Prosedur Pengujian Densitas Prosedur Pengujian Porositas

3.4.2 Prosedur Pengujian Densitas

Uji Densitas menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 2,5 cm dan tinggi 5 cm. Pengujian mortar dilakukan pada saat mortar berumur 28 hari, dimana jumlah mortar yang akan diuji yaitu 15 buah, yang terdiri dari : 3 sampel untuk masing-masing variasi campuran. Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Benda uji pada umur 27 hari diambil dari ruangan dan ditimbang guna mengambil masa keringnya m k 2. Kemudian benda uji dilakukan perendaman didalam bak perawatan selama 24 jam. . 3. Setelah perendaman benda uji dikeluarkan, tepatnya benda uji berumur 28 hari dan seluruh permukaan benda uji dilap guna menghindari air yang berlebihan. 4. Maka benda uji tersebut ditimbang kembali untuk memperoleh masa basah benda uji m b 5. Kemudian dihitung densitasnya dengan menggunakan rumus 2.3: tersebut. ρ = Vb Mk 2.3 Dimana; ρ = densitas grcm³ M k = massa kering gram V b = Volume benda uji cm³ Lawrence H.Van Vlack, l989 6. Prosedur ini dilakukan untuk sampel benda uji yang lain. Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Prosedur Pengujian Porositas

Pengujian porositas dilakukan untuk mengetahui besarnya kadar porositas yang terdapat pada benda uji. Semakin banyak porositas yang terdapat pada benda uji maka semakin rendah kekuatannya,begitu pula sebaliknya. Pengujian porositas menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 2,5 cm dan tinggi 5 cm. Pengujian porositas dilakukan pada mortar uji densitas. Sehingga pengujian porositas dapat langsung bersamaan dengan densitas. Pengujian porositas dilakukan pada saat mortar berumur 28 hari. Porositas mortar dapat diperoleh dengan menggunakan rumus 2.4: Porositas = 100 1 x x V m m air b k b ρ − 2.4 Dimana : m b = Berat benda uji dalam keadaan basah gr m k = Berat benda uji dalam keadaan kering gr V b = Volume benda uji cm 3 air ρ = Massa jenis air 1 grcm 3 Lawrence H.Van Vlack, l989 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data 4.1.1 Pengujian Kuat Tekan Mortar Kuat tekan mortar pada dasarnya adalah sebuah fungsi dari volume porirongga dari mortar itu sendiri. Kuat tekan mortar mengacu pada standar pengujian ASTM C 109. Pengujian kuat tekan mortar dilakukan pada saat mortar berumur 28 hari, dimana pada saat umur 27 hari benda uji dikeluarkan dari bak perendaman dan pada hari ke 28 benda uji dikeringkan dengan udara bebas. Pengujian kuat tekan mortar dilakukan pada sampel berbentuk kubus dengan ukuran 5cm x 5cm x 5cm dengan menggunakan Compressor Machine hingga didapatkan beban maksimumnya. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap variasi campuran agar diperoleh kuat tekan rata – rata. Kuat tekan mortar dapat diperoleh dengan menggunakn rumus 2.2: τ = A F 2.2 dimana; τ = Kuat tekan Ncm 2 F = Beban maksimum N A = Luas Bidang Permukaan cm 2 Data hasil pengujian kekuatan tekan mortar yang dicampur dengan abu pembakaran sampah organik sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, tertera pada tabel 4.1: Lawrence H.Van Vlack, l989 Universitas Sumatera Utara