Penentuan Strategi Atas Pelaksanaan SWOT

O = Opportunities, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan. T = Threats, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

2.1.3 Penentuan Strategi Atas Pelaksanaan SWOT

Rangkuti 1997:18 bahwa apabila kita telah mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dan mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan, sudah dapat dipastikan bahwa kita akan memenangkan pertempuran.Dalam perkembangannya saat ini analisis SWOT tidak hanya dipakai untuk menyusun strategi di medan pertempuran, melainkan banyak dipakai untuk menyusun perencanaan strategi bisnis yang bertujuan untuk menyusun strategi-strategi jangka panjang sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan dapat segera diambil keputusan, berikut semua perubahannya dalam menghadapi pesaing. Lebih lanjut dijelaskan analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang opportunities dan ancaman threats dengan faktor internal kekuatan strength dan kelemahan weaknesses yang menghasilkan pilihan strategi. a. Posisi pada kuadran I: Faktor eksternal dan internal positif, yang berarti bahwa lingkungan yang dihadapi secara relatif berpeluang lebih besar dibanding ancamannya, sedangkan kekuatannya relatif lebih unggul dibanding dengan kelemahannya. Oleh karenanya suatu lembaga atau institusi memiliki kemampuan untuk merubah potensi menjadi prestasi kinerja yang lebih baik. Sehingga arah kebijakan yang tepat untuk dilaksanakan adalah dengan meningkatkan dan memperbesar peranan suatu lembaga atau institusi dalam berbagai kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sekaligus untuk memperluas peran serta memanfaatkan peluang yang ada. Arah kebijakan tersebut merupakan dasar dari kebijakan dalam kondisi growth strategy dan arah kebijakan itu sendiri dapat dibedakan dengan melihat posisi sub O S T W II A II B III A III B IV A IV B I A I B II STABILITY I GROWTH DIVERSIFIKASI IV SURVIVAL IV Gambar 2.1 Pilihan Strategi Dalam Analisis SWOT kuadrannya. Jika pada kuadran IA, berarti pertumbuhan peran yang dilaksanakan dapat dilakukan dengan cepat rapid growth, dan jika pada kuadran IB maka pertumbuhan peran perlu dilakukan secara bertahap sesuai skala prioritas stable growth strategy. b. Posisi pada kuadran II: Faktor eksternal positif tetapi faktor internal negatif, posisi ini menunjukkan bahwa peluang yang dihadapi masih lebih besar dibanding ancaman yang ada. Sedangkan di posisi internal, kekuatan atau keunggulan yang dimiliki relatif lebih kecil dibanding kelemahannya. Pada situasi tersebut, perusahaan sebaiknya mengimplementasikan strategi stabilisasi stabilization strategy atau strategi mempertahankan diri maintenance strategy. Dengan keterbatasan kemampuan yang ada, perusahaan selayaknya berusaha terlebih dahulu mengurangi kelemahan yang dimiliki dengan tetap berusaha mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki. Pada posisi kuadran IIA, perusahaan memang memiliki kelemahan akan tetapi kelemahan tersebut tidak seburuk pada kuadran IIB. Tapi di sisi lain perusahaan masih memiliki peluang bisnis lebih dari cukup. Karena kelemahan yang dimiliki tersebut, maka strategi bersaing yang tepat adalah melakukan perbaikan internal sambil tetap secara aktif mempertahankan pasar yang telah dikuasai, strategi ini dinamai strategi bertahan agresif aggresive maintenance strategy . Jika pada kuadran IIB maka kebijakannya adalah mempertahankan peran secara selektif selective maintenance strategy . Yang diartikan bahwa selama proses perbaikan dan penemuan kembali keunggulan perusahaan, manajemen hanya melayani pasar yang selama ini telah dipilih. c. Posisi pada kuadran III: Faktor eksternal dan internal sama-sama negatif, posisi ini menunjukkan bahwa kekuatan lebih kecil dibanding kelemahannya, dan di saat yang sama peluang juga lebih kecil dibanding ancaman yang dihadapi. Perusahaan tidak lagi memiliki keunggulan bersaing, dan pasar juga tidak lagi menyediakan peluang bisnis. Yang terlihat hanya kelemahan dan ancaman. Walaupun demikian, tidak berarti bahwa perusahaan tidak harus serta merta keluar dari pasar. Perusahaan masih memiliki kesempatan untuk memilih strategi mempertahankan hidup survival strategy. Jika pada kuadran IIIA, ancaman yang datang dari lingkungan bisnis secara relatif tidak lebih besar dibanding dengan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Ancaman bisnis lebih rendah dari kuadran IIIB. Karena demikian intens kelemahan yang dimiliki, maka perusahaan sebaiknya memilih strategi penyehatan turnaround Strategy. Perusahaan berharap dapat terus bertahan hidup sembari berusaha terus melakukan penyehatan serta berharap ada perbaikan lingkungan bisnis. Jika pada kuadran IIIB, kelemahan perusahaan tidak seburuk pada kuadran IIIA dan oleh karena itu sesungguhnya perusahaan dalam batas-batas tertentu masih mungkin melakukan manuver. Akan tetapi di sisi lain, lingkungan bisnis yang dihadapi amat buruk, lebih buruk dibanding kuadran IIIA. Strategi yang diharapkan akan dilakukan adalah strategi gerilya guirela strategy yakni perusahaan mencoba mencari terobosan baru secara lebih sporadis dengan memanfaatkan keunggulan bersaing yang masih dimiliki untuk mengeksploitasi sisa-sisa peluang pasar yang mungkin masih tersedia. d. Posisi pada kuadran IV: Faktor eksternal negatif tetapi faktor internal positif, kondisi ini memberikan arti bahwa peluang yang ada relatif lebih kecil dibanding besarnya ancaman. Namun di sisi internal kekuatan atau keunggulan yang dimiliki relatif masih lebih besar dibanding kelemahannya, sehingga yang harus dipilih adalah melaksanakan kebijakan diversifikasi. Dalam hal ini arah kebijakan tersebut diantaranya dapat melaksanakan dapat dilaksanakan dengan diversifikasi yang terkonsentrasi kepada kebijakan populis concetric diversification strategy, populer dan merupakan prioritas, sambil melaksanakan perbaikan internal yang masih lemah atau kuadran IVA. Arah kebijakan ini perlu dilaksanakan untuk persiapan melakukan diversifikasi secara luas ke berbagai kegiatan yang memberi peluang perbaikan peran suatu lembaga atau institusi conglomerate diversification strategy atau kuadran IVB. Secara ringkas pilihan strategi dapat disajikan seperti tabel: Jenis Strategi Skor Kuadran Pilihan Strategi Growth S O S O I A I B Rapid Growth Stable Growth Survival W T W T III A III B Turn Arround Guerilla Diversivication S T S T IV BB IV A Conglomerate Concentric Stability O W O W II A II B Aggresive Maintenance Selective Maintenance Tabel 2.1 Pilihan Strategi 2.1.4 Pengertian Bank Bank secara etimologi berasal dari bahasa Italia, yaitu banca yang berarti bangku atau tempat duduk. Bank disebut demikian karena pada abad pertengahan orang-orang yang memberikan pinjaman melakukan usahanya di atas bangku-bangku Lembaga Kajian Hukum Ekonomi, 1990:1. PSAK No.31 Tahun 2007 tentang Perbankan pada ayat 11 mendefinisikan, “Bank adalah badan usaha yang menghitung dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.” Sedangkan menurut Verryn Stuart, dalam Suyatno 2001:1, mengartikan bank sebagai suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat pengedar berupa uang giral. Abdurrachman, dalam Suyatno dkk 2001:1, mengartikan bank sebagai suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan- perusahaan dan lain-lain. 2.1.4.a Klasifikasi Bank Menurut Wibowo dan Widodo 2005:18, bank dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok antara lain: a. Menurut fungsinya 1 Bank Sentral, yaitu bank yang merupakan badan hukum milik negara yang tugas pokoknya membantu pemerintah dalam: a Mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah b Mendorng kelancaran produksi dan pembangunan serta memerlukan kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat c Mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang kartal 2 Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran 3 Bank Perkreditan Rakyat BPR, yakni bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dala lalu lintas pembayaran b. Menurut kepemilikannya 1 Bank umum milik negara BUMN, yaitu bank yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dan pendiriannya di bawah undang-undang tersendiri 2 Bank umum swasta, yaitu bank yang modalnya dimiliki oleh pengusaha nasional yang dalam pendirian dan pelaksanaan usahanya setelah mendapat izin dari menteri keuangan setelah mendengarkan pertimbangan-pertimbangan dari Bank Indonesia 3 Bank campur, yaitu bank umum yang didirikan bersama-sama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia, didirikan dan dimiliki sepenuhnya oleh warga indonesia, didirikan dan dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri c. Menurut Statusnya 1 Bank Devisa, yaitu bank yang dalam melaksanakan transaksi dengan pihak-pihak di luar negeri, misalnya transfer, inkaso, travelers cheque, letter of credit dan transaksi lainnya 2 Bank non devisa, yaitu bank yang pelayanannya hanya dalam wilayah negara Indonesia d. Berdasarkan Metode Penentuan Harga 1 Bank Konvensional, yaitu bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga 2 Bank Syariah, yaitu bank yang beroperasi tidak dengan menggunakan metode bunga, melainkan menggunakan metode bagi hasil dan penentuan biaya yang sesuai dengan syariah Islam 2.1.4.b Fungsi Bank Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan, sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang No.10 Tahun 1998 menyebutkan bahwa, fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Sedangkan menurut Susilo 2007:6, fugsi bank tediri dari fungsi utama bank dan fungsi spesifikasi bank. Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai Financial Intermediary. Dan secara spesifik fungsi bank adalah sebagai berikut: a. Agen of Trust Bahwa dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat bersedia menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan. Selain itu, pihak bank sendiri bersedia menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan b. Agen of Development Bahwa tugas bank sebagai penghimpun dan penyaluran dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil. Seperti investasi, distribusi dan juga konsumsi barang dan jasa yang selalu berkaitan dengan penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat c. Agen of Services Bahwa disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat yang erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank dan jasa penyeleseaian tagihan 2.1.4.c Tujuan Bank Undang-Undang perbankan No.10 tahun 1998 menyebutkan bahwa tujuan perbankan di Indonesia adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan juga stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Menurut Widodo dan Wibowo 2000:21, tujuan bank adalah: a. Jangka Pendek Tactical Planning 1 Memenuhi kebutuhan likuiditas wajib minimum bank yang harus dilaporkan secara mingguan kepada Bank Indonesia 2 Memberikan pelayanan kepada nasabah secara maksimum 3 Menanamkan dana dalam sekuritas b. Jangka Panjang Strategic Planning 1 Memperoleh laba maksimum 2 Memaksimumkan nilai perusahaan kekayaan bank

2.1.5 Perbankan Syariah