mengajarkan anak dengan cita dan kasih sayang yang besar. Kedua, dalam ayat tersebut tersirat kan bahwa selain perintah larangan menyekutukan Allah yang
tampak jelas pada ﻻ
ﻲﮭﻨﻟا م yaitu susunan kalimat yang menyatakan larangan berbuat sesuatu, dalam hal ini adalah mempersekutukan Allah, terdapat pula
makna yang tersirat yaitu bahwa dalam mendidik anak, orang tua hendaknya menempatkan serta menyesuaikan sesuatu pada tempatnya, atau dengan kata lain
mengajarkan anak terhadap sesuatu yang sesuai dengan kemampuan serta bakatnya. Menurut hemat penulis ini pun termasuk dari antonim kata
ﻢﻠﻇ.
3. Ayat 14
ﻥﺎﻤﻘﻟ ﺓﺭﻮﺳ ٣١:١٤
Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu. Qs Luqman31:14
Ayat di atas dan ayat berikutnya dinilai oleh banyak Ulama bukan bagian dari pengajaran Luqman kepada anaknya. Ia disisipkan al-Qur’an untuk
menunjukkan betapa penghormatan dan kebaktian kepada kedua orang tua menempati tempat kedua setelah pengagungan kepada Allah swt. Memang, al-
Qur’an seringkali menggandengkan perintah menyembah Allah dan perintah berbakti kepada orang tua. Tetapi kendati nasihat ini bukan nasihat Luqman,
namun itu tidak berarti bahwa beliau tidak menasehati anaknya dengan nasihat serupa. Al-Biqa’i menilainya sebagai lanjutan dari nasihat Luqman. Ayat ini
menurutnya bagaikan menyatakan: Luqman menyatakan hal itu kepada anaknya sebagai nasihat kepadanya, padahal Kami telah mewasiatkan anaknya dengan
wasiat itu seperti apa yang dinasihatkannya menyangkut hak Kami. Tetapi redaksinya diubah agar mencangkup semua manusia.
76
76
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur’an…h.128.
Ayat di atas tidak menyebut jasa bapak, tetapi menekankan kepada jasa ibu. Ini disebabkan karena ibu berpotensi untuk tidak dihiraukan oleh anak karena
kelemahan ibu, berbeda dengan bapak. Di sisi lain, “peranan bapak” dalam konteks kelahiran anak, lebih ringan dibanding peranan ibu. Setelah pembuahan,
semua proses kelahiran anak dipikul sendirian oleh ibu. Bukan hanya sampai masa kelahirannya, tetapi berlanjut dengan penyusuan, bahkan lebih dari itu.
Memang ayah pun bertanggung jawab menyiapkan dan membantu ibu agar beban yang dipikulnya tidak terlalu berat, tetapi ini tidak langsung menyentuh anak,
berbeda dengan peranan ibu. Betapun peranan tidak sebesar peranan ibu dalam proses kelahiran anak, namun jasanya tidak diabaikan karena itu anak
berkewajiban berdoa untuk ayahnya, sebagaimana berdoa untuk ibunya. Di dalam Hasyiah Al-Qunawi disebutkan :
ﺎﻧﺮﻣﺃ ﻱﺍ ﺮﻣﻷ ﲎﻌﲟ ﺎﻨﻫ ﺔﻴﺻﻮﺘﻟﺍﻭ ﻹ
ﻥﺎﺴﻧ ﻭ ﱪﻟﺎﺑ ﻖﺣﺃ ﻡﻷ ﻥﺃ
ﻹ ﺏﻷ ﻦﻣ ﻥﺎﺴﺣ
77
Makna wasiat dalam ayat ini adalah perintah, jelasnya Kami perintahkan kepada manusia. Dan alasan kenapa ibu disebutkan pada ayat di atas adalah
karena ibu lebih berhak mendapatkan semua itu daripada bapak. Hal ini senada dengan apa yang dituturkan oleh M.Quraish Shihab. Al-Maraghi pun
menafsirkannya serupa dengan pandangan al-Qunawi dan M.Quraish Shihab:
ﻴﺻﻭﻭ ﺎﻨ
ﻹ ﲔﺑ ﻥﺍﺮﻘﻟﺍ ﻥﺮﻘﻳﺎﻣ ﺍﲑﺜﻛﻭ ﺎﻤﻬﻗﻮﻘﲝ ﻡﺎﻴﻘﻟﺍﻭ ﺎﻤﻬﺘﻋﺎﻃﻭ ﺎﳘﱪﺑ ﻩﺎﻧﺮﻣﺃﻭ ﻱﺃ ﻪﻳﺪﻟﺍﻮﺑ ﻥﺎﺴﻧ
ﻦﻳﺪﻟﺍﻮﻟﺍ ﺮﺑﻭ ﷲﺍﺔﻋﺎﻃ ﻢﻈﻋﺍ ﺎﻬﻘﺤﻠﺗ ﱵﻟﺍ ﺔﻘﺸﳌﺍ ﻥﻷ ,ﺐﺴﺤﻓ ﻡﻷ ﺐﻧﺎﺟ ﰲ ﺐﺒﺴﻟﺍ ﺮﻛﺫ ﻪﻨﻜﻟ ﻦﻳﺪﻟﺍﻮﻟﺎﺑ ﻲﺻﻭ ﺪﻗﻭ
78
Menurut al-maraghi kata wasiat di atas memiliki makna yang sama dengan kata perintah, hal ini senada dengan perkataan al-Qunawi. Dan sungguh
diwasiatkan terhadap kedua orang tua akan tetapi disebutkan setelah kata walidain dengan kata al-um , yaitu untuk menyebutkan tentang kemulian ibu, karena ibu
77
Ishomuddin Ismail bin Muhammad Al-Hanafi, Hasyiah Al-Qunawi ala Tafsiri Al-Imam Al-Baidhawi…h.197.
78
Ahmad Musthofa Al-Maroghi, Tafsir Al-Maroghi, Kairo: Musthofa Al-Bab Al-Halab, 1946. h. 82.
memiliki peranan yang lebih dalam mendidik anak daripada bapak dan karena beban yang ditanggung ibu lebih berat daripada beban yang dilindungi bapak. Hal
ini agaknya mirip dengan apa yang dikatakan M.Quraish Shihab. Kata
ﺎﻨھو berarti kelemahan atau kerapuhan . yang dimaksud di sini kurangnya kemampuan memikul beban kehamilan, penyusuan dan pemeliharaan
anak. Patron kata yang digunakan ayat inilah mengisyaratkan betapa lemahnya sang ibu sampai-sampai ia dilukiskan bagaikan kelemahan itu sendiri, yakni
segala sesuatu yang berkaitan dengan kelemahan telah menyatu pada dirinya dan dipikulnya. Jika anda mengatakan Si A cantik, maka kecantikannya itu boleh jadi
baru mencapai 60 atau katakanlah 80 dari seluruh unsur kecantikan. Tetapi jika anda menyifatinya dengan berkata “dia adalah kecantikan” maka anda
bagaikan meletakkan semua unsur kecantikan, yakni 100 pada diri yang bersangkutan.
79
ﺎﻨﻫﻭ ﻒﻌﺿ ﻕﻮﻓ ﺎﻔﻌﺿ ﻪﻔﻌﻀﺗ ﻯﺍ ﻦﻫﻭ ﻰﻠﻋ
80
Maksud kata ﺎﻨھو di ayat ini memiliki arti yang sama dengan dengan kata
ﻒﻌﺿ yang kurang lebih berarti kelemahan diatas segala kelemahan, maksudnya adalah betul-betul lemah.
Firman-Nya ﻦﯿﻣﺎﻋ ﻲﻓ ﮫﻟﺎﺼﻓو dan penyapiannya di dalam dua tahun,
mengisyaratkan betapa penyusuan anak sangat penting dilakukan oleh ibu kandung. Tujuan penyusuan ini bukan sekedar untuk memelihara kelangsungan
hidup anak, tetapi juga bahkan lebih-lebih untuk menumbuhkembangkan anak dalam kondisi fisik dan psikis yang prima. Kata
ﻲﻓ di dalam, mengisyaratkan bahwa masa itu tidak mutlak demikian, karena bila anda berkata: pena di dalam
saku, maka itu tidak berarti bahwa semua bagian dari pena telah masuk dan berada di dalam saku. Di sisi lain, dalam ayat lain ditegaskan bahwa masa dua
tahun adalah bagi siapa yang hendak menyempurnakan penyusuan.
ﻻﻮﺣ ﻉﺎﺿﺮﻟﺍ ﺓﺪﻣ ﻰﺼﻗﺍ ﻰﻠﻋ ﻞﻴﻟﺩ ﻪﻴﻓﻭ ﻥ
ﻰﻌﻓﺎﺸﻟﺍ ﺐﻫﺬﻣ ﻮﻫﻭ
81
79
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur’an…h.130.
80
Ishomuddin Ismail bin Muhammad Al-Hanafi, Hasyiah Al-Qunawi ala Tafsiri Al-Imam Al-Baidhawi…h.197.
Dalam menafsirkan ﻚﯾﺪﻟاﻮﻟو ﻰﻟﺮﻜﺷا نأ , al-Maraghi mengatakan bahwa :
ﻚﻳﺪﻟﺍﻮﻟﻭ ﱃﺮﻜﺷﺍ ﻥﺃ ﺎﻧﺎﻛ ﺎﻤﻷ ﻚﻳﺪﻟﺍﻮﻟﻭ ﻚﻴﻠﻋ ﻰﻤﻌﻧ ﻰﻠﻋ ﱃﺮﻜﺷﺍ ﻥﺃ ﻪﻴﻟﺍ ﺎﻧﺪﻬﻋﻭ ﻱﺍ
ﻥﺎﺴﺣﺇﻭ ﻙﺩﻮﺟﻭ ﰱ ﺐﺒﺴﻟﺍ ﻚﺘﻴﺑﺮﺗ
82
Dan Kami memerintahkan agar kamu bersyukur kepada-Ku terhadap nikmat-nikmat yang telah Aku berikan kepadamu dan kepada kedua orang tua
kamu, karena mereka berdua adalah penyebab adanya kamu, dan kebagusan pendidikanmu.
Di antara hal yang menarik hal yang menarik dari pesan-pesan ayat di atas dan ayat sebelumnya adalah bahwa masing-masing pesan disertai dengan
argumennya. Sedang ketika mewasiati anak menyangkut orang tuanya ditekankannya bahwa “ibunya telah mengandungnya dalam keadaan kelemahan
di atas kelemahan dan penyapiannya di dalam dua tahun.” Demikianlah seharusnya materi petunjuk atau materi pendidikan yang disajikan. Ia dibuktikan
kebenarannya dengan argumentasi yang dipaparkan atau yang dapat dibuktikan oleh manusia melalui penalaran akalnya. Metode ini bertujuan agar manusia
merasa bahwa I ikut berperan dalam menemukan kebenaran dan dengan demikian ia merasa memilikinya serta bertanggung jawab mempertahankannya.
83
Dari pemaparan tafsir-tafsir ayat 14 diatas, penulis memahami bahwa ada paling tidak beberapa hikmah yang dapat dikaitkan dengan pendidikan anak.
Pertama, ibu sebagai orang yang terdekat terhadap anak, karena beban yang ditanggung melebihi beban yang ditanggung bapak, dalam hal ini yaitu
mengandung selama 9 bulan dan menyusui selama 2 tahun. Oleh karena itu peran pendidikan seorang ibu pun mestinya melebihi peran sang bapak. Kedua,
pendidikan jasmanifisik anak mestinya dimulai sejak dini, melalui pemberian Asi kepada anak, mengisyaratkan bahwa fisik anak dididik pada saat menyusui.
81
Ishomuddin Ismail bin Muhammad Al-Hanafi, Hasyiah Al-Qunawi ala Tafsiri Al-Imam Al-Baidhawi….h.199.
82
Ahmad Musthofa Al-Maroghi, Tafsir Al-Maroghi,…h. 83.
83
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur’an…h.131.
Tujuan penyusuan ini bukan sekedar untuk memelihara kelangsungan hidup anak, tetapi juga bahkan lebih-lebih untuk menumbuhkembangkan anak dalam kondisi
fisik dan psikis yang prima. Dan lagi-lagi diperintah kan oleh-Nya kita manusia harus bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang telah Dia berikan dan kali
ini redaksinya ditambah dengan kata ﻚﯾﺪﻟاﻮﻟو kepada kedua orang tuamu, yang
mengisyaratkan bahwa barang siapa hendak dihormati anaknya, maka hendaklah hormati orang tuamu terlebih dulu.
Seorang anak harus senantiasa menjaga perasaan kedua orang tuanya, supaya kasih sayang orang tua terhadapnya tetap terjaga dan tercurahkan dengan
baik. Pada ayat ini terdapat pula konsep mengenai birrul walidain yaitu konsep berbakti kepada kedua orang tua, bukan hanya ibu saja, atau bapak saja, tetapi
kepada keduanya. Hukum birrul walidain adalah fardhu ain bagi setiap individu. Allah memerintahkan untuk berbuat baik pada kedua orang tua seiring perintah
untuk bersyukur kepada-Nya, ini menunjukkan betapa besarnya hak ibu dan bapak. Wallahu A’lam.
4. Ayat 15
ﻥﺎﻤﻘﻟ ﺓﺭﻮﺳ
٣١:١٥ Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada- Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.Qs Luqman31:15 Setelah ayat yang lalu menekankan pentingnya berbakti kepada ibu bapak,
maka kini diuraikan kasus yang merupakan pengecualian menaati perintah kedua orang tua, sekaligus menggaris bawahi wasiat Luqman kepada anaknya tentang
keharusan meninggalkan kemusyrikan dalam bentuk serta kapan dan dimanapun. Ayat di atas menyatakan: Dan jika keduanya- apalagi kalau hanya salah satunya,