Dengan bertitik tolak pada pemaparan di atas, maka penulis sangat tertarik
untuk mengkaji lebih mendalam mengenai ”HUBUNGAN ANTARA TINGKATAN BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN
BERKOMUNIKASI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN JAKARTA”
1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.2.1 Pembatasan Masalah
Dalam hal ini penulis membatasi permasalahan sebagai berikut: 1.
Tingkatan berpikir positif yang dimaksud adalah tingkatan berpikir positif tinggi dan tingkatan berpikir positif rendah.
2. Kecemasan berkomunikasi yang dimaksud adalah kecemasan untuk
melakukan komunikasi secara verbal saat berhadapan dengan orang banyak
1.2.2 Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah, yaitu: “Apakah ada hubungan negatif yang signifikan antara tingkatan berpikir positif
dengan kecemasan berkomunikasi mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang telah diuraikan, yaitu mengungkap ada atau tidaknya
hubungan negatif yang signifikan antara tingkatan berpikir positif dengan kecemasan berkomunikasi mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan
perkembangan ilmu pengetahuan mengenai ada tidaknya hubungan antara tingkatan berpikir positif dengan kecemasan berkomunikasi mahasiswa Fakultas
Psikologi UIN Jakarta. b. Secara Praktis
Secara praktis hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya pemahaman dan pengetahuan pembaca mengenai pentingnya untuk selalu berpikir positif agar
perilaku yang timbul juga positif sehingga dapat mengurangi kecemasan berkomunikasi. Selain itu, sebagai informasi kepada pembaca mengenai hal apa
saja yang menjadi penyebab timbulnya kecemasan berkomunikasi.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini mengacu kepada pedoman penyusunan dan penulisan skripsi Fakultas Psikologi Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta,
skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu : BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan Latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, manfaat, tujuan
penelitian dan sistematika penulisan. BAB II
: KAJIAN TEORI Dalam bab ini diuraikan mengenai teori tingkatan berpikir positif,
kecemasan berkomunikasi, kerangka berpikir dan hipotesa BAB III
: METODE PENELITIAN Bab ini merangkum pendekatan dan jenis penelitian, variabel
penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik analisa data.
BAB IV : PRESENTASI DAN ANALISIS DATA Bab ini memaparkan gambaran umum subjek penelitian, presentasi
data dan analisa hasil penelitian. BAB V
: KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Menguraikan kesimpulan, diskusi dan saran.
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kecemasan Berkomunikasi 2.1.1 Pengertian Kecemasan Berkomunikasi
Kecemasan merupakan suatu perasaan takut dan khawatir yang tidak menyenangkan yang disertai dengan meningkatnya ketegangan fisiologis
Davison dkk, 2006. Sedangkan menurut Daradjat 2001, kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika
orang sedang mengalami tekanan perasaan frustasi dan pertentangan batin konflik. Martin Osborne 1989 membedakan antara kecemasan dan takut.
Kecemasan adalah sebuah istilah yang berarti kurang lebih sesuatu yang sama seperti takut, meskipun sering digunakan pada pengertian yang sedikit umum.
Sedangkan takut adalah suatu emosi yang dialami ketika bertemu suatu bahaya yang datang atau peristiwa yang tidak di inginkan.
Burgoon dan Ruffner dalam Wulandari, 2004 dalam buku Human Communication
menjelaskan hambatan komunikasi communication apprehension
sebagai bentuk reaksi negatif dari individu berupa kecemasan yang dialami seseorang ketika berkomunikasi, baik komunikasi antar pribadi,
komunikasi di depan umum, maupun komunikasi massa. Individu yang mengalami hambatan komunikasi communication apprehension akan merasa
cemas bila berpartisipasi dalam komunikasi bentuk yang lebih luas, tidak sekedar cemas berbicara di muka umum. Individu tidak mampu untuk mengantisipasi