merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala
hukum tertentu dengan cara menganalisisnya.
50
1. Jenis Penelitian
Dengan demikian metode penelitian adalah upaya ilmiah untuk memahami dan memecahkan suatu masalah
berdasarkan metode tertentu. Dalam melakukan suatu penelitian agar tercapainya sasaran dan tujuan yang
diinginkan, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut:
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif. Metode penelitian normatif adalah penelitian yang mengacu kepada
norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.
2. Data dan Sumber Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yaitu data dari bahan-bahan kepustakaan yang antara lain meliputi bahan
keperpustakaan seperti buku-buku, literatur, koran, majalah, jurnal maupun arsip- arsip yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Sumber data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a.
Bahan Hukum Primer, yaitubahan hukum yang isinya mempunyai kekuatan hukum mengikat, dalam hal ini adalah norma atau kaidah dasar peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Bahan Hukum primer yang paling utama digunakan dalam penelitian ini adalah: Undang-Undang
Verdoovende Middelen Ordonantie yang berlaku pada masa Belanda di Indonesia Tahun 1927, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1976 tentang
50
Ibid, hal 43.
Narkotika, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997, Undang-undang Nomor 35 Tahun
2009 tentang Narkotika, Surat Edaran Mahkamah Agung No. 4 Tahun 2010, Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2011, Peraturan Presiden
Nomor 83 tahun 2007 tentang Badan Narkotika Nasional BNN, Badan Narkotika Provinsi, Badan Narkotika KabupatenKota, Peraturan
Pemerintah No. 25 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika, Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No.26 Tahun 2012
Tentang Standar Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya, Peraturan Menteri Kesehatan No. 80
Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Rehabilitasi Medis Bagi Pecandu, Penyalahguna, dan Korban Penyalahgunaan Narkotika yang
sedang dalam Proses Penyidikan, Penuntutan, dan Persidangan atau telah mendapatkan PenetapanPutusan Pengadilan, Peraturan Bersama Ketua
Mahkamah Agung, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Jaksa Agung, KAPOLRI dan BNN RI tentang Penanganan Pecandu
Narkotika dan Korban Penyalahgunaan Narkotika ke dalam Lembaga Rehabilitasi.
b. Bahan Hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat hubungannya dengan
bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis serta memahami bahan hukum primer, berupa buku-buku, hasil penelitian dan bahan pustaka
lainnya yang berkaitan dengan penelitian. c.
Bahan Hukum tersier, yaitu bahan-bahan hukum yang mendukung bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dengan memberikan pemahaman
dan pengertian atas bahan hukum lainnya. Bahan hukum yang dipergunakan oleh penulis adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Hukum.
3. Metode Pengumpulan Data