5.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk tabel dan narasi, sedangkan pada pembahasan ditampilkan dalam bentuk narasi. Data hasil penelitian
dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis univariat ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi yang meliputi data karakteristik responden yang
meliputi jenis kelamin, umur dan agama. Analisis univariat juga dilakukan pada variabel beban kerja petani lansia dan variabel stres petani lansia. Analisis bivariat
dilakukan dengan mengidentifikasi hubungan antara beban kerja dengan stres pada petani lansia di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono
Kabupaten Jember. 5.2.1 Data Karakteristik Responden Penelitian
Karakteristik responden penelitian merupakan identitas dari responden yang meliputi jenis kelamin, umur, dan agama. Karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.1 dan karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 5.2. Karakteristik responden berdasarkan agama
dapat dilihat pada tabel 5.3.
Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Bulan September 2013
Jenis Kelamin Jumlah orang
Persentase
Perempuan 21
22.8 laki-laki
71 77.2
Total 92
100.0
Sumber: Data Primer, September 2013
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 92 responden penelitian ini, sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 71 orang
77.2 dan sisanya berjenis kelamin perempuan sebanyak 21 orang 22.8.
Tabel 5.2 Distribusi Responden Menurut Umur di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Bulan September 2013
Variabel Mean
Median Modus
SD Min-Maks
Umur Th 64.47
63.00 63
4.104 60-75
Sumber: Data Primer, September 2013
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan bahwa usia responden petani lansia di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Jember rata-rata berusia 64.47
tahun. Umur termuda responden adalah 60 tahun dan umur tertua adalah 75 tahun.
Tabel 5.3 Distribusi Responden Menurut Agama di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember bulan September 2013
Agama Jumlah orang
Persentase
Islam 92
100
Total 92
100
Sumber: Data Primer, September 2013
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa seluruh responden menganut agama islam dengan jumlah sebanyak 92 orang 100.
5.2.2 Data Khusus Variabel penelitian dari hasil penelitian ini terdiri dari variabel yang
meliputi beban kerja petani lansia, stres petani lansia dan hubungan beban kerja dengan stres pada petani lansia di Kelompok Tani Tembakau. Pemaparan variabel
penelitian dapat dilihat pada masing-masing tabel di bawah ini.
a. Beban Kerja Petani Lansia
Tabel 5.4 Distribusi Responden Menurut Beban Kerja Petani lansia di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Bulan September 2013
Variabel Mean
Median Modus
SD Min-Maks
Beban Kerja Petani Lansia 44.51
45.00 45
6.645 23-51
Sumber: Data Primer, September 2013
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukan bahwa skor beban kerja petani lansia di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Jember rata-rata sebesar
44.51. Skor beban kerja petani lansia terbanyak adalah sebesar 45. Skor beban kerja petani lansia terendah adalah 23 dan tertinggi adalah 51. Pada variabel beban
kerja petani lansia didapatkan nilai skewness -0,501 dan standart error of skewness 0,251. Hasil bagi keduanya bernilai -2 sehingga dapat dikatakan variabel
beban kerja petani lansia berdistribusi normal. Data variabel beban kerja petani lansia dikategorikan berdasarkan mean
untuk mempermudah interpretasi data beban kerja petani lansia. Data beban kerja
petani lansia dikategorikan menjadi beban kerja rendah jika skor yang diperoleh 44.51dan beban kerja tinggi jika skor yang diperoleh ≥ 44.51. Kategori beban
kerja petani lansia dapat dilihat pada 5.5.
Tabel 5.5 Distribusi Responden Menurut Beban Kerja pada Petani Lansia di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Bulan September
2013
Beban Kerja Petani lansia Frekuensi
Persentase
Beban Kerja Rendah 32
34,8 Beban Kerja Tinggi
60 65,2
Total 92
100
Sumber: Data Primer, September 2013
Tabel 5.5 menguraikan distribusi data tentang beban kerja pada petani lansia. Jumlah responden yang memiliki beban kerja rendah sebanyak 32
responden 34,8 dan jumlah responden yang memiliki beban kerja tinggi sebanyak 60 responden 65.2. Hasil penelitian pada 60 petani lansia yang
memiliki beban kerja tinggi dikarenakan memiliki sikap kerja dan faktor somatis yang buruk.
Beban kerja petani lansia terdiri dari 3 indikator pembentuk, yaitu sikap kerja, waktu kerja dan istirahat dan faktor somatis terkait dengan beban kerja
petani lansia dan semua indikator tersebut terangkum pada tabel 5.6. Tabel 5.6
Distribusi Responden Menurut Indikator Beban Kerja dan
Tingkatan Beban Kerja
pada Petani Lansia Di Kelompok tani Tembakau Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember September 2013
Variabel Indikator Beban Kerja Tingkatan Beban Kerja
Total Beban
Kerja Rendah
Beban Kerja Tinggi
F F
f
Sikap Kerja 26
28,3 66
71,7 92
100 Waktu Kerja dan Istirahat
28 30,4
64 69,6
92 100
Faktor Somatis 34
37,0 58
63,00 92
100
Sumber: Data Primer, September 2013
Tabel 5.6 memaparkan keberagaman data mengenai indikator sikap kerja petani lansia yang tidak merata pada setiap kategori. Distribusi data pada indikator
mengenal sikap kerja adalah distribusi normal karena didapat hasil bagi skewness dengan standart error adalah 0,501 dengan 0,251 sebesar 2,00 sehingga cut of
point mengacu pada nilai mean sebesar 14,84.
Indikator sikap kerja baik terkait beban kerja rendah jika skor yang diperoleh 14,84 dan indikator Sikap Kerja buruk terkait beban kerja tinggi jika
skor ya ng diperoleh ≥14,84. Jumlah responden yang memiliki sikap baik terkait
dengan beban kerja rendah sebanyak 26 orang 28,3 dan jumlah responden yang memiliki sikap buruk terkait dengan beban kerja tinggi sebanyak 66 orang
71,7. Tabel 5.6 memaparkan keberagaman data mengenai indikator waktu
kerja dan istirahat petani lansia yang tidak merata pada setiap kategori. Distribusi data pada indikator waktu kerja dan istirahat adalah distribusi normal karena
didapat hasil bagi skewness dengan standart error adalah 0,500 dengan 0,251 sebesar 1,99 sehingga cut of point mengacu pada nilai mean sebesar 12.06.
Indikator waktu kerja dan istirahat petani lansia yang cukup dan baik terkait beban kerja rendah jika skor yang diperoleh 12.06 dan indikator sikap
waktu kerja dan istirahat petani lansia yang buruk terkait beban kerja tinggi jika skor yang diperoleh ≥12.06. Jumlah responden yang memiliki waktu kerja dan
istirahat petani lansia yang cukup dan baik terkait beban kerja rendah sebanyak 28 orang 30,4 dan jumlah responden yang memiliki waktu kerja dan istirahat
petani lansia yang buruk terkait beban kerja tinggi sebanyak 64 orang 69,6. Tabel 5.6 memaparkan keberagaman data mengenai indikator faktor
somatis petani lansia yang tidak merata pada setiap kategori. Distribusi data pada indikator faktor somatis adalah distribusi normal karena didapat hasil bagi
skewness dengan standart error adalah 0,501 dengan 0,251 sebesar 2,00 sehingga cut of point mengacu pada nilai mean sebesar 17,00.
Indikator faktor somatis petani lansia yang baik terkait beban kerja rendah jika skor yang diperoleh 17,00 dan indikator Sikap faktor somatis petani lansia
yang buruk terkait beban kerja tinggi jika skor yang diperoleh ≥17,00. Jumlah responden yang memiliki faktor somatis yang baik terkait beban kerja rendah
sebanyak 34 orang 37 dan jumlah responden yang memiliki faktor somatis petani lansia yang buruk terkait beban kerja tinggi sebanyak 58 orang 63.
b. Stres Petani Lansia
Tabel 5.7 Distribusi Responden Menurut Stres Petani lansia di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Bulan September 2013
Variabel Mean
Median Modus
SD Min-Maks
Stres Petani Lansia 48.12
49.00 48.00
4.309 37-56
Sumber: Data Primer, September 2013
Berdasarkan tabel 5.7 menunjukan bahwa skor stres petani lansia di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Jember rata-rata sebesar 48.12.
Skor stres petani lansia terbanyak adalah sebesar 48. Skor stres petani lansia terendah adalah 37 dan tertinggi adalah 56. Pada variabel stres petani lansia
didapatkan nilai skewness -0,500 dan standart error of skewness 0,251. Hasil bagi keduanya bernilai -2 sehingga dapat dikatakan variabel stres petani lansia
berdistribusi normal.
Data variabel beban kerja petani lansia dikategorikan berdasarkan mean untuk mempermudah interpretasi data stres petani lansia. Data stres petani lansia
dikategorikan menjadi stres ringan jika skor yang diperoleh 48.12 dan beban stres berat jika skor yan
g diperoleh ≥ 48.12. Kategori stres petani lansia dapat dilihat pada 5.8.
Tabel 5.8 Distribusi Responden Menurut Stres pada Petani Lansia di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Bulan September 2013
Stres Petani lansia Frekuensi
Persentase
Stres ringan 45
48,9 Stres berat
47 51,1
Total
92 100
Sumber: Data Primer, September 2013 Tabel 5.8 menguraikan distribusi data tentang stres pada petani lansia.
Jumlah responden yang mengalami stres ringan sebanyak 45 responden 48,9 dan jumlah responden yang mengalami stres berat sebanyak 47 responden
51,1. Hasil penelitian pada 47 petani lansia yang mengalami stres berat dan memiliki sistem koping yang rendah.
Stres petani lansia terdiri dari 3 indikator pembentuk, yaitu respon kognitif, respon emosi dan respon tingkah laku terkait dengan stres petani lansia
dan semua indikator tersebut terangkum pada tabel 5.9.
Tabel 5.9
Distribusi Responden Menurut Indikator Stres dan
Tingkatan Stres
pada Petani Lansia Di Kelompok tani Tembakau Kecamatan Sukowono Kabupaten
Jember September 2013
Variabel Indikator Stres Tingkatan Stres
Total Stres
Ringan Stres Berat
F F
f
Respon Kognitif 25
27,2 67
72,8 92
100 Respon emosi
23 25,0
69 75,0
92 100
Respon tingkah laku 43
46,7 49
53,3 92
100
Sumber: Data Primer, April 2013 Tabel 5.9 memaparkan keberagaman data mengenai indikator respon
kognitif petani lansia yang tidak merata pada setiap kategori. Distribusi data pada indikator mengenal sikap kerja adalah distribusi normal karena didapat hasil bagi
skewness dengan standart error adalah 0,501 dengan 0,251 sebesar 2,00 sehingga cut of point mengacu pada nilai mean sebesar 21.
Indikator respon kognitif yang baik terkait stres ringan jika skor yang diperoleh 21 dan indikator respon kognitif yang buruk terkait stres berat jika
skor yang diperoleh ≥21. Jumlah responden yang memiliki respon kognitif yang
baik terkait stres ringan sebanyak 25 orang 27,2 dan jumlah responden yang memiliki respon kognitif yang buruk terkait stres berats sebanyak 67 orang
72,8.
Tabel 5.9 memaparkan keberagaman data mengenai indikator respon emosi petani lansia yang tidak merata pada setiap kategori. Distribusi data pada
indikator waktu kerja dan istirahat adalah distribusi normal karena didapat hasil bagi skewness dengan standart error adalah 0,490 dengan 0,251 sebesar 1,95
sehingga cut of point mengacu pada nilai mean sebesar 14. Indikator respon emosi petani lansia yang baik terkait stres ringan jika
skor yang diperoleh 14 dan indikator respon emosi petani lansia yang buruk terkait stres berarti
jika skor yang diperoleh ≥14. Jumlah responden yang memiliki respon emosi yang baik terkait stres rendah sebanyak 23 orang 25 dan jumlah
responden yang memiliki respon emosi yang buruk terkait stres berat sebanyak 69 orang 75.
Tabel 5.9 memaparkan keberagaman data mengenai indikator respon tingkah laku petani lansia yang merata pada setiap kategori. Distribusi data pada
indikator respon tingkah laku adalah distribusi normal karena didapat hasil bagi skewness dengan standart error adalah -0,06 dengan 0,251 sebesar -0,2, sehingga
cut of point mengacu pada nilai mean sebesar 12,70. Indikator respon tingkah laku petani lansia yang baik terkait stres ringan
jika skor yang diperoleh 12,70 dan indikator respon tingkah laku petani lansia yang buruk terkait stres berat
jika skor yang diperoleh ≥12,70. Jumlah responden yang memiliki respon tingkah laku petani lansia yang baik terkait stres ringan
sebanyak 43 orang 46,7 dan jumlah responden yang memiliki respon tingkah laku petani lansia yang buruk terkait stres berat sebanyak 49 orang 53,3.
c. Hubungan Beban Kerja dengan Stres pada Petani Lansia di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Kabupaten jember
Analisis hubungan antara beban kerja dengan stres pada petani lansia di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember dengan
menggunakan uji statistik regresi linier sederhana dapat dilihat pada tabel 5.10.
Tabel 5.10 Analisis Korelasi dan Regresi Fungsi Beban Kerja dengan Stres pada Petani Lansia di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Kabupaten
Jember Bulan September 2013
Variabel R
R² Persamaan Garis
P value
Beban Kerja Petani Lansia
Stres Petani lansia 0,527
0,278 32.814 + 0,352 Beban Kerja Petani
Lansia 0,0001
Sumber: Data Primer, September 2013
Tabel 5.10 berdasarkan hasil analisis diatas diketahui bahwa hubungan beban kerja dengan stres pada petani lansia menunjukkan hubungan cukup r =
0,527 dan berpola positif artinya semakin besar beban kerja pada petani lansia, maka semakin besar stres yang dialami oleh petani lansia. Nilai koefisien dengan
determinasi 0,278 artinya persamaan garis regresi yang diperoleh dapat menerangkan 27,8 variasi besar stres yang dialami oleh petani lansia atau
persamaan garis yang diperoleh cukup baik untuk menjelaskan variabel stres petani lansia. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang signifikan antara
beban kerja dengan stres pada petani lansia Pvalue = 0.0001.
Hasil uji statistik regresi linier sederhana didapatkan nilai intercept nilai a yaitu nilai yang menunjukkkan perbedaan besarnya rata-rata variabel
stres petani lansia ketika variabel beban kerja petani lansia =0 sebesar 32.814, dan nilai slope nilai b yaitu nilai yang menunjukkan besar perubahan variabel stres
petani lansia bila variabel beban kerja petani lansia berubah 1 unit pengukuran sebesar 0,352 sehingga didapatkan persamaan regresi sebagai berikut :
Berdasarkan persamaan garis diatas, dapat diprediksi variabel dependen
stres petani lansia dengan variabel independen beban kerja petani lansia. Jika petani lansia memiliki tidak memiliki beban kerja skor variabel beban kerja = 0,
maka petani lansia tetap mengalami stres dengan skor sebesar 32.814. Stres yang dialami oleh petani lansia berada pada tingkatan stres ringan. Jika petani lansia
memiliki memiliki beban kerja dengan skor 12, maka perhitungan besar skor stres petani lansia, yaitu :
Stres Petani lansia = 32.814+ 0,352 x Beban Kerja petani Lansia = 32.814+ 0,352 x 12
= 37.038 Petani lansia yang memiliki beban kerja dengan skor = 12, maka petani
lansia mengalami stres dengan skor sebesar 37.038. Hal tersebut menunjukan bahwa petani lansia mengalami stres pada tingkatan ringan.
Y = a + bX Stres Petani lansia = 32.814+ 0,352 x Beban Kerja petani
Lansia
Jika skor variabel beban kerja = 60 , maka perhitungan besar skor stres petani lansia, yaitu :
Stres Petani lansia = 32.814+ 0,352 x Beban Kerja petani Lansia = 32.814+ 0,352 x 60
= 53.934. Petani lansia yang memiliki beban kerja dengan skor = 60, maka petani
lansia mengalami stres dengan skor sebesar 37.038. Hal tersebut menunjukan bahwa petani lansia mengalami stres dengan berat dengan tingkatan berat.
5.3 Pembahasan