Program Siaran Televisi LANDASAN TEORITIS

manusia saat sekarang baik terhadap pola perilaku, pola pikir, budaya dan sebagainya. Dewasa ini hampir setiap negara memiliki stasiun pemancar televisi sendiri. Bahkan pemirsa di rumah dapat menikmati siaran dari berbagai penjuru dunia melalui parabola yang berfungsi sebagai sambungan satelit. Di Indonesia televisi sebagai media penyiaran dimulai tanggal 24 Agustus 1963, yakni bertepatan dengan berlangsungnya pesta olahraga se Asia atau Asian Games ke-IV di senayan. Namun seiring berjalannya waktu, industri pertelevisian di Indonesia berkembang pesat. Bermula dari satu stasiun televisi milik pemerintah, kini muncul belasan stasiun televisi swasta yang tidak hanya di Jakarta tetapi juga di daerah. Bagi masyarakat Indonesia, sekarang televisi bukan barang baru lagi. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kepemilikkan televisi yang terus meningkat dari tahun ke tahun apalagi dengan perbaikan teknologinya, seperti mulai hitam putih menjadi berwarna, mulai dengan pemancar microwave menjadi penggunaan satelit sehingga jangkauan areanya lebih luas, mulai dengan TVRI menjadi beragam seperti: RCTI, SCTV, TPI, ANTEVE, INDOSIAR, METRO TV, TRANS TV, GLOBAL TV, TRANS 7, O CHANEL, TV ONE dan lain-lain. Semua stasiun televisi telah hadir setiap hari di tengah masyarakat Indonesia dengan menyajikan program tayangan yang beraneka ragam, dari yang bersifat hiburan, pendidikan dan sebagainya.

B. Program Siaran Televisi

Dalam Kamus Besar Indonesia, terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1988, Program adalah acara. Maksudnya, program adalah seperti pertunjukan siaran, pagelaran dan sebagainya. 22 Program adalah acara, atau rancangan yang akan disiarkan di televisi. Menurut P.C.S. Sutisno dalam bukunya Pedoman Praktis Penulisan Scenario Televisi dan Video, mendefinisikan program televisi ialah bahan yang telah disusun dalam suatu format sajian dengan unsur video yang ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi persyaratan layak siar serta telah memenuhi standar estetik dan artistic yang berlaku. 23 Ada lima yang harus diperhatikan dalam menyiapkan program siaran televisi, yakni: 1. Pola siaran. Sebelum penata program menyusun acara siaran, terlebih dahulu harus menyiapkan pola siaran. Programmer akan mengumpulkan terlebih dahulu referensi-referensi yang diperlukan: kebijakan siaran dari pemimpin stasiun televisi, persoalan social budaya yang berkembang di tengah masyarakat, jangkauan siaran, hasil jajak pendapat penonton, pemasok-pemasok program, dan tentunya analisis bahan siaran yang mengacu pada kebijaksanaan umum siaran televisi. 2. Arahan pola siaran. Untuk memolakan suatu acara siaran dibutuhkan wawasan arahan penyiaran program. Dari arahan itu diharapkan akan memperkuat posisi perusahaan atau instansi pertelevisian bersangkutan. Ada empat pedoman arahan penyiaran televisi, yaitu: 22 Depdikbud, Kamus Besar Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, cet ke-1, h. 702 23 P.C.S. Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Scenario Televisi dan Video, Jakarta: PT. Grasindo, 1993, cet. Ke-1, h. 9 a Penyiaran televisi diharapkan dapat menggalang dan menyalurkan pendapat umum yang konstruktif dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. b Dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan kecerdasan kehidupan bangsa. c Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya bangsa. d Dapat menangkal pengaruh buruk terhadap tata nilai perikehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam. 3. Perubahan pola acara. Pola acara siaran dapat diubah sesuai keadaan. Karena, perubahan acara yang sering dilakukan dapat mengurangi simpati penonton. Penonton bisa menilai bahwa stasiun bersangkutan tidak professional, dan bisa berakibat penonton meninggalkan saluran stasiun tersebut untuk berpindah ke saluran lain. Ada dua alasan Mengapa ada Perubahan pola acara? Pertama, penempatan susunan acara harian dan mingguan ternyata tidak tepat. Dengan kata lain, ada kesalahan dalam menganalisis strategi sasaran yang ingin dicapai, yaitu tepat waktu penyiaran dan tepat diperhatikan penonton. Kedua, ada acara-acara tertentu yang berbenturan antara stasiun yang satu dengan stasiun lainnya. Acara yang satu dinilai lebih unggul dari pada yang lain pada waktu yang sama. Akibat benturan ini acara bisa dihentikan penyiarannya, lalu diganti dengan judul acara lain untuk “bertanding” melawan acara di stasiun lainnya. 4. System penempatan program siaran. Yang dimaksud dengan system penempatan program siaran, masing-masing adalah: a. Program tahunan, perencanaan program tahunan berpijak pada tahun berlakunya manajemen stasiun televisi bersangkutan. b. Program pekanan atau mingguan adalah susunan program siaran dalam setiap minggunya. c. Program harian. Penyusunan program harian didasarkan pada berapa banyak bahan siaran yang tersedia. Ketersediaan bahan ini bisa berupa bahan siaran jadi, bisa pula berupa bahan siaran yang harus diproduksi terlebih dahulu. 24 Setiap program televisi punya sasaran yang jelas dan tujuan yang akan dicapai. Ada lima parameter yang harus diperhitungkan dalam penyusunan program siaran televisi, yaitu : 1. Landasan filosofis yang mendasari tujuan semua program, 2. Strategi penyusunan program sebagai pola umum tujuan program, 3. Sasaran program, 4. Pola produksi yang menyangkut garis besar isi program, 5. Karakter institusi dan manajemen sumber program untuk mencapai usaha yang optimum.

C. Produksi Program Televisi