4. Data flow Arus Data Arus data pada DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir
diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukan arus dari data yang bisa berupa masukan untuk sistem atau
hasil dari proses suatu sistem. Bentuk fisik arus data bias berupa formulir atau dokumen, laporan dari sistem, output dilayar komputer dari
sistem, komunikasi ucapan, sedangkan bentuk logika arus data dari dokumen tersebut misalnya : data pesanan, data yang dibaca atau
direkam suatu file, dan lain-lain.
Gambar 2.11.
Simbol Data Flow
2.17. Entity Relational Diagram ERD
Entity Relationship Diagram ERD atau disebut dengan R-R secara grafis menggambarkan isi secara database Fathansyah,2002 : 79. Database
merupakan kumpulan file yang saling berhubungan. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entitas dan relasi. Pada model relasi antara file direlasikan
dengan kunci relasi yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. ERD menggunakan sejumlah notasi simbol untuk menggambarkan
struktur dan hubungan antar data. ERD menggunakan tiga macam notasisimbol antara lain seperti :
1. Entity : suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem
yang dibuat. Entity digambarkan dengan simbol yang disebut rectanglebox.
2. Atribut : entity memiliki elemen yang disebut dengan atribut, yang berfungsi untuk menjelaskan karakter dari entity. Atribut digambarkan
dengan simbol yang disebut ellips. 3. Line : line atau garis ini berfungsi untuk menghubungkan atribut
dengan entity, dan entity dengan relationshiprelasi. 4. Hubungan : entity dapat berhubungan satu dengan yang lainnya.
Hubungan ini dinamakan relationshiprelasi, seperti halnya entity maka didalam hubungannya harus dibedakan antara hubunganbentuk
hubungan antar entity dengan isi dari hubungan itu sendiri. ERD yang diterapkan dalam pembuatan sistem penyuratan adalah ERD
derajat tiga Ternary yaitu relasi yang menghubungkan 3 buah entitas.
Mahasiswa Kuliah
Kampus
Cabang
Gambar 2.12. Derajat tiga
2.18. Pengujian Black-Box
Pengujian Black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan mengetahui fungsi yang ditentukan dimana produk dirancang
untuk melakukannya, pengujian dapat dilakukan untuk memperlihatkan bahwa masing-masing fungsi beroperasi sepenuhnya, pada waktu yang sama mencari
kesalahan pada setiap fungsi. Pengujian black-box berkaitan dengan pengujian yang dilakukan pada interface perangkat lunak. Pengujian black-box digunakan
untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi perangkat lunak adalah operasional yang memiliki arti bahwa input diterima dengan baik dan output dihasilkan
dengan tepat dan integritas informasi eksternal seperti file data dipelihara. Pengujian black-box menguji beberapa aspek dasar suatu sistem dengan sedikit
memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak tersebut. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak
mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan
merupakan alternatif dari teknik white-box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan
daripada metode white-box Pressman, 2002:551. Pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir
pengujian. Pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan pada beberapa kategori, yaitu:
1. Fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan perilaku atau kinerja.
5. Kesalahan inisialisasi atau terminasi.
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pengumplan Data
Tahap ini digunakan untuk mengumpulak data-data yang nanti nya akan digunakan untuk pengolahan sistem selanjutnya. Pengumpulan data ini sangat
penting karena itu penulis menjabarkan beberapa tahapan dalam pengumpulan data yang penulis lakukan.
3.1.1. Studi Kepustakaan
Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu penulis
dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitian yang penulis lakukan, dan penelitian-
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan, penulis dapat memanfaatkan
semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Ada banyak literatur mengenai aplikasi surat, namun hanya ada beberapa literatur yang penulis gunakan. Pencarian literatur yang penulis
gunakan hanya berdasar pada kecocokan terhadap judul dan maksud dari skripsi penulis, serta implementasi aplikasi dari skripsi penulis. Adapun
beberapa literatur adalah sebagai berikut: