Analisis Rasio Likuiditas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan

Tingkat produktivitas = Rp. 2.036 per karyawan Tahun 2008 Tingkat produktivitas = Rp. 1.202 per karyawan Jumlah karyawan perusahaan pada tahun 2007 adalah sebanyak 1.025 orang dan tahun 2008 adalah sebanyak 985 orang. Angka tingkat produktivitas perusahaan menunjukkan Rp. 2.036 per karyawan dan Rp. 1.202 per karyawan pada tahun 2007 dan 2008, berarti semakin menurunnya kemampuan per karyawan perusahaan dalam menghasilkan laba walaupun pada tahun 2008 semakin sedikit jumlah karyawan perusahaan.

2. Analisis Rasio Likuiditas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan

Rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya bila jatuh tempo. Rasio likuiditas yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan meliputi rasio lancar, rasio cepat, working capital to total assets ratio, rasio aktiva lancar terhadap hutang, dan rasio aktiva lancar terhadap aktiva. Dalam perhitungan rasio ini menggunakan satuan jutaan rupiah. Current Ratio Tingkat produktivitas = Rp. 2.086.992 1.025 Tingkat produktivitas = Rp. 1.183.575 985 Universitas Sumatera Utara Current ratio rasio lancar digunakan untuk menganalisis kesanggupan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Analisis dengan rasio ini pada tahun 2007 dan 2008 sebagai berikut: Tahun 2007 Hutang Lancar Aktiva Lancar Rp. 27.743.304 Rp. 39.655.368 Current ratio = 143 Tahun 2008 Rp. 32.911.584 Rp. 40.164.409 Current ratio = 122 Angka current ratio perusahaan menunjukkan 143 dan 122 pada tahun 2007 dan 2008, berarti berkurangnya jumlah aktiva lancar perusahaan yang dapat digunakan dengan segera untuk membayar hutang yang jatuh tempo. Dari angka current ratio perusahaan, menunjukkan perusahaan memiliki aktiva lancar yang besar untuk melunasi kewajibannya, yakni pada tahun 2007, Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh Rp. 1,43 aktiva lancar dan pada tahun 2008, Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh Rp. 1,22 aktiva lancar. Quick Ratio Quick ratio rasio cepat digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya, tanpa memperhitungkan = Current ratio = Current ratio = Current ratio x 100 x 100 x 100 Universitas Sumatera Utara penjualan persediaan. Analisis dengan rasio ini pada tahun 2007 dan 2008 sebagai berikut: Tahun 2007 Hutang Lancar Aktiva Lancar - Persediaan Rp. 27.743.304 Rp. 39.656.368 – Rp. 19.439.904 Quick ratio = 73 Tahun 2008 Rp. 32.911.584 Rp. 40.164.408 – Rp. 21.143.544 Quick ratio = 58 Angka quick ratio perusahaan menunjukkan 73 dan 58 pada tahun 2007 dan 2008, berarti adanya penurunan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya, tanpa memperhitungkan penjualan persediaan. Cash Ratio Cash ratio rasio kas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan, dan efekbank yang segera dapat diuangkan. Analisis dengan rasio ini pada tahun 2007 dan 2008 sebagai berikut: Tahun 2007 Hutang Lancar Kas + Bank Rp. 4.010.736 x 100 x 100 = Cash ratio = Cash ratio x 100 x 100 Quick ratio = Quick ratio = x 100 Quick ratio = Universitas Sumatera Utara Rp. 27.743.304 Cash ratio = 14 Tahun 2008 Rp. 32.911.584 Rp. 2.662.560 Cash ratio = 8 Pada neraca perusahaan, jumlah kas dan bank tidak dibuat terpisah, melainkan digabung. Angka cash ratio perusahaan menunjukkan 14 dan 8 pada tahun 2007 dan 2008, berarti berkurangnya jumlah kas dan bank perusahaan yang dapat digunakan dengan segera untuk membayar hutang yang jatuh tempo. Dari angka cash ratio perusahaan, menunjukkan perusahaan memiliki jumlah kas dan bank yang kecil untuk melunasi kewajibannya, yakni pada tahun 2007, Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh Rp. 0,14 aktiva lancar dan pada tahun 2008, Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh Rp. 0,08 aktiva lancar. Working Capital to Total Asset Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur likuiditas dari total aktiva dengan posisi modal kerja. Analisis dengan rasio ini pada tahun 2007 dan 2008 sebagai berikut: Tahun 2007 Working capital = 18 = Cash ratio Rp. 39.655.368 – Rp. 27.743.304 Rp. 67.347.576 x 100 Working capital = x 100 Working capital = Aktiva Lancar – Hutang Lancar Jumlah Aktiva Universitas Sumatera Utara Tahun 2008 Working capital = 11 Angka working capital to total asset ratio perusahaan menunjukkan 18 dan 11 pada tahun 2007 dan 2008, berarti menurunnya likuiditas dari total aktiva perusahaan. Dari angka rasio ini, menunjukkan pada tahun 2007 perusahaan memiliki modal kerja sebesar 18 dari total aktiva yang dimiliki dan tahun 2008 perusahaan memiliki modal kerja sebesar 11 dari total aktiva yang dimiliki. Aktiva Lancar terhadap Hutang Rasio ini digunakan untuk menunjukkan porsi aktiva lancar atas hutang. Dengan demikian, dapat diketahui kondisi aktiva lancar perusahaan cukup baik atau seimbang dibandingkan dengan total hutang perusahaan. Analisis dengan rasio ini pada tahun 2007 dan 2008 sebagai berikut: Tahun 2007 Aktiva lancar terhadap hutang = 82 Tahun 2008 Aktiva lancar terhadap hutang = 74 Rp. 40.164.408 – Rp. 39.911.584 Rp. 68.936.976 x 100 Working capital = Aktiva lancar terhadap hutang = x 100 Rp. 40.164.408 Rp. 54.302.280 Aktiva lancar terhadap hutang = x 100 Aktiva Lancar Total Hutang Aktiva lancar terhadap hutang = x 100 Rp. 39.655.368 Rp 48.267.768 Universitas Sumatera Utara Total hutang diperoleh dari penjumlahan kewajiban lancar dengan kewajiban tidak lancar. Angka rasio aktiva lancar terhadap hutang perusahaan menunjukkan 82 dan 74 pada tahun 2007 dan 2008, berarti berkurangnya tingkat likuiditas aktiva lancar perusahaan untuk menutupi hutangnya. Aktiva Lancar terhadap Aktiva Rasio ini digunakan untuk menunjukkan porsi aktiva lancar atas total aktiva. Dengan demikian, dapat diketahui apakah aktiva lancar perusahaan cukup baik terhadap total aktiva perusahaan. Analisis dengan rasio ini pada tahun 2007 dan 2008 sebagai berikut: Tahun 2007 Aktiva lancar terhadap aktiva = 59 Tahun 2008 Aktiva lancar terhadap aktiva = 58 Angka rasio aktiva lancar terhadap aktiva perusahaan menunjukkan 59 dan 58 pada tahun 2007 dan 2008, berarti berkurangnya tingkat likuiditas aktiva lancar dari total aktiva yang dimiliki. Angka rasio aktiva lancar terhadap aktiva Aktiva lancar terhadap aktiva = x 100 Rp. 40.164.408 Rp 69.936.976 Aktiva lancar terhadap aktiva = x 100 Aktiva Lancar Total Aktiva Aktiva lancar terhadap aktiva = x 100 Rp. 39.655.368 Rp 67.347.576 Universitas Sumatera Utara perusahaan menunjukkan perusahaan memiliki likuiditas aktiva lancar yang tinggi dihitung dari seluruh aktiva perusahaan, yakni pada tahun 2007 sebesar 59 dan tahun 2008 sebesar 58 dari total aktiva berupa aktiva lancar.

3. Pembahasan Hasil Analisis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas, dan Pasar) Terhadap Harga Saham Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta

1 48 86

Peranan Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kesehatan Perusahaan Tekstil Dan Alas Kaki Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

2 36 86

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO LEVERAGE, DAN RASIO PROFITABILITAS PADA KINERJA KEUANGAN Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Leverage, Dan Rasio Profitabilitas Pada Kinerja Keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah Babussal

0 4 14

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Dan Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada KJKS BMT Dana Mulia Kabupaten Boyolali Periode 2010-2013.

1 3 13

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Berdasarkan Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Dan Rasio Rent

1 2 12

Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT Unilever Indonesia, Tbk.

0 1 16

Analisis Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

0 0 28

Analisis Kinerja Keuangan PT Kalbe Farma Tbk Dan PT Kimia Farma Tbk Berdasarkan Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Pada Laporan Keuangan Periode 2010-2014.

0 0 6

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK

0 1 10

ANALISIS RASIO LEVERAGE, LIKUIDITAS, MARKET VALUE UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA, Tbk SKRIPSI

0 1 25