Defenisi Oprasional Variabel Deskriptif Daerah Penelitian

Maka Y dan X bebas antara satu dengan yang lainnya. n s 4. Jika ≠ 0 dan J= 1 j=1 Maka terdapat kausalitas dua arah antara X dan Y. Dalam penulisan skripsi ini, data diolah dengan menggunakan program Eviews 5.1

3.4 Defenisi Oprasional Variabel

1. Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan Produk Domestik Bruto PDRB tanpa memandang kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil daripada tingkat pertumbuhan penduduk atau perubahan dalam struktur ekonomi yang diproyeksikan dengan PDRB harga berlaku dalam satuan miliar rupiah. Universitas Sumatera Utara 2. Ekspor adalah nilai barang dan jasa yang dikirim keluar negeri dalam satuan miliar rupiah.

BAB IV Hasil Dan Pembahasan

4.1 Deskriptif Daerah Penelitian

4.1.1 Kondisi Geografis

Propinsi Sumatera Utara berada di bagian barat indonesia yang terletak pada garis 1 ○ -4 ○ LU dan 98 ○ -100 ○ BT. Sebelah utara propinsi ini berbatasan dengan propinsi Nangroe Aceh Darussalam, sebelah timur berbatasan dengan negara Universitas Sumatera Utara Malaysia di selat malaka, sebelah selatan berbatasan dengan propinsi Riau dan Sumatera Barat, dan di sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Luas daratan Propinsi Sumatera Utara adalah 71.680,68 km 2 , atau sekitar 14,95 dari seluruh luas sumatera dan 3.69 dari luas wilayah Indonesia. Berdasarkan letak dan kondisi alamnya, Sumatera Utara dibagi atas tiga kelompok wilayah, yaitu: 1. Pantai barat Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga dan Nias 2. Daratan tinggi Tapanuli Utara, Simalungun, Pematang Siantar, Karo, dan Dairi 3. Pantai Timur Medan, Binjai, Langkat, Tebing Tinggi, Asahan, Tanjung Balai, dan Labuhan Batu Jumlah pulau di Sumatera Utara sekitar 162 pulau yang terdiri dari 156 pulau berada di tepi barat dan 6 pulau berada di pantai timur. Pada saat ini, propinsi Sumatera Utara terdiri dari 21 kabupaten dan 7 kota. Keseluruhan kabupaten kota ini terbagi dalam357 kecamatan dan 5616 desa kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Kondisi Geografis Sumatera Utara Menurut Kabupaten dan Kotamadya Kabupaten Kota Luas Ha Kabupaten : 1. Nias 349 539 2. Mandailing Natal 662 070 3. Tapanuli Selatan 1 216 365 4. Tapanuli Tengah 215 800 5.Tapanuli Utara 376 465 6. Toba Samosir 235 235 7. Labuhan Batu 922 318 Universitas Sumatera Utara Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, 2008

4.1.2 Kondisi Alam dan Topografi

Karena letaknya dekat dengan garis katulistiwa, Propinsi Sumatera Utara tergolong ke daerah yang beriklim tropis. Ketinggian permukaan darat sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar hanya beberapa meter diatas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 35, 8 ○ C. Sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bisa mencapai 13 ○ C. 8. Asahan 458 075 9. Simalungun 436 860 10. Dairi 192 780 11. Karo 212 725 12. Deli Serdang 248 614 13. Langkat 626 329 14. Nias Selatan 162 591 15.Humbang Hasundutan 229 720 16. Pakpak Barat 121 830 17. Samosir 243 350 18. Serdang Bedagai 191 333 19. Batu Bara x 20. Padang Lawas Utara x 21. Padang Lawas x Kota : 1. Sibolga 1 077 2. Tanjung Balai 6 152 3. Pematang Siantar 7 977 4. Tebing Tinggi 3 844 5. Medan 26 510 6. Binjai 9 024 7. Padang Sidempuan 11 465 Sumatera Utara 7 168 068 Universitas Sumatera Utara Sebagaimana Propinsi lainnya di Indonesia, Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasa terjadi pada bulan juni sampai dengan bulan september dan musim penghujan biasa terjadi pada bulan november sampai dengan bulan maret. Diantara kedua musim tersebut, diselingi oleh musim pancaroba, curah hujan di seluruh Sumatera Utara rata-rata 1,965 mm tahun. Curah hujan tertinggi terdapat di daerah Tapanuli Utara. Kelembapan rata – rata per tahun lebih kurang 82,9 persen, sedangkan temperatur rata – rata per tahun 26,07 ○ C, dengan temperatur rata – rata maksimum 31,1 ○ C dan minimum 21,04 ○ C. 4.1.3 Kondisi Demografis Sumatera Utara yang didiami penduduk dari berbagai suku seperti Batak, Melayu, Nias, Minagkabau, dan Jawa ini merupakan Propinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia, setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap sensus penduduk tahun 2000, penduduk Sumatera Utara pada tanggal 30 juni 2000 hasil sensus berjumlah 11, 51 juta jiwa. Penduduk Sumatera Utara masih banyak yang tinggal di daerah perdesaan daripada di daerah perkotaan. Jumlah penduduk yang tinggal di perdesaan adalah sekitar 6,99 juta jiwa atau sekitar 56,76 persen dan yang tinggal di daerah perkotaan sebesar 5,33 juta jiwa atau sekitar 43,24 persen. Berdasarkan agama dan kepercayaan yang dianut, pada tahun 2000, penduduk yang beragama islam sebesar 7,530 juta jiwa atau sekitar 65,45 persen. Kristen katolik sebesar 0,55 juta jiwa atau sekitar 4,78 persen. Kristen protestan sebesar Universitas Sumatera Utara 3,062 juta jiwa atau sekitar 26,62 persen, Hindu sebesar 0,19 persen, Budha sebesar 2,82 persen dan kepercayaan lain sebesar 0,14 persen. Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara mengalami turun naik dari tahun 1993 – 2006. Jumlah penduduk miskin tahun 1993 sebesar 1,33 juta orang atau sebesar 12,31 persen dari total seluruh penduduk Sumatera Utara. Tahun 1996 jumlah penduduk Sumatera Utara yang tergolong miskin hanya 1,23 juta jiwa dengan persentase sebesar 10,92 persen. Namun karena terjadinya krisis moneter secara maksimal termasuk Sumatera Utara, penduduk miskin di Sumatera Utara tahun 1999 meningkat menjadi 16,74 persen dari total penduduk Sumatera Utara yaitu sebanyak 1,97 juta jiwa. Pada tahun 2003 terjadi penurunan penduduk miskin baik secara absolute maupun secara persentase, yaitu menjadi 1,89 juta jiwa atau sekitar 15,89 persen, sedangkan tahun 2004 jumlah dan persentase turun menjadi sebanyak 1,80 juta jiwa atau sekitar 14,93 persen kemudian pada tahun 2005 penduduk miskin turun menjadi 1,76 juta jiwa 14,28 persen, namun akibat dampak kenaikan harga BBM pada bulan Maret dan Oktober 2005 penduduk miskin tahun 2006 meningkat menjadi 1,98 juta jiwa 15,66 persen. Pada tahun 2007 jumlah penduduk miskin sebanyak 1,77 juta atau 13,90 persen.

4.1.4 Potensi Wilayah

Wilayah Sumatera Utara memiliki Potensi yang cukup besar dan cukup luas untuk dikembangkan menjadi areal pertanian untuk menunjang pertumbuhan Industri. Laut, Darat, Sungai merupakan potensi perikanan dan perhubungan sedangkan keindahan alam serta kekayaan alam yang dimiliki daerah merupakan Universitas Sumatera Utara potensi energi untuk pengembangan industri, pariwisata, perdagangan, dan lain – lain. Kota medan sebagai ibukota Propinsi Sumatera Utara disamping merupakan Pusat Pengembangan Wilayah Sumatera Utara sekaligus juga merupakan pusat perdagangan dan perekonomian Sumatera Utara yang memiliki fasilitas komunikasi, perbankan, dan jasa – jasa perdagangan lainnya yang mendorong pertumbuhan wilayah belakangnya. Di Sumatera Utara juga terdapat lembaga – lembaga pendidikan dan penelitian seperti perguruan tinggi, balai penelitian dan balai latihan kerja yang mampu membentuk tenaga pembangun terdidik dan terampil serta hasil – hasil penelitian yang bermanfaat bagi pembangunan daerah.

4.2 Gambaran Perekonomian Sumatera Utara