Mortar Menurut beberapa sumber pengertian mortar adalah sebagai berikut: Material Pembentuk Mortar .1 Semen Portland Portland Cement

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mortar Menurut beberapa sumber pengertian mortar adalah sebagai berikut:

1. Mirriam Webster Dictionary. Mortar adalah bahan bangunan lentur seperti campuran semen, kapur atau gipsum dengan pasir air yang dapat mengeras dan bahan tersebut biasa- nya digunakan pada pekerjaan batu atau pekerjaan plesteran. 2. Kamus Inggris – Indonesia Hasan Shaddily John M. Echol. Mortar adalah adukan semen. 3. Secara umum mortar adalah bahan bangunan berupa adukan semen yang biasa digunakan dalam pekerjaan tukang batu yaitu sebagai plesteran. Adukan semen secara umum digunakan sebagai bahan untuk pekerjaan membentuk unsur penutup bangunan seperti pada dinding lantai yang bukan merupakan elemen struktur bangunan. http: www.google.co.id Mortar digolongkan menurut penggunaannya, misalnya untuk sambungan, tembok, tahan air, tahan api dan seterusnya. Mortar untuk sambungan digunakan untuk menyambung bata, batu dan blok beton. Perbandingan semen dan pasir adalah 1 : 2,75. Mortar disebut juga plesteran. Kegunaan plester adalah melapisi pasangan batu bata, batu kali maupun batu cetak batako agar permukaannya tidak mudah rusak dan kelihatan rapi dan bersih. Pekerjaan memplester juga dilakukan pada pasangan pondasi, pasangan tembok dinding rumah, lantai batu bata, lisplang beton, dan sebagainya. Menurut sifatnya plesteran dibedakan menjadi 3 macam yaitu: 1. Plesteran kasar. Digunakan untuk melapisi permukaan baru bata atau pasangan batu belah yang tidak terlihat dari luar, misalnya tembok yang diatas rangka plafon. 2. Plesteran setengah halus atau setengah kasar. Universitas Sumatera Utara Digunakan untuk permukaan lantai gudang, lantai lapangan olah raga, lantai teras, lantai kamar mandi dan sebagainya. 3. Plesteran halus. Digunakan sebagai pelapis tembok-tembok rumah, dalam hal ini langsung berhubungan dengan keindahan dan kerapian pandangan. Daryanto, 1994 2.2 Material Pembentuk Mortar 2.2.1 Semen Portland Portland Cement Material semen adalah material yang memilik sifat adhesif adhesive dan kohesif cohesive yang memungkinkan untuk mengikat fragmen-fragmen mineralagregat-agregat menjadi suatu masa yang padat mempunyai kekuatan. Semen yang mengeras dengan adanya air yang dinamakan dengan semen hidraulis hidraulic cement . Semen jenis ini terdiri dari silikat dan lime yang terbuat dari batu kapur dan tanah liat yang digerinda, dicampur, dibakar dalam pembakaran kapur klin , kemudian dihancurkan menjadi tepung. Semen hidrolik biasa yang dipakai untuk mortar dinamakan semen portland portland cement . Edward Nawy G, l998 Dalam buku Portland Cement Association 1975, diuraikan nama-nama penemu semen yang pertama kali yaitu sebagai berikut: • John Smeaton 1756, bahwa mortarbeton yang baik diperoleh jika pozzolan semen dicampur dengan batu kapur limestone yang banyak mengandung material tanah liat. • Joseph Aspdin 1824, Pembuatan semen portland dengan jalan memanaskan campuran butir-butir halus tanah liat dan batuan kapur keras dalam tungku pembakaran, sampai CO 2 hasil pembakaran tersebut keluar dari campuran. • Issac Johnson 1845, memperbaiki cara Joseph Aspdin dengan jalan membakar campuran tanah liat dengan kapur sampai mengklinker sehingga reaksi yang diperlukan untuk membentuk tingkatan material semen terjadi. Universitas Sumatera Utara Semen portland adalah bahan konstruksi yang paling banyak digunakan dalam pekerjaan beton. Menurut ASTM C-150,1985, semen portland didefinisikan sebagai semen hidraulik yang dihasilkan dengan menggiling kliner yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama-sama dengan bahan utamanya. Semen portland yang digunakan di Indonesia harus memenuhi syarat SII.0013-81 atau Standart Uji Bahan Bangunan Indonesia 1986, dan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam standart tersebut. Fungsi utama semen adalah sebagai perekat.Bahan-bahan semen terdiri dari batu kapur gamping yang mengandung senyawa: Calsium Oksida CaO, lempung atau tanah liat clay adalah bahan alam yang mengandung senyawa: Silika Oksida SiO 2 , Aluminium Oksida Al 2 O 3 , Besi Oksida Fe 2 O 3 dan Magnesium Oksida MgO. Untuk menghasilkan semen, bahan baku tersebut dibakar sampai meleleh, sebagian untuk membentuk klinker. Klinker kemudian dihancurkan dan ditambah dengan gips gypsum. Abdul Rais,2007 Perbandingan bahan-bahan utama penyusun semen portland adalah kapur CaO sekitar 60-65, silika SiO 2 sekitar 20-25, dan oksida besi serta alumina Fe 2 O 3 dan Al 2 O 3 sekitar 7-12. Kekuatan semen merupakan hasil dari proses hidrasi. Proses kimiawi ini berupa rekristalisasi dalam bentuk interlocking-crystals ikatan kristal sehingga membentuk gel semen yang akan mempunyai kekuatan tekan yang tinggi apabila mengeras. Jika semen portland dicampur dengan air, maka komponen kapur dilepaskan dari senyawa. Banyaknya kapur dilepaskan ini sekitar 20 dari berat semen. Tri Mulyono, 2003 Mutu semen yang baik yaitu bila dicampur dengan air semakin lama semakin mengeras atau membatu. Hidrolisa membutuhkan waktu yang lama ± 1 hari terhadap semen dan air. SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 Hidrolisa = _____________________________________ ...................... 2-1 CaO + MgO Universitas Sumatera Utara Angka hidrolisa ini berkisar antara 11,5 lemah hingga 12 keras sekali . Dalam industri semen angka hidrolisa yang diharapkan 11,9 dan 12,15. SNI,1993

2.2.1.1 Jenis-Jenis Semen Portland

Berdasarkan komposisi kimianya, semen portland dapat dibedakan atas beberapa jenis, seperti pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Jenis-jenis semen Portland berdasarkan komposisi kimianya Tipe Semen C 3 S C 2 S C 3 A C 4 AF CaSO 4 CAO bebas MgO bebas Tipe I 42-67 8-31 5-14 6-12 2,4-34 0-1,5 0,7-3,8 Tipe II 37-55 19-39 4-8 6-16 2,1-3,4 0,1-1,8 1,5-4,4 TipeIII 34-70 0-28 7-17 6-10 2,2-4,6 0,1-4,2 1,0-4,8 TipeIV 21-44 57-34 3-7 6-18 2,6-3,5 0-0,9 1,0-4,1 TipeV 35-54 24-49 1-5 6-15 2,4-3,9 0,1-0,6 0,7-2,3 Sumber : Sesuai dengan ASTM C150 Sifat dan manfaat untuk tipe semen portland adalah sebagai berikut: a. Semen Tipe I Semen penggunaan umum Sifat dari semen portland tipe I yaitu MgO dan SO 3 hilang pada saat pembakaran. Kehalusan dan kekuatannya secara berturut-turut juga ditentukan. Secara umum mempunyai sifat-sifat umum dari semen. Digunakan secara luas sebagai semen untuk teknik sipil dan konstruksi arsitektur misalnya pembangunan jalan, bangunan beton bertulang, jembatan dan lain-lain. b. Tipe II Semen pengeras pada panas sedang Semen Portland tipe II mempunyai C 3 S kurang dari 50 dan C 3 A kurang dari 8. Kalor hidrasi 70 kal atau kurang 7 hari dan 80 kal atau kurang 28 hari pada kondisi sedang. Peningkatan dari kekuatan jangka panjang diinginkan. Seca- ra umum dipakai untuk mencegah serangan sulfat dan lingkungan sistem drainase dengan kadar konsentrat tinggi didalam tanah. Universitas Sumatera Utara