Definisi Operasional TINJAUAN PUSTAKA

26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian kasus kontrol. Penelitian analitik observasional adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel tanpa adanya intervensi dari peneliti. Sedangkan desain penelitian kasus kontrol artinya dari segi pengambilan subjek dimulai dari identifikasi variabel tergantung kasus dan kontrol dan dari segi temporality dilakukan secara retrospektif. 24 Penelitian ini akan menilai hubungan faktor risiko dengan kejadian abortus menggunakan cara penentuan kelompok kasus dan kelompok kontrol kemudian mengukur besarnya risiko frekuensi paparan pada kedua kelompok tersebut. Desain ini dipilih karena kekuatan hubungan sebab akibat desain kasus kontrol lebih kuat, biayanya murah, cepat memberikan hasil dan tidak memerlukan jumlah sampel yang besar.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Prikasih Jakarta Selatan dimulai dari bulan Desember 2013 sampai dengan April 2014. 3.3 Subjek Penelitian 3.3.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah kelompok kasus abortus dimana diambil dari seluruh pasien yang didiagnosa abortus oleh dokter ahli Obstetri dan Ginekologi di RS Prikasih pada tahun 2013. Adapun sebagai kelompok kontrol adalah pasien yang tidak mengalami abortus di RS Prikasih pada tahun 2013 27

3.3.2 Sampel

Metode pengambilan sampel ini mengacu pada penjelasan Arikunto 2010 yang menyebutkan bahwa jika sampel populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah sampelnya diambil keseluruhan. Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih besar dari 100, dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih. Jika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau sensus. 25 Kelompok kasus adalah semua pasien abortus yang didiagnosa oleh dokter ahli Obstetri dan Ginekologi di RS Prikasih pada tahun 2013, yaitu sebanyak 99 orang, sedangkan jumlah kelompok kontrol diambil dengan perbandingan 1:2 dengan jumlah kasus yaitu seluruh pasien yang tidak mengalami abortus di RS Prikasih pada tahun 2013. Jumlah ini adalah jumlah sampel setelah dilakukan penyaringan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, dimana dari jumlah semula sebanyak 117 kasus abortus dan 200 pasien yang tidak mengalami abortus, menjadi 99 kasus abortus dan 200 pasien yang tidak mengalami abortus, yang untuk selanjutnya diikutkan dalam penelitian ini.

3.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.3.1 Kriteria Inklusi Kelompok Kasus

Semua penderita yang didiagnosa sebagai abortus oleh dokter ahli Obstetri dan Ginekologi di RS Prikasih pada tahun 2013. 3.3.2 Kriteria Inklusi Kelompok Kontrol Semua pasien yang tidak mengalami abortus di RS Prikasih pada tahun 2013.

3.3.3 Kriteria Eksklusi:

28 Pasien yang didiagnosa sebagai abortus oleh dokter ahli Obstetri dan Ginekologi di RS Prikasih pada tahun 2013 atau tidak mengalami abortus di RS Prikasih pada tahun 2013 namun catatan rekam mediknya tidak lengkap yaitu di dalamnya tidak mencakup variabel penelitian, yaitu: 1. Usia ibu. 2. Paritas ibu. 3. Riwayat abortus sebelumnya.

3.4 Cara Kerja dan Alur Penelitian

3.4.1 Cara Kerja Penelitian

a. Mendata sampel kelompok abortus dan kelompok kontrol yang diambil dari data sekunder berupa catatan rekam medis. b. Mengidentifikasi variabel bebas yaitu meliputi usia ibu, paritas, dan riwayat abortus sebelumnya dari kelompok abortus dan kelompok kontrol. c. Selanjutnya data dianalisa secara statistik analitik dan dilakukan analisis uji univariat dan uji bivariat. Adapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini: