Analisis ukuran block code length matriks parity check Analisis pengaruh jumlah iterasi decoding

Tonny Juliandy : Simulasi Teknik Pengkodean Regular Low Density Parity Check Code Pada Sistem MC-CDMA, 2009. USU Repository © 2009 Tabel 4.2 Coding gain pada tiap variasi jumlah bit ‘1’ untuk BER yang 10 -4 Regular LDPC Uncoded Jlh bit ‘1’ 3 5 7 13 dB EbNo Db 6,7dB 7,3dB 9,4dB Coding gain 6,3dB 5,7dB 3,6dB Berdasarkan tabel 4.2 yang merepresentasikan coding gain masing-masing sistem terhadap uncoded MC-CDMA, diketahui bahwa Regular LDPC MC-CDMA memiliki performansi lebih baik dibandingkan Uncoded MC-CDMA yang memberikan coding gain paling besar yaitu 6,3dB untuk BER 10 -4 .

4.2 Analisis ukuran block code length matriks parity check

Analisis performansi LDPC akibat pengaruh ukuran block code length berkaitan dengan jumlah bit node n yang dibentuk matriks parity check code. Untuk mengetahui pengaruh perubahan code length pada sistem dengan teknik pengkodean Regular LDPC dilakukan simulasi dengan parameter sebagai berikut: Jumlah bit ‘1’ = 3 Coderate = ½ Jumlah iterasi decoding = 20 Kondisi kanal = Rayleigh Kecepatan user = 0 kmjam Variasi code length = 128, 512, dan 1024 Tonny Juliandy : Simulasi Teknik Pengkodean Regular Low Density Parity Check Code Pada Sistem MC-CDMA, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4.2 Grafik BER vs EbNo Regular LDPC pada sistem MC-CDMA dengan variasi ukuran block code length Hasil simulasi ditunjukkan pada gambar 4.2. Pengamatan pada BER 10 -3 untuk Regular LDPC dengan code length 128 tercapai pada EbNo 7,2dB, untuk code length 512 target BER tercapai pada EbNo 5,8dB, sedangkan pada code length 1024 target BER tercapai pada EBNo 5,3dB. Berdasarkan hasil simulasi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa semakin besar ukuran block code length maka performansi dari Regular LDPC semakin baik, hal ini disebabkan karena semakin besar ukuran block maka perbandingan antara jumlah bit ‘1’ dengan bit ‘0’ juga semakin rendah, sesuai dengan sifat low density dari matriks parity check-nya. Tabel 4.3 Coding gain pada tiap variasi code length untuk BER 10 -3 Regular LDPC Uncoded Code length 128 512 1024 13 dB EbNo dB 7,2dB 5,8dB 5,3dB Tonny Juliandy : Simulasi Teknik Pengkodean Regular Low Density Parity Check Code Pada Sistem MC-CDMA, 2009. USU Repository © 2009 Coding gain 5,8dB 7,2dB 7,7dB Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa performansi Regular LDPC lebih baik dibandingkan Uncoded MC CDMA, dimana Regular LDPC dengan ukuran 1024 memberikan coding gain paling besar yaitu 7,7dB.

4.3 Analisis pengaruh jumlah iterasi decoding

Algoritma decoding yang digunakan dalam penelitian ini adalah algoritma log domain sum product algorithm. Dalam proses decoding yang digunakan terdapat faktor iterasi decoding yang merupakan pengulangan proses decoding untuk mendapatkan keputusan nilai terrendah dari kesalahan bit. Keputusan decoding yang digunakan merupakan tipe hard decision. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan nilai yang optimal dari iterasi untuk proses decoding. Iterasi pada proses decoding menunjukkan kompleksitas dari pengkodean LDPC. Parameter simulasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Variasi jumlah iterasi = 5, 10, 15, 20,dan 30 Jumlah bit ‘1’ = 3 Coderate = 12 Kondisi kanal = Rayleigh Kecepatan user = 0 kmjam Code length = 512 Tonny Juliandy : Simulasi Teknik Pengkodean Regular Low Density Parity Check Code Pada Sistem MC-CDMA, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4.3 Grafik BER vs EbNo Regular LDPC untuk variasi jumlah iterasi decoding Hasil simulasi pada gambar 4.3 menunjukkan perbandingan jumlah iterasi decoding pada Regular LDPC. Pengamatan pada BER 10 -4 dengan 5 dan 10 iterasi decoding di EbNo 7,5dB, 15 iterasi di EbNo 6,8dB, 20 iterasi di EbNo 6,75dB, dan 30 iterasi di EbNo 6,3dB. Jika diperhatikan pada setiap kenaikan jumlah iterasi decoding, maka dapat dilihat terjadi perbaikan performansi berupa coding gain. Pada iterasi 5 dan 10 dihasilkan coding gain sebesar 5,5 dB. Untuk 15,20, dan 30 iterasi dihasilkan coding gain sebesar 6,2dB, 6,25dB, dan 6,7dB. Hasil yang dapat disimpulkan berdasarkan grafik tersebut yaitu nilai optimal untuk iterasi decoding ialah 15, karena untuk iterasi 20 dan 30 terjadi peringkatan coding gain yang tidak terlalu besar yaitu . Mengingat bahwa jumlah iterasi mempengaruhi delay proses decoding, maka diambil kesimpulan bahwa 15 adalah jumlah iterasi yang optimal untuk jumlah iterasi decoding sum product algorithm LDPC. Tonny Juliandy : Simulasi Teknik Pengkodean Regular Low Density Parity Check Code Pada Sistem MC-CDMA, 2009. USU Repository © 2009 Sehingga dapat diambil kesimpulan untuk performansi Regular LDPC code nilai optimal jumlah iterasi decoding yaitu 15 iterasi yang memberikan coding gain cukup besar, namun memiliki delay proses yang lebih rendah dibandingkan dengan 20 dan 30 iterasi.

4.4 Analisis pengaruh kecepatan user