Pengembangan sistem Informasi persedian barang milik negara berbasis web pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

(1)

Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis Web pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

TRI INDRIASTUTI NIM: 104093002982

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

i

Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis Web pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh: Tri Indriastuti NIM: 104093002982

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

ii

Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis Web pada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh: Tri Indriastuti

104093002982 Menyetujui,

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

A’ang Subiyakto, M. Kom NIP. 150 411 252

Pembimbing II

Bayu Waspodo, MM

NIP. 19740812 200801 1 001 Pembimbing I

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008


(4)

iii

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis web pada Bagian Umum Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa, 22 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Jakarta, Juni 2010

Tim Penguji,

Mengetahui, Penguji I

A’ang Subiyakto, M. Kom NIP.150 411 252

Penguji II

Zulfiandri, S.Kom, MMSI NIP.150 368 821

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200212 001

Ketua Program Studi Sistem Informasi

A’ang Subiyakto, M. Kom NIP.150 411 252 Pembimbing I

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP.1975818 200501 2 008

Pembimbing II

Bayu Waspodo,MM


(5)

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2010

Tri Indriastuti 104093002982


(6)

v ABSTRAKSI

Tri Indriastuti – 104093002982. Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis Web pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Di bawah bimbingan Nur Aeni Hidayah dan Bayu Waspodo).

Salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah suatu aplikasi atau sistem informasi berbasis web. Sistem berbasis web ini memberikan kemudahan bagi penggunanya. Sistem persediaan barang merupakan salah satu sistem informasi yang sangat diperlukan saat ini karena pentingnya mengolah data barang dengan cepat dan efisien, maka aplikasi sistem persediaan barang menjadi solusi alternatif untuk lebih memudahkan proses pengolahan datanya.Masih manualnya sistem persediaan barang yang ada di Bagian Umum FST membuat kurang efisien dalam mengolah data, sistem yang belum terintegrasi,tidak adanya pengkodean barang dan proses yang panjang membuat kesulitan para pegawai dalam menghasilkan laporan yang akurat. Oleh karena itu perlunya mengembangkan sistem informasi persediaan barang milik negara yang lebih mudah dan tepat guna. Sistem yang dikembangkan ini merupakan aplikasi berbasis web yang menggunakan metode pemodelan objek dengan pendekatan

Rapid Application Development (RAD) dengan tools UML. Secara umum, sistem ini membantu proses penginputan, pengeditan dan pelaporan data barang milik negara yang ada di Bagian Umum FST dan memudahkan user dalam mendapatkan informasi yang akurat dan relevan. Perangkat yang diperlukan dalam merancang aplikasi ini adalah: PHP sebagai bahasa scripting, Apache Web Server, dan MySQL sebagai pengolah database dengan menggunakan paket Xampp.

Kata kunci: Persediaan Barang Milik Negara, Pemodelan sistem berorientasi objek, Berbasis Web, Rapid Application Development (RAD),

Unified Modelling Language (UML),Bagian Umum FST.

V Bab + 241 Halaman + xxvii halaman + 5 Halaman Daftar Gambar + 2 Halaman Daftar Tabel + 5 Halaman Daftar Simbol + 4 Halaman Daftar Pustaka + 15 Halaman Lampiran Tampilan Aplikasi + 3 Halaman Lampiran Wawancara + 7 Halaman Source Code


(7)

vi

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT atas seluruh rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian skripsi ini dan menyelesaikan penulisannya dengan lancar. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada Rasulullah SAW yang telah menyampaikan ajaran Islam sehingga dapat menyejukkan hati ini dalam menyelesaikan laporan ini.

Skripsi ini berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis Web pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini. Karena tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Aang Subiyakto, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(8)

vii

3. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku pembimbing I dan Bapak Bayu Waspodo,MMSI selaku pembimbing II penulis yang telah memberi banyak pengarahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen dan staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya Bagian Umum yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian skripsi ini dan Program Studi Sistem Informasi, yang telah membimbing penulis selama menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 5. Sahabat-sahabatku, Mujahid-Mujahidah Gd.1 yang selalu mendo’akan dan

memberikan semangat baru ! Jazakumullahu khairan katsira atas ukhuwah terindah yang pernah ana rasakan.

6. Yang terspesial saudari-saudariku yang sudah banyak membantu juga menemani hari–hariku, khususnya untuk Dwi, Siti, Ulfah, Uci, ka’ uthe, Mba Ela, Maya, Yeni, Kiki, Murni, Nely, Rika, Sandra yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Jazakallah Khairan Katsiro aku cinta kalian karena Allah ^_^.

7. Para Pendukung penulis dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini yang banyak direpotkan Dika, Isro, Dudung dan Teza terima kasih banyak sekali. 8. Teman-teman SI B angkatan 2004 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu

senangnya bisa mengenal dan dekat dengan kalian, tetap jalin silaturahim ya 9. Aa’ enda’ yang selalu ada ketika adiknya perlu bantuan adikqu tiwi yang setia

menemani, menggantikan tugas-tugas rumah mba’nya semoga kita bisa menjadi penyejuk hati dan pandangan bagi orangtua...amin I love U.


(9)

viii

10.Yang terkasih Ayahanda Nadir dan Ibunda Patmi, “Allahummaghfirlii wa

liwaalidayya warhamhummaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa..

11.Banyak lagi nama lain yang menghiasi halaman hati. Semoga doa rabithah senantiasa menjaga kita.

Layaknya tidak ada gading yang tak retak, begitu juga penulis yang tak luput dari kesalahan dalam penulisan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca maupun pengguna skripsi ini. Kritik dan saran dapat disampaikan melalui ukh_indri@yahoo.co.id. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat.

Jakarta, Juni 2010

Tri Indriastuti. 104093002982


(10)

ix DAFTAR ISI

Halaman Judul... Halaman Persetujuan Pembimbing... Halaman Pengesahan... Halaman Pernyataan... Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Daftar Simbol... Daftar Lampiran...

BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Perumusan Masalah... 1.3 Batasan Masalah... 1.4 Tujuan Penelitian... 1.5 Manfaat Penelitian... 1.6 Metodologi Penelitian ...

1.6.1 Metode Pengumpulan Data………. 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem………..

i ii iii iv v vi ix xv xx xxii xxviii 1 1 3 4 5 5 6 6 7


(11)

x

1.7 Sistematika Penulisn...

BAB II LANDASAN TEORI ... 2.1 Konsep Dasar Sistem... 2.1.1 Pengertian Sistem... 2.1.2 Karakteristik Sistem... 2.2 Konsep Dasar Informasi...

2.2.1 Pengertian Informasi... 2.2.2 Kualitas Informasi... 2.2.3 Nilai Informasi... 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi...

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi... 2.3.2 Komponen Sistem Informasi... 2.4 Konsep Dasar Persediaan...

2.4.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Persediaan... 2.4.2 Tujuan Persediaan... 2.4.3 Prosedur Persediaan...

2.4.4 Pencatatan dan pembukuan menurut Keputusan Menteri

Agama Republik Indonesia Nomor 479 Tahun 2003……..

2.4.5 Pengertian Sistem Informasi Persediaan……….

2.4.5.1 Syarat-Syarat dalam Persediaan Barang………. 8 10 10 10 11 13 13 13 14 15 15 15 17 17 18 19 20 22 23


(12)

xi

2.5 Konsep Dasar Barang Milik Negara... 2.5.1 Pengertian Barang Milik Negara... 2.5.2 Klasifikasi BMN………... 2.5.3 Pengkodean BMN... 2.5.4 Pertimbangan/Syarat Penghapusan Barang Milik Negara... 2.5.5 Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara... 2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara…..

2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara 2.7 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi...

2.7.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem... 2.7.2 Pengembangan Sistem dengan RAD

(Rapid Application Development)……….. 2.7.2.1 Konsep Dasar Rapid Application Development………

2.7.2.2 Tiga Fase dalam RAD………. 2.7.2.3 Keuntungan Menggunakan RAD………

2.8 Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)... 2.8.1 Definisi dan Sejarah UML... 2.8.2 Unified Modelling Language (UML)………

2.8.3 Diagram UML……….

2.9 Database dan DBMS (Database Management System)... 2.9.1 Database... 2.9.2 DBMS (Database Management System)... 2.9.3 RDBMS (Relational Database Management System)...

24 24 25 26 30 34 34 34 35 35 36 36 37 38 39 39 39 43 47 47 48 49


(13)

xii

2.10 Konsep Dasar Jaringan Komputer dan Intranet... 2.10.1 Konsep Dasar Jaringan Komputer... 2.10.2 Konsep Dasar Intranet... 2.10.3 Konsep Dasar Internet ... 2.10.4 Local Area Network (LAN)... 2.11 Perangkat Lunak Penunjang... 2.11.1 PHP (Personal Home Page)... 2.11.2 Sejarah PHP... 2.11.3 MySql... 2.11.4 Apache... 2.11.4.1 Sejarah Apache... 2.11.5 Xampp...

2.11.5.1 Sejarah singkat Xampp... 2.11.5.2 Keuntungan Xampp... 2.11.6 Macromedia Dreamweaver... 2.12 Metode Pengujian... 2.13 Penelitian Sejenis...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 3.1 Metode Pengumpulan Data... 3.2 Metode Pengembangan Sistem... 3.3 Kerangka Berpikir………...

49 49 50 51 52 53 53 54 55 58 59 60 60 60 61 63 63 67 67 70 71


(14)

xiii

BAB IV PEMBAHASAN... 4.1 Requirement Planning... 4.1.1 Gambaran Umum FST...

4.1.1.1Integrasi Sains dan Teknologi... 4.1.1.2Pengembangan FST... 4.1.1.3Visi dan Misi... 4.1.1.4Struktur Organisasi... 4.1.2 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan ... 4.1.3 Use Case Diagram Sistem Berjalan... 4.2 Workshop Design…….………... 4.2.1 Perancangan Proses Bisnis Sistem Usulan... 4.2.2 Use Case Diagram Sistem Usulan... 4.2.3 Activity Diagram... 4.2.4 Class Diagram... 4.2.5 Sequence Diagram... 4.2.6 Statechart Diagram... 4.2.7 Spesifikasi Database... 4.2.8 Perancangan Antar Muka... 4.3 Implementation ... 4.3.1 Penulisan Script...

4.3.2 Pengujian Sistem...

73 73 73 74 76 78 79 80 83 86 86 91 122 138 145 161 164 174 203 203 203


(15)

xiv

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 5.1 Simpulan... 5.2 Saran...

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... .

214 218 212 212 213


(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Klasifikasi BMN... Gambar 2.2 Kode Identifikasi Barang... Gambar 2.3 Contoh Identifikasi Barang... Gambar 2.4 Skema Label BMN... Gambar 2.6 Tahapan Rapid Application Development (RAD)... Gambar 2.7 Contoh Diagram Model Use Case... Gambar 2.8 Jaringan Komputer... Gambar 2.11 Tampilan area kerja Dreamweaver MX 2004... Gambar 3.1 Kerangka Berpikir………...

Gambar 4.1 Struktur Organisasi……… ... Gambar 4.2 Use case Diagram Sistem Berjalan………..……….. Gambar 4.3 Use case Diagram Sistem Usulan………. Gambar 4.4 Activity Diagram dari Use Case Atur Data Klasifikasi Barang…….... Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use Case Atur Data Barang... Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Atur Data User... Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Buat Pengadaan barang persemesterr Gambar 4.8 Activity Diagram dari Use Case Buat Pengadaan barang kondisional Gambar 4.9 Activity Diagram dari Use Case Validasi Pengadaan kondisional... Gambar 4.10 Activity Diagram dari Use Case Input Data Barang Masuk………… Gambar 4.11 Activity Diagram dari Use Case Tambah Permintaan Barang……… Gambar 4.12 Activity Diagram dari Use Case Validasi Permintaan Barang………

26 27 27 29 37 43 50 61 72 79 83 91 122 123 124 125 126 127 128 129 130


(17)

xvi

Gambar 4.13 Activity Diagram dari Use Case Input Data Barang Keluar……….. Gambar 4.14 Activity Diagram dari Use Case Tambah data Peminjaman Barang. Gambar 4.15 Activity Diagram dari Use Case Tambah Data Pengembalian Barang Gambar 4.16 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Barang Masuk…... Gambar 4.17 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Barang Keluar…… Gambar 4.18 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Persediaan Barang.. Gambar 4.19 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman Barang

Gambar 4.20 Class Diagram………..

Gambar 4.21 Sequence Diagram dari Atur Data Klasifikasi Barang... Gambar 4.22 Sequence Diagram dari Atur Data Barang ……… Gambar 4.23 Sequence Diagram dari Atur Data User ……… Gambar 4.24 Sequence Diagram Buat Pengadaan barang per semester... Gambar 4.25 Sequence Diagram Buat Pengadaan barang per kondisional... ... Gambar 4.26 Sequence Diagram Validasi Pengadaan Kondisional………. Gambar 4.27 Sequence Diagram Input Data Barang Masuk ……… Gambar 4.28 Sequence Diagram Tambah Permintaan Barang……… Gambar 4.29 Sequence Diagram Validasi Permintaan Barang ………. Gambar 4.30 Sequence Diagram Input Data Barang Keluar ………. Gambar 4.31 Sequence Diagram Tambah data Peminjaman Barang ……… Gambar 4.32 Sequence Diagram Tambah Data Pengembalian Barang... Gambar 4.33 Sequence Diagram Cetak Laporan Persediaan barang …...……. Gambar 4.34 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang Masuk ……… Gambar 4.35 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang keluar.………

131 132 133 134 135 136 137 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159


(18)

xvii

Gambar 4.36 Sequence Diagram Cetak Laporan Peminjaman barang ……… Gambar 4.37 Statechart diagram dari object Pengadaan Kondisional……… Gambar 4.38 Statechart diagram dari object Permintaan Barang...……… Gambar 4.39 Statechart diagram dari object Peminjaman Barang...……… Gambar 4.40 Halaman Login………... Gambar 4.41 Halaman Utama Admin...………... Gambar 4.42 Halaman Klasifikasi Barang………... Gambar 4.43 Halaman Tambah Data Klasifikasi Barang……… Gambar 4.44 Halaman Edit Klasifikasi Barang………...……….. Gambar 4.45 Halaman Hapus data Klasifikasi Barang ………... Gambar 4.46 Halaman Data Barang... ………... Gambar 4.47 Halaman Tambah Data Barang………... Gambar 4.48 Halaman Edit Data barang ………...…….. Gambar 4.49 Halaman Hapus Data Barang... ………... Gambar 4.50 Halaman Detail Data Barang... ………... Gambar 4.51 Halaman Data User…...……… Gambar 4.52 Halaman Tambah Data User...………. Gambar 4.53 Halaman Edit Data User... ……….. Gambar 4.54 Halaman Hapus Data User...……… Gambar 4.55 Halaman Detail data user...………. Gambar 4.56 Halaman Utama Bagian Gudang……… Gambar 4.57 Halaman Data Pengadaan Barang………. Gambar 4.58 Halaman Tambah Data Pengadaan Barang………

160 161 162 163 173 173 174 174 175 175 176 176 177 177 178 178 179 179 180 180 181 181 182


(19)

xviii

Gambar 4.59 Halaman Edit Data Pengadaan Barang……… Gambar 4.60 Halaman Hapus Data Pengadaan Barang……… Gambar 4.61 Halaman Detail data Pengadaan Barang……….. Gambar 4.62 Halaman Data Barang Masuk……….. Gambar 4.63 Halaman Detail Data Barang Masuk……… Gambar 4.64 Halaman Hapus Data Barang Masuk……… Gambar 4.65 Halaman Data Permintaan Barang……….. Gambar 4.66 Halaman Tambah Data Permintaan Barang……….. Gambar 4.67 Halaman Edit Data Permintaan Barang……… Gambar 4.68 Halaman Edit Data Pemintaan Barang………. Gambar 4.69 Halaman Detail Data Permintaan Barang... Gambar 4.70 Halaman Data Barang Keluar………

Gambar 4.71 Halaman Detail Data Barang Keluar………. Gambar 4.72 Halaman Data Peminjaman Barang……… Gambar 4.73 Halaman Tambah Data Peminjaman Barang……… Gambar 4.74 Halaman Edit Data Peminjaman Barang………. Gambar 4.75 Halaman Hapus Data Peminjaman Barang……… Gambar 4.76 Halaman Detail Data Peminjaman Barang………. Gambar 4.77 Halaman Data Pengembalian Barang……… Gambar 4.78 Halaman Tambah Data Pengembalian barang……… Gambar 4.79 Halaman Edit Data Pengembalian Barang...……… Gambar 4.80 Halaman Hapus Data Pengembalian Barang……….. Gambar 4.81 Halaman Hapus Data Pengembalian Barang...

182 183 183 184 184 185 185 186 186 187 187 188 188 189 189 190 190 191 191 9 192 192 193 193


(20)

xix

Gambar 4.82 Halaman Utama Bendahara... Gambar 4.83 Halaman Validasi Pengadaan Barang... Gambar 4.84 Halaman Edit Validasi Pengadaan Barang……….. Gambar 4.85 Halaman Detail Validasi Pengadaan Barang……….. Gambar 4.86 Halaman Hapus Validasi Pengadaan Barang... Gambar 4.87 Halaman Validasi Permintaan Barang..………. Gambar 4.88 Halaman Edit Validasi Permintaan Barang……….. Gambar 4.89 Halaman Hapus Validasi Permintaan Barang... Gambar 4.90 Halaman Detail Validasi Permintaan Barang………. Gambar 4.91 Halaman Utama Pegawai Umum………...…… Gambar 4.92 Halaman Tambah Data Permintaan Barang……… Gambar 4.93 Halaman Utama Kasubag………... Gambar 4.94 Halaman Laporan Persediaan Barang... Gambar 4.95 Halaman Laporan Barang Masuk………...……… Gambar 4.96 Halaman Laporan Barang Keluar………...……… Gambar 4.96 Halaman Laporan Peminjaman Barang………

194 194 195 195 196 196 197 197 198 198 199 199 200 200 201 202


(21)

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Studi Sejenis……… Tabel 2.2 Hasil Penelitian Studi Sejenis... Table 2.3 Hasil Penelitian Studi Sejenis……... Tabel 4.1 Daftar Actor Sistem Berjalan ………..….………. Tabel 4.2Daftar Usecase Sistem Berjalan ……….. Tabel 4.3 Daftar Actor yang diusulkan ……….………. Tabel 4.4Daftar Usecase yang diusulkan ………... Tabel 4.5 Narasi dari Use case Atur data Klasifikasi Barang ……… Tabel 4.6 Narasi dari Use case Atur Data Barang ……… Tabel 4.13 Narasi dari Use case Atur data User ……… Tabel 4.14 Narasi dari Use case Buat Pengadaan Per Semester……….. Tabel 4.15 Narasi dari Use case Buat Pengadaan kondisional ……… Tabel 4.16 Narasi dari Use case Validasi Pengadaan Kondisional ……….. Tabel 4.17Narasi dari Use case input Data Barang Masuk ……… Tabel 4.18 Narasi dari Use case Tambah Data Permintaan Barang………….. Tabel 4.19 Narasi dari Use case Validasi Data Permintaan Barang……… Tabel 4.20 Narasi dari Use case input data Barang Keluar………

Tabel 4.21 Narasi dari Use case Tambah Data Peminjaman Barang………. Tabel 4.22 Narasi dari Use case Tambah Data Pengembalian Barang……… Tabel 4.23 Narasi dari Use case Cetak Laporan Persediaan Barang……….. Tabel 4.24 Narasi dari Use case Cetak Laporan Barang Masuk………..

63 65 66 82 84 90 92 95 97 98 100 102 104 106 108 109 111 113 114 116 117


(22)

xxi

Tabel 4.25 Narasi dari Use case Cetak Laporan Barang Keluar……… Tabel 4.26 Narasi dari Use case Cetak Laporan Peminjaman Barang…………... Tabel 4.27 Daftar Potential Object... Tabel 4.28 Daftar Analisa Potential Object…………...………

Tabel 4.29 Daftar Object ………

Tabel 4.30 Tabel Klasifikasi Barang ………

Tabel 4.31 Tabel Barang ………

Tabel 4.32 Tabel User ………..

Tabel 4.33 Tabel Pengadaan Barang ……… Tabel 4.34 Tabel Barang Masuk………...

Tabel 4.35 Tabel Permintaan………..

Tabel 4.36 Tabel Barang Keluar ……… Tabel 4.37 Tabel Peminjaman Barang ……… Tabel 4.38 Tabel Pengembalian barang ……… Tabel 4.39 Tabel Stok... ………... Tabel 4.40 Tabel Data to Location CRUD Matrix Sistem usulan…...

Tabel 4.41 Testing akun admin ………

Tabel 4.42 Testing akun bagian umum……… Tabel 4.43 Testing akun bendahara……… Tabel 4.44 Testing akun pegawai umum………

Tabel 4.45 Testing akun Kasubag………

119 120 138 139 143 164 164 165 166 166 167 167 168 169 169 170 203 204 207 208 208 208


(23)

xxii

xxii

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS (Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Actor

Use case

Association

Extends

Uses (includes)

Depends on

Inheritance

Actor1

«uses»

«inherits» «uses» <<depends on>>


(24)

xxiii

SIMBOL CLASS DIAGRAM (Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Class 1. class name 2. attributes 3. behaviors

Association

Agregation

Generalization

1 *

Class 1

2 3


(25)

xxiv

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Object

Lifeline

Messages


(26)

xxv

SIMBOL STATECHART DIAGRAM (Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

State

Transition Paths

Initial State


(27)

xxvi

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Activity

Initiate Activities

Start of the Process

Termination of the Process

Synchronization Bar


(28)

xxvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Tampilan Aplikasi... A Lampiran B Wawancara... B


(29)

218

TAMPILAN APLIKASI

1. Login

2. Halaman admin


(30)

219

4. Tambah Klasifikasi Barang

5. Edit Klasifikasi Barang


(31)

220

7. Halaman Data Barang

8. Tambah Data Barang


(32)

221

10. Edit Data barang

11. Hapus Data Barang


(33)

222

13. Data Pengadaan Barang

14. Tambah Pengadaan Barang


(34)

223

16. Data Barang Masuk

17. Detail Barang Masuk


(35)

224

19. Data Permintaan barang

20. Detail data Permintaan Barang

21. Edit Permintaan Barang


(36)

225

22. Data Barang Keluar

23. Detail barang Keluar


(37)

226

25. Data Stok Barang

26. Hapus Stok barang


(38)

227

28. Tambah Data Peminjaman barang

29. Detail Data Peminjaman Barang


(39)

228

31. Detail Data Pengembalian barang

32. Hapus Data Pengembalian Barang


(40)

229

34. Detail Validasi Pengadaan Kondisional

35. Data Validasi Permintaan Barang


(41)

230

37. Edit Validasi Permintaan Barang

38. Laporan Stok Barang


(42)

231

40. Laporan Barang Keluar


(43)

(44)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini, informasi saja tidaklah cukup untuk membantu menyelesaikan pekerjaan yang bersifat administratif, dibutuhkan pula suatu sistem pengolahan data dan informasi yang terintegrasi berbasis komputerisasi untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah administratif yang sangat penting dalam menjalankan operasional suatu instansi menjadi data yang akurat, efektif, efisien dan tepat guna serta terdistribusi dengan baik. Untuk membuat sistem yang terkomputerisasi dengan baik diperlukan pengamatan yang matang diantaranya adalah dengan interview (wawancara), observation (observasi), document survey (pengamatan dokumen) (Ladjamuddin:2005).

Adapun kelebihan yang didapat dari pengolahan data menggunakan sistem informasi terkomputerisasi yang terancang dengan baik dan benar antara lain dapat mengolah data dengan cepat dan akurat. Pengolahan data yang belum terkomputerisasi dapat menimbulkan berbagai masalah, hal ini disebabkan karena kemampuan manusia yang terbatas. Selain itu pengolahan data secara manual membutuhkan waktu yang lama (Fatansyah :2007).

Pengembangan sistem informasi dapat berarti menyusun sistem informasi yang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi menyempurnakan sistem yang telah ada. Juga sering terjadi pengembangan


(45)

2

sistem informasi berbasis komputer dilakukan dengan motivasi untuk memanfaatkan komputer sebagai alat bantu yang dikenal sebagai alat yang cepat, akurat, tidak cepat lelah, serta tidak mengenal arti kata bosan untuk melaksanakan instruksi-instruksi pengguna (Nugroho, 2005).

Salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah suatu aplikasi atau sistem informasi berbasis web. Sistem berbasis web ini memberikan kemudahan-kemudahan bagi penggunanya, mereka dapat mengakses informasi dari komputer yang mempunyai akses terhadap internet kapan saja dan dimana saja sehingga perbedaan waktu dan tempat tidak lagi menjadi masalah yang berarti (Syafii:2004).

Berdasarkan Skripsi yang ditulis oleh saudara Teuku Syamsul

Ramadhan, S.Kom yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan

Barang Berbasis Web pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”, peneliti tertarik untuk mengembangkannya menjadi aplikasi yang lebih implementatif lagi sesuai kebutuhan untuk diterapkan di Program Reguler khususnya di Bagian Umum Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Jakarta. Sistem persediaan barang yang sudah berjalan di Program Non Reguler saat ini belum bisa menjadi solusi alternatif untuk manajemen persediaan barang karena belum mencakup lokasi dan pendistribusian barang yang telah dikeluarkan, belum adanya klasifikasi kode barang standar berdasarkan pengkodean Barang Milik Negara, serta informasi tentang keadaan barang keluar sehingga menyulitkan karyawan dalam pembuatan laporan karena aplikasi yang kurang


(46)

3

efektif dan terintegrasi. Sedangkan pada bagian Umum FST UIN proses Persediaan yang berjalan mulai dari pendataan, sampai ke penempatan barang masih dilakukan secara manual dan belum terintegrasi. Hal ini yang menyebabkan aplikasi dari saudara Teuku Syamsul Ramadhan belum bisa diimplementasikan dengan baik di Bagian Umum FST UIN.

Salah satu alasan suatu sistem informasi perlu diganti atau perlu dikembangkan adalah adanya permasalahan yang dijumpai pada sistem yang lama. Permasalahan pada sistem yang lama bisa berarti pencatatan data yang tidak akurat, informasi yang sering terlambat atau sukar diperoleh saat dibutuhkan (Nugroho, 2005:124).

Untuk itu, berdasarkan masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk dapat mengembangkan skripsi tersebut menjadi solusi alternatif yang dapat digunakan di Bagian Umum FST. Dengan judul skripsi “ Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis Web pada UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta” .

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dan skripsi yang akan dikembangkan peneliti, dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang ada adalah :

1. Bagaimana pengelolaan data persediaan barang dapat terintegrasi dengan baik antara data master, data transaksi dan laporan ?


(47)

4

2. Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan informasi tentang pengklasifikasian kode barang menurut pengkodean Barang Milik Negara menurut Departemen Agama sehingga memudahkan karyawan dalam pengelolaan data barang ?

3. Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan peringatan apabila persediaan barang mendekati batas stok minimum ?

4. Bagaimana pengelolaan data persediaan barang bisa tepat dan akurat dalam melakukan pengelolaan data dengan meminimalisir kesalahan atau ketidakpastian sehingga dapat membantu proses administrasi fakultas ?

5. Bagaimana pegawai dapat dengan cepat dan mudah dalam menggunakan aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang dalam hal memanipulasi data sampai menghasilkan laporan ?

6. Bagaimana Kasubag dapat memperoleh informasi berupa laporan yang lengkap sesuai kebutuhan pada data master dan data transaksi setiap periodenya ?

1.3 Batasan masalah

Batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah :

1. Pengembangan sistem hanya mencakup Sistem Informasi Persediaan Barang di Bagian Umum FST UIN.

2. Analisis masalah difokuskan pada informasi data barang, transaksi barang serta laporan keluar masuknya barang.


(48)

5

3. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang ini hanya sampai pada tahap Implementasi berupa pengujian black box testing.

4. Sistem ini tidak membahas tentang keamanan data.

5. Mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis web yaitu PHP dan MySQL serta Xampp dan Text Editor Macromedia Dreamweaver.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah :

1. Membuat Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara pada Bagian Umum FST yang terintegrasi antara data master, data transaksi dan laporan.

2. Membuat klasifikasi barang, memudahkan pendokumentasian, mengontrol siklus data barang, proses pengolahan data barang, pendistribusian dan penyimpanan data barang dan membuat peringatan tentang batas stok minimum.

3. Membuat aplikasi sistem yang user friendly sehingga dapat dengan mudah digunakan pegawai dalam hal memanipulasi data.

4. Membuat laporan yang dapat digunakan Kasubag Umum FST baik laporan barang masuk maupun barang keluar secara cepat dan akurat dalam bentuk Digital Document (PDF) dengan periode bulanan.


(49)

6

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dengan diterapkannya Sistem Persediaan Barang Milik Negara pada Bagian Umum FST UIN Jakarta adalah :

1. Membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pengelolaan barang di FST.

2. Memberikan cara cepat dalam mengakses informasi yang dibutuhkan dengan akurat dan tepat guna.

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Di dalam menyusun skripsi ini, peneliti berusaha mendapatkan serta mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini. Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode yang telah kita kenal antara lain wawancara, observasi (pengamatan), kuesioner atau angket, dan dokumenter serta studi pustaka. ( Gulo, 2005:115). Adapun metode yang peneliti gunakan dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut :

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Dalam hal ini penelitian dilakukan di lapangan untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik yang ditempuh adalah :


(50)

7

1) Observasi langsung ke objek penelitian guna memperoleh data atau gambaran serta keterangan terhadap sistem berjalan; 2) Interview atau wawancara yaitu peneliti mengumpulkan data

secara tatap muka langsung dengan pegawai pada Bagian Umum FST guna mendapatkan data-data dan keterangan yang diperlukan.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku dan referensi dari internet yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan Sistem Persediaan Barang Milik Negara pada Bagian Umum FST adalah dengan strategi RAD (Rapid Application Development) adalah suatu pendekatan berorientasi objek (Kendall:2003). Ada tiga fase dalam RAD yaitu :

Gambar 1.1 Tahapan Rapid Application Development(RAD)

(Kendall:2003) Requirement Planning Identified Objectives and Informations Requirement Work with users to Design system Build the system Introduced the new system Implementation Design Workshop


(51)

8

1. Requirement Planning

Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi

2. Workshop design

Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.

3. Implementation

Sistem diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. (Kendall:2003)

1.7Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang disusun sedemikian rupa dengan materi pembahasan yang saling berhubungan dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan diuraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.


(52)

9

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang relevan dengan permasalahan yang ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan metodologi penelitian yang digunakan diantaranya metodologi pengumpulan data dan metodologi pengembangan sistem. Serta menjelaskan mengenai sejarah singkat dan struktur organisasi FST.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini akan diuraikan dan membahas hasil penelitian pengembangan sistem informasi Persediaan meliputi hasil wawancara, analisis, desain, implementasi, operasi dan sistem pendukung.

BAB V PENUTUP

Bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran-saran yang penulis angkat berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya.


(53)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Untuk lebih mengetahui konsep dasar sistem, beberapa ahli akan mengemukakan mengenai apa itu sistem, karakteristik sistem, dan klasifikasi sistem.

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu” (Jogiyanto, 2005).

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

a. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

b. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

1. Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.


(54)

11

2. Sistem sebagai suatu komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu.

3. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

4. Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. (Jogiyanto : 2005).

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu: (Jogiyanto, 2001) :

1. Komponen sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan


(55)

12

luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.

3. Lingkungan luar sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem (Input)

Masukan yaitu energi yang dimasukan kedalam sistem, dimana dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukkan perawatan adalah energi yang di inputkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedang masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. 6. Keluaran sistem (Output)

Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.


(56)

13

7. Pengolah sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah input menjadi output.

8. Sasaran sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2001).

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas sistem informasi tergantung pada :

1. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas menceritakan maksudnya.

2. Tepat waktu, informasi yang diterima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak mempunyai nilai tinggi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan lambat maka akan berakibat fatal bagi organisasi tersebut.


(57)

14

3. Relevan, informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

4. Lengkap, informasi yang disajikan sesuai dengan apa yang dibutuhkan user.

5. Jelas, informasi yang disampaikan tidak membingungkan, serta dapat dipahami oleh penggunanya (Jogiyanto,2005).

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu: manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan (Jogiyanto, 2001).


(58)

15

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” (Jogiyanto, 2001).

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai sebuah sistem keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya (Jogiyanto, 2001).

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang


(59)

16

tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali

Untuk upaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya.


(60)

17

2.4 Konsep Dasar Persediaan

2.4.1 Pengertian dan Jenis-jenis Persediaan

Persediaan secara umum didefinisikan sebagai stock bahan baku yang digunakan untuk memfasilitasi produksi atau untuk memuaskan permintaan konsumen (Zulfikarijah, 2005). Menurut Standar Akuntasi Keuangan (SAK) nomor 14 [2002], persediaan merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan bahwa persediaan adalah aktiva yang :

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal; b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan ; atau c. Dalam bentuk bahan dan perlengkapan (supplies) untuk

digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Persediaan sebagai sumberdaya menganggur yang memiliki nilai potensial, definisi tersebut memasukkan perlengkapan dan tenaga kerja yang menganggur sebagai persediaan (Zulfikarijah, 2005).

Persediaan dapat diklasifikasikan menjadi :

a. Persediaan bahan baku adalah persediaan barang yang akan dipergunakan dalam proses transformasi.

b. Persediaan barang setengah jadi atau persediaan barang dalam proses merupakan persediaan yang telah mengalami proses


(61)

18

produksi akan tetapi masih diperlukan proses lagi untuk mencapai produk jadi.

c. Persediaan barang jadi merupakan persediaan barang yang telah melalui proses akhir dan siap dijual ke konsumen (Zulfikarijah, 2005).

2.4.2 Tujuan Persediaan

Persediaan dapat membantu fungsi-fungsi penting yang akan menambah fleksibilitas operasi perusahaan. Terdapat 7 tujuan penting dari persediaan, yaitu (Zulfikarijah, 2005) :

1. Fungsi ganda , fungsi utama persediaan adalah memisahkan proses produksi dan distribusi, fungsi yang kedua adalah memisahkan produksi dari permintaan untuk menghindari stock-out (kehabisan barang).

2. Mengantisipasi adanya inflasi.

3. Memperoleh diskon terhadap jumlah persediaan yang dibeli. 4. Menjaga adanya ketidakpastian.

5. Menjaga produksi dan pembelian yang ekonomis. 6. Mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran. 7. Memenuhi kebutuhan terus-menerus.


(62)

19

2.4.3 Prosedur persediaan

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang ulang.

Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal (klerikal operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat informasi :

a. Mencatat b. Menggandakan c. Menghitung d. Mengajukan e. Memilih Suplier f. Mendistribusi g. Membandingkan h. Laporan

Ada dua macam metode pencatatan persediaan, yaitu : 1. Metode mutasi persediaan ( perpectual inventory method)

Setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan.metode ini cocok untuk digunakan dalam penentuan biaya bahan baku


(63)

20

perusahaan yang harga pokoknya dikumpulkan dengan metode harga pokok pesanan.

2. Metode persediaan fisik ( physical inventory method )

Hanya tambahan persediaan yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan untuk mengetahui berapa harga pokok persediaan yang dipakai atau dijual harus dilakukan dengan perhitungan fisik sisa persediaan yang masih ada di gudang pada akhir periode.harga pokok persediaan awal periode ditambah dengan harga pokok persediaan pada akhir periode merupakan harga pokok persediaan yang dipakai selama periode akuntansi yang bersangkutan.

2.4.4 Pencatatan dan pembukuan menurut Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 479 Tahun 2003

a. Daftar Permintaan Barang

1. Permintaan barang yang terpenuhi maupun tidak terpenuhi dibuat daftar permintaan barang, hal ini sebagai bahan perbandingan dan pengawasan serta bahan penelaah lebih lebih, mana hasil yang telah tercapai dan berapa banyak yang belum terpenuhi dengan kemampuan yang ada. Daftar permintaan barang akan dapat menunjang pelaksanaan tugas


(64)

21

berjalan dengan tertib dan lancar disamping sebagai bahan kendali.

2. Daftar permintaan barang memuat : a). Unit pemohon;

b). Jumlah jenis barang yang diminta; c). Tipe/ukuran barang;

d). Jumlah dan jenis barang yang dapat dipenuhi. b. Bukti Pendistribusian barang

1. Tanda Pendisribusian

a. Bon Permintaan barang memuat antara lain : 1). Unit pemohon;

2). Tanggal dan nomor permintaan;

3). Nomor unit barang yang diminta, banyaknya barang; b. D.O. atau tanda terima barang memuat antara lain :

1). Unit Pemohon;

2). Tanggal dan nomor D.O;

3). Nomor urut, barang yang diminta banyaknya barang, keterangan;

2. Berita acara

Berita acara memuat antara lain : a). Hari dan tanggal berita acara;

b). Masing – masing pejabat yang setingkat; c). Kondisi barang.


(65)

22

3. Buku permintaan dan pendistribusian barang

Buku ini memuat dan membukukan semua permintaan baik permintaan yang dapat dipenuhi maupun yang tidak dapat dipenuhi.

4. Kartu pendistribusian barang

Kartu pendistribusian barang ini berfungsi sebagai kendali. 1. D.O. (delivery order)

Khusus yang mempunyai administrasi pergudangan D.O ini sebagai bukti pendistribusian barang setiap permintaan barang yang terpenuhi harus dibuatkan D.O agar tertib administrasi.

2.4.5 Pengertian Sistem Informasi Persediaan

“Sistem informasi persediaan adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan mengenai persediaan barang, mengubah data tersebut menjadi informasi dan melaporkan informasi kepada pemakai” (Mcleod, 2002).

Sistem persediaan ini memiliki fungsi utama yaitu dapat menghasilkan arus informasi yang :

a. Mendukung kerja rutin bagian inventory control dengan mendapatkan dan mencatat data persediaan

b. Mendukung keputusan yang diperlukan oleh bagian gudang dan bagian Inventory control


(66)

23

c. Membantu persiapan laporan internal dan eksternal. 2.4.5.1 Syarat-syarat dalam Sistem Persediaan Barang

Syarat – syarat dalam sistem persediaan adalah : a. Gudang yang luas

b. Sentralisasi kekuasaan dan tanggung jawab di gudang c. Sistem pencatatan dan pemeriksaan atas penerimaan

barang

d. Penguasaan mutlak atas pengeluaran barang

e. Pencatatan jumlah barang yang dipesan, barang keluar dan sisa barang

f. Perencanaan untuk mengganti barang yang keluar, rusak, usang dan barang lama (out of date).

g. Pengecekan untuk menjamin efektivitas kegiatan rutin. Adapun perlunya suatu kontrol persediaan atau pengawasan dalam persediaan barang yang ada guna mengantisipasi hal-hal yang mungkin sangat merugikan pihak perusahaan khususnya pada bagian gudang.(Frengky, 2000).

Adapun tujuan dari pengawasan persediaan adalah:

a. Persediaan barang selalu ada, sehingga kegiatan produksi tidak terhenti

b. Pembentukan proses persediaan barang tidak besar, sehingga biaya yang timbul juga tidak besar.


(67)

24

c. Pembelian dalam jumlah yang kecil untuk menekan biaya pemesanan.

Faktor-faktor yang menentukan besarnya persediaan antara lain :

a. Penggunaan bahan baku rata-rata

b. Faktor waktu/ lead time (procurement time) c. Penentuan besarnya buffer stock

d. Probability of stock of approach

e. Level of service approach (frekuensi and quantity) f. Standar kuantitas (persediaan minimum besarnya

pesanan, persediaan maksimum, dan tingkat persediaan) (Frengky, 2000).

2.5 Konsep Dasar Barang Milik Negara 2.5.1 Pengertian Barang Milik Negara

Menurut Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, “Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya yang sah antara lain berasal dari hibah dan rampasan/sitaan.”

Tidak termasuk dalam pengertian BMN adalah barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki oleh :


(68)

25

1. Pemerintah Daerah (sumber dananya berasal dari APBD termasuk yang sumber dananya berasal dari APBN tetapi sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah).

2. Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang terdiri dari :

a. Perusahaan Perseroan,dan b. Perusahaan Umum.

3. Bank Pemerintah dan Lembaga Keuangan Milik Pemerintah.

BMN tercakup dalam aset lancar dan aset tetap. Aset lancar adalah aset yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Sedangkan aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

BMN yang berupa aset lancar adalah persediaan. Sedangkan BMN yang berupa aset tetap meliputi Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan; Irigasi dan Jaringan; Aset tetap lainnya; serta Konstruksi dalam Pengerjaan.

2.5.2 Klasifikasi BMN

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.018/1999 tentang Klasifikasi dan Kodefikasi Barang Inventaris Milik/Kekayaan Negara


(69)

26

membagi BMN dalam klasifikasi Golongan, Bidang, Kelompok, Sub Kelompok, dan Sub-sub kelompok.

Gambar 2.1 Klasifikasi BMN Sumber: (Modul SAK 2007 )

Golongan BMN meliputi : Barang Tidak Bergerak; Barang Bergerak; Hewan; Ikan; dan Tanaman; serta Barang Persediaan. Dari masing-masing golongan tersebut selanjutnya dirinci lagi ke dalam klasifikasi bidang, kelompok, sub kelompok, dan sub-sub kelompok. Dengan demikian, klasifikasi paling rinci (detil) ada di level sub-sub kelompok.

2.5.3 Pengkodean BMN

Untuk memudahkan pencatatan dan pengendalian, BMN selain diberikan identifikasi berupa nama, juga diberikan identifikasi dalam bentuk kode. Pemberian kode BMN sepenuhnya mengacu kepada KMK Nomor 18/KMK.018/1999. Untuk memberikan identitas, BMN Semakin

global

Golongan Bidang

Sub-sub Kelompok Sub Kelompok

Kelompok

Semakin rinci


(70)

27

diberikan nomor kode barang (ditambah nomor urut pendaftarannya) dan kode lokasi (ditambah tahun perolehannya).

Skema kode identifikasi barang adalah sebagai berikut :

X . XX . XX . XX . XXX

Gambar 2.2 Kode Identifikasi Barang Sumber : (Modul SAK, 2007)

Sebagai contoh, komputer note book yang untuk urutan yang ke-37 diberikan kode sebagai berikut :

2.12.01.02.003.000037

Sedangkan kode lokasi, diskemakan sebagai berikut :

Gambar 2.3 Contoh Identifikasi Barang Sumber : ( Modul SAK, 2007)

Sub-sub kelompok Sub Kelompok Kelompok Bidang Golongan

UAKPKPB UAKPB UAPPB-W UAPPB-E1 UAPB


(71)

28

Sebagai contoh, Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan (kode kantor 231421) diberikan kode lokasi sebagai berikut:

15.01.00.231421.000

Pembuatan label BMN dilakukan dengan menggabungkan kode lokasi (ditambah dengan tahun perolehan) dan kode barang (ditambah dengan nomor urut pendaftaran). Skema label BMN digambarkan sebagai berikut :


(72)

29

Gambar 2.4 Skema Label BMN Sumber : (Modul SAK, 2007) Keterangan gambar :

 UAPB : Unit Akuntansi Pengguna Barang

 UAPPB-EI : Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Eselon 1  UAPPB-W : Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Wilayah  UAKPB : Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang

XX . XX . XX . XXXXXX . XXX XXX

X . XX . XX . XX . XXX . XXXXXX

Sub-sub kelompok

Sub Kelompok

Kelompok

Bidang

Golongan

No. urut pendaftaran UAKPB

UAPPB-W UAPPB-E1 UAPB

UAKPKPB Tahun pendaftaran


(73)

30

Contoh :

Pada tahun 2003 Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan (kode kantor 231421) melakukan pembelian Komputer Note Book. Pada saar perolehan barang tersebut nomor pencatatan terakhir untuk Note Book yang dikuasai satuan kerja yang bersangkutan adalah 000037. berdasarkan hal tersebut UAKPB dapat memberikan label pada note book tersebut sebagai berikut :

15.01.00.231421.000.2003 2.12.01.02.003.000038

2.5.4 Pertimbangan/Syarat Penghapusan Barang Milik Negara 1. Barang Tidak Bergerak

a. Tanah b. Bangunan 2. Barang Bergerak

a. Alat Angkutan

b. Barang Bergerak, kecuali kendaraan bermotor roda empat/lebih Barang roda bergerak, kecuali kendaraan bermotor roda empat/lebih dapat dihapuskan dari pertanggungjawaban Unit Pengurus Barang apabila telah memenuhi pertimbangan/persyaratan sebagai berikut :

1). Pertimbangan :


(74)

31

b. Biaya perbaikan/pemeliharaan lebih tinggi dari nilai jualnya c. Tidak efisien lagi dipergunakan untuk kepentingan dinas

d. Berlebih/tidak dipergunakan lagi untuk kepentingan dinas

e. Hilang, dicuri, digelapkan

f. Peremajaan sesuai dengan perkembangan organisasi, ilmu, teknologi dan standarisasi

g. Penukaran antar instansi pemerintah 2.) Syarat

a. Penghapusan barang bergerak, kecuali kendaraan bermotor roda empat/lebih dan atau barang bergerak yang bernilai ekonomis tinggi, dapat langsung dilakukan oleh Menteri Agama tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Anggaran, apabila barang bersangkutan dijual secara lelang melalui Kantor Lelang Negara.

b. Penghapusan barang bergerak sebagaimana di atas dengan tindak lanjut dijual tanpa melalui Kantor Lelang Negara, dihibahkan, karena hilang, dimusnahkan, dihapuskan oleh Menteri Agama, harus terlebih dahulu mendapatkan rekomendasi/ijin tertulis dari :

1) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran setempat, apabila nilai perolehan barang


(75)

32

dimaksud per paket usulan dampai dengan nilai Rp.100.000.000,00 (seratur juta rupiah).

2) Direktorat Jenderal Anggaran apabila nilai perolehan barang dimaksud per paket usulan di atas Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) :

a. Penilaian, penelitian alat kantor dan rumah tangga yang akan dihapus dilaksanakan oleh panitia penghapusan.

b. Hasil penelitian/penilaian tersebut dituangkan dalam Berita Acara Penelitian/Penilaian alat kantor dan rumah tangga yang akan dihapus. c. Barang Persediaan

Barang persediaan (yaitu barang yang tersimpan sebagai cadangan kebutuhan barang pada waktu yang akan datang) dapat dihapus dari pertanggungjawaban Bendaharawan/ pengurus gudang/ pengurus barang apabila memenuhi pertimbangan/persyaratan sebagai berikut :

1) Pertimbangan

a. Mengalami kerusakan berat atau tidak dapat diperbaiki lagi, biaya pemeliharaan/perbaikan lebih besar daripada nilai jual atau tidak efisien lagi dipergunakan untuk kepentingan dinas. Hal tersebut disebabkan karena usang, tua/lamanya disimpan atau akibat bencana alam seperti


(76)

33

banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, angin ribut, kebakaran, demonstrasi/huru-hara dan sebagainya.

b. Barang yang obselete (tidak mempunyai daya guna lagi) misalnya persediaan sparepart kendaraan merk A menjadi obselete karena mobil/kendaraan merk A tersebut sudah dihapuskan dan tidak dapat dipergunakan untuk mobil/kendaraan lainnya karena hilang, dicuri, digelapkan a. Peremajaan, atau sudah tidak dipergunakan lagi untuk

kepentingan dinas

b. Susut (spilage) misalnya pada benda kimia/alat peraga pendidikan.

2) Syarat :

a. Ketentuan penghapusan barang persediaan seperti ketentuan dalam huruf a dan b pada barang bergerak selain kendaraan bermotor roda empat/lebih

b. Penilaian, penelitian barang persediaan yang akan dihapus dilaksanakan oleh Panitia Penghapusan

c. Hasil penelitian/penilaian tersebut dalam Berita Acara Hasil Penelitian barang persediaan yang akan dihapus. (Departemen Agama : 27-38).


(77)

34

2.5.5 Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara

Pelaksanaan penghapusan barang dapat dilakukan dengan secara lelang melaui Kantor Lelang Negara atau dengan pemusnahan (untuk barang yang tidak laku dijual). Penyimpangan dari ketentuan tersebut misalnya dijual tanpa dilelang atau dihibahkan, hanya boleh dilakukan apabila telah mendapatkan ijin/persetujuan khusus dari Menteri Keuangan.

Dengan demikian maka pelaksanaan penghapusan barang dapat dilakukan dengan :

a. penjualan secara lelang b. penjualan tanpa lelang c. pemusnahan

d. penghibahan. (Departemen Agama : 45)

2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara 2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara

Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara merupakan sistem pengolahan data Barang Milik Negara yang mengumpulkan, mengolah, memelihara dan menyimpan data menjadi informasi dan melaporkan informasi kepada si pemakai dengan menerapkan teknologi informasi.


(78)

35

2.7 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi 2.7.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem (System Development Process). Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Dalam mengembangkan suatu sistem tentunya harus mampu di dukung oleh personal-personal yang kompeten di bidangnya (Jogiyanto, 2005).

Proses pengembangan sistem terdiri dari proses standar atau langkah yang dapat digunakan pada semua proyek pengembangan sistem. Meskipun proses bisnis pada masing-masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik umum yang sama, yaitu kebanyakan proses pengembangan sistem pada organisasi mengikuti pendekatan problem-solving. Berikut ini adalah langkah problem-solving secara umum :

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Memahami dan menganalisis masalah. c. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.

d. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.

e. Merancang solusi yang telah dipilih.


(79)

36

g. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2). (Whitten, 2004)

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. (Jogiyanto, 2000)

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

2.7.2 Pengembangan Sistem dengan RAD (Rapid Application Development) 2.7.2.1 Konsep Dasar Rapid Application Development (RAD)

Rapid Application Development adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall: 2003). RAD (Rapid Application Development)


(80)

37

Gambar 2.6 Tahapan Rapid Application Development(RAD)

(Sumber:Kendall:2003)

2.7.2.2 Tiga Fase dalam RAD

Ada tiga fase dalam RAD yaitu (Kendall: 2003):

1. Requirement Planning, Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut. 2. Workshop design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan

memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi. Requirement Planning Identified Objectives and Informations Requirement Work with users to Design system Build the system Introduced the new system Implementation Design Workshop


(81)

38

3. Implementation, Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya sistem diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Software yang digunakan adalah XAMPP yang meliputi: Apache sebagai web server, PHP sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database-nya. Selain itu, juga menggunakan Macromedia Dreamweaver dan Notepad++ sebagai software editor. Kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat.

2.7.2.3 Keuntungan Menggunakan RAD

Beberapa keuntungan dalam pengembangan sistem dengan menggunakan RAD adalah sebagai berikut:

1. Proses pengiriman menjadi lebih mudah,hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.

2. Mudah untuk diamati karena mengguna-kan model prototype, sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan. 3. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses


(82)

39

4. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara keseluruhan.

5. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung mengabaikan kualitas.

6. Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan software-software pendukung.

2.8 Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML) 2.8.1 Definisi dan Sejarah UML

2.8.2 Unified Modeling Language (UML)

UML/Unified Modelling Language adalah salah satu alat bantu yang handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembangan sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).

UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Grady Booch, OMT (Object Modelling Technique) dan OOSE (Object-Oriented Software Engineering). Metode Grady Booch dari Rational Software Co. sangat terkenal dengan nama metode (Design Object-Oriented). Metode Booch ini


(83)

40

menjadikan proses analisis dan design ke dalam tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi semantik dari hubungan objek dan kelas tersebut, perincian

interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan notasi dan elemen.

Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh James Rumbaugh General Electric didasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity relationship. Tahapan utama dalam metodologi ini adalah analisis, desain sistem, desain objek dan implementasi. Keunggulan metode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep OO.

Metode OOSE dari Jacobson lebih memberi penekanan pada Use Case. OOSE memiliki tiga tahapan yaitu membuat model requirement dan analisis, design dan implementasi dan model pengujian (test model). Keunggulan metode ini adalah mudah dipelajari karena memiliki notasi yang sederhana namun mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak (Munawar, 2005). Pendekatan Analisis & perancangan dengan menggunakan model OO mulai diperkenalkan sekitar pertengahan 1970 hingga akhir 1980 dikarenakan pada saat itu aplikasi software sudah meningkat dan mulai kompleks. Jumlah yang menggunakaan metode OO mulai diuji cobakan dan diaplikasikan antara 1989 hingga 1994.


(84)

41

Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah tidak adanya standar penggunaan model yang berbasis OO, ketika mereka bertemu ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan untuk mengadopsi masing-masing pendekatan metode OO untuk membuat suatu model bahasa yang

uniform/seragam yang disebut UML (Unified Modeling Language) dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.

Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan Oktober 1994, ketika Rumbaugh bergabung Booch untuk membuat sebuah proyek pendekatan metode yang uniform/seragam dari masing-masing metode mereka. Saat itu baru dikembangkan draft metoda UML version 0.8 dan diselesaikan serta di release pada bulan Oktober 1995. Bersamaan dengan saat itu, Jacobson bergabung dan UML tersebut diperkaya ruang lingkupnya dengan metode OOSE sehingga muncul release version 0.9 pada bulan Juni 1996. Hingga saat ini sejak Juni 1998 UML version 1.3 telah diperkaya dan direspon oleh OMG (Object Management Group), Anderson Consulting, Ericsson, Platinum Technology, ObjectTime Limited, dll serta dipelihara oleh OMG yang dipimpin oleh Cris Kobryn.

UML adalah hasil kerja dari konsorsium berbagai organisasi yang berhasil dijadikan sebagai standar baku dalam OOAD (Object Oriented Analysis & Design). Kontribusi untuk UML telah dihasilkan dari banyak perusahaan-perusahaan ternama


(85)

42

diantaranya Digital Equipment Corp, Hewlet-Packard Company, i-Logic, Intellicorp, IBM, Icon Computing, Electric Data Service Corporation, MCI Systen House, Microsoft, Oracle, Rational Software, TI, Sterling Software, Taskon A/S, Unisys Platinum Technologies, Ptech, Taskon & Reich Technologies dan Softeam.

Sebagai sebuah notasi grafis yang relatif sudah dibakukan (open standard) dan dikontrol oleh OMG/Object Management Group – Mungkin lebih dikenal sebagai badan yang berhasil membakukan CORBA – Comon Object Request Broker Architecture), UML menawarkan banyak keistimewaan. UML tidak hanya dominan dalam penotasian di lingkungan OO tetapi juga populer di luar lingkungan OO. Paling tdak ada tiga karakter penting yang melekat di UML yaitu sketsa, cetak biru dan bahasa pemrograman. Sebagai sebuah sketsa, UML bisa berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem. Dengan demikian semua anggota tim akan mempunyai gambaran yang sama tentang suatu sistem. UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah cetak biru karena sangat lengkap dan detil. Dengan cetak biru ini maka akan bisa diketahui informasi detil tentang coding program (forward engineering) atau bahkan membaca program dan menginterpretasikannya kembali ke dalam diagram (reverse engineering). Reverse engineering sangat berguna pada situasi dimana kode program yang tidak terdokumentasi akan


(86)

43

dimodifikasi/dipelihara. Hal ini bisa terjadi ketika dokumentasi asli hilang atau bahkan belum dibuat sama sekali. Sebagai bahasa pemograman, UML dapat menterjemahkan diagram yang ada di UML, menjadi kode program yang siap untuk dijalankan.

2.8.3 Diagram UML

UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Diagram UML menyajikan perspektif yang berbeda mengenai sistem informasi. Bagian berikut menjelaskan berbagai diagram UML beserta pengertiannya (Whitten, 2004).

a) Use Case Diagram

Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem (Whitten, 2004).

UseCase1

UseCase2

UseCase3 Actor1

Actor2

Actor3

System

Gambar 2.7 Contoh Diagram Model Use Case Sumber : (Whitten, 2004)


(87)

44

Sebuah use case diagram melukiskan:

1. Actor

Actor merupakan istilah yang digunakan untuk

menggambarkan pengguna aplikasi atau apapun yang berinteraksi dengan sistem untuk mengolah informasi. Actor bisa berupa orang, hardware, atau sistem informasi lain yang berinteraksi dengan use case.

2. Use case

Use case menggambarkan fungsi sistem dari perspektif user eksternal dengan cara yang mereka pahami. Use case dibuat berdasarkan proses-proses yang dilakukan untuk kepentingan actor untuk menggambarkan apa yang dikerjakan oleh aplikasi, bukan bagaimana aplikasi mengerjakannya (logical).

3. Relationship

Relationship dilukiskan sebagai garis lurus antara dua simbol pada use-case diagram. Makna dari relationship berbeda, tergantung pada bagaimana garis lurus digambarkan dan apa jenis simbol yang dihubungkan. Berikut ini adalah perbedaan relationship pada use-case diagram:


(1)

$pdf->Cell(5,1,'Nama Barang',TB,0,'L',1); $pdf->Cell(5,1,'Jumlah',TB,0,'C',1); $pdf->Cell(5,1,'Harga',TB,0,'C',1); $pdf->Cell(5,1,'',TB,0,'C',1); $pdf->Cell(5,1,'',TB,0,'C',1); $pdf->Ln(); $pdf->SetFont('Arial','','8'); for ($j=0;$j<$i;$j++){

$pdf->Cell(1,1,$j+1,B,0,'L'); // No $pdf->Cell(5,1,$cell[$j][0],B,0,'L'); // Kode Barang

$pdf->Cell(5,1,$cell[$j][1],B,0,'L'); // nama Barang

$pdf->Cell(5,1,$cell[$j][2],B,0,'C'); // Jumlah

$pdf->Cell(5,1,$cell[$j][3],B,0,'C'); // Harga $pdf->Ln(); } $pdf->Output(); ?> validasipengadaan.php <? session_start(); include "config/koneksi.php"; include "config/header.php"; ?> <div id="main"> <h1>Data Validasi Pengadaan Barang </h1>

<br />

<table> <tr>

<th width="20">No</th> <th width="50">Kode Pengadaan Barang</th>

<th width="70">Tanggal Pengadaan Barang</th> <th width="90">Jenis</th> <th width="70">Status</th> <th width="60">Aksi</th> </tr> <? $no=1; $sql=mysql_query("select * from

pengadaan_barang ORDER BY id_pb DESC"); while($hasil=mysql_fetch_array($sql)) { if($hasil[status_vlds]==1){$st='Disetujui';} elseif($hasil[status_vlds]==2){$st='Ditolak';} else{$st='Belum diproses';} echo " <tr class='row-a'> <td>$no</td> <td>$hasil[id_pb]</td> <td>$hasil[tgl_pb]</td> <td>$hasil[jenis_pb]</td> <td>$st</td> <td><a href=detailvalidasipengadaanbarang.php?id=$has il[id_pb]>Detail</a><br> <a href=editpengadaanbarang.php?id=$hasil[id_pb] >Edit</a><br> <a href=konfirmdeletepengadaanbarang.php?id=$ha sil[id_pb]>Hapus</a> </td> </tr>"; $no++; } ?> </table> <a href=addpengadaanbarang.php>Tambah Pengadaan Barang</a> </div> <? include "config/footer.php"; ?> validasipermintaan.php


(2)

<? session_start(); include "config/koneksi.php"; include "config/header.php"; ?> <div id="main"> <h1>Data Validasi Permintaan Barang </h1>

<br />

<table> <tr>

<th width="20">No</th> <th width="50">Kode Permintaan Barang</th>

<th width="70">Tanggal Permintaan Barang</th> <th width="70">Diminta</th> <th width="70">Bagian</th> <th width="70">Lokasi</th> <th width="70">Status</th> <th width="60">Aksi</th> </tr> <? $no=1; $sql=mysql_query("select * from

permintaan_barang ORDER BY id_pm DESC"); while($hasil=mysql_fetch_array($sql)) { if($hasil[status_vlds]==1){$st='Disetujui';} elseif($hasil[status_vlds]==2){$st='Ditolak';} else{$st='Belum diproses';} echo " <tr class='row-a'> <td>$no</td> <td>$hasil[id_pm]</td> <td>$hasil[tgl_pm]</td> <td>$hasil[diminta]</td> <td>$hasil[bagian]</td> <td>$hasil[lokasi]</td> <td>$st</td> <td><a href=detailvalidasipermintaanbarang.php?id=$ha sil[id_pm]>Detail</a><br> <a href=editpermintaanbarang.php?id=$hasil[id_pm] >Edit</a><br> <a href=konfirmdeletepermintaanbarang.php?id=$ha sil[id_pm]>Hapus</a> </td> </tr>"; $no++; } ?> </table> <a href=addpermintaanbarang.php>Tambah Permintaan Barang</a> </div> <? include "config/footer.php"; ?> report_barang_keluar.php <?php define('FPDF_FONTPATH', 'fpdf/font/'); require('fpdf/fpdf.php');

class PDF extends FPDF{ function Header(){

$this->Image('log2.jpg',1,1,3); $this->SetTextColor(128,0,0); $this->SetFont('Arial','B','9');

$this->Cell(17,1,'DETAIL DATA BARANG KELUAR',0,0,'C');

$this->Ln();

$this->SetFont('Arial','B','10'); $this->Cell(17,1,'Fakultas Sains dan Teknology UIN Syarif Hidayatullah Jakarta',0,0,'C');


(3)

}

function Footer(){ $this->SetY(-2,5);

$this->Cell(0,1,$this->PageNo(),0,0,'C'); }

}

mysql_connect("localhost", "root", ""); mysql_select_db("sipb_db");

$id = $_GET[id];

$sql2=mysql_query("select * from barang_keluar where id_bk='$id'");

$hasil2=mysql_fetch_array($sql2); $id_bk = $hasil2[id_bk];

$tgl_bk = $hasil2[tgl_bk];

$id_pm = $hasil2[id_pm]; $validasi = $hasil2[validasi];

if($validasi == 1)$validasi="Sudah Diproses";

else if($validasi == 0)$validasi="Belum Diproses";

$text1="Kode Barang Keluar : $id_bk"; $text2="Tanggal Barang Keluar : $tgl_bk"; $text3="Kode Permintaan Barang : $id_pm"; $text4="Validasi : $validasi";

//$i=1; $sql2=mysql_query("select * from list_bk, barang where

list_bk.id_brg=barang.id_brg and id_bk='$id_bk'");

$i=0;

while($r=mysql_fetch_array($sql2)){ $cell[$i][0]=$r[id_brg];

$cell[$i][1]=$r[nama_brg]; $cell[$i][2]=$r[jml_brg];

$i++; }

$pdf=new PDF('P','cm','A4'); $pdf->Open();

$pdf->AliasNbPages(); $pdf->AddPage();

$pdf->SetFont('Arial','B','8'); $pdf->SetFillColor(17,157,62); $pdf->Cell(0,1,$text1,0,'L');

$pdf->Ln();

$pdf->Cell(0,1,$text2,0,'L'); $pdf->Ln();

$pdf->Cell(0,1,$text3,0,'L'); $pdf->Ln();

$pdf->Cell(0,1,$text4,0,'L'); $pdf->Ln();

$pdf->Cell(1,1,'No',TB,0,'L',1);

$pdf->Cell(5,1,'Kode Barang',TB,0,'L',1); $pdf->Cell(5,1,'Nama Barang',TB,0,'L',1); $pdf->Cell(5,1,'Jumlah',TB,0,'C',1);

$pdf->Ln();

$pdf->SetFont('Arial','','8'); for ($j=0;$j<$i;$j++){

$pdf->Cell(1,1,$j+1,B,0,'L'); // No $pdf->Cell(5,1,$cell[$j][0],B,0,'L'); // Kode Barang

$pdf->Cell(5,1,$cell[$j][1],B,0,'L'); // nama Barang

$pdf->Cell(5,1,$cell[$j][2],B,0,'C'); // Jumlah

$pdf->Ln(); }

$pdf->Output(); ?>


(4)

WAWANCARA

Responden

: Bp.Lukman

Pewawancara : Tri Indriastuti

Tujuan wawancara : Mengetahui prosedur persediaan dan mengetahui alur proses

sistem yang berjalan.

Poin wawancara :

1.

Bagaimanakah prosedur persediaan barang yang berjalan saat ini?

Prosedur persediaan barang yang berjalan saat ini masih manual, berawal dari

setiap awal semester, tiap sub bagian di Fakultas Sains dan Teknologi

membuat

budgeting

yang disebut juga Rencana Anggaran Belanja (RAB)

untuk pengadaan barang yang diperlukan selama satu semester dalam rapat

per semesternya. RAB tersebut lalu di validasi terlebih dahulu oleh Bendahara

Fakultas, jika disetujui maka Bendahara akan mengeluarkan dana sesuai

anggaran yang diajukan atau merevisi anggaran dana tersebut. Bendahara

akan menyerahkan anggaran tersebut ke Bagian Umum untuk dibelanjakan.

Setelah dilakukan pembelian maka Bagian Umum akan mencatatnya sebagai

barang masuk di buku besar secara manual. Ada lagi proses peminjaman

barang dengan cara mahasiswa menulis ke dalam buku besar secara manual


(5)

alat apa saja yang akan dipinjam lalu menyerahkan KTM sebagai jaminannya,

peminjaman hanya bisa dilakukan satu hari, pengembaliannya Bagian umum

akan mengembalikan KTM setelah barang/alat dikembalikan.

2.

Adakah kesulitan dalam mengelola persediaan barang saat ini?

Ada

3.

Apa saja kesulitan yang dialami?

Adapun untuk pengadaan yang bersifat kondisional kurang diperhatikan

terkadang ada permintaan barang pada suatu waktu tetapi persediaan

barangnya tidak ada dikarenakan tidak adanya perhitungan yang matang

tentang persediaan barang sehingga dapat menyulitkan proses administrasi

fakultas bahkan proses belajar mengajar mahasiswa. Kesulitan yang lainnya

adalah proses yang masih manual sehingga menyulitkan untuk mencari data

atau membuat laporan. Begitu pula dengan proses peminjaman terkadang ada

mahasiswa yang tidak mengembalikan barang yang dipinjam dan KTMnya

menumpuk di Bagian Umum, untuk mendeteksi barang apa saja yang

dipinjam agak sulit karena datanya masih manual.

4.

Apakah pelaksanaan pengelolaan persediaan barang di FST ini sudah efektif?

Belum

5.

Bagaimana seharusnya pengelolaan persediaan barang yang bapak inginkan?

Pengelolaan persediaan yang saya inginkan yaitu pengelolaan yang

terkomputerisasi dan terintegrasi antara data barang dengan data-data laporan

sehingga dapat memudahkan dalam penggunaan dan pengaplikasiannya,


(6)

tampilan aplikasinya pun yang

user friendly

agar mudah diakses banyak

orang.