Materi Pendidikan Anak Usia Dini

a. Pendidikan akhlak merupakan bidang pendidikan yang sangat penting dan mendapat perhatian serius yang harus ditanamkan sejak dini, karena pendidikan akhlak tidak dapat dipisahkan dengan aspek-aspek lainnya seperti spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan. Tujuannya adalah untuk membentuk manusia yang paripurna insane kamil yang taat dan takwa kepada Allah. b. Surat Luqman merupakan surat al-Qur’an penuh hikmah dan nasihat yang begitu menyentuh dari seorang Luqman al-Hakim, serta mengandung dan sarat akan pendidikan akhlak terutama pada ayat 17-19 yang meliputi, pertama, akhlak kepada Allah, bentuk perilaku yang ditampilkan adalah beribadah kepada-Nya shalat, amar ma’ruf nahyi munkar, dan sabar. Kedua, akhlak kepada sesame manusia, bentuk perilaku yang ditampilkan adalah tidak memalingkan muka dan tidak sombong kepada orang lain. Ketiga, dan akhlak kepada diri sendiri, bentuk perilaku yang ditampilkan adalah sederhana dalam berjalan dan melunakkan suara, maksudnya tidak meninggikan suara tanpa guna. 2. Nilai-nilai Pendidikan dalam Surat Luqman Analisis Surat Luqman Ayat 12- 19, Oleh Agus Salim NIM. 107011001320, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007, dengan hasil penelitian bahwa: a. Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam surat Luqman meliputi 3 hal yaitu aspek pendidikan Akidah, aspek pendidikan Ibadah, aspek pendidikan Akhlak. Bila dijabarkan adalah sebagai berikut: Larangan berbuat syirik; Kepercayan kepada hari akhir dan pembalasan Allah; Berbakti kepada orangtua; Hukum menghormati orangtua kafir; Perintah shalat; Amar ma’ruf nahyi munkar; Konsep sabar; Larangan bersifat sombong dan takabur; Larangan memalingkan muka; Konsep kesederhanaan. b. Sedangkan dari segi bahasa mempunyai 3 bahasa yang berbeda yang diterapkan Luqman dalam mendidik putranya yaitu a. Bahasa Seruan, b. Bahasa Kiyasan, C. Bahasa Isyarat. Semua itu merupakan upaya mengembangkan fitrah manusia menuju terbentuknya manusia ideal insan kamil yang berkepribadian muslim dan berakhlak terpuji serta taat pada Islam sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan diakhirat kelak. Dari dua kajian-kajian yang releven dan skripsi yang penulis tulis, yaitu pertama, itu lebih fokus kepada konsep pendidikan akhlak yang terkandung dalam surat Luqman, yang kedua lebih fokus kepada nilai-nilai yang terkandung pada surat Luqman. Sedangkan penulis lebih memfokuskan kepada konsep pendidikan anak usia dini yang terkandung pada surat Luqman ayat 12-15. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek dan Waktu Penelitian

1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mengenaia konsep pendidiak anak usia dini yang terkandung dalam surat Luqman Ayat 12-15 2. Waktu Penelitian Adapun waktu yang dilalui penulis dalam penelitian ini adalah mulai tanggal 8 januari 2014 sampai tanggal 16 maret 2014.

B. Metode Penulisan

Dalam penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya sesuatu tujuan penelitian. Adapun proses yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu : 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan data penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan hermeneutic, merupakan suatu metode penafsiran yang berangkat dari analisis bahasa dan kemudian melangkah ke analisis konteks, untuk kemudian “menarik” makna yang didapat ke dalam ruang dan waktu saat proses pemahaman dan penafsiran tersebut dilakukan. Jika pendekatan hermeneutika ini dipertemukan dengan kajian al-Qur’an, maka persoalan dan tema pokok yang dihadapi adalah bagaimana teks al- Qur’an hadir di tengah masyarakat, lalu dipahami, ditafsirkan, diterjemahkan, dan didialogkan dengan dinamika realitas historisnya. Metode penafsiran yang penulis gunakan adalah metode tahlili. Metode tahlili adalah metode yang menggunakan makna yang dikandung oleh al- Qur’an, ayat demi ayat dan surah demi surah sesuai urutanny di dalam mushaf. Pada metode tahlili ini, penulis menggunakan jenis tafsir bil Ma’tsuri yaitu menafsirkan ayat-ayat lain, dengan sunnah nabi SAW, dengan pendapat sahabat nabi SAW, dan dengan perkataan tabi’in. Uraian tersebut mencakup berbagai aspek yang terkandung dalam ayat yang ditafsirkan, seperti pengertian kosakata, konotasi kalimatnya, latar belakang turunnya ayat, kaitannya dengan ayat-ayat lain, baik sebelum maupun sesudahnya. Dan tak ketinggalan pula pendapat yang telah diberikan berkenaan dengan tafsiran ayat-ayat tersebut, baik yang disampaikan oleh nabi, sahabat, para tabi’in, maupun ahli tafsir lainnya. 48 Selain itu, langkah metodis dalam penyusunan penelitian karya ilmiah ini menggunakan pendekatan yang bersifat deskritip-analisis. Menurut Whitey, sebagaimana yang dikutip oleh Nazir, yang dimaksud dengan metode deskritif adalah: Perencanaan fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskritif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. 49 2. Sumber Data a. Sumber Data Primer 48 Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al-Qur’an, Pustaka Pelajar,1998, cet. 1. h. 31 49 Moh.Nazir, , Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1999, cet. IV, h. 63-64