Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai masalah ini pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk dan
menuliskannya dalam sebuah skripsi yang berjudul “Analisis Rasio Profitabilitas dan Likuiditas pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk.”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu “Apakah analisis
rasio profitabilitas dan rasio likuiditas dapat digunakan dalam menilai kinerja keuangan pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk?”
C. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada penilaian kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio profitabilitas dan rasio likuiditas.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menguji analisis rasio profitabilitas dan rasio likuiditas dalam menilai kinerja keuangan pada PT.
Charoen Pokphand Indonesia, Tbk.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukan penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. bagi peneliti, untuk lebih memahami prosedur analisis rasio profitabilitas dan
likuiditas dalam menilai kinerja keuangan, b.
bagi perusahaan, sebagai dasar perbaikan dan peningkatan kinerja keuangan perusahaan,
c. bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi bagi calon peneliti yang
berminat melakukan penelitian menyangkut masalah yang dibahas..
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan
Menurut Soemarso 2002:34, laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak di luar perusahaan,
mengenai posisi keuangan, dan hasil usaha perusahaan. Menurut Weston dan Copeland 2003:17 mendefinisikan laporan keuangan adalah informasi tentang
prestasi perusahaan di masa lampau, dan dapat memberikan petunjuk untuk penetapan kebijakan di masa yang akan datang.
Dengan demikian, laporan keuangan dapat diartikan sebagai ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi keuangan, yang terjadi selama tahun buku
yang bersangkutan dan merupakan pertanggungjawaban pihak manajemen kepada pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan, yang mempunyai
hubungan dengan perusahaan tersebut. Laporan keuangan sebagai daftar keuangan yang disusun oleh akuntan yang meliputi daftar neraca, daftar rugi
laba, dan daftar laba yang ditahan yang digunakan sebagai informasi sekaligus pertanggungjawaban pihak manajemen kepada pihak intern maupun pihak
ekstern perusahaan yang mempunyai hubungan dengan perusahaan tersebut. Akuntansi menyediakan cara untuk mengumpulkan data ekonomis, dan
melaporkannya kepada bermacam-macam individu, dan pihak-pihak yang
Universitas Sumatera Utara
berkepentingan, seperti pemilik, dan calon pemilik perusahaan, pihak kreditur misalnya bank, badan-badan pemerintah, dan lainnya. Pemahaman atas laporan
keuangan dengan memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan akan semakin baik, apabila laporan keuangan disajikan dalam format yang seragam,
dan menggunakan deskripsi yang sama untuk pos-pos perkiraan yang sejenis. Namun demikian, dalam kenyataannya keseragaman tersebut sulit diterapkan
bahkan dapat menghalangi perusahaan untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan sesuai dengan kondisi masing-masing
perusahaan. Para pemakai laporan keuangan tersebut akan menggunakannya untuk
meramalkan, membandingkan dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan yang diambilnya. Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan
yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi, agar tujuan laporan keuangan tersebut dapat dicapai, maka laporan
keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan, seperti dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan.
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai, dan informasi
kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit
Universitas Sumatera Utara
untuk dipahami oleh pemakai. Informasi laporan keuangan perusahaan harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan. Informasi laporan keuangan harus memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Pemakai harus
dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antara periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga
harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara
relatif . Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2007:10, pernyataan ini dimaksudkan
untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui :
1. penerapan persyaratan dalam PSAK termasuk persyaratan pengungkapan,
2. pemberian pedoman struktur laporan keuangan termasuk persyaratan
minimum dari setiap komponen utama laporan, kebijakan akuntansi, dan catatan atas laporan keuangan,
3. penetapan persyaratan praktis untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan
materialitas, kelangsungan usaha, pemilihan kebijakan akuntansi dalam hal tidak ada pengaturan oleh PSAK, konsistensi, dan penyajian informasi
komparatif.
Pernyataan ini bertujuan untuk menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum agar dapat dibandingkan baik dengan
laporan keuangan perusahaan periode sebelumnya maupun dengan laporan
Universitas Sumatera Utara
keuangan perusahaan lain. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi, dan peristiwa tertentu diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
terkait. Menurut Harahap 2002:10, laporan keuangan memiliki sifat dan
keterbatasan yaitu: 1.
laporan keuangan bersifat historis, 2.
laporan keuangan bersifat umum, 3.
proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan,
4. akuntansi hanya melaporkan informasi yang materiil,
5. laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapai ketidakpastian.
6. laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwatransaksi daripada bentuk hukumnya formalitas, 7.
adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat
kesuksesan antar perusahaan,
8. informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan
umumnya diabaikan.
Laporan keuangan memiliki manfaat bagi para pemakai laporan keuangan. Laporan keuangan juga mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang akan
mengurangi kejujuran dan keandalan data akuntansi. Kejujuran dalam akuntansi adalah penyajian laporan keuangan sedemikian rupa, sehingga informasi dalam
laporan keuangan tidak menyesatkan pemakai laporan keuangan. Implikasi kejujuran tidak akan pernah membuat garis batas yang tegas antara laporan
keuangan yang jujur dan laporan keuangan yang tidak jujur, apakah laporan keuangan memang memiliki kandungan informasi yang layak digunakan sebagai
salah satu dasar pengambilan suatu keputusan pada masa mendatang. Praktek tersebut tidak melanggar standar akuntansi yang berlaku. Bagi perusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
melakukan praktek tersebut, sangat mungkin laporan keuangan hasil auditnya menunjukkan pendapat yang wajar.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2004:10, laporan keuangan bermanfaat untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Menurut Belkaoui 2003:164, laporan keuangan memberikan informasi: 1.
yang berguna bagi investor dan kreditur sekarang dan yang potensial serta pemakai lain dalam pengambilan keputusan investasi, kredit dan semacamnya
yang rasional. Informasi tersebut harus dapat dimengerti oleh mereka yang mempunyai cukup pemahaman atas aktivitas bisnis dan ekonomi dan yang
ingin mempelajari informasi tersebut dengan cukup rajin,
2. guna membantu investor dan kreditur sekarang dan yang potensial serta
pemakai lain dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan kas di masa depan dari dividen atau bunga dan hasil dari
penjualan, penarikan atau jatuh tempo dari sekuritas atau pinjaman,
3. mengenai sumber daya ekonomi dari suatu perusahaan, klaim pada sumber
daya tersebut kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber dan pengaruh dari transaksi, kejadian dan situasi yang mengubah sumber daya dan klaim
pada sumber daya tersebut.
Keterangan yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan berisi informasi yang bermanfaat bagi para pihak yang berkepentingan
mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan untuk tujuan umum
termasuk juga laporan keuangan yang disajikan terpisah atau yang disajikan dalam dokumen publik lainnya seperti laporan tahunan atau prospektus. Laporan
keuangan yang dibuat untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian
Universitas Sumatera Utara
besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi dan menunjukkan pertanggungjawaban stewardship manajemen atas
pengunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Adapun manfaat laporan keuangan secara teoritis tidak dapat dipisahkan dari
tujuan penyusunan laporan keuangan, karena berdasar tujuannya dapat diketahui manfaat yang diharapkan terhadap laporan keuangan tersebut.
Sedangkan manfaat laporan keuangan secara empiris dilakukan dengan cara melakukan penelitian-penelitian dengan menggunakan laporan keuangan sebagai
sumber dasar informasi untuk membuktikan apakah laporan keuangan bermanfaat bagi para pemakai untuk pengambilan keputusan ekonomi. Alasan
penyusunan laporan keuangan yang dilihat dari sisi manajemen perusahaan dan sisi pemakai eksternal. Sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan
merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sisi pemakai eksternal, laporan keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme
pertanggunjawaban dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan perlu dilampiri pengungkapan disclosure mengenai
informasi-informasi yang dapat mempengaruhi keputusan. Sektor publik diwajibkan untuk membuat laporan keuangan yang telah diaudit untuk menjamin
telah dilakukannya true and fair presentation. Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna dan pihak otoritas penguasa bahwa
pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan. Laporan keuangan digunakan sebagai
Universitas Sumatera Utara
bentuk pertanggungjawaban kepada publik, memonitori kinerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk mengamati trend antar
kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain sejenis. Selain itu, juga
memungkinkan pihak luar untuk menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya organisasi.
Laporan keuangan dapat memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas di masa yang akan datang, seperti memberikan informasi pendukung
mengenai otorisasi penggunaan dana, membantu pembaca dalam menentukan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang
dan jasa pelayanan di masa yang akan datang, memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai
kepada pemakai yang dipengaruhi, karyawan, dan masyarakat, serta memberikan informasi kepada berbagai kelompok kepentingan yang ingin mengetahui
organisasi secara lebih dalam.
2. Kinerja Keuangan
Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia, dari kata dasar kerja yang menterjemahkan kata dari bahasa asing work, dan bisa pula diartikan
sebagai hasil kerja. Pengertian kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kinerja
merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
Universitas Sumatera Utara
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya http:id.wikipedia.orgwikikinerjacolume-one
Perusahaan kemungkinan akan menggunakan informasi akuntansi untuk menilai kinerja manajer. Kemungkinan lain adalah informasi akuntansi
digunakan bersamaan dengan informasi non akuntansi untuk menilai kerja manajernya. Kinerja manajer diwujudkan dalam berbagai kegiatan mencapai
tujuan perusahaan, dan setiap kegiatan itu memerlukan sumber daya maka kinerja manajemen akan tercermin dari penggunaan sumber daya untuk
, tanggal akses 8 Maret 2010. Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak
keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu, untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan
analisa dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif. Metode
penilaian kinerja keuangan apabila dibahas, perusahaan harus didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi
keuangan yang berlaku umum. Laporan ini merupakan data yang paling umum yang tersedia untuk tujuan tersebut walaupun seringkali tidak mewakili hasil dan
kondisi ekonomi. Laporan keuangan disebut sebagai kartu skor periodik yang memuat hasil investasi operasi dan pembiayaan perusahaan, maka fokus akan
diarahkan pada hubungan dan indikator keuangan yang memungkinkan analisa penilaian kinerja masa lalu dan juga proyeksi hasil masa depan, dimana akan
menekankan pada manfaat serta keterbatasan yang terkandung di dalamnya.
Universitas Sumatera Utara
mencapai tujuan perusahaan. Di samping itu, informasi akuntansi merupakan dasar yang objektif dan bukan subjektif sebagai dasar penilaian kinerja manajer.
Masalah pengukuran atau penilaian berkaitan dengan keluaran bukan masukan. Sedikit pengecualian biaya atau pengeluaran dapat dnilai pada organisasi
nirlaba seperti halnya pada organisasi yang berorientasi pada laba, tetapi tanpa ukuran yang baik untuk keluaran penggunaan informasi biaya untuk menilai
kinerja keuangan akan menjadi subjektif. Organisasi perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban perlu dikaitkan dalam menilai kinerja keuangan. Besarnya
tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan dapat diketahui dalam melihat organisasi perusahaan. Namun demikian,
mengatur besarnya tanggungjawab sekaligus mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah, kaena ada yang dapat dinilai dengan mudah dan ada pula yang
sulit.
3. Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan menjadi bagian penting dalam sebuah perusahaan, karena pada laporan keuangan ini pendanaan bagi seluruh kegiatan operasional
perusahaan dapat ditelusuri. Di samping itu, laporan keuangan sebagai salah satu faktor utama dalam penilaian performansi perusahaan. Perusahaan memerlukan
laporan keuangan untuk mengetahui kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, meskipun pada dasarnya laporan keuangan yang dihasilkan oleh manajemen
perusahaan memiliki keterbatasan dalam penggunaannya. Laporan keuangan
Universitas Sumatera Utara
tersebut disusun berdasarkan ketentuan-ketentuan dan asumsi-asumsi ekonomi yang ada, yang umumnya tidak semua informasi yang disajikan dapat dipahami
oleh pihak yang menggunakan laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan.
Menurut Djarwanto 2003:120, arti penting dari analisis laporan keuangan adalah:
1. bagi pihak manajemen, yaitu untuk mengevaluasi kinerja perusahaan,
kompensasi, dan pengembangan karier, 2.
bagi pemegang saham, yaitu untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, dan keamanan investasi,
3. bagi kreditur, yaitu untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi
utang beserta bunganya, 4.
bagi pemerintah, yaitu pajak, dan persetujuan untuk go public, 5.
bagi karyawan, yaitu penghasilan yang memadai, kualitas hidup, dan keamanan kerja.
Alat dalam menilai suatu laporan keuangan adalah hasil analisis terhadap laporan keuangannya dan hasil analisis tersebut dapat diketahui
perkembangannya. Perkembangan yang dimaksud meliputi perkembangan struktur kekayaan dan perkembangan pendapatannya, dan kaitan antara
keduanya. Jadi analisis laporan keuangan berarti mengadakan perbandingan antara perkiraan-perkiraan dalam neraca dan daftar laba-rugi, dan mencari sebab-
sebab terjadinya perubahan tersebut. Dari perbandingan-perbandingan tersebut, akan dinilai tentang perkembangan atau perubahan tersebut.
Menurut Munawir 2001:36, teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah:
1. analisis perbandingan laporan keuangan,
Universitas Sumatera Utara
2. tren atau tendensi dan kemajuan keuangan perusahaan, di mana angka
dinyatakan dalam persentase, 3.
laporan dengan persentase per komponen, 4.
analisis sumber dan penggunaan modal kerja, 5.
analisis sumber dan penggunaan kas, 6.
analisis rasio, 7.
analisis perubahan laba kotor, 8.
analisis break even. Teknik analisis yang biasa digunakan adalah perbandingan laporan
keuangan, yaitu dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan data absolut atau jumlah dalam rupiah,
kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah, kenaikan atau penurunan dalam persentase, perbandingan yang dinyatakan dengan rasio dan persentase dari total.
Metode ini apabila digunakan maka dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi dan perubahan yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Tren atau
tendensi dan kemajuan keuangan perusahaan angka dinyatakan dalam presentase trend precentage analysis. Laporan dengan presentase per komponen atau
common size statement ini digunakan untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya. Analisis sumber dan
penggunaan kas cash flow statement analysis digunakan untuk mengetahui sumber-sumber penggunaan uang kas selama periode tertentu. Analisis rasio
adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua
laporan tersebut. Analisis perubahan laba kotor gross profit analysis yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dari suatu periode ke periode yang lain, atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dianggarkan untuk periode tersebut.
Analisis break even menganalisis tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan. Dengan analisis break even ini juga akan diketahui berbagai
tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan. Break even point BEP dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan perusahaan dalam
operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian. Dengan kata lain, keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat
terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan variabel. Apabila penjualan hanya cukup
menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan mengalami kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi
biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan. Analisis break even secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan pola hubungan
antara volume penjualan, biaya dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis break even dapat membantu pimpinan dalam
mengambil keputusan mengenai jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian, jumlah penjualan
yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu, seberapa besar berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak mengalami kerugian, dan untuk
mengetahui efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
Analisis rasio keuangan yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba-rugi satu dengan lainnya dapat memberikan gambaran tentang
sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditur dan
investor, serta memberikan pandangan ke dalam tentang cara dana dapat diperoleh.
4. Analisis Rasio Keuangan
Mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya, analis keuangan perlu melakukan pemeriksaan atas berbagai aspek kesehatan keuangan
perusahaan. Alat yang sering digunakan selama pemeriksaan tersebut adalah rasio keuangan financial ratio atau indeks yang menghubungkan dua angka
akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Menurut Riyanto 2002:253, rasio dinyatakan sebagai alat yang dinyatakan
dalam arithmatical terms, yang dapat digunakan untuk menjelaskan data finansiil. Menurut Horne dan Wachowicz, JR. 2005:200, rasio keuangan adalah
alat yang digunakan untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja dari perusahaan. Analis keuangan menggunakan berbagai rasio ini sama seperti
halnya seorang dokter ahli yang menggunakan berbagai hasil uji laboratorium. Jika digabungkan, dan dengan berjalannya waktu, data ini menawarkan
pandangan yang sangat berharga mengenai kondisi perusahaan, kondisi keuangan, dan profitabilitasnya.
Universitas Sumatera Utara
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan. Misalnya antara hutang dan modal, kas dan total kas, harga pokok penjualan dengan total penjualan, dan sebagainya. Teknik ini lazim
digunakan para analisis keuangan untuk melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan hanya menyederhanakan informasi yang
menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini, dapat dinilai secara cepat hubungan antara pos dan
membandingkannya dengan rasio lain, sehingga dapat diperoleh informasi dan memberikan penilaian.
Menurut Djarwanto 2003:123, rasio dalam analisis laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu item dengan iem
lainnya dalam laporan keuangan, yang dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Menurut Sawir 2005:6 analisis rasio keuangan memungkinkan
manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditur dan investor dan memberikan pandangan tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh.
Sering terdapat pemikiran bahwa mengapa harus memikirkan rasio dan mengapa tidak hanya melihat angka-angka langsung. Perusahaan menghitung
rasio, karena dengan cara ini, perusahaan akan mendapatkan perbandingan yang mungkin terbukti lebih berguna daripada angka-angka aslinya, misalnya,
anggaplah bahwa perusahaan memiliki angka laba bersih tahun ini sebesar 1 juta, angka tersebut tampak cukup menguntungkan. Akan tetapi, bagaimana jika
Universitas Sumatera Utara
perusahaan tersebut memiliki dana sejumlah 200 juta yang diinvestasikan di total aktivanya? Jika perusahaan membagi laba bersih dengan total aktiva,
perusahaan akan mendapat 1J200J = 0,005, yaitu 0,5 pengembalian atas total aktiva return on asset–ROA perusahaan. Angka 0,005, berarti bahwa
setiap dolar aktiva yang diinvestasikan dalam perusahaan menghasilkan setengah persen pengembalian. Rekening tabungan akan memberikan pengembalian yang
lebih baik untuk investasi daripada investasi ini, dan dengan risiko yang lebih rendah.
Setiap analisis mempunyai tujuan atau kegunaan yang menentukan perbedaan penekanan yang sesuai dengan tujuan tersebut. Seorang analis,
misalnya seorang bankir yang sedang mempertimbangkan pemberian kredit jangka pendek untuk suatu perusahaan. Para bankir terutama akan menekankan
pada posisi keuangan perusahaan jangka pendek, sehingga mereka menekankan rasio likuiditas. Sebaliknya, pemberi kredit jangka panjang akan lebih
menekankan pada kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan efisiensi operasinya. Mereka mengetahui, bahwa operasi yang tidak efisien akan mengikis
nilai aktiva dan posisi sekarang yang kuat tidak akan menjamin bahwa dana akan tersedia untuk melunasi suatu penerbitan obligasi dua puluh tahun. Para calon
pemegang saham akan menaruh perhatian terhadap profitabilitas dan efisiensi jangka panjang. Sudah tentu manajemen memerlukan seluruh aspek dari analisis
keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Horne dan Wachowicz, JR. 2005:202, manfaat dan tujuan analisis rasio keuangan adalah untuk:
1. perbandingan internal.,
2. perbandingan eksternal dan sumber rasio industri.
Menurut perbandingan internal, analisis rasio keuangan melibatkan dua jenis perbandingan. Pertama, analis dapat membandingkan rasio sekarang dengan
rasio dahulu, dan perkiraan pada masa mendatang untuk perusahaan yang sama. Rasio lancar current ratio, yaitu rasio aktiva lancar dengan kewajiban jangka
pendek. Rasio untuk tahun sekarang dapat dibandingkan dengan rasio lancar akhir tahun sebelumnya. Ketika rasio keuangan diperlebar ke beberapa periode
tahun, analis dapat mempelajari komposisi perubahan, dan menentukan ada tidaknya kenaikan atau penurunan kondisi dan kinerja perusahaan selama waktu
tersebut. Perusahaan tidak terlalu banyak memperhatikan satu rasio dalam satu periode waktu, tetapi satu rasio untuk beberapa periode. Rasio keuangan juga
dapat dihitung untuk laporan proyeksi atau proforma, dan dibandingkan dengan rasio sekarang dan masa sebelumnya.
Perbandingan eksternal dan sumber rasio industri melibatkan perbandingan antara rasio suatu perusahaan dengan berbagai perusahaan lainnya, yang hampir
sama atau dengan rata-rata industri pada suatu periode. Perbandingan semacam ini memberikan pandangan ke dalam mengenai kondisi keuangan, dan kinerja
relatif perusahaan. Cara ini juga membantu perusahaan mengidentifikasi penyimpangan signifikan dari rata-rata industri manapun yang dapat digunakan.
Universitas Sumatera Utara
Rasio keuangan banyak sekali, karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Pengelompokan rasio keuangan juga bermacam-macam, ada yang
mengelompokkan berdasarkan sumber datanya, ada yang berdasarkan tujuan penganalisis dalam mengevaluasi perusahan berdasarkan laporannya dan lain-
lain. Menurut Munawir 2001:264, “secara umum rasio-rasio keuangan dapat dikelompokkan dalam rasio-rasio likuiditas, rasio-rasio leverage, rasio-rasio
aktivitas dan rasio-rasio profitabilitas.” Rasio-rasio tersebut dikelompokkan berdasarkan data dan kegunaan dari rasio tersebut. Misalnya rasio profitabilitas
digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga data yang dipergunakan sebagian besar berasal dari laporan laba-rugi.
Berikut ini dikemukakan beberapa macam analisis rasio, pengertian, cara perhitungan beserta interprestasinya berdasarkan laporan keuangan.
1. Rasio-rasio likuiditas, yaitu rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
likuiditas perusahaan, yang terdiri dari: a.
Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
b.
Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan, dan efek atau
bank yang segera dapat diuangkan. Current ratio = Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Cash ratio = Kas + Bank+Efek
Hutang Lancar
Quick ratio =
Aktiva Lancar - Persediaan Hutang Lancar
Universitas Sumatera Utara
c.
Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
d.
Untuk mengukur likuiditas dari total aktiva dengan posisi modal kerja. e.
Untuk menunjukkan porsi aktiva lancar atas hutang. Dengan demikian, dapat diketahui kondisi aktiva lancar perusahaan cukup baik atau seimbang
dibandingkan dengan total hutang perusahaan. f.
Untuk menunjukkan porsi aktiva lancar atas total aktiva. Dengan demikian, dapat diketahui apakah aktiva lancar perusahaan cukup baik terhadap total
aktiva perusahaan. 2.
Rasio-rasio leverage, yaitu rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang, yang terdiri dari:
a.
Untuk mengukur bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang.
b. .
Working capital to total assets ratio
Aktiva Lancar – Hutang Lancar Jumlah Aktiva
=
Aktiva lancar terhadap hutang Aktiva Lancar
Total Hutang =
Aktiva lancar terhadap aktiva Aktiva Lancar
Total Aktiva =
Total debt to equity ratio Total Hutang
Jumlah Modal Sendiri =
Total debt to total assets = Total Hutang
Total Aktiva
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengukur bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang.
c. Untuk mengukur bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk
jaminan hutang jangka panjang. d.
.
Untuk mengukur besarnya aktiva berwujud tangible assets yang digunakan
untuk menjamin hutang jangka panjang. e.
. Untuk mengukur besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga
hutang jangka panjang. 3. Rasio-rasio aktivitas, adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengelola sumber- sumber dananya.
f. .
Untuk mengukur dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar
dalam satu periode tertentu. g.
Long Term debs to equity ratio =
Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri
Tangible assets debt coverage = Jumlah Aktiva – Aktiva Tidak Berwujud – Hutang Lancar
Hutang Jangka Panjang
Time interest earned = Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Bunga Hutang Jangka Panjang
Total assets turnover = Penjualan Bersih
Jumlah Aktiva
Receivable turnover = Penjualan kredit
Piutang rata-rata
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengukur dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam satu periode tertentu.
h.
Untuk mengukur lamanya dana tertanam pada piutang dalam suatu periode. i.
. Untuk mengukur dana yang tertanam dalam persediaan berputar dalam
suatu periode tertentu. j.
Untuk mengukur periode rata-rata persediaan barang berada di gudang.
k. Untuk mengukur kemampuan modal kerja bersih berputar dalam suatu
periode tertentu atau indikasi dari siklus kas cash cycle dari perusahaan. 4. Rasio-rasio profitabilitas, adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. l.
. Untuk mengukur laba bruto per rupiah penjualan.
m. .
Average collection period = Piutang Rata-Rata x 360
Penjualan Kredit
Inventory turnover =
Harga Pokok Penjualan Persediaan Rata-Rata
Average day’s inventory = Inventory Rata-Rata x 360
Harga Pokok Penjualan
Working capital turnover = Penjualan neto
Aktiva lancar – Hutang lancar
Operating profit margin = Laba usaha operasi
Penjualan neto Gross profit margin =
Penj. Netto – Harga pokok penjualan Penjualan neto
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengukur laba operasi atau usaha sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.
n. Untuk mengukur laba bersih per rupiah penjualan.
o. Untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva
yang dipergunakan. p.
. Untuk mengukur laba bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dari
nilai aktiva. q.
. Untuk mengukur kemampuan per lembar saham menghasilkan laba.
r. Untuk menunjukkan tingkat produktivitas karyawan dari segi laba yang
dihitung per jumlah karyawan. Masih banyak tingkat produktivitas lainnya yang dapat digunakan sebagai ukuran selain dengan tingkat laba.
5. Rasio-rasio pertumbuhan, adalah rasio-rasio yang dapat menggambarkan pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun.
s. .
Net profit margin = Laba setelah pajak
Penjualan neto
Return on investment = Laba Setelah Pajak
Jumlah Aktiva
Return on total assets = Laba Bersih
Jumlah Aktiva
Earning per share =
Tingkat produktivitas = Jumlah Laba
Jumlah karyawan Laba Bagian Saham Bersangkutan
Jumlah Laba
Kenaikan penjualan = Penjualan Tahun ini – Penjualan Tahun Lalu Penjualan Tahun Lalu
Universitas Sumatera Utara
Untuk menunjukkan persentasi kenaikan penjualan tahun ini dibandingkan
dengan tahun lalu, semakin tinggi semakin baik. t.
. Untuk menunjukkan persentase kenaikan laba bersih tahun ini dibandingkan
dengan tahun lalu, semakin tinggi semakin baik. u.
Untuk menunjukkan kemampuan perusahaan meningkatkan EPS pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.
v. .
Untuk menunjukkan kemampuan perusahaan meningkatkan DPS pada
tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. 6. Rasio-rasio produktivitas, adalah rasio-rasio yang menunjukkan produktivitas
dari unit atau kegiatan yang dinilai. w.
. Untuk menunjukkan sejauh mana kemampuan karyawan menghasilkan
laba. Semakin besar rasio ini semakin baik, karena dianggap lebih produktif. x.
Untuk menunjukkan jumlah biaya yang diukur dari jumlah karyawan. Biaya
tersebuterupa biaya produksi, biaya gaji, biaya pendidikan, biaya penjualan, Kenaikan laba bersih = Laba Bersih Tahun Ini – Tahun Lalu
Laba Bersih Tahun Lalu
Kenaikan dividen share DPS = DPS Tahun Ini – DPS Tahun Lalu DPS Tahun Lalu
Earning per share = EPS Tahun Ini – EPS Tahun Lalu
EPS Tahun Lalu
Rasio karyawan atas penjualan = Jumlah Laba Bersih
Jumlah Karyawan
Rasio biaya per karyawan = Jumlah Biaya
Jumlah Karyawan
Rasio penjualan terhadap space
= Jumlah Penjualan Bersih
Jumlah Space m
2
Universitas Sumatera Utara
dan biaya lain. Semakin kecil rasio ini semakin baik, karena dianggap semakin efisien.
y. Untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba.
z.
Untuk menunjukkan kontribusi rata-rata total terhadap jumlah kantor cabang perusahaan.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Adapun tinjauan penelitian terdahulu yang digunakan adalah dari Saudari Josephine Kusuma 2009 yang berjudul ”Peranan Rasio Keuangan Dalam
Memprediksikan Pertumbuhan Laba pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.” dan Anthony Chaidir 2009 yang berjudul ”Analisis Laporan Keuangan Dalam Rangka
Penilaian Likuiditas dan Profitabilitas pada PT. Sutera Mas Gemilang Medan.” Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Josephine Kusuma 2009 adalah
penelitian yang dilakukan Josephine Kusuma 2009 ditujukan dalam memprediksikan pertumbuhan laba, sedangkan pada penelitian ini ditujukan untuk
menganalisis tingkat kemampuan profitabilitas dan likuiditas perusahaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Anthony Chaidir 2009 adalah penelitian yang
dilakukan Anthony Chaidir 2009 pada perusahaan dagang yang mempunyai skala usaha yang lebih kecil dibandingkan dengan PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk.
Rasio laba terhadap cabang
= Total Laba Jumlah Cabang
Universitas Sumatera Utara
Adapun tinjauan penelitian terdahulu yang digunakan seperti pada Tabel 2.1. Tabel 2.1.
Tinjauan Penelitian Terdahulu No.
Nama Peneliti
dan Tahun
Peneliti Judul Penelitian
Variabel Hasil Penelitian
1. Josephine
Kusuma 2009
Peranan Rasio Keuangan Dalam
Memprediksikan Pertumbuhan Laba
pada PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk. −
Rasio Keuangan
− Pertumbuhan
Laba −
Rasio keuangan mempunyai
peranan dalam memprediksi
pertumbuhan laba perusahaan.
− Pertumbuhan laba
perusahaan pada tahun yang akan
datang diprediksikan tidak
signifikan, atau hampir sama
dengan pertumbuhan laba
pada tahun 2007.
2. Anthony
Chaidir 2009
Analisis Laporan Keuangan Dalam
Rangka Penilaian Likuiditas dan
Profitabilitas pada PT. Sutera Mas
Gemilang Medan −
Laporan Keuangan
− Likuiditas
− Profitabilitas
Likuiditas dan profitabilitas
perusahaan cenderung menurun dari tahun
sebelumnya.
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
C. Kerangka Konseptual