Dokumen AMDAL Dalam Kapasitas Ruang Lingkup Studi AMDAL

2.2.2 Dokumen AMDAL Dalam Kapasitas Ruang Lingkup Studi AMDAL

Berikut beberapa hal yang mesti termuat dalam dokumen AMDAL dalam kapasitas Ruang Lingkup Studi AMDAL : 1. Pelingkupan Pelingkupan adalah proses untuk menemukan atau menetapkan dampak penting atau masalah utama dari suatu kegiatan terhadap lingkungannya. Proses pelingkupan dilakukan sejak awal kegiatan yang dimaksudkan untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting Hipotetik yang terkait dengan rencana kegiatan. Langkah awal identifikasi dampak potensial adalah menyusun daftar komponen kegiatan sebagai sumber dampak dalam bentuk daftar uji sederhana Metoda Check List. Untuk mengetahui interaksi antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan yang terkena dampak dapat digunakan matrik interaksi antara rencana kegiatan dengan komponen lingkungan. Proses terjadinya dampak dijelaskan dengan bagan alir tahapan rencana kegiatan yang menimbulkan dampak. 2. Hasil Proses Pelingkupan Penentuan dampak hipotetik dimaksudkan untuk menentukan jenis dampak penting hipotetik dengan derajat kepentingannya akibat rencana kegiatan sesuai hasil pelingkupan dan dilakukan pula pendekatan informal melalui pendapat para ahli, tokoh masyarakat dan instansi yang terkait, juga dengan melihat kegiatan lain yang sejenis. Hasil penentuan dampak hipotetik adalah sebagai berikut: 39 1. Kualitas Udara dan Debu 2. Intensitas Kebisingan 3. Kualitas Badan Air Penerima 4. Kuantitas Badan Air Penerima 5. Air larian Run-Off 6. Erosi 7. BangkitanTarikan Lalu lintas. 8. Kelancaran Lalu – Lintas 39 http:www.anneahira.comdokumen-amdal.htm diakses pada tanggal 5 februari 2014 9. Aksesibilitas Antar Daerah 10. Penurunan Biaya Transportasi 11. Perubahan Tata Guna Lahan 12. Berkurangnya Vegetasi 13. Mata Pencaharian 14. Kesempatan Kerja 15. Kesempatan Berusaha 16. Kecemburuan Sosial 17. Pendapatan Masyarakat 18. Persepsi Masyarakat 19. Keresahan Masyarakat 20. Hilangnya Mata Pencaharian dan Tempat Tinggal 21. Kenyamanan dan Ketenangan 22. Kesehatan Masyarakat 3. Klasifikasi dan Prioritas Klasifikasi dan prioritas merupakan proses penentuan kelompok dampak penting tertentu yang perlu dikaji lebih dalam berkaitan dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan. Proses penentuan tersebut dilakukan dengan mengkaji keterkaitan dan tingkat besaran dan kepentingan antara dampak-dampak hipotetik. Klasifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik adalah sebagai berikut: 1. Perubahan Tata Guna Lahan 2. Kelancaran Lalu Lintas 3. Peningkatan Aksesibilitas Antar Daerah 4. Penurunan Kualitas Udara dan Debu 5. Peningkatan Intensitas Kebisingan 6. Air Larian Run Off 7. Erosi 8. Persepsi Masyarakat 4. Lingkup Wilayah Studi Batas proyek ini adalah batas lahan keseluruhan yaitu lahan yang digunakan untuk rencana pembangunan. Misalnya, batas wilayah proyek tersebut yaitu sebelah utara persawahan dan kebun campuran, sebelah selatan permukiman penduduk dan kebun campuran, sebelah barat permukiman penduduk dan kebun campuran, dan sebelah timur permukiman penduduk dan kebun campuran. 1. Batas Ekologis Ruang penyebaran dampak dari rencana pembangunan jalan lingkar Kota Tasikmalaya ruas Indihiang-Mangkubumi menurut media transportasi limbah air dan udara, dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Termasuk dalam ruang ini adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yang secara ekologis memberi dampak terhadap aktifitas tersebut. Jadi batas wilayah ekologis dalam studi ini adalah sungai-sungai yang akan menjadi badan air penerima dari kegiatan jalan dan limbah gas dan debu yang sebarannya ditentukan oleh arah angin dominan yang terjadi ke arah Barat serta flora dan fauna yang ada di lokasi dan sekitar lokasi. 2. Batas Sosial Batas sosial adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan sistem dan struktur sosial sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana kegiatan. 3. Batas Administratif Batas administratif merupakan batas studi yang pelingkupannya ditentukan berdasarkan segi pemerintahan yang erat kaitannya dengan kelembagaan, tata nilai masyarakat, serta peraturan yang berlaku di daerah tersebut. 4. Batas Wilayah Studi Dalam melakukan studi AMDAL rencana pembangunan jalan lingkar Kota Tasikmalaya ruas Indihiang-Mangkubumi, batas wilayah studi merupakan hasil resultante dari batas proyek, batas ekologis, batas sosial, dan batas administratif. 40

2.2.3 Unsur pemangku kepentingan AMDAL