Pesantren  harus  mampu  menempatkan  dirinya  sebagia  transformasi, motivator  dan  inovator.  Kehadiran  pesantren  dewasa  ini  telah  memainkan
perannya  sebagai  fungsi  itu  meskipun  boleh  dikata  dalam  taraf  yang  perlu dikembangkan  lebih  lanjut.  Sebagai  salah  satu  komponen  masyarakat,  pesantren
memiliki kekuatan dan daya tawar untuk melakukan perubahan-perubahan yang berarti.  Komponen  masyarakat  yang  bukan  hanya  melakukan  perubahan  dalam
sector  pendidikan  akan  tetapi  sector  yang  lebih  luas  lagi,  seperti  pengembangan usaha milik pesantren, dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis pesantren.
Salah  satu  pesantren  yang  memiliki  program  pemberdayaan  masyarakat  miskin adalah  Pondok  Pesantren  As-Salafiyyah  yang  berlokasi  di  jalan  Babakan  Tipar
Desa Cicantayan Cisaat Sukabumi. Untuk mengetahui lebih lanjut dan berpijak pada latar belakang masalah di
atas,  penulis  merasa  tertarik  untuk  melakukan  penelitian  terhadap  masalah
tersebut  yang  dituangkan  dalam  penulisan  skripsi  dengan  judul:  Program Pemberdayaan  Ekonomi  Pada  Pondok  Pesantren  As-Salafiyyah  Desa
Cicantayan Cisaat Sukabumi.
B. Batasan dan Perumusan Masalah
Agar  penelitian  ini  terarah  dan  tidak  melebar  maka  penulis  membatasi penelitian  ini  pada  kegiatan  Program  Pemberdayaan  Ekonomi  yang  dilakukan
oleh  pihak  Pondok  Pesantren  As-Salafiyyah,  rumusan  masalahnya  sebagai berikut:
1. Apa  yang  dilakukan  oleh  Pondok  Pesantren  As-Salafiyyah  Sukabumi
dalam upaya melakukan program pemberdayaan ekonomi di Pesantren as- Salafiah?
2. Apa  saja  yang  menjadi  factor  penghambat  dan  pendukung  dari  upaya
tersebut?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian Sejalan  dengan  rumusan  permasalahan  di  atas  dapatlah  diketahui  bahwa
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a.
Untuk  mengetahui  bentuk-bentuk  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  pihak Pondok  Pesantren  As-Salafiyyah  dalam  upaya  melakukan  program
pemberdayaan terhadap ekonomi pesantren. b.
Untuk  mengetahui  apa  saja  yang  menjadi  factor  penghambat  dan pendukung dari kegiatan tersebut.
2. Manfaat Penelitian a.
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat guna dijadikan bahan masukan bagi  instansi  atau  lembaga  yang  bergerak  dibidang  pemberdayaan
ekonomi. b.
Dengan  mengetahui  faktor  pendukung  dan  penghambat  yang  ditemukan dalam  melakukan  upaya  pemberdayaan  terhadap  masyarakat  diharapkan
dapat  dijadikan  bahan  analisis  sehingga  memudahkan  dalam  mengambil
tindakan  dan  langkah-langkah  yang  lebih  efektif  dan  tepat  sasaran  dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.
D. Metodologi Penelitian
1. Dasar Penelitian
Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  deskriptif,  pendekatan  ini dimaksudkan  untuk  menggambarkan  suatu  kenyataan empiris yang terjadi, dalam
hal  ini  penelitian  menjelaskan  langkah-langkah  dan  bentuk-bentuk  kegiatan  oleh Pondok  Pesantren  As-Salafiyyah  Sukabumi  dalam  menjalankan  program
pemberdayaan  ekonomi  masyarakat.  Sedangkan  metode  yang  digunakan  adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data  deskriptif  berupa  kata-kata  tertulis  atau  lisan  dari  orang-orang  atau  pelaku yang dapat diamati.
7
2. Penentuan Lokasi Penelitian
Penelitian  dilakukan  pada  Pondok  Pesantren  As-Salafiyyah  yang berlokasikan  di  Jalan  Babakan  Tipar  Desa  Cicantayan,  Kec.  Cisaat,  Sukabumi.
Adapun alasan memilih lokasi tersebut adalah : a.
Karena letak Pondok Pesantren mudah di jangkau oleh peneliti. b.
Karena  masyarakat  di  sekitar  Pondok  Pesantren  As-Salafiyah masih banyak yang bertaraf ekonomi lemah.
7
Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya 2000, h. 3
Adapun tehnik pengambilan sample yang digunakan adalah tehnik random sampling
dimana  peneliti  mengambil  sebagian  populasi  sebagai  sample  yang berjumlah 20 Kepala Keluarga.
3. Jenis Data
Jenis data yang dipergunakan dan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jenis  data  kualitatif.  Penelitian  kualitatif  cenderung  dilakukan  dengan  jumlah
kasus sedikit. Satu kasus tunggal pun dapat dipakai, bila secara potensial memang sangat  sulit  bagi  peneliti  untuk  memperoleh  kasus  lebih  banyak,  dan  bila  dari
kasus tunggal itu memang diperlukan banyak informasi yang sangat mendalam.
8
4. Sumber Data
Sumber  data  adalah  subjek  utama  dalam  meneliti  masalah  di  atas  untuk memperoleh  data-data  yang  konkret.  Adapun  sumber  data  dari  penelitian  ini
adalah sebagai berikut : a.
Sumber Data Primer Yang  menjadi  sumber  data  primer  dalam  penelitian  ini  adalah
pengasuhpimpinan Rois pesantren dan orang-orang kepercayaan pesantren  atau  orang  yang  dipercaya  oleh  pimpinan  pesantren
untuk mengelola program-program pesantren dalam pemberdayaan masyarakat  sekitar  pesantren  yang  menjadi  objek  pemberdayaan
pesantren. b.
Sumber Data Sekunder
8
Kristi  Poerwandari,  Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Prilaku Manusia, LPSP3, Fak. Psikologi UI, 2001, h. 56
Data  sekunder  adalah  buku-buku  dan  dokumen-dokumen  tertentu dari  berbagai  literature  yang  berhubungan  dan  terkait  dengan
penelitian. 5.
Teknik Pengumpulan Data Adapun  teknik  yang  digunakan  dalam  pengumpulan  data  adalah  dengan
cara  berkomunikasi  langsung  atau  tidak  langsung  yaitu  dengan  mempergunakan teknik sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi  adalah  teknik  pengumpulan  data  yang  diarahkan  pada kegiatan  memperhatikan  secara  akurat,  mencatat  fenomena  yang
muncul  dan  mempertimbangkan  hubungan  antar  aspek  dalam hubungan  tersebut.
9
Yang  diobservasi  adalah  program-program pesantren  yang  berkaitan  dengan  pemberdayaan  ekonomi
masyarakat. b.
Wawancara Wawancara  adalah  situasi  antar  pribadi  bertatap  muka  ketika
seseorang  yakni  pewawancara  mengajukan  pertanyaan-pertanyaan yang  dirancang  untuk  memperoleh  jawaban-jawaban  yang  relevan
dengan  masalah  penelitian,  kepada  seseorang  yang  diwawancarai atau  responden.  Wawancara  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini
adalah  wawancara  tak  berstruktur  ketika  melakukan  wawancara dengan  penanggung  jawab  program  pemberdayaan yang dilakukan
9
Fred N. Kerlinger, Asas-Asas Penelitian Baharigural, Yogyakarta : UGM Press, 2000, h. 770
oleh  pihak  pesantren,  dan  wawancara  berstruktur  ketika  peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat yang diberdayakan.
6. Analisa Data
Dalam  menganalisa  data  pada  penelitian  kualitatif  dengan  menggunakan system katagorisasi, dilanjutkan dengan penapsiran data yang salah satu tujuannya
adalah  deskriptif  analitik,  yaitu  suatu  teknik  analisis  data  dimana  penulis membaca, mempelajari, memahami, dan kemudian menguraikan semua data yang
diperoleh,  lalu  analisis  komparatif  sesuai  dengan  rumusan  masalah  dan  tujuan penelitian.
10
Adapun  dalam  teknik  penulisan  dan  transliterasi  menggunakan  buku Pedoman  Penulisan  Skripsi,  Tesis  dan  Desertasi  UIN  Syarif  Hidayatullah
Jakarta, terbitan UIN Press, Jakarta tahun 2004.
E. Tinjauan Pustaka