Paritas Karakteristik Subjek Penelitian

37

4.1.4 Riwayat Abortus Sebelumnya

Gambaran distribusi subjek berdasarkan riwayat abortus sebelumnya pada abortus dan persalinan normal dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut: Tabel 5. Distribusi Subjek Menurut Riwayat Abortus Sebelumnya di RS Prikasih Jakarta Selatan Tahun 2013 Riwayat Abortus Sebelumnya Kasus Kontrol Pernah 26 26,3 28 14,0 Tidak Pernah 73 73,7 172 86,0 Jumlah 99 100,0 200 100,0 Grafik 3. Distribusi Subjek Menurut Riwayat Abortus Sebelumnya di RS Prikasih Jakarta Selatan Tahun 2013 jum lah 38 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada pasien yang mengalami abortus, ada sebanyak 26 26,3 pasien yang pernah mengalami abortus sebelumnya dan terdapat 73 73,7 pasien yang tidak memiliki riwayat abortus sebelumnya. Sedangkan pada kelompok yang tidak mengalami abortus, ada 28 14,0 pasien yang pernah mengalami abortus sebelumnya dan sebanyak 172 86 pasien yang tidak memiliki riwayat abortus sebelumnya. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wahyuni 2012 di wilayah Puskesmas Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat yang menemukan bahwa jumlah pasien terbanyak yang mengalami kejadian abortus adalah pasien yang tidak memiliki riwayat abortus sebelumnya yaitu sebanyak 55. 28

4.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dimaksudkan untuk mengetahui hubungan dan besarnya nilai Odds Ratio faktor risiko variabel independen, dengan tingkat kemaknaan 95. Adanya hubungan antara faktor risiko dengan kejadian abortus inkomplit ditunjukkan dengan nilai p0,05; nilai OR1, dan CI 95 tidak mencakup nilai 1. Secara lengkap distribusi faktor risiko pada kejadian abortus dapat dilihat pada tabel berikut: 39

4.2.1 Hubungan Usia dengan Kejadian Abortus

Tabel 6. Distribusi Subjek Menurut Usia dengan Kejadian Abortus di RS Prikasih Jakarta Selatan Tahun 2013 Kelompok Usia Abortus Jumlah OR 95CI P value Kasus Kontrol N N N 0,693 0,265 20 dan 35 tahun 15 15,2 41 20,5 56 18,7 20-35 tahun 84 84,8 159 79,5 243 81,3 Jumlah 99 100,0 200 100,0 299 100,0 Hasil analisis hubungan antara usia ibu dengan kejadian abortus diperoleh bahwa ada sebanyak 15 15,2 ibu yang berusia 20 dan 35 tahun yang mengalami abortus. Sedangkan diantara ibu yang berusia 20-35 tahun ada 84 84,4 yang mengalami abortus. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,265 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian abortus antara ibu yang berusia 20 dan 35 tahun dengan ibu yang berusia 20-35 tahun tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian abortus. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai Odds Ratio sebesar 0,693, artinya usia dapat mengurangi efek terjadinya abortus. Tidak adanya hubungan usia ibu dengan kejadian abortus didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ruhmiatie 2010 di RS Roemani Muhammadiyah Semarang yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan nilai p = 0,249 antara usia ibu hamil dengan kejadian abortus. 29 Goetzinger 2014 dalam penelitiannya menyampaikan bahwa wanita