Tonny Juliandy : Simulasi Teknik Pengkodean Regular Low Density Parity Check Code Pada Sistem MC-CDMA, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 3.1 Parameter kanal IMT-2000 Vehicular Channel
Path 1
2 3
4 5
Delay s 0,31
0,71 1,09
1,73 2,51
Redaman 1
0,8 0,126
0,1 0,031
0,01
Perhitungan rms delay spread terhadap sinyal multipath: - Mean excess delay
Second moment dari delay
- Rms delay spread
- Bandwidth coherent
3.3.3 Frekuensi Doppler
Sistem ini bekerja pada frekuensi 2,5 GHz dengan kecepatan user 0,30,50,120 kmjam. Kecepatan user tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk nilai frekuensi Doppler
sebagai berikut:
- User diam dengan kecepatan 0 kmjam
Tonny Juliandy : Simulasi Teknik Pengkodean Regular Low Density Parity Check Code Pada Sistem MC-CDMA, 2009. USU Repository © 2009
- User pejalan kaki pedestrian dengan kecepatan 3 kmjam
- User bergerak dengan kecepatan sedang, yaitu dengan kecepatan 50 kmjam
- User berkecepatan tinggi bergerak dengan kecepatan 120 kmjam
Tonny Juliandy : Simulasi Teknik Pengkodean Regular Low Density Parity Check Code Pada Sistem MC-CDMA, 2009. USU Repository © 2009
BAB IV ANALISIS HASIL SIMULASI
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisa teknik pengkodean Regular LDPC melalui simulasi. Parameter yang akan diamati adalah performansi dari sistem yaitu
kualitas sinyal yang ada di sisi penerima yang akan direpresentasikan dengan grafik BER vs EbNo. Simulasi yang dilakukan memfokuskan pada performansi dari teknik pengkodean
LDPC, sehingga perlu dilakukan penentuan parameter sistem dari MC-CDMA termodifikasi. Hal-hal yang akan dianalisa yaitu pengaruh jumlah bit ‘1’ pada matriks parity check, nilai
coderate, ukuran block code length dari matriks parity check, jumlah iterasi decoding dan pengaruh kecepatan user.
Dalam setiap simulasi digunakan beberapa parameter tetap untuk sistem MC-CDMA termodifikasi. Adapun parameter-parameter tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Parameter simulasi pengujian LDPC Code MC-CDMA Parameter
Nilai
Jumlah lengan MC-CDMA 16
Jumlah subcarrier setiap lengan 8
Jumlah subcarrier 128
Panjang kode penebar 8
Cyclic Prefix 116
Frekuensi 2,5 GHz
Jumlah bit 384000
4.1 Analisis pengaruh jumlah bit ‘1’ pada matriks parity check
Jumlah bit ‘1’ pada matriks parity check H menunjukkan tingkat kepadatan density dari matriks H. Dimana matriks H dalam LDPC merupakan matriks yang bersifat low density
jumlah bit ‘1’ lebih sedikit dibanding jumlah bit ‘0’, sehingga perubahan jumlah bit ‘1’ dalam matriks H, mempengaruhi performansi sistem secara keseluruhan.