BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Susu
Susu adalah cairan, tidak termasuk kolostrum, yang disekresikan oleh mamalia dari kelenjar mamae untuk memberi nutrisi turunannya. Komponen
utama dari susu adalah air, lemak, protein dan laktosa. Sekitar 80-85 protein susu adalah kasein. Air susu segar mempunyai pH antara 6,5-6,7 Adams Moss,
1995. Susu yang sering dikomsumsi oleh manusia adalah susu yang berasal dari
kambing, kerbau dan sapi. Zaman sekarang susu yang paling banyak dikomersialkan adalah susu sapi. Susu berwarna putih, putih kekuningan, cairan
buram, warna yang dihasilkan diakibatkan pencaran dan absorpsi sinar oleh tetesan lemak susu dan misel protein. Oleh karena itulah susu skim berwarna
putih. Susu berasa sedikit manis, sedangkan aromanya cukup memuakkan. Beberapa protein, karbohidrat, mineral dan komponen lainnya terlarut dalam
serum susu. Berat jenis susu sekitar 1,029-1,039 pada suhu 15
o
C. Berat jenis susu menurun dengan meningkatnya kandungan lemak dalam susu, dan menaik dengan
menaiknya jumlah protein, gula susu dan garam yang terdapat dalam susu Belitz,et al., 2009.
2.2 Fermentasi
Fermentasi adalah proses dasar untuk mengubah suatu bahan menjadi suatu bahan lain dengan cara sederhana dan dibantu oleh mikroba. Proses
fermentasi ini merupakan bioteknologi sederhana Hery, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Fermentasi terbagi atas dua jenis, yakni homofermentatif dan heterofermentatif. Homofermentatif adalah fermentasi yang produk akhirnya
hanya berupa asam laktat. Contoh homofermentatif adalah proses fermentasi yang terjadi dalam pembutan yoghurt. Heterofermentatif adalah fermentasi yang produk
akhirnya berupa asam laktat dan etanol sama banyak. Contoh heterofermentatif adalah proses fermentasi yang terjadi dalam pembuatan tape Belitz, et al., 2009.
2.3 Yoghurt
Yoghurt adalah minuman yang dibuat dari susu sapi dengan cara fermentasi. Selain dari susu sapi segar, yoghurt juga dapat dibuat dari susu skim
susu tanpa lemak yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan tergantung pada kekentalan produk yang diinginkan. Keasaman dari susu yang di fermentasi
pada umumnya cukup untuk mencegah kerusakan oleh bakteri proteolitik yang tidak tahan asam. Yoghurt yang disimpan dalam lemari pendingin akan stabil atau
tahan sampai seminggu atau lebih Hery, 2008. Pembagian yoghurt berdasarkan Surajudin, et al., 2005 :
a. Berdasarkan metode pembutan dan struktur fisik koagulum
1. Set Yoghurt
Set yoghurt adalah produk yoghurt yang pada saat inkubasi atau fermentasi susu berada di dalam kemasan kecil dan karakteristik koagulumnya tidak berubah.
2. Stired yoghurt
Fermentasi susu dilakukan pada tangki atau wadah besar. Setelah diinkubasi, prodk tersebut dikemas dalam kemasan kecil sehingga koagulumnya
kemungkinan rusak atau pecah sebelum pendinginan selesai.
Universitas Sumatera Utara
b. Berdasarkan rasa
1. Plain yoghurt atau yoghurt murni Plain yoghurt memiliki rasa asam yang sangat tajam yang merupakan rasa asli
dari yoghurt. Karena itu, tidak semua atau hanya sebagian orang yang menyukainya. Yoghurt ini biasanya digunakan sebagai campuran salad.
2. Flavoured yoghurt Flavoured yoghurt adalah yoghurt yang diberi tambahan rasa sintesis dan pewarna
makanan. Rasa sintesis yang biasa digunakan adalah rasa stroberi, frambozen, ceri, jeruk, peach, leci, madu, apricot, melon, dan vanilla. Zat warna yang banyak
digunakan adalah sunset yellow FCF, tartrazin, dan erythrosine B5. 3. Fruit Yoghurt
Fruit yoghurt adalah yoghurt yang ditambahkan sari atau irisan buah. Selain aroma dan rasanya menjadi lebih enak, kandungan gizinya pun menjadi lebih
lengkap. Penambahan sari atau potongan buah biasanya mencapai 10. c.
Berdasarkan kandungan kadar lemak 1. Yoghurt kadar lemak tinggi 4,5-10
2. Yoghurt kadarlemak sedang 3-4 3. Yoghurt kadar lemak rendah 1-3
4. Yoghurt kadar lemak sangat rendah kurang dari 1 d. Berdasarkan proses paska fermentasi
1. Yoghurt pasteurisasi Yoghurt yang mengalami proses pasteurisasi setelah proses inkubasi yang
tujuannya untuk memperpanjang umur simpan.
Universitas Sumatera Utara
2. Yoghurt beku Yoghurt yang disimpan dalam suhu beku
3. Dietetik yoghurt Yoghurt yang dibuat dengan kalori dan laktosa rendah, bisa juga diberi tambahan
vitamin atau protein. 4. Yoghurt konsentrat
Yoghurt dengan total padatan sekitar 24 atau yoghurt kering dengan total padatan 90-94.
2.4 Starter Yoghurt