Surat Edaran Mahkamah Agung SEMA No. 4 Tahun 2010 Tentang

n. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan harus membuat: 1. Peraturan tentang pengawasan terhadap bahan baku, proses produksi dan hasil akhir dari produksi narkotika vide Pasal 11 UU No. 35 Tahun 2009; 2. Peraturan tentang syarat dan tata cara pendaftaran narkotika dalam bentuk obat jadi vide Pasal 36 UU No. 35 Tahun 2009. o. Kepala Badan Narkotika Nasionalharus membuat: 1. Peraturan tentang syarat dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian penyidik BNN vide Pasal 72 UU No. 35 Tahun 2009; 2. Peraturan tentang pembentukan wadah koordinasi peran serta masyarakat vide Pasal 108 UU No. 35 Tahun 2009. 81

C. Peraturan lain Mengenai Pecandu dan Penyalahgunaan Narkotika

dalam Lembaga Rehabilitasi yang Berkaitan dengan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

1. Surat Edaran Mahkamah Agung SEMA No. 4 Tahun 2010 Tentang

Penempatan Penyalahgunaan, Korban Penyalahgunaan dan Pecandu Narkotika ke dalam Lembaga Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial . Bahw a dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Ta hun 2 009 ta n ggal 12 Oktober 2 009 tentang Narkotika, maka diang g ap perlu untuk m e n ga dakan revisi terhadap Surat Edaran M a hkamah Agung RI Nomor : 07 T a hun 2009 tang ga l 17 Maret 2009 tentang menempatk a n Pemakai Narkotika ke dalam P a nti Te r a pi d a n R e habilitasi. Penerapan pemidanaan sebagaiman a dimaksud dalam Pasal 103 huru f a dan b U ndang - 81 AR. Sujono dan Bony Daniel, Op. Cit, hal 67. undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika han ya d a pat dijatuhkan pada klasifikasi tindak pidana sebagai berikut: 1. Terd a kwa pada saat ditangkap oleh penyidik Polri dan penyidik BNN dal a m kond is i tertangkap ta n gan ; 2. Pada s aat te rt angkap tangan ditemukan barang bukti p e m a kai a n 1 s atu hari dengan perincian an tara lain sebagai berik u t : a. Kelompok metamphetamine shabu : 1 gram b. Kelompok MDMA ekstasi : 2,4 gram = 8 butir c. Kelompok Heroin : 1,8 gram d. Kelompok Kokain : 1,8 gram e. Kelompok Ganja : 5 gram f. Daun Koka : 5 gram g. M e skalin : 5 gram h. Kelompok Psilosybin :3 gram i. K e l o mpok L SD d-l yserg i c aci d di e th y l ami d e: 2 gram j. K e l o mpok PCP ph e n cyc lidin e : 3 gram k. Kelompok Fentanil : 1 gram l. Kelompok Metadon : 0.5 gram m. Kelompok Morfin : 1.8 gram n. Kelompok Petidin : 0,96 gram o. Kelompok Kodein : 72 gram p. Kelompok Bufrenorfin : 32 gram 3. Surat uji Laboratorium positif menggunakan Narkotika berdasarkanpermintaan penyidik. 4. Perlu Surat Keterangan dari dokter jiwapsikiater pemerintah yang ditunjukoleh Hakim . 5. Tidak terdapat bukti bahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran gelapNarkotika. Dalam hal Hakim menjatuhkan pemidanaan berupa perintah untuk dilakukantindakan hukum berupa rehabilitasi atas diri Terdakwa, Majelis Hakim harusmenunjuk secara tegas dan jelas tempat rehabilitasi yang terdekat dalam amarputusannya. Tempat-tempat rehabilitasi yang dimaksud adalah : 1. Lembaga rehabiltasi medis dan sosial yang dikelola danatau dibina dandiawasi oleh Badan Narkotika Nasional . 2. Rumah Sakit Ketergantungan Obat RSKO Cibubur, Jakarta. 3. Rumah Sakit Jiwa di seluruh Indonesia Depkcs RI. 4. Panti Rehabilitasi Departemen Sosial RI dan Unit Pelaksana Teknis DaerahUPTD. 5. Tempat-tempat rujukan lembaga rehabilitasi yang diselenggarakan olehmasyarakat yang mendapat akreditasi dari Departemen Kesehatan atauDepartemen Sosial dengan biaya sendiri. Untuk menjatuhkan lamanya proses rehabilitasi, Hakim harus dengansungguh-sungguhmempertimbangkan kondisitaraf kecanduan Terdakwa, sehingga wajibdiperlukan adanya keterangan ahli dan sebagai standar dalam proses terapi danrehabilitasi adalah sebagai berikut : a. Program Detoksifikasi dan Stabilisasi : lamanya 1 satu bulan. b. Program Primer : lamanya 6 enam bulan. c. Program Re-Entry : lamanya 6 enam bulan. Dengan diterbitkannya Surat Edaran ini, maka Surat Edaran Mahkamah AgungNomor : 07 Tahun 2009 tanggal 17 Maret 2009 perihal yang sama , dinyatakantidak berlaku lagi .

2. Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2011 Tentang