Teknik Analisis Data Kerangka PikirPemecahan Masalah

kredibelvalid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi. b. Uji Depenability Depenability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan reliabilitas, yaitu kemamouan proses penelitian untuk diulangidireplikasi oleh peneliti lain Sugiyono, 2009:131. Dalam penelitian kualitatif, depenability dilakukan dengan melihat keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh pembimbing untuk melihat keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Dimulai dari bagaimana peneliti mulai menentukan masalahfocus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat suatu kesimpulan.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Daftarkan item-item EFAS dan IFAS yang paling penting dalam kolom Faktor Strategis Kunci, tunjukkan mana yang merupakan kekuatan S. kelemahan W, peluang O, dan ancaman T. b. Menentukan bobot masing-masing faktor dalam tabel EFAS dan IFAS dengan skala 1.00 paling penting sampai 0.00 tidak penting. Berdasarkan skala tersebut, jumlah total pada kolom bobot EFAS dan IFAS mencapai angka 1.00. c. Menentukan nilai rating masing-masing faktor dari tabel EFAS dan IFAS dengan nilai 4 paling tinggi dan nilai 1 paling rendah. Variabel yang bersifat positif yaitu kekuatan S dan peluang O diberi nilai +1 jelek sampai dengan +4 sangat baik, variabel yang bersifat negatif yaitu kelemahan W dan ancaman T diberi nilai sebaliknya. Adapun kriteria mengenai penilaian rating adalah sebagai berikut: 1 Nilai rating 4 : Sangat bagus 2 Nilai rating 3 : Bagus 3 Nilai rating 2 : Tidak bagus 4 Nilai rating 1 : Sangat tidak bagus d. Menentukan nilai skor dengan mengalikan bobot dengan rating. e. Menjumlah nilai melalui total EFAS dan IFAS. Analisis SWOT merupakan cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor-faktor ini dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara mereka. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang, dan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak yang sangat besar atas rancangan strategi yang berhasil.

3.8 Kerangka PikirPemecahan Masalah

Kajian Teoritis Perumusan Masalah Faktor Internal Faktor Eksternal Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi Analisis Data Analisis SWOT Uji Keabsahan Data Hasil Selesai Kajian Empiris Gambar 3.1: Kerangka PikirPemecahan Masalah 43

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri Tbk Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Lahirnya Undang-Undang No.10 Tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah. Inilah awal dari satu masa dalam dunia perbankan yang kita sebut dengan dual banking system. Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti BSB yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai YKP PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan merger empat bank Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri Persero pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank