potensi energi untuk pengembangan industri, pariwisata, perdagangan, dan lain – lain.
Kota medan sebagai ibukota Propinsi Sumatera Utara disamping merupakan Pusat Pengembangan Wilayah Sumatera Utara sekaligus juga merupakan pusat
perdagangan dan perekonomian Sumatera Utara yang memiliki fasilitas komunikasi, perbankan, dan jasa – jasa perdagangan lainnya yang mendorong
pertumbuhan wilayah belakangnya. Di Sumatera Utara juga terdapat lembaga – lembaga pendidikan dan penelitian
seperti perguruan tinggi, balai penelitian dan balai latihan kerja yang mampu membentuk tenaga pembangun terdidik dan terampil serta hasil – hasil penelitian
yang bermanfaat bagi pembangunan daerah.
4.2 Gambaran Perekonomian Sumatera Utara
Perekonomian Sumatera Utara dalam beberapa kurun waktu terakhir ini menunjukkan peningkatan yang positif. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan
Pendapatan Domestik Regional Bruto serta beberapa indikator seperti inflasi dan nilai tukar rupiah yang mulai membaik dan stabil.
PDRB menurut harga konstan 2000 mengalami peningkatan dai Rp.160,37 triliun pada tahun 2006 menjadi Rp.181,81 triliun pada tahun 2007. Sementara
pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada tahun 2006 mencapai 6,5 persen dan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun 2007 sebesar 6,90 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara tahun 2008 yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar konstan 2000
meningkat 6,39 persen terhadap tahun 2007. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Universitas Sumatera Utara
sektor keuangan dan jasa perusahaan dan jasa perusahaan sebesar 11,30 persen. Disusul oleh sektor jasa-jasa 9,48 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi
8,89 persen, sektor bangunan 8,10 persen, sektor pertanian sebesar 6,05 persen. Sedangkan 2 dua sektor perekonomian yang lain hanya berhasil tumbuh
dibawah 5 persen. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Utara Sumut,
tercatat bahwa laju inflasi tahun kalender untuk Sumatera Utara Sumut selama tahun 2008 telah melampaui angka satu digit yakni sebesar 10,72 persen.
Besaran angka tersebut dipicu terjadinya inflasi selama 2008 di empat kota pemantauan inflasi di Sumut yang rata-rata juga melewati angka satu digit, yaitu
Medan sebesar 10,63 persen, Pematang Siantar 10,16 persen, Sibolga 12,36 persen dan Padang Sidempuan 12,34 persen. Tembusnya angka dua digit inflasi di
empat kota IHK tersebut, dipengaruhi terjadinya peningkatan inflasi pada bulan Desember 2008, di mana inflasi masing-masing kota mengalami kenaikan
dibanding bulan November 2008, yaitu Medan sebesar 0,51 persen, Pematang Siantar 0,73 persen, Sibolga 1,35 persen dan Padang Sidempuan 0,70 persen.
Tahun PDRB
ADHB milyar Rp
PDRB ADHK milyar Rp
PDRB Per Kapita
ADHB Rp PDRB per Kapita
ADHK Rp Inflasi
1994 21.678,60
19.942,02 1.989,051
1.830,004 7,68
1995 24.630,52
21.753,81 2.226,447
1.966,410 7,61
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Perkembangan Beberapa Indikator Makro Ekonomi Sumatera Utara
Sumber: Badan Pusat Statistik Sumatera Utara 2008
4.3 Gambaran Ekspor Sumatera Utara