c. Pertambangan mineral bukan logam; dan
d. Pertambangan batuan.
2.1.2 Objek dan Ruang Lingkup Hukum Pertambangan
Objek kajian merupakan sasaran di dalam penyelidikan atau pengkajian hukum pertambangan. Objek itu dibagi menjadi dua macam,
yaitu objek materiil dan objek formil. Objek materiil adalah bahan materiil yang dijadikan sasaran dalam penyelidikannya. Objek materiil hukum
pertambangan adalah manusia dan bahan galian. Objek formil yaitu sudut pandang tertentu terhadap objek materiilnya. Jadi objek formil hukum
pertambangan adalah mengatur hubungan antara negara dengan bahan galian dan hubungan antara negara dengan orang atau badan hukum dalam
pemanfaatan bahan galian.
26
Ruang lingkup kajian hukum pertambangan meliputi pertambangan umum, dan pertambangan minyak dan gas bumi pertambangan umum
merupakan pertambangan bahan galian di luar minyak dan gas bumi. Pertambangan umum digolongkan menjadi lima golongan, yaitu :
27
1. Pertambangan mineral radioaktif;
2. Pertambangan mineral logam;
3. Pertambangan mineral nonlogam;
4. Pertambangan batu bara, gambut, dan bitumen padat; dan
5. Pertambangan panas bumi Pasal 8 Rancangan Undang –
Undang tentang Pertambangan Umum
2.1.3 Penggolongan Bahan Galian Pertambangan
Penggolongan bahan galian menurut Undang-Undang No.11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan , dibagi menjadi 3
tiga golongan , yaitu: a.
Bahan galian golongan A, yaitu bahan galian golongan strategis. Yang dimaksut strategis adalah strategis bagi pertahanankeamanan
negara atau bagi perekonomian negara;
26
Salim, HS, op.cit, hlm. 9 - 10.
27
Ibid. hlm. 11
b. Bahan galian golongan B, yaitu bahan galian vital , adalah bahan
galian yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak; c.
Bahan galian C , yaitu bahan galian yang tidak termasuk dalam golongan A dan B.
28
Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1980 sudah dijelaskan lebih rinci mengenai bahan galian apa saja yang termasuk kedalam masing-
masing golongan tersebut, yaitu : 1.
Bahan galian golongan A atau bahan galian strategis, terdiri dari:
1.Minyak bumi,bitumen cair, lilin bumi, dan gas alam; 2.Bitumen padat, aspal;
3.Antrasit ,batu bara, batu bara muda; 4.Uranium, radium, thorium, dan bahan-bahan radio
aktif lainnya; 5.Nikel, kobalt;
6.Timah 2.
Bahan galian golongan B atau bahan galian vital, terdiri dari: 1.Besi, mangan, molibdenum, khrom, walfran,
vanadium, titanium; 2.Bauksit, tembaga, timbal, seng;
3.Emas, platina, perak, air raksa, intan; 4.Arsen, antimon, bismut;
5.Yttrium,rhutenium, cerium, dan loga-logam langka lainnya;
6.Berrillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa; 7.Kriolit,flouspar, barit;
8.Yodium, brom,khlor,belerang. 3.
Bahan galian golongan C atau bahan galian industri, terdiri dari:
28
Nandang Sudrajat, op.cit. hal.44
1.Nitrat, phospate, garam batu; 2.Asbes, talk, mika, grafit, magnesit;
3.Yarosit, leusit, tawas alam, oker; 4.Batu permata, batu setengah permata;
5.Pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonite; 6.Batu apung, teras, obsidian, perlit, tanah diatome;
7.Marmer, batu tulis; 8.Batu kapur, dolomit, kalsit;
9.Granit, andesit, basal, trakkit, tanah liat dan pasir.
29
2.1.4 Hubungan Hukum Pertambangan dan Hukum Lingkungan