BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Etiket dan Sekretaris
Etiket dalam bahasa prancis diartikan sebagai suatu adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.
Menurut Nadeak 2000 bahwa etiket menyangkut tata cara suatu perbuatan yang harus dilakukan manusia, etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja.
Orang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik, akan tetapi sebuah organisasi mengharapkan setiap pegawainya memiliki etiket yang benar-benar
baik tanpa dibuat-buat. Berusaha melakukan semua prosedur dengan baik dan
penuh dengan keikhlasan.
Pengertian sekretaris dapat ditinjau dari beberapa segi. Dari segi asal kata, istilah sekretaris berasal dari kata secretum dalam bahasa latin yang
berarti rahasia. Kata secretum kemudian berubah menjadi kata secretaire dalam bahasa prancis, secretary dalam bahasa Inggris dan akhirnya secretaries dalam
bahasa Belanda. Mengingat Indonesia pernah dijajah oleh Belanda kurang lebih selama 3,5 Abab maka diperkirakan istilah sekretaris yang kita kenal selama ini
berasal dari kata secretaries bahasa Belanda. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa menurut asal katanya, sekretaris adalah orang, pegawai, atau karyawan
yang diberi tugas dan pekerjaan berhubungan dengan masalah rahasia perusahaan. Dengan demikian, sekretaris haruslah seorang pegawai atau karyawan yang dapat
memegang rahasia dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, dan berperan membantu pimpinan.
Universitas Sumatera Utara
Berbicara tentang etiket kerja seorang sekretaris. Maka, kita akan condong berpikir ke sikap sekretaris dalam melaksanakan tugas. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia Poerwadarminta, 1982 antara lain disebutkan bahwa sikap dapat berarti perbuatan yang didasarkan atas pendirian, pendapat, atau keyakinan.
Dalam bahasa Inggris kata sikap disebut attitude. Kata attitude dalam buku Psycology Social Gerungan, 1972 dijelaskan sebagai sikap terhadap objek
tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, dan sikap tersebut disertai dengan sikap terhadap objek tersebut. Sikap dalam kehidupan
manusia memegang peranan penting. Suatu sikap yang sudah terbentuk akan ikut menentukan cara dan tingkah laku individu terhadap objek-objek sikapnya. Objek
sikap meliputi berbagai hal, seperti peristiwa, kejadian, kondisi kerja, dan lingkungan kerja.
Perlu diketahui bahwa sikap dapat berubah-ubah apabila terdapat keadaan- keadaan dan syarat tertentu yang mempermudah terjadinya perubahan sikap
tersebut. Hal ini tergantung seorang sekretaris bagaimana seharusnya cara terbaik menghadapi lingkungan kerja di saat sedang melakukan tugasnya.
Sekretaris Dinas Informasi Komunikasi mengatakan bahwa sikap dalam melaksanakan pekerjaan sangat ditentukan oleh berbagai aspek kepribadian yang
melekat pada diri sekretaris tersebut. Seorang sekretaris harus mampu mengendalikan diri karena tugas sekretaris selalu berhubungan dengan orang lain
para pegawai kantor, pejabat kantor, dan pejabat-pejabat lain dari luar kantor yang berhubungan dengan pimpinan dan atasannya. Mengingat sekretaris banyak
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan pihak lain, termasuk tamu oganisasi maka ia harus memiliki kepribadian yang baik.
B. Kepribadian dan Sikap Sekretaris