i
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Kilang Padi
Sektor informal merupakan suatu terminologi ekonomi yang mempunyai kegiatan ekonomi marginal, dimana usaha ini mempunyai ciri-ciri antara lain : sederhana perorangan
dengan modal usaha kecil-kecilan, pada umumnya tidak mempunyai tempat usaha yang permanen dan terpisah dengan tempat tinggal, tidak membutuhkan keahlian dan keterampilan
khusus, tidak mempunyai keterikatan dengan usaha lain yang lebih besar, tidak mempunyai izin usaha, usaha dapat dibentuk dalam lingkungan rumah tangga, tidak tunduk pada undang-undang
dan mempunyai tenaga kerja yang umumnya anggota keluarga Sukidjo Notoadmojo, 1989. Kilang padi merupakan salah satu usaha sektor informal yang memproses padi menjadi
beras yang kemudian dipasarkan pada masyarakat sebagai bahan pokok. Dari beberapa kilang padi yang ada di kecamatan Porsea, penulis hanya memilih 2 kilang padi saja, karena dilihat dari
hasil produksinya ke 2 kilang padi ini lebih banyak hasil produksinya dibanding kilang yang lain. Ke 2 kilang padi tersebut adalah : Kilang padi Mampe Tua berdiri pada tahun1992 oleh bapak
M. Butar-butar, yang pada saat itu tidak ada kilang padi berdiri di daerah tersebut sehingga banyak petani yang menggiling padi hasil panennya ke daerah lain, karena hal tersebut Bapak
M.Butar-butar berpikir untuk membangun kilang padi yang di berikan nama ”Mampe Tua”. Kilang padi ini memiliki luas 25 x 80 meter kemudian penambahan kilang dengan jumlah 18 x
78 meter, mesin giling satu buah, mempunyai tenaga kerja sebanyak 22 orang, dalam bekerja pekerja tidak dikhususkan dibagian proses mana pekerjanya harus bekerja dan hasil produksi
Universitas Sumatera Utara
i
setiap harinya sekitar 17 ton perhari, di distribusi ke daerah Sibolga, Pematang Siantar dan di sekitar daerah kilang padi tersebut.
Pada tahun 1994, Bapak O.Sirait melihat bahwa kilang padi Mampe Tua begitu ramai sehingga beliau berniat untuk membangun kilang padi yang diberi nama ” Gomari” berdiri pada
tahun1994, memiliki luas kilang padi 22 x 98 meter, mempunyai tenaga kerja sebanyak 13 orang, dalam bekerja pekerja tidak dikhususkan dibagian proses mana pekerjanya harus bekerja
orang, dan hasil produksi setiap harinya sekitar 10 ton per hari, di distribusi ke daerah Sibolga, Tarutung, Pematang Siantar dan daerah disekitar kilang padi tersebut.
Kilang ini dibangun selain untuk usaha keluarga, mencari uang juga untuk memenuhi kebutuhan petani untuk menggiling hasil panennya. Kedua kilang ini masing-masing memiliki 4
unit kerja yaitu unit produksi, unit distribusi, unit penjemuran dan unit pemyimpanan. Unit-unit yang berada dalam kilang padi tersebut memiliki masing-masing fungsi yaitu
unit penjemuran berfungsi untuk menjemur padi yang akan digiling menjadi beras, padi tersebut di jemur selama 2 hari untuk menghasilkan padi yang benar-benar kering dan siap untuk digiling,
unit produksi berfungsi untuk menggiling memproduksi padi menjadi beras, unit distribusi dan pengangkutan berfungsi untuk mengadakan transaksi jual beli kepada konsumen dan penyaluran
beras keseluruh daerah yang ada di Porsea, unit penyimpanan berfungsi untuk menyimpan padi yang akan digiling dan padi yang telah selesai digiling dalam bentuk beras yang telah
dimasukkan ke dalam goni. Proses kerja kilang padi ini di mulai dari proses penjemuran padi-padi yang telah
diperolehdibeli dari hasil panen petani selama 2 hari, setelah kering padi-padi tersebut di masukkan ke dalam unit produksi untuk diolah dalam mesin penggilingan dan menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
i
beras. Dari hasil proses penggilingan, beras tersebut dimasukkan ke dalam goni. Beras tersebut sebagian disimpan di dalam unit penyimpanan dan sebagian lagi dimasukkan kedalam unit
distribusi untuk dijual kepada masyarakat sekitar dan juga kepada konsumen Aktifitas kerja yang dilakukan oleh pekerja kilang padi ini setiap harinya berawal dari
pukul 08.00 WIB - 17.00 WIB dengan waktu istirahat satu jam yaitu pada pukul 12.00 WIB - 13.00 WIB. Setiap pekerja bekerja selama 6 hari. Kadang mereka bekerja juga pada hari Minggu
jika banyak pesanan dari masyarakat dan konsumen langganan.
Universitas Sumatera Utara
i
Secara matriks perbedaan antara kilang padi 1 dan kilang padi 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1. Gambaran Kilang Padi No
Kilang Padi 1 Kilang Padi 2
1. Berdiri pada tahun 1992 oleh Bapak M.
Butar-butar, dimana kilang padi tersebut diberi nama sesuai dengan nama anaknya
”Mampe Tua” Berdiri pada tahun 1994 oleh Bapak
O. Sirait, dimana kilang padi tersebut diberi nama sesuai dengan nama anak-
anaknya disingkat dengan ”Gomari” 2.
Luas kilang padi ini adalah 25 x 80 meter kemudian penambahan kilang dengan
jumlah 18 x 78 meter. Luas kilang padi ini adalah 22 x 98
meter.
3. Mempunyai pekerja sebanyak 22 orang.
Dalam bekerja pekerjanya tidak dikhususkan dibagian proses mana
pekerjanya harus bekerja. Mempunyai pekerja sebanyak 13
orang. Dalam bekerja pekerjanya tidak dikhususkan dibagian proses
mana pekerjanya harus bekerja. 4.
Hasil produksi setiap harinya sekitar 17 ton per hari, dan didistibusi ke daerah Sibolga,
Tarutung, Pematang Siantar dan disekitar daerah kilang padi tersebut.
Hasil produksi setiap harinya sekitar 10 ton per hari, dan didistibusi ke
daerah Sibolga, Tarutung, Pematang Siantar dan disekitar daerah kilang
padi tersebut. 5.
Memiliki 1 buah mesin penggilingan padi, 2 buah ventilasi, 2 unit penjemuran, 1 unit
produksi, 2 unit distribusi dan pengangkutan, dan 2 unit penyimpanan
Memiliki 1 buah mesin penggilingan padi, 1 buah ventilasi, 1 unit
penjemuran, 1 unit produksi, 1 unit distribusi dan pengangkutan, dan 1
unit penyimpanan
6. Hasil Pengukuran debu yang dilakukan
diperoleh hasil: 3,04 mgm
3
melebihi Nilai Ambang Batas yaitu 3,0 mgm
3
Hasil Pengukuran debu yang dilakukan diperoleh hasil : 3,04
mgm
3
melebihi Nilai Ambang Batas
Universitas Sumatera Utara
i
yaitu 3,0 mgm
3
7. Dari hasil pengukuran spirometri yang
dilakukan diperoleh hasil : dari 22 pekerja yang faal parunya terganggu ada sekitar 6
orang. Dari hasil pengukuran spirometri yang
dilakukan diperoleh hasil : dari 13 pekerja yang faal parunya terganggu
ada sebanyak 11 orang
4.2. Karakteristik Pekerja Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Pekerja Kilang Padi Di Kecamatan Porsea
Tahun 2010.
Dari tabel 4.2 diatas karakteristik pekerja kilang padi di kecamatan Porsea tahun 2010 berdasarkan umur pekerja kilang padi yang terbanyak berumur 20-39 tahun sebanyak 23 orang
No Karakteristik Pekerja
Jumlah Orang Persen
1. Umur Tahun
20 -39 40-59
60 23
9 3
65.7 25.7
8.6 2.
Masa Kerja Tahun 5
5-9 9- 10
14 12
9 40.0
34.3 25.7
3. Alat Pelindung Diri
Memakai APD Tidak Memakai APD
12 23
34.3 65.7
4. Riwayat Merokok
Merokok Tidak Merokok
30 5
85.7 14.3
5. Riwayat Penyakit
Ada Riwayat Penyakit Terdahulu Tidak Ada Riwayat Penyakit Terdahulu
7 28
20.0 80.0
Universitas Sumatera Utara
i
65.7, berumur 40-59 tahun sebanyak 9 orang 25.7, berumur dan yang paling sedikit berumur 60 tahun sebanyak 3 orang 8.6.
Berdasarkan tabel diatas masa kerja terbanyak berada pada masa kerja 5 tahun sebanyak 14 orang 40, di ikuti masa kerja 5-9 tahun yaitu sebanyak 12 orang 34.3, dan masa kerja
yang terendah adalah berada pada masa kerja 10 tahun yaitu 9 orang 25.7. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pekerja kilang padi lebih banyak yang
tidak memakai alat pelindung diri yaitu sebanyak 23 orang 65.7, dan yang tidak memakai alat pelindung diri hanya sebanyak 12 orang 34.3.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pekerja kilang padi lebih banyak yang merokok yaitu sebanyak 30 orang 85.7, dan yang tidak merokok hanya sebanyak 5 orang
14.3. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pekerja kilang padi lebih banyak tidak
mempunyai riwayat penyakit terdahulu yaitu sebanyak 28 orang 80.0, dan yang mempunyai riwayat penyakit terdahulu hanya sebanyak 7 orang 20.0.
Universitas Sumatera Utara
i
4.3. Hasil Pengukuran Spirometer Faal Paru Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hasil Pengukuran Spirometer Faal Paru
Pada Pekerja Kilang Padi Di Kecamatan Porsea Tahun 2010.
Berdasarkan tabel 4.3 diatas hasil pengukuran spirometer faal paru pekerja kilang padi yang terbanyak adalah normal yaitu sebanyak 18 orang 51.4, di ikuti faal paru restriktif
sedang sebanyak 10 orang 28.6, dan yang paling sedikit yaitu faal paru restriktif ringan sebanyak 7 orang 20.0.
4.4. Hasil Pengukuran Kadar Debu Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hasil Pengukuran Kadar Debu Di
Lingkungan Kilang Padi Kecamatan Porsea Tahun 2010. No
Nama Kilang Padi Hasil Pengukuran
NAB Nilai Normal
Keterangan
1. Kilang Padi Mampe Tua
3,04 3,0 mgm