f. Menyederkanakan kompleksitas materi. g. Memungkinkan siswa mengadakan kontak langsung dengan masyarakat
dan alam sekitar. Media gambar ikonik memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
62
1 Bersifat konkrit, para siswa akan dapat melihat dengan jelas sesuatu yang sedang dibicarakan atau didiskusikan.
2 Dapat mengatasi batas ruang dan waktu, melalui gambar dapat diperlihatkan kepada siswa foto-fotogambar benda yang jauh atau yang
terjadi beberapa waktu yang lalu. 3 Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Misalnya benda-benda
yang kecil yang tak dapat dilihat dengan mata dan diperbesar sehingga dapat dilihat dengan jelas.
4 Dapat memperjelas suatu masalah. 5 Mudah didapat dan digunakan biayanyapun murah.
Adapun kelemahan media gambar ikonik adalah : 1 Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat
terlihat oleh sekelompok siswa 2 Gambar diintepretasikan secara personal dan subyektif
3 Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil Seperti yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik
ikonik adalah teknik pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran.
3. Efektifitas Teknik Ikonik Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa “Efektifitas” berasal dari kata “efek” yang berarti akibat atau pengaruh, selanjutnya
62
Sadiman, dkk, Media Pendidikan: pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya., h. 29
berkembang menjadi “efektif” yang berarti pengaruh, ada pengaruhnya, akibatnya, manjur atau mujarab.
63
Menurut etimologi “efektivitas” merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu “effective”. Kata serapan ini menjadi “efektif” lalu berubah
menjadi “efektivitas”. Sedangkan menurut terminology “efektivitas” berarti dapat membawa hasil.
Pengertian efektivitas yang terdapat dalam Ensiklopedia Indonesia berarti “menunjukkan tercapainya suatu tujuan. Suatu usaha dikatakan efektif kalau
usaha itu mencapai tujuannya. Secara ideal, efektivitas dapat dinyatakan dengan aturan yang agak pasti. Misalnya, suatu usaha X mencapai 60 efektif
dalam mencapai suatu tujuan.”
64
Dalam penelitian ini, teknik ikonik dikatakan efektif jika hasil yang diperoleh siswa setelah diajarkan dengan teknik ini
mencapai 60 dari kompetensi dasar KD yang direncanakan. Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, efektifitas menunjukkan
keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Hasil yang makin mendekati sasaran berarti makin tinggi efektifitasnya.
65
Jelasnya bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan
sebelumnya adalah efektif. Jadi jika tujuan atau sasaran itu tidak selesai dalam waktu yang telah ditentukan, maka pekerjaan itu tidak efektif.
Sedangkan menurut Purwadarminta 1994:32 “di dalam pengajaran efektivitas berkenaan dengan pencapaian tujuan, dengan demikian analisis
tujuan merupakan kegiatan pertama dalam perencanaan pengajaran.”
66
63
Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke tiga Jakarta : Balai Pustaka, 2007, h. 284
64
Hasan Sadily, ed., Ensiklopedi Indonesia, vol. II, Jakarta : Ichtisar Baru – Van Hoeve, 1980, h. 883
65
Efektifitas, “dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jakarta : PT. Delta Pamungkas, 2004, cet. Ke-4, h. 12
66
Agung Wicaksono, Efektifitas Pembelajaran, artikel diakses pada Januari 2010 dari http:id.wordpress.comtagefektivitas -pembelajaran
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum efektivitas berarti ketercapaian suatu tujuan yang telah direncanakan
sebelumnya. Dalam bidang pendidikan efektivitas dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu segi
efektivitas mengajar guru dan segi belajar murid. Efektivitas mengajar guru terutama menyangkut jenis-jenis kegiatan belajar mengajar yang direncanakan
dapat dilaksanakan dengan baik. Efektivitas belajar murid terutama menyangkut tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan telah tercapai melalui
kegiatan belajar mengajar yang ditempuh.
67
Ketercapaian atau tingkat keberhasilan tujuan-tujuan pembelajaran itu yaitu ; Istimewamaksimal, Baik sekalioptimal, Baikminimal dan Kurang
68
. Kriterianya adalah sebagai berikut :
1. Istimewamaksimal : Apabila seluruh 100 bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
2. Baik sekalioptimal: Apabila sebagian besar 76-99 bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.
3. Baikminimal : Apabila hanya 60-75 bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.
4. Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan itu kurang dari 60 dapat dikuasai oleh siswa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa efektifitas pembelajaran adalah ketercapaian suatu tujuan yang telah direncanakan
sebelumnya. Berdasarkan ketercapaian tujuan pembelajaran ini maka suatu kegiatan pembelajaran dikatakan memiliki tingkat efektivitas yang baik bila
dapat mencapai minimal 60 dari tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
67
Madyo Eko Susilo dan R.B. Kasihadi, Dasar-dasar Pendidikan, Semarang : Effhar Offset, 1990, Cet. Ke-1, h. 63
68
Djamarah dan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h. 107
Pada dasarnya secara individual manusia itu berbeda-beda. Demikian pula dalam memahami konsep-konsep matematika yang abstrak. Pada usia
sekolah dasar, anak belajar melalui dunia nyata ke dunia abstrak. Hal ini senada dengan pendapat Piaget seperti yang dikutip oleh Syah, bahwa :”Anak-
anak dalam rentang usia 7 sampai dengan 11 tahun baru mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkrit.” Oleh
sebab itu, setiap konsep abstrak dalam matematika yang baru dipahami anak perlu segera diberikan penguatan supaya mengendap, melekat, dan tahan lama
tertanam. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan teknik pembelajaran
yang sesuai dengan rentang usia siswa sekolah dasar. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah teknik ikonik. Teknik ikonik merupakan teknik
pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Pengajaran yang dilakukan oleh guru pada hakikatnya mempelajari
lambang-lambang verbal dan visual agar diperoleh makna yang terkandung di dalamnya. Lambang-lambang tersebut disimak dan dicerna oleh siswa sebagai
pesan yang disampaikan guru. Oleh karena itupengajaran dikatakan efektif apabila siswa dapat memeahami makna pesan yang disampaikan oleh guru.
Gambar adalah salah satu pesan visual yang paling sederhana dan banyak diminati siswa pada jenjang pendidikan dasar. Daya tarik gambar sebagai
media pengajaranpun sesuai dengan tahap perkembangan anak dimana siswa sekolah dasar berada. Bagaimana siswa belajar melalui gambar menurut
Sudjana adalah sebagai berikut :
69
a. Ilustrasi gambar dapat menarik minat belajar siswa secara efektif. b. Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat
ditafsirkan berdasarkan pengalaman di masa lalu melalui penafsiran kata- kata.
69
Estiningrum, Keefektifan Penggunaan Media Gambar…, h. 28
c. Ilustrasi gambar membantu para siswa membaca buku pelajaran terutama dalam menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks yang menyertainya.
d. Pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu halaman penuh bergambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas.
e. Isi ilustrasi gambar harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat para siswa menjadi efektif.
f. Isi ilustrasi gambar hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga tidak bertentangan dengan gerakan mata pengamat, dan bagian-bagian yang
paling penting dari ilustrasi itu harus dipusatkan dibagian sebelah kiri atas medan gambar.
Adapun beberapa prinsip umum yang harus diperhatikan agar menghasilkan gambar yang komunikatif dalam pembelajaran menurut Rahadi
diantaranya:
70
a. Visible, berarti mudah dilihat oleh seluruh sasaran didik yang akan memanfaatkan media yang kita buat.
b. Interesting, artinya menarik, tidak monoton dan tidak membosankan. c. Simple, artinya sederhana, singkat, tidak berlebihan.
d. Useful, maksudnya adalah gambar yang ditampilkan harus dipilih yang benarbenar bermanfaat bagi sasaran didik. Jangan menayangkan tulisan
terlalu banyak yang sebenarnya kurang penting. e. Accurate, isinya harus benar dan tepat sasaran.
f. Legitimate, maksudnya adalah bahwa visual yang ditampilkan harus sesuatu yang sah dan masuk akal. Gambar yang tidak lazim atau tidak logis
akan dianggap janggal oleh anak. g. Structured, maksudnya gambar harus terstruktur atau tersusun dengan baik,
sistematis, dan runtut sehingga mudah dipahami pesannya.
70
Estiningrum, Keefektifan Penggunaan Media Gambar…, h.31
h. Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa
mengorganisasikan materi. i. Warna harus digunakan secara realistik.
Penggunaan teknik ikonik dalam proses belajar mengajar dapat digukan untuk merangsang daya ingat siswa terhadap materi pelajaran yang telah
dikuasai. Hal ini mudah dipahami karena dengan menggunakan teknik ikonik siswa dapat dengan mudah mengingatkembali akan pelajaran yang pernah
dikuasai, sehingga penguasaan terhadap materi pelajaran selanjutnya akan lebih mudah. Dengan demikian teknik ikonik yang menggunakan media
gambar merupakan salah satu teknik pembelajaran yang efektif karena mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan terpadu melalui
pengungkapan kata-kata dan gambar. Sebagai contoh, dalam mempelajari penjumlahan dua bilangan cacah, misalnya 3 + 2, dapat diberikan gambar 3
ekor ayam dengan 2 ekor ayam yang digabungkan, kemudian dihitung banyaknya semua kelerang. Selanjutnya siswa melakukan penjumlahan kedua
bilangan itu dengan menggunakan lambang-lambang bilangan. Seperti :
+ =
3 +
2 =
5 Contoh lain guru akan mengajarkan pengurangan dua bilangan cacah,
misalnya 9 – 2, dapat diberikan soal cerita yang dilengkapi dengan gambar. Kemudian siswa melakukan pengurangan kedua bilangan itu dengan
menggunakan lambang-lambang bilangan. Seperti : dikandang ada 9 butir telur, setelah dierami menetas 2 butir. Berapa telur yang belum menetas ?
- =
9 -
2 =
7
4. Penelitian Yang Relevan