswa merasakan belajar yang sangat menyenangkan dan terbinbing secara
menyeluruh dan tidak monoton. Hasil penelitian dengan menerapkan metode ERUPT untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam kegiatan diskusi sudah baik.
Manfaat yang didapat dari penerapan metode ERUPT untuk keterampilan berbicara dalam kegiatan diskusi adalah siswa dapat menjadi aktif, berani, berbicara
dengan volume nyaring, menguasai topik, dan mampu memilih kata-kata yang tepat dalam berbicara. Siswa tidak merasakan gugup, malu dan tegang sehingga dapat
berbicara dengan lancar. Jadi, penerapan metode ERUPT dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam kegiatan diskusi.
4.5 Tingkat Keterbatasan Capaian
Tingkat keterbatasan capaian penelitian tindakan kelas yang merupakan penerapan metode ERUPT dapat dilihat pada siklus I dan siklus II. Keterbatasan
terletak pada proses pembelajaran, sehingga hasil tes keterampilan berbicara pada siklus I belum tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Media yang digunakan guru
belum bisa menjangkau siswa sehingga contoh berbicara dalam kegiatan diskusi tidak dipahami siswa secara menyeluruh. Guru juga tidak memberikan kesempatan pada
siswa untuk mengomentari kegiatan temannya di depan kelas sehingga kesalahan yang terjadi terulang lagi ketika siswa selanjutnya tampil di depan kelas. Sedangkan
pada siklus II keterbatasan yang dialami guru adalah kurang mengefektifkan penggunaan waktu.
73
BAB 5. PENUTUP