BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan jenis penelitian kuantitatif, guna memperoleh data-data yang bersifat numerik dan diolah menjadi
sebuah kesimpulan. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode korelasional karena dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah antara
variabel X dan Y dapat dikuatifikasikan memiliki hubungan tertentu.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu: 1. Variabel berpikir positif
2. Variabel kecemasan berkomunikasi
Definisi Konseptual: a. Berpikir positif adalah mengatur antara perhatian terhadap sesuatu yang positif,
membentuknya dengan bahasa yang positif dan menunjukkan pikiran- pikirannya Albrecht, 1980.
b. Kecemasan berkomunikasi adalah bentuk reaksi negatif dari individu berupa kecemasan yang dialami seseorang ketika berkomunikasi Burgoon dan
Ruffner dalam Wulandari, 2004.
Definisi Operasional: a. Berpikir positif berpikir dengan cara memandang segala sesuatu dari segi
positif dan selalu berpikir optimis terhadap dirinya yang pengukuran diperoleh melalui ciri-ciri berpikir positif menurut Albrecht seperti, harapan yang
positif, affirmasi diri, pernyataan yang tidak menilai dan penyesuaian diri yang realistis dengan menggunakan skala model likert.
b. Kecemasan berkomunikasi adalah kecemasan yang dirasakan individu ketika melakukan komunikasi di hadapan orang banyak yang pengukuran diperoleh
melalui ciri-ciri kecemasan berkomunikasi menurut Burgoon dan Ruffner seperti, Unwillingness, Avoiding, Kontrol atau rendahnya pengendalian
dengan menggunakan skala model likert.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa reguler program strata 1 Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun akademik 2007-2009 yang aktif melaksanakan kuliah, yaitu berjumlah 586 orang. Dalam menentukan sampel yang dibutuhkan, peneliti menggunakan
perhitungan yang didasarkan pada pendugaan proporsi populasi dari Slovin. Adapun rumusnya, yaitu:
n = 2
1 Ne
N +
n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi
1 = Konstanta
e = Taraf kekeliruan yang ditolerir akibat kesalahan sampling Sulistiyono,2005
Penelitian ini menggunakan taraf kekeliruan e sebesar 10 sehingga sampel yang diambil dalam penelitian ini berdasarkan perhitungan diatas adalah 85,422
orang. Dengan demikian sampel yang diambil adalah sebanyak 85 orang dibulatkan ke bawah.
Penelitian ini menggunakan Stratified Proportional Random Sampling. Yang dimaksud Stratified Proportional Random Sampling adalah sampling yang
diperoleh dengan membagi populasi dengan kelompok-kelompok kecil yang disebut strata atau kelas dan peneliti mengambil sampelnya dari masing-masing
strata ini dengan cara kocok, selain itu sampel diambil dari setiap strata atau kelas dengan besaran sebanding, artinya sesuai dengan proporsi ukurannya. Untuk
menentukan banyaknya jumlah sampel pada masing- masing angkatan, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Populasi per angkatan x Jumlah sampel yang ditentukan Nazir, 2005 Populasi total
Dengan demikian populasi dibagi atas tiga strata berdasarkan angkatan 2007, 2008 dan 2009. Setelah diadakan pengocokan untuk mengetahui kelas mana yang
akan dijadikan sampel penelitian, maka di dapatkan kelas D untuk angkatan 2007, kelas C untuk angkatan 2008 dan kelas B untuk angkatan 2009. Sampel diambil
sesuai dengan proporsinya dalam jumlah populasi, seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Distribusi Stratified Proportional Sampling
Mahasiswa Psikologi UIN Jakarta
Ukuran Populasi N Sampel dalam Sampel
Angkatan 2007 172
25 29
Angkatan 2008 176
26 31
Angkatan 2009 238
34 40
Jumlah 586 85
100
Sumber : TU Bagian Akademik Fak. Psikologi, April 2010
3.4 Teknik Pengumpulan Data