Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi.

2. Uang Saku Subjek Penelitian

Berdasarkan uang saku subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek seperti terdapat pada tabel berikut: Tabel 8.Gambaran Subjek Berdasarkan Uang Saku Uang Saku N Persentase Rp.350.000,- – Rp.450.000,- 56 56 Rp.460.000,- – Rp.550.000,- 30 30 Rp.560.000,- – Rp.650.000,- 10 10 Rp.650.000,- – Rp.750.000,- 4 4 Total 100 100 Berdasarkan data pada tabel 6, maka subjek terbanyak memiliki uang saku Rp.350.000,- - Rp.450.000,- per minggu sebanyak 56 orang 56, sedangkan yang paling sedikit adalah subjek yang memiliki Rp.650.000,- - Rp.750.000,- per minggu yakni 4 orang 4 .

B. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov - Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika p 0.05. Berdasarkan data pada tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai sebaran Z masing-masing variabel sebesar 0.658 dan 0.648 dengan p 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian telah terdistribusi normal. Tabel 9. Normalitas Sebaran Variabel Kecenderungan Perilaku Konsumtif dan Gaya Hidup Brand Minded One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Variabel Kecenderungan Perilaku Konsumtif Gaya Hidup Brand Minded N 100 100 Normal Parametersa,b Mean 104.00 132.54 Std. Deviation 13.373 16.063 Most Extreme Differences Absolute .073 .074 Positive .047 .074 Negative -.073 -.049 Kolmogorov-Smirnov Z .732 .738 Asymp. Sig. 2-tailed .658 .648 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

b. Uji Linieritas Hubungan

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel kecenderungan perilaku konsumtif dan variabel gaya hidup brand minded memiliki hubungan linier. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan test for linierity. Variabel bebas gaya hidup brand minded dapat dikatakan memiliki hubungan yang linier terhadap variabel tergantung kecenderungan perilaku konsumtif apabila memiliki nilai p 0,05 untuk linierity dan p 0,05 untuk deviation from linierity. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Linieritas Hubungan Kedua Variabel 2. Hasil Analisa Data

a. Hasil Perhitungan Korelasi

Hipotesa dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara gaya hidup brand minded dengan kecenderungan perilaku konsumtif. Hal ini mengandung pengertian bahwa semakin tinggi gaya hidup brand minded maka semakin tinggi kecenderungan perilaku konsumtif dalam diri individu, dan sebaliknya semakin rendah gaya hidup brand minded maka semakin rendah pula kecenderungan perilaku konsumtif. Untuk pengujian statistik, maka dirumuskan hipotesa statistik sebagai berikut : Ho : p = 0 Ha : p 0 Hipotesa nol Ho mengandung pengertian bahwa tidak ada hubungan antara gaya hidup brand minded dengan kecenderungan perilaku konsumtif pada remaja putri. Hipotesa alternatif Ha mengandung pengertian bahwa ada Sum of Squares df Mean Square F Sig Kecenderunga n Perilaku Konsumtif Gaya Hidup Brand Minded Betwee n Groups Combined 11996.86 7 4 8 249.935 2.233 .00 3 Linearity 6497.777 1 6497.77 7 58.06 5 .00 Deviation from Linearity 5499.089 4 7 117.002 1.046 .43 7 Within Groups 5707.133 5 1 111.905 Total 17704.00 9 9 hubungan positif antara gaya hidup brand minded dengan kecenderungan perilaku konsumtif pada remaja putri. Tabel 11. Korelasi Pearson Kecenderun gan Perilaku Konsumtif Gaya Hidup Brand Minded Kecenderungan Perilaku Konsumtif Pearson Correlation 1 .606 Sig. 2-tailed .000 N 100 100 Gaya Hidup Brand Minded Pearson Correlation .606 1 Sig. 2-tailed .000 N 100 100 Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Dari hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15.0 for windows maka diperoleh nilai r = 0.606 dengan p 0,01, untuk korelasi antara kecenderungan perilaku konsumtif dengan gaya hidup brand minded pada remaja putri. Sehingga hipotesa nol Ho ditolak dan hipotesa alternatif Ha diterima yang artinya ada hubungan positif antara kecenderungan perilaku konsumtif dengan gaya hidup brand minded, dimana semakin tinggi gaya hidup brand minded remaja putri maka kecenderungan perilaku konsumtif mereka pun semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya, semakin rendah gaya hidup brand minded remaja putri maka kecenderungan perilaku konsumtif mereka pun semakin rendah.

b. Kategorisasi

Berdasarkan data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi terdistribusi normal. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam tiga kategori yaitu tinggi, rendah dan sedang. 1 Gambaran Skor Kecenderungan Perilaku Konsumtif Tabel 12. Gambaran Skor Kecenderungan Perilaku Konsumtif Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Kecenderu ngan Perilaku Konsumtif Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD 64 131 104.00 13.373 49 196 122.5 24.5 Berdasarkan tabel 12 di atas, dapat dilihat bahwa mean empirik skala kecenderungan perilaku konsumtif sebesar 104 dengan standar deviasi empirik sebesar 13.373 dan mean hipotetik sebesar 122.5 dengan nilai standar deviasi sebesar 24.5. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih kecil dari pada mean hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa kecenderungan perilaku konsumtif subjek penelitian lebih rendah daripada rata-rata kecenderungan perilaku konsumtif pada populasi umumnya. Rangkuman data penelitian tersebut selanjutnya digunakan oleh peneliti untuk mengkategorisasikan kecenderungan perilaku konsumtif pada remaja putri dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun norma. Subjek dikategorikan menjadi tiga kategori dengan rumus Azwar, 2006 : a. Tinggi = Mean + 1 SD ≤ X b. Sedang = Mean – 1 SD ≤ X Mean + 1 SD c. Rendah = X Mean – 1 SD Dengan memperhatikan mean empirik sebesar 104 dan standar deviasi sebesar 13,373 maka kriteria kategorisasi untuk variabel kecenderungan perilaku konsumtif pada remaja putri dengan jumlah dan pesentasi subjek di dalamnya dapat dilihat pada tabel 13. Tabel 13. Kategorisasi Data Empirik Kecenderungan Perilaku Konsumtif Variabel Rentang nilai Kategori Frekuensi Persentase Kecenderun gan Perilaku Konsumtif 117.373 ≤ X Tinggi 20 20 90.627 ≤ X 117.373 Sedang 64 64 X 90.627 Rendah 16 16 Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 11 menunjukkan bahwa 20 orang 20 termasuk dalam kategori kecenderungan perilaku konsumtif yang tinggi, 64 orang 64 berada pada kategori sedang dan 16 orang 16 berada pada kategori rendah. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki tingkat kecenderungan perilaku konsumtif sedang. 2 Gambaran Skor Gaya Hidup Brand Minded Tabel 14.Gambaran Skor Gaya Hidup Brand Minded Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Gaya Hidup Brand Minded Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD 91 181 132.54 16.063 55 220 137.5 27.5 Berdasarkan tabel 14 di atas, dapat dilihat bahwa mean empirik skala gaya hidup brand minded sebesar 132.54 dengan standar deviasi empirik sebesar 16.063 dan mean hipotetik sebesar 137.5 dengan nilai standar deviasi sebesar 27.5. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih kecil dari pada mean hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa gaya hidup brand minded subjek penelitian lebih rendah daripada rata-rata gaya hidup brand minded pada populasi umumnya. Cara mengelompokkan skor untuk gaya hidup brand minded sama dengan skor kecenderungan perilaku konsumtif pada remaja putri. Dengan memperhatikan nilai mean empirik sebesar 132.54 dan standar deviasi sebesar 16.063 maka kriteria kategorisasi untuk variabel gaya hidup brand minded dengan jumlah persentase subjek di dalamnya dapat dilihat pada tabel 15. Tabel 15. Kategorisasi Data Empirik Gaya Hidup Brand Minded Variabel Rentang nilai Kategori Frekuensi Persentase Gaya Hidup Brand Minded 148.603 ≤ X Tinggi 18 18 116.477 ≤ X 148.603 Sedang 68 68 X 116.477 Rendah 14 14 Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 15 di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk dalam kategori sedang 68 gaya hidup brand minded. Selebihnya 18 termasuk dalam kategori tinggi dan 14 kategori rendah. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki tingkat gaya hidup brand minded sedang.

D. Pembahasan