Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

dengan Pertambangan bahwa muatan AMDAL tergolong dalam rangka akan dikeluarkannya IUP Eksplorasi dimana berdasarkan pasal tersebut AMDAL merupakan kewajiban mutlak dan bersifat umum. Kewajiban tersebut dilatarbelakangi, karena negara atau pemerintah berkeinginan agar setiap perusahaan untuk bersungguh- sungguh memperhatikan lingkungan hidup supaya dapat dicegah atau diminimalkan terjadinya kerusakan lingkungan. 65 Bentuk pelaksanaan dari AMDAL tersebut, diatur terlebih dalam lagi mengenai regulasi dalam pemenuhan pengurusan AMDAL sebagai bentuk wujud pelaksanaan dari adanya kegiatan di sektor pertambangan berkaitan dengan AMDAL.

3.1.2.2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Ketentuan peraturan-peraturan mengenai AMDAL secara umum lex generalis diatur dalam Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut UU PPLH . Tepat pada Pasal 22 Ayat 1 UU PPLH menjelaskan bahwa setiap usaha danatau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL 66 . Disebutkan pula dalam Pasal 22 Ayat 2 UU PPLH berkenaan dengan kriteria AMDAL harus dipenuhi berdasarkan kriteria: a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha danatau kegiatan; b. luas wilayah penyebaran dampak; c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung; d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak; 65 Gatot Supramono.2012.Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara. Jakarta. Rineka Cipta. hlm 20 66 Lihat Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup e. sifat kumulatif dampak; f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; danatau g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kriteria usaha danatau kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan amdal terdiri atas: a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam; b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan; c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya; d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya; e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam danatau perlindungan cagar budaya; f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik; g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati; h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi danatau mempengaruhi pertahanan negara; danatau i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup.

3.1.2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan