Penyalahgunaan Senjata Api Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Kepemilikan dan Penjualan Senjata Api Serta Amunisi Ilegal Oleh Masyarakat Sipil (Studi Putusan Nomor 3550/Pid.B/2006/PN.Mdn)

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA

KEPEMILIKAN SENJATA API ILEGAL

A. Penyalahgunaan Senjata Api

Peredaran senjata api di Indonesia belakangan terlihat terjadi adanya peningkatan, hal ini terindikasi dengan banyak muncul kasus – kasus penyalahgunaan senjata api di masyarakat. Peredaran senjata api ilegal hingga sampai kepada masyakat tentu tidak terjadi begitu saja, beberapa sumber penyebab terjadinya yang berkaitan dengan peredaran senjata api, antara lain : 39 negeri, maka hal ini erat kaitannya dengan keterlibatan oknum militer ataupun oknum polisi, karena memang mereka dilegalkan oleh undang – undang untuk menyimpan, memiliki dan menggunakan senjata api. Namun pada kenyataannya kepemilikan senjata api yang legal tersebut sering disalahgunakan dengan cara menjual senjata api organik TNI POLRI dengan harga yang murah kepada masyarakat sipil. a. Penyelundupan. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan impor, namun juga ekspor. Hal ini sering dilakukan baik oleh perusahaan – perusahaan eksportir importir ataupun secara pribadi dengan cara melakukan pemalsuan dokumen tentang isi dari kiriman b. Pasokan dari dalam negeri sendiri. Jika kita bicara tentang pasokan dari dalam 39 M.Tito Karnavian,Indonesia Top Scret Membokar Konflik Poso,Jakarta,Gramedia Pustaka Utama ,2008 Halaman 197 52 Universitas Sumatera Utara Munculnya berbagai kecaman terhadap penyalahgunaan senjata api sesungguhnya sudah sering mencuat di tengah masyarakat.Terkadang penggunaan senpi tak lagi sesuai fungsi dan tak jarang pemilik menggunakannya semena-mena dengan sikap arogan yang memicu terjadinya ketidaktenangan masyarakat. Lantas, bagaimana dengan senpi-senpi ilegal yang sering digunakan untuk melakukan aksi kejahatan. Larangan penyalahgunaan senjata api meliput i empat hal, yaitu : 1. Memiliki senjata api tanpa ijin. 2. Menggunakan senjata api untuk berburu binatang yang dilindungi. 3. Meminjamkanmenyewakan senjata api kepada orang lain. 4. Serta menggunakan senjata api untuk mengancam atau menakut-nakuti orang lain. Maraknya penggunaan senjata api tanpa izin orang yang tidak bertanggungjawab berdampak meresahkan masyarakat dan mengganggu stabilitas keamanan nasional. Kondisi ini memaksa aparat keamanan untuk bekerja keras memberantas para pemasok senjata api gelap. 40 Masalah senjata api baik legal maupun illegal sungguh menjadi suatu yang dilematis. Di satu pihak untuk menjaga diri, tapi di pihak lain bisa juga Penyalahgunaan senjata tersebut mulai dari pengancaman, pemukulan, penembakan, modikfikasi senjata, terlibat narkoba dan WNA dan apabila terjadi penyalahgunaan senjata api, otomatis izin kepemilikannya dicabut, izin kepemilikan senjata api juga dicabut apabila sang pemilik meninggal dunia. 40 Hasil wawancara Dir Reskrim Polda sumut,Penyidik Iriani ,kamis 18 Maret 2010 Universitas Sumatera Utara disalahgunakan untuk gagah-gagahan dan menakuti orang. Bahkan di tengarai ada oknum yang menyewakan senjatanya untuk warga sipil. Yang jelas, kepemilikan senjata api sudah kebablasan, dan sulit diawasi. Maka pihak-pihak Polri harus bekerja keras mengenai hal itu. Asas hukum pidana Indonesia mengatur sebuah ketentuan yang mengatakan bahwa suatu perbuatan tidak dapat dihukum selama perbuatan itu belum diatur dalam suatu perundan-undangan atau hukum tertulis. Asas ini dapat dijumpai pada Pasal 1 ayat 1 KUHP yang disebut dengan asas legalitas yaitu asas mengenai berlakunya hukum. Untuk itu dalam menjatuhkan atau menerapkan suatu pemidanaan terhadap saeorang pelaku kejahatan harus memperhatikan hukum yang berlaku. 41 Dalam ketentuan Pasal I ayat 1 KUHP, asas legalitas mengandung 3 tiga pengertian, yaitu : 42 1. Tidak ada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana kalau hal itu terlebih dahulu belum dinyatakan dalam suatu aturan undang-undang. 2. Untuk menentukan adanya tindak pidana tidak boleh digunakan analogi. 3. Aturan-aturan hukum pidana tidak berlaku surut. Dari pengertian point I menyebutkan harus ada aturan undang-undang. Dengan demikian harus ada aturan hukum yang tertulis terlebih dahulu terhadap suatu perbuatan sehingga dapat dijatuhi pidana terhadap pelaku yang melakukan perbuatan pidana. Dengan demikian berdasarkan peraturan yang tertulis akan ditentukan perbuatan apa saja yang dilarang untuk dilakukan yang jika dilanggar 41 Moeljatno,Op.Cit,hal 78 42 Ibid Hal 79 Universitas Sumatera Utara untuk dilakukan yang jika dilanggar menimbulkan konsekuensi hukum yaitu menghukum pelaku. Berbicara mengenai tindak pidana yang ditimbulkan oleh penggunaan senjata api yang tidak sesuai dengan prosedur, maka yang akan dibahas adalah adalah tindak pidana yang terjadi akibat penggunaan senjata api yang tidak sesuai dengan prosedur.Beberapa tindak pidana lainnya yang ditimbulkan oleh penggunaan senjata api yang tidak sesuai dengan prosedur yaitu 43 1. Penganiayaan : a. Undang-undang tidak memberikan ketentuan mengenai apakah yang dimaksud dengan penganiayaan. Menurut yurisprudensi yang dimaksud dengan penganiayaan adalah sengaja menyebabkan perasaan tidak enak penderitaan, rasa sakit pijn, atau luka. Di dalam KUHP, penganiayaan diatur dalam Pasal 351, 352, 353, 354. 2. Pemerasan Diatur dalam Pasal 368 ayat 1 KUHP, yang dinamakan dengan pemerasan dengan kekerasan. Pasal 368 ayat 1 menyatakan diantaranya bahwa : ‘Barangsiapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, memaksa orang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, supaya orang itu memberikan barang, yang sama sekali atau sebagainya termasuk kepunyaan orang itu sendiri, kepunyaan orang lain……” 3. Pencurian 43 Hasil wawancara Dir Reskrim Polda sumut,Penyidik Iriani ,kamis 18 Maret 2010 Universitas Sumatera Utara Diatur dalam Pasal 362 KUHP yang menyatakan diantaranya bahwa : “Baarangsiapa mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak, dihukum karena pencurian………….” 4. Pembunuhan Diatur dalam Pasal 338 KUHP yang bunyinya sebagai berikut : “Barangsiapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang dihukum karena bersalah melakukan pembunuhan dengan hukuman penjara selama-lamanya lima belas tahun”. Berdasarkan bunyi Pasal 338 KUHP, maka unsur-unsur pembunuhan adalah: 44 a. Barang siapa Hal ini berarti ada orang tertentu yang melakukannya. b. Dengan sengaja Dalam ilmu hukum pidana, dikenal 3 tiga jenis bentuk sengaja dolus yakni: 1. Sengaja sebagai maksud 2. Sengaja dengan keinsyafan pasti 3. Sengaja dengan keinsyafan kemungkinandolus eventualis c. Menghilangkan nyawa orang lain 5. Kelalaian yang menyebabkan kematian Diatur dalam Pasal 359 KUHP, yang menyatakan bahwa : 44 Leden Marpaung ,Tindakan Pidana Terhadap Nyawa Dan Tubuh,Jakarta,Sinar Grafika ,2002,Hal 22 Universitas Sumatera Utara “Barangsiapa karena kesalahannya menyebabkan orang mati, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun”. Rumusan karena salahnya adalah unsur kelalaian atau culpa yang menurut ilmu hukum pidana terdiri dari : a. Culpa dengan kesadaran b. Culpa tanpa kesadaran Beberapa kasus penyalagunaan senjata api di Sumatera Utara: 45 Pada tanggal 2 September 2008 Pkl. 14.30 Wib, di Jatinsum Simpang Ayam Kec. Sei Balai Kab. Batubara . korban An. SUDARSONO, SE, 38 thn. Peg. Swasta, Huta I Bah Gunung Kec. Badnar Kab. Simalungun yang dilakukan tersangka Dlaam Lidik dengan cara menghentikan Mobil Taft Rocky yang dikendarai korban kemudian tersangka menodongkan senpi kearah korban lalu Pada tanggal 07 Mei 2008 Pkl. 02.00 Wib di Jalinsum Ds. Aek Loba Kuasan Kab. Asahan .korban PALIT NASUTION, 40 thn, Swasta, Ds. Mampang Kec. Kota Pinang Kab. Labuhan Batu yang dilakukan oleh 5 orang laki-laki tidak dikenal dengan cara menyetopmenghadang sewaktu korban sedang mengendarai mobil truk BK 8430 CC bermuatan getah sebanyak 7835 ton lalu pelaku mengancam korban dengan senpi, kemudian pelaku membawa kabur mobil truk BK 8430 CC dan dapat ditangkap pelaku bernama FAUZI ARUAN, MUAMAR KHADAFI MUNTE, MANGATAS TANJUNG, BANGKIT RITONGA dan ZAINAL ABIDIN NASUTION sesuai dengan LP70V2008Asahan Raja tanggal 7 Mei 2008 Polres Asahan. 45 .Data Dir Reskrim Polda Sumut,penyidik Iriani,Kamis 18 Maret 2010 Universitas Sumatera Utara tersangka mengambil uang milik korban sebesar Rp. 285.000.000,- dan melarikan diri, sesuai dengan LP135IX2008ASH tanggal 2 September 2008 Polsek Lab. RukuPolres Asahan. Pada hari Minggu 21 September 2008 TKP Pkl 22.15 Wib di Jl. Cokroaminoto No. 64 tepatnya di Gudang PT. Wicaksana Kel. Melayu kec. Siantar Utara P. Siantar korban PT. WICAKSANA OJ P. Siantar yang dilapor oleh NIAT SURIANTO, Lk, 62 thn, Islam, Jl. Viyata Yudha KPR BTN Block C9 P. Siantar yang dilakukan oleh tersangka dalam lidik dengan cara melakukan pencurian kekerasan dan menodongkan Senpi jenis FN dan menyandera korban dengan mengikat tangan lalu mengambil uang tunai Rp. 170.000.000,- dari brankas kantor lalu pelaku melarikan diri sesuai dengan LP374IX2008STR tanggal 22 September 2008. Polresta Pematang Siantar. Pada tanggal 10 Januari 2009 Pkl. 00.05 Wib di Desa Tj. Pasir Pangkalan Susu Langkat,.korban PT. NINCEC MULTI DIMENSI yang dilakukan 4 orang laki-laki tidak dikenal dengan mengenderai sp. Motor dengan cara pelaku mendatangi GudangPT. NINCEC MULTI DIMENSI dan menodongkan Senpi ke arah korban penjaga malam, lalu pelaku mengambil alat berat Excaptor dan melarikan diri, sesuai LP05I2009Lkt Susu tanggal 10 Janauri 2009 Polres LangkatPolsek Pangkalan Susu. Pada Tanggal 8 Mei 2009 Pkl.1630 wib di Jalinsum Medan Kisaran Dsn.III Ds.Sei Suka Deras Kec.Sei Suka Kab.Batu Bara .Korban Firdaus Meninggal Dunia,44 tahun,Satpam,Komplek Perumahan Tg.Gading Blok S.36- 02 Kel.Perk.Sipare-Pare Kec.Sei Suka Kab.Batubara dan Andi Prima,27 Universitas Sumatera Utara tahun,supir,komplek perumahan Tg.gading Blok T.20 Kel.Perk.Sipare-pare Kec.sei suka kabupaten Batubara yang dilakukan 6 orang laki-laki tidak dikenal dengan mengendarai 3 unit Sp.motor Yamaha RX KING dan JUPITER MX tanpa plat,dengan cara menghadang pelakumenyerempet mabil kijang bK 1933 VF yang dikendarai karyawan bank BNI 46 Cabang Kuala tanjung lalu pelaku menembak Supir dan Satpam lalu mengambil uang Rp 12.000.000,- yang ada di dalam mobil,kemudian pelaku melarikan diri.sesuaiLP54V2009asaha Puran,tgl 8 Mei 2009 Polres AsahanPolsek Indrapura Pada tanggal 29 Mei 2009 Pkl. 14.30 Wib di Jl. Karantina Depan Kantor PT. AIG Life Kec. Medan Timur – Medan korban SURYANI, 27 thn, wiraswasta, Jl. Boelevard No. 174 Perumahan Cemara Kec. Medan Timur – Medan yang dilakukan 2 orang laki-laki tidak dikenal dengan cara pada saat korban turun dari mobil dan hendak masuk ke Kantor lalu pelaku tiba-tiba datang dengan menodongkan Senpi jenis Pistol ke arah korban kemudian pelaku mengambil sebuah tas merek Bonia yang berisikan 2 buah HP, KTP, SIM, 3 buah kartu kredit dan sejumlah uang dari dalam mobil korban dan pelaku melarikan diri. Sesuai LP1253V2009Tabes, tgl 29 Mei 2009 Lidik Poltabes MS.

B. Hal-Hal Yang Menyebabkan Masyarakat Mengunakan Senjata Api Ilegal Dan Faktor-Faktornya.