12 selagi gelombang menjalar melewatinya, tetapi tidak merubah volumenya.
Gelombang S mempunyai kecepatan lebih kecil daripada gelombang P dan muncul di seismogram setelah gelombang P.
Gambar 2.7 Gelombang P dan S 2.
Surfaces Wafes gelombang permukaan, gelombang yang menjalar sepanjang
permukaan bumi, yang terdiri dari : a
Gelombang Love L Gelombang love merupakan gelombang yang gerakan partikelnya sama
dengan gelombang S
H
Transversal Longitudinal. b
Gelombang Rayleigh R Gelombang dimana gerakan partikelnya menyerupai ellips dan bidang
ellips ini berdiri vertikal dan berhimpit dengan penjalaran gelombang.
13 Gambar 2.8 Gelombang Love dan Rayleigh
2.3 Parameter Gempabumi dan Penentuannya
Parameter gempa bumi atau lebih luas lagi disebut dengan gelombang seismik yang disebabkan karena terjadinya gempa bumi, adalah sebagai berikut:
1. Lintang dan bujur episenter titik pada permukaan bumi yang terletak vertikal
diatas pusat gempa 2.
Kedalaman pusat gempa hypocenter 3.
Waktu kejadian original time dari sumber gelombang tersebut 4.
Kekuatan gempa magnitude atau energi gelombang seismik yang dipancarkan
Untuk menghitung parameter 1 sd 3 yang diperlukan hanyalah pengamatan waktu saja misalnya waktu datangnya gelombang seismik di beberapa stasiun,
sedangkan parameter 4 memerlukan data amplitude dan periode.
14 Parameter ukuran besarnya gempa bumi biasanya dinyatakan dengan
magnitude dalam skala Richter dimana besaran ini terkait dengan energi yang dilepaskan di pusat gempa. Besarnya magnitude umumnya ditentukan dengan
persamaan matematika dari data amplitude, periode gelombang pada seismogram dan jarak episenter gempa bumi.
Konsep magnitude gempa bumi berdasarkan pengukuran amplitude pertama kali dikembangkan oleh K. Wadati dan C.F. Richter tahun 1935 sebelum momen
seismik dihitung pada tahun 1964. Charles F. Richter menentukan magnitude lokal M
L
untuk gempa bumi dengan ukuran sedang 3 M
L
7 di California Selatan. Magnitude gempa bumi ini ditentukan dari logaritma amplitude yang tercatat pada
seismograph.
2.4 Persamaan Hubungan Gutenberg dan Richters
Hubungan magnitude frekuensi oleh Ishimoto dan Ishida 1939 di timur dan hubungan Gutenberg dan Richter 1942 di barat. Gutenberg-Richter G-R
magnitude-frequency relationship MFR.
log N = a – bM …………… .1 N
= 10
a - bM
Dimana a dan b adalah konstanta real positif. Parameter a menunjukkan aktivitas seismik dan bergantung pada periode
pengamatan, luas daerah pengamatan, serta tingkat aktifitas seismik suatu wilayah.