Padi 1. Pengertian Padi TINJAUAN PUSTAKA

i c. Reaksi jaringan potensil dapat pulih kembali. Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara di lingkungan kerja perlu dilakukan upaya pengendalian pencemaran udara dengan penetapan nilai ambang batas yaitu menurut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Lingkungan Kerja yaitu sebesar 3 mgm 3 , dengan Surat Edaran No.SE.01MEN1997, bahwa NAB kadar debu di udara tidak boleh melebihi 3,0 mgm³. NAB dari debu-debu yang hanya mengganggu kenikmatan kerja adalah 10 mgm³ atau 30 dalam juta partikel perkaki kubik 30 jppkk. 2.5. Padi 2.5.1. Pengertian Padi Padi Oryza sativa merupakan tanaman yang tumbuh baik di daerah tropis maupun sub- tropis. Padi tumbuh subur pada kondisi lahan 15º garis lintang utara dan 10º garis selatan katulistiwa. Untuk padi di sawah, ketersediaan air yang mampu menggenangi lahan tempat penanaman sangat penting. Oleh karena air menggenang terus-menerus maka tanah sawah harus memiliki kemampuan menahan air yang tinggi, seperti tanah lempung. Untuk kebutuhan air tersebut, diperlukan sumber mata air yang besar, kemudian ditampung dalam bentuk waduk danau. Dari waduk inilah sewaktu-waktu air dapat dialirkan selama periode pertumbuhan padi sawah. Pada dasarnya padi adalah tanaman yang agak toleran moderately tolerant terhadap keasinan. Sifat toleran tanaman padi bervariasi selama periode tumbuh. Tanaman padi lebih dapat bertahan pada tingkat keasinan salinitas tertentu selama musim hujan dari pada musim kemarau Dwi, 2006 Universitas Sumatera Utara i 2.5.2. Hubungan Debu Padi Dengan Faal Paru Debu kilang padi menurut asalnya terdiri dari 2 macam yaitu debu yang berasal dari biji padi dan debu yang berasal dari biji beras. Debu yang berasal dari biji padi sudah terdapat di udara sebelum di sentuh oleh mesin sewaktu dituang kedalam corong penggilingan. Debu yang berasal dari biji beras partikel-partikelnya terbentuk dari proses penggilingan, lalu menyebar di udara sewaktu pindah tempat http:kompas.com.2006. Debu padi bersifat respirable dimana mempunyai ukuran yang dapat terhirup dan masuk ke dalam saluran pernapasan. Lambat laun debu yang masuk ke dalam saluran pernapasan tersebut akan mengganggu kesehatan karena dapat tertahan pada saluran pernapasan itu sendiri. Debu tersebut juga akan tertimbun mulai dari bronkhiolus terminalis atau saluran napas kecil paling ujung sampai ke alveoli atau gelumbung-gelembung udara yang merupakan akhir dari saluran pernapasan Suzaina, 2006. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pertanian salah satu pertama yang dikenal dengan resiko gangguan bahaya kerja adalah penyakit akibat kerja. Mula-mula tahun 1555 oleh Olaus Magnus yang mengingatkan tentang bahaya menghirup debu biji-bijian salah satunya biji padi. Pada tahun 1569 Paracelcus menulis buku “Von der Bergsucht und Anderen Bergkrankheiten”yang menggambarkan pekerjaan dalam tambang,cara mengolah bijih dan tentang penyakit-penyakit yang diderita para oleh pekerja.sedangkan Bernardine Ramazzini1633-1714menulis buku “De Morbis Artificum Diatriba”yang menguraikan tentang berbagai penyakit dengan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja dapat menimbulkan penyakit akibat kerja.Suma’mur P.K 1967. Universitas Sumatera Utara i Meskipun bahaya kesehatan paru pekerja disebabkan oleh debu biji-bijian dari hasil pertanian yaitu padi telah dikenal secara dini, tetapi penanggulangannya tidak diperhatikan secara baik. Pemeriksaan terhadap bahaya-bahaya kesehatan paru pada pertanian telah jauh ketinggalan dibanding bahaya-bahaya industri baja dan industri-industri lainnya. Masalah klinis pada pekerja-pekerja pertanian saat ini adalah masalah penyakit saluran pernapasan. Antaruddin, 2003

2.6. Kerangka Konsep