Analisis rasio keuangan yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba-rugi satu dengan lainnya dapat memberikan gambaran tentang
sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditur dan
investor, serta memberikan pandangan ke dalam tentang cara dana dapat diperoleh.
4. Analisis Rasio Keuangan
Mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya, analis keuangan perlu melakukan pemeriksaan atas berbagai aspek kesehatan keuangan
perusahaan. Alat yang sering digunakan selama pemeriksaan tersebut adalah rasio keuangan financial ratio atau indeks yang menghubungkan dua angka
akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Menurut Riyanto 2002:253, rasio dinyatakan sebagai alat yang dinyatakan
dalam arithmatical terms, yang dapat digunakan untuk menjelaskan data finansiil. Menurut Horne dan Wachowicz, JR. 2005:200, rasio keuangan adalah
alat yang digunakan untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja dari perusahaan. Analis keuangan menggunakan berbagai rasio ini sama seperti
halnya seorang dokter ahli yang menggunakan berbagai hasil uji laboratorium. Jika digabungkan, dan dengan berjalannya waktu, data ini menawarkan
pandangan yang sangat berharga mengenai kondisi perusahaan, kondisi keuangan, dan profitabilitasnya.
Universitas Sumatera Utara
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan. Misalnya antara hutang dan modal, kas dan total kas, harga pokok penjualan dengan total penjualan, dan sebagainya. Teknik ini lazim
digunakan para analisis keuangan untuk melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan hanya menyederhanakan informasi yang
menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini, dapat dinilai secara cepat hubungan antara pos dan
membandingkannya dengan rasio lain, sehingga dapat diperoleh informasi dan memberikan penilaian.
Menurut Djarwanto 2003:123, rasio dalam analisis laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu item dengan iem
lainnya dalam laporan keuangan, yang dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Menurut Sawir 2005:6 analisis rasio keuangan memungkinkan
manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditur dan investor dan memberikan pandangan tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh.
Sering terdapat pemikiran bahwa mengapa harus memikirkan rasio dan mengapa tidak hanya melihat angka-angka langsung. Perusahaan menghitung
rasio, karena dengan cara ini, perusahaan akan mendapatkan perbandingan yang mungkin terbukti lebih berguna daripada angka-angka aslinya, misalnya,
anggaplah bahwa perusahaan memiliki angka laba bersih tahun ini sebesar 1 juta, angka tersebut tampak cukup menguntungkan. Akan tetapi, bagaimana jika
Universitas Sumatera Utara
perusahaan tersebut memiliki dana sejumlah 200 juta yang diinvestasikan di total aktivanya? Jika perusahaan membagi laba bersih dengan total aktiva,
perusahaan akan mendapat 1J200J = 0,005, yaitu 0,5 pengembalian atas total aktiva return on asset–ROA perusahaan. Angka 0,005, berarti bahwa
setiap dolar aktiva yang diinvestasikan dalam perusahaan menghasilkan setengah persen pengembalian. Rekening tabungan akan memberikan pengembalian yang
lebih baik untuk investasi daripada investasi ini, dan dengan risiko yang lebih rendah.
Setiap analisis mempunyai tujuan atau kegunaan yang menentukan perbedaan penekanan yang sesuai dengan tujuan tersebut. Seorang analis,
misalnya seorang bankir yang sedang mempertimbangkan pemberian kredit jangka pendek untuk suatu perusahaan. Para bankir terutama akan menekankan
pada posisi keuangan perusahaan jangka pendek, sehingga mereka menekankan rasio likuiditas. Sebaliknya, pemberi kredit jangka panjang akan lebih
menekankan pada kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan efisiensi operasinya. Mereka mengetahui, bahwa operasi yang tidak efisien akan mengikis
nilai aktiva dan posisi sekarang yang kuat tidak akan menjamin bahwa dana akan tersedia untuk melunasi suatu penerbitan obligasi dua puluh tahun. Para calon
pemegang saham akan menaruh perhatian terhadap profitabilitas dan efisiensi jangka panjang. Sudah tentu manajemen memerlukan seluruh aspek dari analisis
keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Horne dan Wachowicz, JR. 2005:202, manfaat dan tujuan analisis rasio keuangan adalah untuk:
1. perbandingan internal.,
2. perbandingan eksternal dan sumber rasio industri.
Menurut perbandingan internal, analisis rasio keuangan melibatkan dua jenis perbandingan. Pertama, analis dapat membandingkan rasio sekarang dengan
rasio dahulu, dan perkiraan pada masa mendatang untuk perusahaan yang sama. Rasio lancar current ratio, yaitu rasio aktiva lancar dengan kewajiban jangka
pendek. Rasio untuk tahun sekarang dapat dibandingkan dengan rasio lancar akhir tahun sebelumnya. Ketika rasio keuangan diperlebar ke beberapa periode
tahun, analis dapat mempelajari komposisi perubahan, dan menentukan ada tidaknya kenaikan atau penurunan kondisi dan kinerja perusahaan selama waktu
tersebut. Perusahaan tidak terlalu banyak memperhatikan satu rasio dalam satu periode waktu, tetapi satu rasio untuk beberapa periode. Rasio keuangan juga
dapat dihitung untuk laporan proyeksi atau proforma, dan dibandingkan dengan rasio sekarang dan masa sebelumnya.
Perbandingan eksternal dan sumber rasio industri melibatkan perbandingan antara rasio suatu perusahaan dengan berbagai perusahaan lainnya, yang hampir
sama atau dengan rata-rata industri pada suatu periode. Perbandingan semacam ini memberikan pandangan ke dalam mengenai kondisi keuangan, dan kinerja
relatif perusahaan. Cara ini juga membantu perusahaan mengidentifikasi penyimpangan signifikan dari rata-rata industri manapun yang dapat digunakan.
Universitas Sumatera Utara
Rasio keuangan banyak sekali, karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Pengelompokan rasio keuangan juga bermacam-macam, ada yang
mengelompokkan berdasarkan sumber datanya, ada yang berdasarkan tujuan penganalisis dalam mengevaluasi perusahan berdasarkan laporannya dan lain-
lain. Menurut Munawir 2001:264, “secara umum rasio-rasio keuangan dapat dikelompokkan dalam rasio-rasio likuiditas, rasio-rasio leverage, rasio-rasio
aktivitas dan rasio-rasio profitabilitas.” Rasio-rasio tersebut dikelompokkan berdasarkan data dan kegunaan dari rasio tersebut. Misalnya rasio profitabilitas
digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga data yang dipergunakan sebagian besar berasal dari laporan laba-rugi.
Berikut ini dikemukakan beberapa macam analisis rasio, pengertian, cara perhitungan beserta interprestasinya berdasarkan laporan keuangan.
1. Rasio-rasio likuiditas, yaitu rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
likuiditas perusahaan, yang terdiri dari: a.
Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
b.
Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan, dan efek atau
bank yang segera dapat diuangkan. Current ratio = Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Cash ratio = Kas + Bank+Efek
Hutang Lancar
Quick ratio =
Aktiva Lancar - Persediaan Hutang Lancar
Universitas Sumatera Utara
c.
Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
d.
Untuk mengukur likuiditas dari total aktiva dengan posisi modal kerja. e.
Untuk menunjukkan porsi aktiva lancar atas hutang. Dengan demikian, dapat diketahui kondisi aktiva lancar perusahaan cukup baik atau seimbang
dibandingkan dengan total hutang perusahaan. f.
Untuk menunjukkan porsi aktiva lancar atas total aktiva. Dengan demikian, dapat diketahui apakah aktiva lancar perusahaan cukup baik terhadap total
aktiva perusahaan. 2.
Rasio-rasio leverage, yaitu rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang, yang terdiri dari:
a.
Untuk mengukur bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang.
b. .
Working capital to total assets ratio
Aktiva Lancar – Hutang Lancar Jumlah Aktiva
=
Aktiva lancar terhadap hutang Aktiva Lancar
Total Hutang =
Aktiva lancar terhadap aktiva Aktiva Lancar
Total Aktiva =
Total debt to equity ratio Total Hutang
Jumlah Modal Sendiri =
Total debt to total assets = Total Hutang
Total Aktiva
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengukur bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang.
c. Untuk mengukur bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk
jaminan hutang jangka panjang. d.
.
Untuk mengukur besarnya aktiva berwujud tangible assets yang digunakan
untuk menjamin hutang jangka panjang. e.
. Untuk mengukur besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga
hutang jangka panjang. 3. Rasio-rasio aktivitas, adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengelola sumber- sumber dananya.
f. .
Untuk mengukur dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar
dalam satu periode tertentu. g.
Long Term debs to equity ratio =
Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri
Tangible assets debt coverage = Jumlah Aktiva – Aktiva Tidak Berwujud – Hutang Lancar
Hutang Jangka Panjang
Time interest earned = Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Bunga Hutang Jangka Panjang
Total assets turnover = Penjualan Bersih
Jumlah Aktiva
Receivable turnover = Penjualan kredit
Piutang rata-rata
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengukur dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam satu periode tertentu.
h.
Untuk mengukur lamanya dana tertanam pada piutang dalam suatu periode. i.
. Untuk mengukur dana yang tertanam dalam persediaan berputar dalam
suatu periode tertentu. j.
Untuk mengukur periode rata-rata persediaan barang berada di gudang.
k. Untuk mengukur kemampuan modal kerja bersih berputar dalam suatu
periode tertentu atau indikasi dari siklus kas cash cycle dari perusahaan. 4. Rasio-rasio profitabilitas, adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. l.
. Untuk mengukur laba bruto per rupiah penjualan.
m. .
Average collection period = Piutang Rata-Rata x 360
Penjualan Kredit
Inventory turnover =
Harga Pokok Penjualan Persediaan Rata-Rata
Average day’s inventory = Inventory Rata-Rata x 360
Harga Pokok Penjualan
Working capital turnover = Penjualan neto
Aktiva lancar – Hutang lancar
Operating profit margin = Laba usaha operasi
Penjualan neto Gross profit margin =
Penj. Netto – Harga pokok penjualan Penjualan neto
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengukur laba operasi atau usaha sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.
n. Untuk mengukur laba bersih per rupiah penjualan.
o. Untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva
yang dipergunakan. p.
. Untuk mengukur laba bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dari
nilai aktiva. q.
. Untuk mengukur kemampuan per lembar saham menghasilkan laba.
r. Untuk menunjukkan tingkat produktivitas karyawan dari segi laba yang
dihitung per jumlah karyawan. Masih banyak tingkat produktivitas lainnya yang dapat digunakan sebagai ukuran selain dengan tingkat laba.
5. Rasio-rasio pertumbuhan, adalah rasio-rasio yang dapat menggambarkan pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun.
s. .
Net profit margin = Laba setelah pajak
Penjualan neto
Return on investment = Laba Setelah Pajak
Jumlah Aktiva
Return on total assets = Laba Bersih
Jumlah Aktiva
Earning per share =
Tingkat produktivitas = Jumlah Laba
Jumlah karyawan Laba Bagian Saham Bersangkutan
Jumlah Laba
Kenaikan penjualan = Penjualan Tahun ini – Penjualan Tahun Lalu Penjualan Tahun Lalu
Universitas Sumatera Utara
Untuk menunjukkan persentasi kenaikan penjualan tahun ini dibandingkan
dengan tahun lalu, semakin tinggi semakin baik. t.
. Untuk menunjukkan persentase kenaikan laba bersih tahun ini dibandingkan
dengan tahun lalu, semakin tinggi semakin baik. u.
Untuk menunjukkan kemampuan perusahaan meningkatkan EPS pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.
v. .
Untuk menunjukkan kemampuan perusahaan meningkatkan DPS pada
tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. 6. Rasio-rasio produktivitas, adalah rasio-rasio yang menunjukkan produktivitas
dari unit atau kegiatan yang dinilai. w.
. Untuk menunjukkan sejauh mana kemampuan karyawan menghasilkan
laba. Semakin besar rasio ini semakin baik, karena dianggap lebih produktif. x.
Untuk menunjukkan jumlah biaya yang diukur dari jumlah karyawan. Biaya
tersebuterupa biaya produksi, biaya gaji, biaya pendidikan, biaya penjualan, Kenaikan laba bersih = Laba Bersih Tahun Ini – Tahun Lalu
Laba Bersih Tahun Lalu
Kenaikan dividen share DPS = DPS Tahun Ini – DPS Tahun Lalu DPS Tahun Lalu
Earning per share = EPS Tahun Ini – EPS Tahun Lalu
EPS Tahun Lalu
Rasio karyawan atas penjualan = Jumlah Laba Bersih
Jumlah Karyawan
Rasio biaya per karyawan = Jumlah Biaya
Jumlah Karyawan
Rasio penjualan terhadap space
= Jumlah Penjualan Bersih
Jumlah Space m
2
Universitas Sumatera Utara
dan biaya lain. Semakin kecil rasio ini semakin baik, karena dianggap semakin efisien.
y. Untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba.
z.
Untuk menunjukkan kontribusi rata-rata total terhadap jumlah kantor cabang perusahaan.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu