Data yang diperoleh dapat dari berbagai sumber antara lain Indonesia Stock Exchange berdasarkan klasifiksi industri Manufaktur, Pojok BEJ Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Negeri Jember, Laboratorium pasar modal Fakultas Ekonomi Universitas Jember dan
www.idx.co.id .
Sedangkan untuk informasi – informasi lain yang berhubungan dapat diperoleh melalui :
1 Buku-buku
Buku-buku yang diperlukan dalam penelitian dapat berupa buku teks, buku tahunan, buku pegangan, dan dapat juga berupa diktat atau draf
buku. 2
Jurnal Jurnal adalah majalah ilmiah yang berisi artikel ilmiah, biasanya
diterbitkan oleh organisasi profesi tertentu atau kelembagaan penelitian 3
Laporan penelitian Laporan Penelitian merupakan buku yang berisi hasiul penelitian secara
utuh. 4
Sumber lain Sumber lain yang digunakan dalam penelitian ini dapat berupa artikel
lepas yang tersedia di perpustakaan atau langsung dari pengarangnya atau juga dapat diperleh dari internet.
3.3 Metode Pengumpulan Informasi
Metode pengumpulan informasi pada penelitian ini menggunakan riset kepustakaan. Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk buku-buku tentang pendapat, teori, dalil dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
Nawawi, 1995. Penulis menggunakan metode ini dalam penelitian karena beberapa kelebihan,
antara lain :
1. Pilihan alternatif, untuk subyek penelitian tertentu yang sukar atau
tidak mungkin di jangkau maka studi dokumentasi dapat memberikan jalan untuk melakukan penelitian pengumpulan data.
2. Tidak reaktif, karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara
langsung dengan orang maka data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpul data.
3. Untuk penelitian yang menggunakan data yang menjangkau jauh ke
masa lalu. 4.
Besar sampel,
dengan dokumen-dokumen
yang tersedia,
memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar dengan biaya yang relatif kecil.
Meskipun memiliki beberapa kelebihan, penulis juga menyadari bahwa metode yang dipergunakan tersebut juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
1. Bias, biasanya data yang disajikan dalam dokumen bisa berlebihan
atau tidak ada disembunyikan. 2.
Tersedia secara selektif, tidak semua dokumen dipelihara untuk dibaca ulang oleh orang lain
3. Tidak komplit, data yang terdapat dalam dokumen tidak lengkap.
4. Format tidak baku, format yang ada dalam dokumen biasanya berbeda
dengan format yang terdapat pada penelitian, disebabkan tujuan penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian.
3.4 Bentuk Analisis Informasi dan Analisis Informasi
3.4.1 Bentuk Analisis informasi
Bentuk analisis informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis informasi kualitatif. Analisis informasi kualitatif adalah analisis yang tidak
menggunakan model matematika, model statistik dan ekonometrik atau model tertentu lainnya. Analisis informasi yang dilakukan terbatas pada teknik pengolahan
informasinya, seperti pada pengecekan informasi dan tabulasi, dalam hal ini hanya
sekedar membaca artikel, jurnal, buku, majalah, dan sumber lain kemudian melakukan uraian dan penafsiran.
3.4.2 Analisis Informasi
Analisis informasi yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis informasi teknik deskriptif kualitatif. Ada beberapa model diantaranya model
penelitian yang bersifat bibliografiskepustakaan library research. Penelitian kepustakaan biasanya lebih menekankan kekuatan analisis informasinya pada
sumber-sumber dokumentasi dan teoritis, atau hanya mengandalkan teori-teori saja, yang selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan secara luas, dalam dan tajam.
3.5 Kerangka Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan masalah yang telah disusun penulis adalah sebagai berikut : Start
Memilih Masalah
Merumuskan masalah
Menentukan sumber informasi, buku-buku, jurnal, laporan penting, sumber lain artikel
Kajian Informasi
Kesimpulan
Selesai
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Bentuk dan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Di Indonesia
Setiap perusahaan memiliki bentuk CSR yang berbeda – beda dan tergantung dari kompetensi perusahaan dan kebutuhan masyarakat sekitar. Sebaiknya sebelum
melaksanakan kegiatan CSR, diharapkan perusahaan melakukan survey terlebih dahulu untuk menampung aspirasi masyarakat sehingga CSR yang nantinya
dilaksanakan tepat guna dan tepat sasaran. CSR akan lebih mudah dan murah jika dipahami oleh seluruh individu
didalam perusahaan dalam konteks pencapaian visi dan misi perusahaan. Pada internal perusahaan CSR harus dipandang seperti keselamatan kerja. Jika keselamatan
kerja diterapkan hanya melalui pengawasan dan penyediaan alat keselamatan maka tentunya akan lebih mahal. Berbagai unit kerja yang terkait dengan pemangku
kepentingan berpotensi mendapatkan manfaat untuk performanya dari kegiatan berCSR dan tentunya perlu berkontribusi, baik langsung maupun tidak langsung.
Maka berperilaku yang bertanggung jawab dan memberikan manfaat adalah kewajiban semua individu dalam perusahaan.
Dalam menjalankan aktivitas CSR tidak ada standar atau praktik-praktik tertentu yang dianggap terbaik. Setiap perusahaan memiliki karakteritik dan situasi
yang unik yang berpengaruh terhadap bagaimana mereka memandang tanggung jawab sosial. Dan setiap perusahaan memiliki kondisi yang beragam dalam
hal kesadaran akan isu berkaitan dengan CSR serta beberapa banyak hal yang telah dilakukan dalam hal mengimplementasikan pendekatan CSR.
Implementasi CSR yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan sangat bergantung kepada misi, budaya, lingkungan dan profil risiko, serta kondisi
operasional masing- masing perusahaan. Pelaksanaan CSR dapat dilaksanakan menurut prioritas yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan. Meskipun tidak terdapat standar atau praktik-praktik tertentu yang