2.4. Tahapan Pengolahan Bahan Pustaka
Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah bahan pustaka tersebut selesai diproses oleh tim pengadaan atau penerimaan, adapun uraian
kerja pengolahan bahan pustaka di perpustakaan ialah:
2.4.1 Inventarisasi
Inventarisasi adalah kegiatan pencatatan data-data fisik buku kedalam sarana pencatatan, yang berupa lembaran lepas, kartu, maupun buku dan sering disebut buku
induk. Setiap ekslempar bahan pustaka mempunyai satu nomor induk. Adapun informasi lain yang perlu dicatat dalam buku induk adalah judul, pengarang, asal perolehan, nomor
induk, bahasa, jumlah ekslempar, dan judul Rohanda : 2008. Bahan pustaka yang telah diterima di perpustakaan perlu dicek terlebih dahulu
sebelum dilakukan katalogisasi, baik bahan pustaka yang berasal dari pembelian maupun dari hadiah, tukar-menukar, sumbangan ataupun sumber lainnya.
Apabila yang diterima sudah dapat dipastikan sesuai untuk perpustakaan, perlu segera dilakukan pemberian jati diri terhadap buku tersebut, yaitu dengan cara memberi
stempelcap pada buku dan membubuhkan nomor induk pada tempat tertentu yang disediakan.
Adapun langkah-langkah menginventarisasi buku adalah : 1.
Pemberian Stempel Buku a.
Stempel Milik Perpustakaan Semua buku yang sudah masuk ke perpustakaan perlu dibubuhi stempel
Kepemilikan. Tempat-tempat yang perlu dibubuhi stempel yaitu : dibalik halaman judul, bagian yang tidak ada tulisan atau gambar, pada halaman akhir, dan pada
halaman yang di anggap rahasia. Adapun bentuk stempel Kepemilikan, tidak ada ketentuan yang mengikat apakah
bulat, bulat telur, persegi panjang atau bentuk-bentuk lainya.
Universitas Sumatera Utara
contoh gambar stempel Kepemilikan :
Milik Perpustakaan
Sumber : Eryono, 1994 : 20
b. Stempel Inventarisasi
Disamping stempel Kepemilikan, setiap buku perlu pula dibubuhkan stempel inventarisasi. Stempel ini dibubuhkan pada halaman bakik judul tanpa
mengganggu teks yang ada. Stempel Inventarisasi berisi kolom data asal perolehan buku, nomor induk buku,
tanda buku dan tanggal pendaftarannya pada buku induk perpustakaan.
Contoh Stempel Inventarisasi : Tanggal Terima :
Asal dari : Harga :
Tanda Buku : Nomor Induk :
Tgl Inventarisasi : Sumber : Eryono, 1994 : 20
2. Pemberian Nomor Buku
Setiap buku yang akan menjadi koleksi perpustakaan, yang harus disusun di rak buku harus diberikan nomor. Pemberian nomor tidak hanya nomor induk saja, tetapi juga
pemberian nomor berdasarkan klasifikasi call number. Nomor induk adalah nomor urut buku yang sudah ada dari nomor satu sampai nomor terakhir menunjukkan
nomor buku. Adapun hal-hal yang dicatat dalam buku induk adalah a.
Kolom nomor induk Setiap buku didaftar pada buku induk dan memperoleh nomor induk yang berasal
dari nomor urut pendaftaran pada kolom nomor induk. Nomor induk pendaftaran dapat dimulai dengan nomor satu dan seterusnya secara urut tanpa memperbaharuinya
setiap tahun, atau setiap awal tahun dimulai kembali dengan nomor yang baru.
Universitas Sumatera Utara
b. Kolom tanggal pendaftaran
Kolom ini diisi ketika suatu buku didaftar. Tetapi perlu dijaga agar buku yang diterima secepatnya didaftar pada buku induk. Pencatatan tanggal lengkap dengan
bulan dan tahunnya. c.
Kolom nama pengarang Kolom ini diisi dengan nama pengarang buku baik perorangan atau badan. Cara
menuliskan nama orang pada prinsipnya seperti cara menuliskan nama pada tajuk d.
Kolom judul buku Judul buku yang ditulis dalam kolom ini adalah judul yang tercantum dalam halaman
judul secara lengkap. Jika judul terlalu panjang dapat dipersingkat, dengan memotong bagian yang kurang penting.
e. Kolom penerbit
Jilid tertentu dalam buku berjilid, dicantumkan nomor jilidnya pada kolom ini dengan angka romawi. Buku yang tidak berjilid, kolom ini dikosongkan saja.
f. Kolom tahun terbit
Kolom ini diisi dengan nama badan yang menerbitkan buku, baik badan pemerintah maupun badan swasta. Dalam menuliskan nama penerbit tidak perlu mencantumkan
jenis badan seperti PT, Penerbit, Yayasan, Company, dan sebagainya. g.
Kolom tahun terbit Kolom ini diisi dengan tahun penerbitan buku. Buku dari cetakan ulang dicatat tahun
copyright dan tahun cetak ulang. h.
Kolom asalsumber Kolom ini diisi dari mana buku diterima berasal, misalnya hadiah dari siapa, titipan
siapa, dan seterusnya. i.
Kolom harga buku Kolom ini diisi dengan harga yang tercantum di buku atau harga pembelian.
j. Kolom jumlah halaman
Kolom ini diisi dengan jumlah halaman yang terdapat pada buku tersebut k.
Kolom keterangan Kolom ini diisi dengan hal-hal lain yang dianggap perlu. Misalnya jika diketahui
buku dengan nomor induk tertentu hilang, maka perlu dicatat dalam kolom keterangan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Katalogisasi