gangguan emosi dan sudah menjalani 5 kali terapi ruqyah. Sebelunya badriah tidak menunjukan sebagai seorang yang mempunyai emosi, dia
lebih banyak diam dan acuh dengan apa yang terjadi disekitarnya. Bila dilihat dari cirri-ciri yang diderita Badriahni dapat disimpilkan
bahwa Badriahni mengalami gangguan emosi yang berupa afek yang terlalu kaku, yaitu mempertahankan terus-menerus keadaan rasa hati sekalipun ada
rangsangan yang biasanya menimbulkan jawaban emosi yang berlainan,
namun Badriahni tidak menunjukan itu.
B. Prosedur Pelaksanaan Terapi Ruqyah Syar’iyyah
Dalam pelaksanaan terapi ruqyah syar’iyyah di Bengkel Rohani Ciputat, harus melewati prosedur-prosedur yang telah ditetapkan dalam
penanganan pasien, adapun prosedur itu adalah: 1.
Pendaftaran Pertama kali pasien datang, pasien diharapkan mendaftarkan diri
terlebih dahulu ke tempat pendaftaran. Disitu pasien akan mendapatkan buku bimbingan yang memuat kolom untuk diisi oleh konselor, peruqyah
dan bekam apabila pasien juga harus dibekam. Dan dilengkapi dengan doa-doa memohon kesembuhan.
2. Konsultasi
Selanjutnya pasien menunggu panggilan untuk dilakukannya konsultasi. Konsultasi disini dijalani untuk mengeecek apakah pasien
menderita gangguan jasmani atau rohani, dan apa bila mengalami gangguan
rohani apakah yang berhubungan dengan gangguan jin atau gangguan rohani yang lainnya, salah satunya gangguan emosi.
Dari ruang konsultasi ini dapat diputuskan bagaimana cara penanganan pasien apakah harus diruqyah atau dibekam ataupun harus
diruqyah dan dibekam. Selain itu diruang konsultasi ini pasien juga akan mendapatkan
masukan-masukan atau tausiyah yang berhubungan dengan permasalahan atau penyakit yang diderita pasien.
3. Terapi ruqyah syar’iyyah
Terapi ruqyah syar’iyyah dilakukan di ruang tersendiri, dengan ruang yang lebih luas dari ruang lainnya, ini dikarenakan agar pasien dapat
bergerak sebebas mungkin dan membuat pasien merasa nyaman. Sebelum dilakukannya ruqyah syar’iyyah, biasanya pasien
disarankan untuk mengambil air wudhu dan menutup auratnya dengan rapat bila wanita, selain itu apabila pasiennya wanita maka peruqyah akan
menggunakan sarung tangan, hal ini untuk menghindari adanya sentuhan kulit antara bukan muhrimnya.
Setelah itu menurut ustadz Nasrullah “disini kita dengan menidurkan pasien, maksudnya membaringkan kalo yang mau berbaring,.
Tapi kita buat santai aja lah bagaimana se-relex-nya pasien aja tapi kalo kita menyarankan tidur, tapi kalo mau duduk atau bersila terserah”
2
Apabila pasien sudah dalam keadaan nyaman dan relex barulah dilakukan terapi ruqyah dengan membacakan ayat-ayat al-Qur’an dengan
2
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Nasrullah, Ciputat, 11 Mei 2010.
suara yang lantang sambil memegang anggota badan pasien, biasanya memegang kepala, punggung atau dada.
4. Bekam hijamah
Bekam dilakukan apabila terdapat penyakit lain yang ada pada pasien, dan apabila hanya ditemukan penyakit rohani saja, maka bekam
tidak perlu dilakukan.
C. Teknik Pelaksanaan Terapi Ruqyah Syar’iyyah bagi Penderita