Komposisi kimia semen portland

2.2.1.2 Komposisi kimia semen portland

Semen portland yang mempunyai zat kapur kadar kapur yang berlebihan menyebabkan disintegrasi atau perpecahan setelah proses pengikatan terjadi. Kadar kapur yang banyak tetapi tidak berlebihan, cenderung memperlambat proses pengikatan oleh semen tetapi mempertinggi kuat tekan awal dari beton mortar, bila kandungan kapurnya kurang menyebabkan peningkatan semen menjadi lunak. Komposisi kimia pada tabel 2.1 yang terdapat pada setiap jenis semen Portland mempunyai empat senyawa utama yaitu: 1. Trikalsium Silikat C 3 S; senyawa ini dapat mengeras dalam beberapa jam dan disertai dengan pelepasan sejumlah energi panas. Kuantitas senyawa yang terbentuk selama proses pengikatan berlangsung mempengaruhi kekuatan beton dan umur awal pada 14 hari pertama. 2. Dikalsium Silikat C 2 S; reaksi berlangsung sangat lambat dan disertai sdengan pelepasan sejumlah energi panas secara lambat. Senyawa berpengaruh terhadap perkembangan kekuatan beton dari umur 14 sampai seterusnya. Semen Portland yang mempunyai kandungan C 2 S yang cukup banyak ketahanan terhadap agresi kimia dan penyusutan kering relatif rendah dan memberikan kontribusi terhadap awet beton. 3. Trikalsium Aluminat C 3 A; senyawa C 3 A mengalami proses hidrasi dengan cepat dan disertai dengan pelepasan sejumlah energi panas. Senyawa ini mempengaruhi proses pengikatan awal tetapi kontribusinya terhadap kekuatan beton kecil. Dan kurang tahan terhadap agresi kimia dan paling berpeluang mengalami disintegrasi perpecahan oleh sulfat yang dikandung air tanah dan kecenderungan yang tinggi mengalami keretakan akibat perubahan volume. 4. Tetrakalsium Aluminate C 4 AF; sekalipun proporsinya C 4 AF cukup besar dari semen, kontribusi terhadap sifat-sifat beton tidak ada. Senyawa C 4 AF dapat merubah reaksi kimia C 2 F menjadi C 4 AF. Reaksi kimia yang berlangsung pada saat gel dan kristal dari larutan semen dan air akan menimbulkan adhesi dan gaya tarik fisik satu dengan agregat secara perlahan-lahan saling mengikat betonmortar. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Komposisi kimia pada semen Nama Senyawa Rumus Kimia Singkatan Nama Fraksi berat Tricalcium Silicate 3 CaO . SiO 2 C 3 S 55 Dicalcium Silicate 2 CaO . SiO 2 C 2 S 20 Tricalcium Aluminate 3 CaO . Al 2 O 3 C 3 A 10 Tetracalcium Aluminate 4 CaO . Al 2 O 3 . Fe 2 O 3 C 4 AF 8 Sebagai bahan pengikat material, semen memiliki peranan yang sangat penting dalam perencanaan kekuatan mortarbeton. Untuk Penelitian ini digunakan semen Portland Tipe I yang diproduksi oleh PT.Semen Padang, Sumatera Barat. Semen ini dibuat dengan standar ASTM C-150 untuk semen portland. Tabel 2.3 Komposisi Kimia Semen Portland Tipe I produksi PT.Semen Padang Senyawa Kadar SiO 2 21,94 Al 2 O 3 5,46 Fe 2 O 3 3,43 CaO 65,07 MgO 0,78 SO 3 1,70 Hilang pijar 1,32 CaO bebas 1,40 L.S.F 92,82 S.I.M 2,47 A.L.M 1,59 C 3 S 45,95 C 2 S 28,32 C 3 A 8,67 C 4 AF 10,44 Sumber: Biro jaminan kualitas dan pengembangan produk PT.Semen Padang

2.2.1.3 Hidrasi dari Semen