Ruqyah syar’iyyah sebagai alternatif pengobatan terapi

b. Pengaruh atau reaksi yang terjadi karena bacaan ayat-ayat ruqyah disebabkan kendungan ayat tersebut yang memuat nilai-nilai tauhid, keikhlasan, pengharapan pada rahmat dan surga-Nya serta rasa takut pada murka dan sansi-Nya. c. Sebaiknya ayat-ayat ruqyah yang telah disebutkan atau ayat-ayat lainnya dibaca secara berurutan sebagaimana susunannya dalam al-Qur’an al-Karim. d. Seorang terapi ruqyah harus melakukan variasi dengan memilih ayat-ayat yang dibacakannya dengan tetap memastikan bacaanya pada ayat-ayat ruqyah yang telah direkomendasikan tanpa menanamkan keyakinan paa orang awam bahwa ini ayat ruqyah, sedang yang lainnya bukan. e. Sebaiknya ruqyah itu dengan membacakan ayat-ayat yang ma’tsur dari Rasulullah. f. Ayat-ayat ruqyah yang telah direkomendasikan oleh Rasulullah, hanya akan memberikan pengaruh atau reaksi jika dibacakan secara ikhlas dan terdengar oleh pasien yang diterapi. Bukan ditulis, lalu ditempel atau digantung sebagai jimat. 16

5. Ruqyah syar’iyyah sebagai alternatif pengobatan terapi

Sakit dapat digolongkan menjadi sakit fisik dan psikis. Melihat adanya perbedaan yang sangat kontras antara keduanya maka perawatan dan penyembuhannya juga sangat berbeda antara satu sama lain. Dalam pengobatannya, seperti pada umumnya kita ketahui bahwa penyakit fisik 16 Ibid., h. 364. dapat diobati dengan cara medis yang bersifat ilmiah dan logis, namun pada hakikatnya penyembuhan medis hanya tertuju pada fisik, lalu bagaimana dengan sakit non-fisik yang lebih dikenal gangguan kejiwaan yang bersifat immateri atau tidak terlihat?, maka penyambuhannya pun tidak dapat disembuhkan dengan hal-hal yang materi. Namun apabila diberikan pengobatan secara medis hanya bersifat membantu saja. Di Indonesia banyak sekali pengobatan dan cara penyembuhan yang ditawarkan baik berupa medis ataupun non-medis. Dalam banyak kasus, masyarakat Indonesia salah mengartikan suatu penyakit, apakah itu penyakit medis atau non-medis. Seperti halnya anak yang demam dibawa ke pengobatan alternatif karena takut kemasukan jin, padahal bila dilihat dari gejalanya sakit seperti demam ini termasuk medis dan harus dibawa ke dokter. Rasulullah bersabda: ماﺮﺤﺑ اْوواﺪ ﻻو اْوواﺪ ﻓ ًءاود ءاد ﱢ ﻜ ﻌﺟو ءاوﱠﺪ او ءاﱠﺪ ا لﺰْﻧأ ﷲا ﱠنإ Artinya: “Sesungguh Allah telah menurunkan penyakit dan obat demikian pula Allah menjadikan bagi tiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat dengan yang haram.” Lalu bagaimana posisi ruqyah syar’iyyah dalam sistem pengobatannya? Sistem pengobatan dan penyembuhan ruqyah syar’iyyah banyak dijelaskan dalam as-Sunnah dan sebagian juga telah dijelaskan dalam al-Qur’an, oleh karena itu ruqyah syar’iyyah termasuk dalam sistem pengobatan Thibbun Nabawi. Ruqyah syar’iyyah selain bertujuan untuk penyembuhkan, tetapi juga mengajak pasien untuk lebih berserah diri kepada Sang pencipta yang menurunkan penyakit dan hanya Dia lah yang bisa menyembuhkan. Dapat dirumuskan bahwa “obat-obatan Ilahiyyah sasarannya pada fisik, psikis, dan ruh. Obat jenis ini akan menghantarkan manusia pada ketenangan hati dan keteguhan jiwa yang sering hilang sehingga menimbulkan penyakit fisik. Obat-obatan Thabi’iyyah sasaranya pada fisik dan psikis saja.” 17 Terhadap pasien yang mengalami gangguan kejiwaan penyakit psikis selain mendapatkan pengobatan dari dokter spesialis jiwa sangat dianjurkan pula untuk melakukan ruqyah syar’iyyah, sebab ayat-ayat al- Qur’an dapat memberikan pengaruh positif terhadap syaraf dan kekebalan tubuh pasien. 18

B. Emosi