lingkungan hidup.
58
Untuk menjamin pelestarian lingkungan hidup, setiap perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang kegiatan, khususnya
dibidang pertambangan diwajibkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :
59
a. Perusahaan wajib memiliki analisis mengenai dampak
lingkungan hidup; b.
Perusahaan wajib melakukan pengelolaan limbah hasil usaha danatau kegiatan;
c. Perusahaan wajib melakukan pengelolaan bahan berbahaya
dan beracun; Di samping kewajiban itu, perusahaan pertambangan juga dilarang:
60
a. Melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup;
b. Melakukan impor limbah berbahaya dan beracun. Pasal 14 ayat
1 dan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Semua kewajiban itu harus dipenuhi dan larangan itu harus diindahkannya. Seperti kita ketahui bahwa perusahaan pertambangan
umum maupun pertambangan minyak dan gas bumi pasti menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup , baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial.
3.1.1.1 Perlingkupan scoping dalam proses AMDAL
Pelingkupan adalah proses untuk menemukan atau menetapkan dampak penting atau masalah utama dari suatu kegiatan terhadap
lingkungannya. Proses pelingkupan dilakukan sejak awal kegiatan yang dimaksudkan
untuk menentukan
lingkup permasalahan
dan mengidentifikasi dampak penting Hipotetik yang terkait dengan rencana
kegiatan
.
58
Ibid, hlm. 29.
59
Salim, HS, op.cit., hlm. 29-30.
60
Ibid, hlm. 30.
Langkah awal identifikasi dampak potensial adalah menyusun daftar komponen kegiatan sebagai sumber dampak dalam bentuk daftar
uji sederhana Metoda Check List. Untuk mengetahui interaksi antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan yang terkena dampak
dapat digunakan matrik interaksi antara rencana kegiatan dengan komponen lingkungan. Proses terjadinya dampak dijelaskan dengan
bagan alir tahapan rencana kegiatan yang menimbulkan dampak. Metode“perlingkupan” dapat membantu dan meningkatkan
kemampuan memperkirakan dan menetapkan adanya dampak penting significant impact, memberikan sejumlah alternatif kegiatan proyek
yang digunakan untuk menyusun studi AMDAL, mengidentifikasi hal- hal yang diacuhkanhal penting yang bersumber dari intansi pemerintah
ataupun masyarakat yang akan terkena dampak, melakukan pemusatan focusing pada hal-hal yang penting dan menghilangkan hal-hal yang
kurang penting , menelaah studi AMDAL proyek-proyek lain yang terkait dengan dtudi AMDAL yang akan dilakukan, dan melakukan
evaluasi hal-hal yang dipandang relevan untuk ditelaah secara rinci dan cermat dalam studi AMDAL dan sebagainya.
Proses perlingkupan berawal sejak penyusunan dokumen Kegiatan AMDAL yang selanjutnya disebut KA hingga berakhirnya
studi AMDAL. Kegiatan ini meliputi periode penyusunan KA, yang merupakan proses kelembagaan dengan melibatkan pihakluar
pemrakarsa, seperti intansi yang berwenang dan calon penyusun AMDAL dalam menyusun dan menyepakati dokumen KA dan periode
penyusunan AMDAL. Hal yang penting diperhatikan disini, kejelasan pedoman tentang penyusunan kriteria umum sebagai arahan untuk
memberikan batasan tentang hal-hal penting. Metode yang digunakan dalam proses perlingkupan membantu fungsi identifikasi dampak, dan
proses ini didasrkan pada pendekatan ilmiah scientific approach.
61
61
Ibid. hlm 33
3.1.1.2 Hasil Proses Perlingkupan AMDAL