i
merupakan yang paling berbahaya karena tertahan dan tertimbun mulai dari bronkhiolus terminalis sampai alveoli. Debu yang ukurannya kurang dari 1 mikron tidak mudah mengendap
di alveoli, debu yang ukurannya antara 0,1 – 0,5 mikron berdifusi dengan gerak Brown keluar masuk alveoli; bila membentur alveoli ia dapat tertimbun disitu. Meskipun batas debu respirabel
adalah 5 mikron, tetapi debu dengan ukuran 5 – 10 mikron dengan kadar berbeda dapat masuk ke dalam alveoli. Debu yang berukuran lebih dari 5 mikron akan dikeluarkan semuanya bila
jumlahnya kurang dari 10 partikel per milimeter kubik udara. Bila jumlahnya 1.000 partikel per milimeter kubik udara, maka 10 dari jumlah itu akan ditimbun dalam paru WHO, 1990.
2.4.3. Jenis debu
Menurut macamnya, debu diklasifikasikan atas 3 jenis yaitu : 1
Debu organik adalah debu yang berasal dari makhluk hidup debu kapas, debu daun- daunan, tembakau dan sebagainya.
2 Debu metal adalah debu yang di dalamnya terkandung unsur-unsur logam Pb, Hg, Cd, dan
Arsen 3
Debu mineral ialah debu yang di dalamnya terkandung senyawa kompleks SiO2, SiO3, dll.
Debu memiliki karakter atau sifat yang berbeda-beda, antara lain debu fisik debu tanah, batu, dan mineral, debu kimia debu organik dan anorganik, dan debu biologis virus, bakteri, kista,
debu eksplosif atau debu yang mudah terbakar batu bara, Pb, debu radioaktif uranium, tutonium, debu inert debu yang tidak bereaksi kimia dengan zat lain.
Universitas Sumatera Utara
i
2.4.4. Pengaruh Partikel Debu Terhadap Pernapasan
Ukuran debu sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit pada saluran pernafasan. Dari hasil penelitian ukuran tersebut dapat mencapai target organ sebagai berikut :
1. Partikel diameter 5,0 mikron terkumpul di hidung dan tenggorokan., ini dapat
menimbulkan efek berupa iritasi yang ditandai dengan gejala faringitis. 2.
Partikel diameter 0,5 – 5,0 mikron terkumpul di paru – paru hingga alveoli, ini dapat menimbulkan efek berupa bronchitis, alergi, atau asma
3. Partikel diameter 0,5 mikron terkumpul di alveoli dan dapat terabsorbsi ke dalam darah.
Keterangan : = Partikel debu 5,0
= Partikel debu 0,5 = Partikel debu 0,5 – 5,0
Gambar 2 : Pengaruh Partikel Debu Terhadap Manusia Sumber : Depkes RI Ditjen PPM dan PL, Dampak Pemanfaatan Batubara Terhadap
Kesehatan. 2001
Universitas Sumatera Utara
i
2.4.5. Pengendalian Debu
Pengendalian debu di lingkungan kerja dapat dilakukan terhadap 3 hal yaitu pencegahan terhadap sumbernya, media pengantar transmisi dan terhadap manusia yang terkena dampak.
1 Pencegahan Terhadap Sumbernya
Pengontrolan debu di ruang kerja terhadap sumbernya antara lain : Isolasi sumber agar tidak mengeluarkan debu di ruang kerja dengan ‘Local Exhauster’ atau
dengan melengkapi water sprayer pada cerobong asap. 2
Pencegahan Terhadap Transmisi a.
Memakai metode basah yaitu,penyiraman lantai dan pengeboran basah Wet Drilling. b.
Dengan alat berupa Scrubber,Elektropresipitator,dan Ventilasi Umum. 3.
Pencegahan terhadap Tenaga Kerja Antara lain dengan menggunakan Alat Pelindung Diri APD berupa masker, sarung tangan.
2.4.6. Pencegahan Dan Pengobatan