Sejarah dan Perkembangan Televisi

dan gambar sekaligus dan dari siaran televisi penonton dapat mendengar dan melihat gambar yang disajikan.

2. Sejarah dan Perkembangan Televisi

Televisi secara harafiah artinya “melihat dari jauh”. Dalam pengertian sederhana meliputi dua bagian utama, yaitu pemancar televisi yang berfungsi mengubah dan memancarkan sinyal-sinyal gambar view bersama dengan sinyal suara sehingga sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada jarak yang cukup jauh. Kedua televisi penerima yang menangkap sinyal-sinyal dan mengubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh transmisi televisi tadi dapat dilihat dan didengar seperti keadaan aslinya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pesawat televisi adalah alat yang digunakan untuk melihat dan mendengar dari tempat yang jauh. 20 Televisi muncul tahun 1953, dari sebuah bagian di Departemen Penerangan, didorong oleh perusahaan-perusahaan AS, Inggris, Jerman, Jepang yang berlomba-lomba menjual hardware-nya. Menjelang Asian Games ke-4 di Jakarta pada 1962, Soekarno dan kabinet akhirnya yakin akan perlunya televisi, dengan alasan reputasi internasional Indonesia tergantung pada Pekan Olahraga yang disiarkan, terutama ke Jepang yang telah memiliki televisi sejak awal 1950- an 21 . Televisi sebagai media yang muncul setelah media cetak dan radio, ternyata memberikan nilai yang menamjubkan dalam sisi pergaulan hidup 20 Ciptono Setyobudi, Pengantar Teknik Broadcasting Televisi, Yogyakarta, Penerbit Graha Ilmu, 2005, h. 2. 21 Muhammad Mufid, M.Si, komunikasi dan Regulasi Penyiaran, Jakarta: Kencana, 2007, cet, ke-2, h. 47 manusia saat sekarang baik terhadap pola perilaku, pola pikir, budaya dan sebagainya. Dewasa ini hampir setiap negara memiliki stasiun pemancar televisi sendiri. Bahkan pemirsa di rumah dapat menikmati siaran dari berbagai penjuru dunia melalui parabola yang berfungsi sebagai sambungan satelit. Di Indonesia televisi sebagai media penyiaran dimulai tanggal 24 Agustus 1963, yakni bertepatan dengan berlangsungnya pesta olahraga se Asia atau Asian Games ke-IV di senayan. Namun seiring berjalannya waktu, industri pertelevisian di Indonesia berkembang pesat. Bermula dari satu stasiun televisi milik pemerintah, kini muncul belasan stasiun televisi swasta yang tidak hanya di Jakarta tetapi juga di daerah. Bagi masyarakat Indonesia, sekarang televisi bukan barang baru lagi. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kepemilikkan televisi yang terus meningkat dari tahun ke tahun apalagi dengan perbaikan teknologinya, seperti mulai hitam putih menjadi berwarna, mulai dengan pemancar microwave menjadi penggunaan satelit sehingga jangkauan areanya lebih luas, mulai dengan TVRI menjadi beragam seperti: RCTI, SCTV, TPI, ANTEVE, INDOSIAR, METRO TV, TRANS TV, GLOBAL TV, TRANS 7, O CHANEL, TV ONE dan lain-lain. Semua stasiun televisi telah hadir setiap hari di tengah masyarakat Indonesia dengan menyajikan program tayangan yang beraneka ragam, dari yang bersifat hiburan, pendidikan dan sebagainya.

B. Program Siaran Televisi