Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

(1)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2009-2011

OLEH :

BOB HENOCK SIAHAAN 090503194

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Sumatra Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, atau yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin dan dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan penulisan etika ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi saya, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Medan, 30 Juli 2013

Yang membuat pernyataan

Bob Henock Siahaan NIM: 090503194


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011”. Skripsi ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan kelulusan studi pada Program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi hingga selesainya, penulis telah banyak mendapatkan bantuan-bantuan dalam bentuk bimbingan, keterangan serta dorongan moril maupun materiil, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan. Teristimewa untuk kedua orangtua penulis P.Siahaan dan R.br Sipahutar yang sangat saya cintai, yang selalu memberikan doa, dorongan dan semangat kepada penulis selama ini. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya, kepada :

1. Bapak

Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak. selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Hotmal Ja’far, MM, Ak. selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.Si, Ak. selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Risanty, M.Si, Ak. selaku dosen pembimbing dan Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku dosen pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Keluarga tercinta (Opung, Raymond, Grace, dan Sharon) yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis. Winda Lihouma yang selalu membantu, memberikan semangat serta doanya kepada penulis selama ini. Christianto, Jansen, Dickey, Dyota, Abraham, Reinhard, Marsal dan Adri serta teman-teman lain yang tidak dapat penulis sampaikan satu per satu, yang telah membuat hari-hari penulis selalu dipenuhi canda tawa di dalam dan di luar kampus.

Dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari segala kesempurnaan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh pembaca pada masa yang akan datang.

Medan, 30 Juli 2013 Penulis,


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah Biaya Operasional, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2009 sampai dengan 2011.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

dan diperoleh sampel sebanyak 25 perusahaan perbankan. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel yang dipublikasikan melalui situs Adapun variabel yang berkaitan dengan penelitian ini adalah Biaya Operasional, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio sebagai variabel bebas dan Return On Assets sebagai variabel terikat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan Biaya Operasional, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Namun secara parsial, biaya operasional dan debt to equity ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan earning per share berpengaruh positif signifikan.

Kata Kunci : Biaya Operasional, Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Return On Assets, Profitablilitas, Perusahaan Perbankan.


(6)

ABSTRACT

This study aims to test whether the Operating Costs, Earning Per Share and Debt to Equity Ratio is partially or simultaneously to the profitability of the banking companies listed on the stock exchanges of Indonesia from 2009 to 2011. The sampling method used was purposive sampling and obtained a sample of 25 banking companies. The data used are the financial statements of each of the sample companies are published through the site www.idx.co.id. The variables associated with this study is the Operating Costs, Earning Per Share and Debt to Equity Ratio as the independent variable and the Return On Assets as the dependent variable. The method used is descriptive analysis method and statistical analysismethods.

Results of this study indicate that simultaneous Operating Costs, Earning Per Share and Debt to Equity Ratio significantly affect profitability. But partially, operating costs and debt to equity ratio significant negative effect on profitability, while earnings per share are significant positive influence.

Keywords: Operating Costs, Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Return on Assets, Profitablilitas, Corporate Banking.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Perbankan ... 7

2.1.2 Laporan Keuangan Bank ... 11

2.1.3 Profitabilitas ... 13

2.1.4 Rasio Beban Operasional(BOPO) ... 14

2.1.5 Earning Per Share(EPS) ... 15

2.1.6 Debt to Equity Ratio(DER) ... 15

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 15

2.3 Kerangka Konseptual ... 17

2.4 Hipotesis Penelitian ... 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 20

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 20

3.2.1 Variabel Dependen(Y) ... 20

3.2.2 Variabel Independen(X) ... 20

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 21

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 24

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 24

3.6 Metode Analisis Data ... 24

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 25

a. Uji Normalitas ... 25


(8)

c. Uji Heteroskedastisitas ... 26

d. Uji Autokorelasi ... 26

3.6.2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 26

3.6.3. Pengujian secara parsial (uji t) ... 27

3.6.4. Pengujian Secara Simultan (F-test) ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Data Penelitian ... 29

4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif ... 29

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 30

4.2.2.1 Uji Normalitas ... 31

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ... 34

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 36

4.2.2.4 Uji Autokorelasi ... 37

4.3 Analisis Regresi ... 38

4.4 Pengujian Hipotesis ... 40

4.4.1 Uji Signifikan Parsial (t-test) ... 42

4.4.2 Uji Signifikan Simultan (F-test) ... 45

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 49

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 50

5.3 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52


(9)

DAFTAR TABEL

No.Tabel Judul Halaman

2.1 Review Penelitian Terdahulu ... 16

3.1 Daftar Tabel Populasi Penelitian ... 22

3.2 Daftar Tabel Sampel Objek Penelitian ... 23

4.1 Statistik Deskriptif ... 29

4.2 Hasil Uji Normalitas ... 32

4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 35

4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 38

4.5 Analisis Regresi ... 39

4.6 Model Summary ... 41

4.7 Hasil Uji T ... 43


(10)

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 19

4.1 Histogram ... 33

4.2 Uji Normalitas Data ... 34


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran A Populasi Penelitian ... 54

Lampiran B Sampel Penelitian ... 55

Lampiran C Hasil Olahan Data Penelitian ... 56

Lampiran D Statistik Deskriptif ... 60

Lampiran E Uji Normalitas ... 60

Lampiran F Uji Multikolinearitas ... 62

Lampiran G Uji Heteroskedastisitas ... 62

Lampiran H Uji Autokorelasi ... 63


(12)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah Biaya Operasional, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2009 sampai dengan 2011.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

dan diperoleh sampel sebanyak 25 perusahaan perbankan. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel yang dipublikasikan melalui situs Adapun variabel yang berkaitan dengan penelitian ini adalah Biaya Operasional, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio sebagai variabel bebas dan Return On Assets sebagai variabel terikat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan Biaya Operasional, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Namun secara parsial, biaya operasional dan debt to equity ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan earning per share berpengaruh positif signifikan.

Kata Kunci : Biaya Operasional, Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Return On Assets, Profitablilitas, Perusahaan Perbankan.


(13)

ABSTRACT

This study aims to test whether the Operating Costs, Earning Per Share and Debt to Equity Ratio is partially or simultaneously to the profitability of the banking companies listed on the stock exchanges of Indonesia from 2009 to 2011. The sampling method used was purposive sampling and obtained a sample of 25 banking companies. The data used are the financial statements of each of the sample companies are published through the site www.idx.co.id. The variables associated with this study is the Operating Costs, Earning Per Share and Debt to Equity Ratio as the independent variable and the Return On Assets as the dependent variable. The method used is descriptive analysis method and statistical analysismethods.

Results of this study indicate that simultaneous Operating Costs, Earning Per Share and Debt to Equity Ratio significantly affect profitability. But partially, operating costs and debt to equity ratio significant negative effect on profitability, while earnings per share are significant positive influence.

Keywords: Operating Costs, Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Return on Assets, Profitablilitas, Corporate Banking.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Suatu lembaga yang memiliki peran sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (defisit unit) serta memiliki peran sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran adalah pengertian Bank (Lukman Dendawijaya, 2009:14). Bank juga mempunyai peran sebagai pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang sehat, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan (Booklet Perbankan Indonesia, 2009:5). Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering pula disebut lembaga kepercayaan. Sejalan dengan karakteristik usahanya tersebut, maka bank merupakan suatu segmen usaha yang kegiatannya banyak diatur oleh pemerintah. (Siamat, 2005).

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut dan mencakup tentang bank, kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa bank


(15)

adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, dan aktivitasnya pasti berhubungan dengan masalah keuangan.

Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, terdapat dua jenis bank, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Kedua bank tersebut dalam menjalankan kegiatan usahanya diklasifikasikan menjadi dua bagian lagi, yaitu bank konvensional dan bank dengan prinsip syariah.

Setiap perusahaan, baik bank maupun non bank akan melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.Dari laporan tersebut dapat diketahui bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki serta dapat menunjukan kinerja manajemen bank selama satu periode tertentu.Keuntungan dengan membaca laporan keuangan ini pihak manajemen diharapkan dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya.

Kegiatan analisis laporan keuangan meliputi perhitungan dan interpretasi rasio keuangan yang memberikan informasi secara terinci terhadap hasil interpretasi mengenai prestasi yang dicapai perusahaan, serta masalah yang mungkin terjadi dalam perusahaan. Dengan analisis rasio, informasi keuangan yang rinci dan rumit mudah dibaca dan ditafsirkan, sehingga laporan suatu perusahaan mudah dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan lain, serta lebih cepat melihat perkembangan dan kinerja perusahaan secara periodik.


(16)

Tujuan utama operasional bank adalah mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk menghasilkan /memperoleh laba secara efektif dan efisien. Profitabilitas yang digunakan adalah ROA karena dapat memperhitungkan kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan. Tingkat profitabilitas dengan pendekatan ROA bertujuan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan income. Apabila ROA meningkat berarti profitabilitas perusahaan meningkat sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas (Husnan, 2004).

Penelitian terhadap rasio-rasio keuangan yang mempengaruhi tingkat profitabilitas perbankan sudah pernah dilakukan antara lain penelitian Widayani (2005) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 61 perusahaan perbankan dengan periode penelitian 2000-2002. Dalam penelitian tersebut, peneliti membuktikan adanya pengaruh signifikan CAR, LDR, BOPO dan DER secara partial terhadap profitabilitas Bank Umum di Indonesia, sementara NPL tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum di Indonesia.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Mawardi (2005) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum di Indonesia. Rasio-rasio yang digunakan pada variabel bebas adalah CAR, NPL, NIM, BOPO. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa NPL, NIM, dan BOPO mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan Rasio CAR mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA).


(17)

Penelitian lain juga dilakukan oleh Indriana (2009) mengenai pengaruh DER, BOPO, dan EPS terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EPS, DER, dan BOPO memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa persamaan maupun perbedaan diantara penelitian sebelumnya. Hal ini memungkinkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Oleh karena itulah, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan.

Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian Widayani (2005) yang meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan. Namun ada beberapa perbedaan penelitian ini dengan penelitian Widayani, yaitu :

1. Periode penelitian Widayani adalah 2000-2002, sedangkan penelitian ini menggunakan periode pengamatan 2009-2011.

2. Penelitian Widayani menggunakan variabel CAR, LDR, BOPO, DER, dan NPL, sedangkan penelitian ini menggunakan variabel BOPO, EPS, DER, dan DAR terhadap profitabilitas (ROA).

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011”.


(18)

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Apakah rasio beban operasional (BOPO) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 ?

2. Apakah earning per share (EPS) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 ?

3. Apakah debt to equity ratio (DER) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 ?

4. Apakah BOPO, EPS, dan DER secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh rasio beban operasional (BOPO) terhadap

Return On Asset (ROA).

2. Untuk menganalisis pengaruh EPS (Earning Per Share) terhadap

Return On Asset (ROA).

3. Untuk menganalisis pengaruh DER (Debt to Equity Ratio) terhadap


(19)

4. Untuk menganalisis pengaruh BOPO, EPS, dan DER secara bersama-sama terhadap Return On Asset (ROA).

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan antara lain sebagai berikut :

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang hubungan antara rasio keuangan dan profitabilitas pada perusahaan perbankan.

2. Hasil penelitian diharapkan dapat mendukung penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan dan profitabilitas pada perusahaan perbankan.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi investor dalam berinvestasi dan dapat memberikan gambaran tentang kinerja keuangan perbankan Indonesia sehingga dihadapkan sebagai paham pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi dan pemberian kredit disektor perbankan.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis

2.1.1. Perbankan

Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah “ Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Bank harus terus menjaga kinerjanya dan memelihara kepercayaan masyarakat mengingat tugasnya bahwa bank bekerja dengan dana masyarakat yang disimpan pada bank atas dasar kepercayaan. Untuk dapat meningkatkan taraf hidup rakyat tentu diperlukan modal kepercayaan masyarakat dan kepercayaan ini akan diberikan hanya kepada bank yang sehat, oleh karena pihak manajemen bank harus berupaya untuk dapat menjaga dan meningkatkan kinerja.

Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa usaha bank selalu berkaitan dengan masalah keuangan, yaitu : menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Dengan demikian bank sebagai suatu badan berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

dari dua pihak, yaitu pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dan pihak yang kekurangan dana (defisit unit). Hal ini juga yang menyebabkan lembaga


(21)

bank disebut sebagai lembaga kepercayaan, artinya pihak yang kelebihan dana mempercayakan sepenuhnya kepada bank untuk mengelola dananya termasuk menyalurkannya kepada pihak yang kekurangan atau memerlukan dana berupa kredit. Wujud kepercayaan tersebut dalam bentuk tidak ikut campurnya pihak surplus ini dalam menentukan pihak defisit mana yang layak dipercaya (Kasmir, 2004).

Ada beberapa cara dalam pengklasifikasian bank-bank di Indonesia, yaitu dilihat dari segi fungsi atau status operasi; kepemilikan; dan penyediaan jasa.

1. Dari Segi Fungsi atau Status Operasi

• Bank Sentral

Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya.

• Bank Umum atau Bank Komersial

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Dari Segi Kepemilikan

• Bank Milik Negara

Adalah bank yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara. Tahun 1999 lalu lahir bank pemerintah yang baru yaitu Bank Mandiri, yang


(22)

merupakan hasil merger atau penggabungan bank-bank pemerintah yang ada sebelumnya.

• Bank Pemerintah Daerah

Adalah bank-bank yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Bank milik Pemerintah Daerah yang umum dikenal adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD), yang didirikan berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1962. Masing-masing Pemerintah Daerah telah memiliki BPD sendiri. Di samping itu beberapa Pemerintah Daerah memiliki Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

• Bank Swasta Nasional

Setelah pemerintah mengeluarkan paket kebijakan deregulasi pada bulan Oktober 1988 (Pakto 1988), muncul ratusan bank-bank umum swasta nasional yang baru. Namun demikian, bank-bank baru tersebut pada akhirnya banyak yang dilikuidasi oleh pemerintah. Bentuk hukum bank umum swasta nasional adalah Perseroan Terbatas (PT), termasuk di dalamnya Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN), yang telah merubah bentuk hukumnya menjadi PT tahun 1993.

• Bank Swasta Asing

Adalah bank-bank umum swasta yang merupakan perwakilan (kantor cabang) bank induknya di negara asalnya. Pada awalnya, bank-bank swasta asing hanya boleh beroperasi di DKI Jakarta saja. Namun setelah dikeluarkan Pakto 27, 1988, bank-bank swasta asing ini diperkenankan untuk membuka kantor cabang pembantu di delapan


(23)

kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Denpasar, Ujung Pandang (Makasar), Medan, dan Batam. Bank-bank asing ini menjalaskan fungsi sebagaimana layaknya bank-bank umum swasta nasional, dan mereka tunduk pula pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

• Bank Umum Campuran

Bank campuran (joint venture bank) adalah bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara dan atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.

3. Dari Segi Penyediaan jasa

• Bank Devisa

Bank devisa (foreign exchange bank) adalah bank yang dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta asing, baik dalam hal penghimpunan dan penyaluran dana, serta dalam pemberian jasa-jasa keuangan. Dengan demikian, bank devisa dapat melayani secara langsung transaksi-transaksi dalam skala internasional.

• Bank Non Devisa

Bank umum yang masih berstatus non devisa hanya dapat melayani transaki-transaksi di dalam negeri (domestik). Bank umum non devisa dapat meningkatkan statusnya menjadi bank devisa setelah memenuhi ketentuan-ketentuan antara lain: volume usaha minimal mencapai


(24)

jumlah tertentu, tingkat kesehatan, dan kemampuannya dalam memobilisasi dana, serta memiliki tenaga kerja yang berpengalaman dalam valuta asing.

Sifat khusus industri perbankan ada dua, yaitu:

1. Sebagai salah satu sub-sistem industri jasa keuangan Bank bisa disebut juga sebagai jantung jasa keuangan. Disebut sebagai jantung, karena bank sebagai motor penggerak roda perekonomian suatu negara, salah satu leading indicator kestabilan tingkat perekonomian suatu negara . Jika perekonomian suatu negara. Jika perbankan mengalami suatu masalah keterpurukan, hal ini adalah indikator perekonomian negara yang sedang sakit.

2. Industri perbankan adalah industri yang sangat bertumpu kepada kepercayaan masyarakat (fiduciary financial institution). Kepercayaan masyarakat (fiduciary financial institution) adalah segala-galanya bagi bank. Begitu masyarakat tidak percaya pada bank, bank akan menghadapi “rush” dan akhirnya koleps.

2.1.2. Laporan Keuangan Bank

Menurut ketentuan pemerintah, kegiatan usaha suatu bank harus dinyatakan dalam laporan keuangan yang diterbitkan dan dilaporkannya kepada masyarakat dan otoritas moneter sebagai pengawas perbankan nasional. Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi bank secara keseluruhan. Laporan keuangan yang dihasilkan bank diharapkan dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangan dan pertanggungjawaban


(25)

manajemen bank kepada seluruh stake holder bank. Laporan keuangan digunakan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak. Dimana masing-masing pihak mempunyai tujuan sendiri-sendiri untuk mengetahui hasil interprestasi dari laporan keuangan tersebut. Menurut Munawir (2002) pihak- pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah :

1. Pemilik perusahaan, sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaannya, karena dengan laporan tersebut pemilik perusahaan akan dapat menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin perusahaannnya dan kesuksesan manajer dinilai dengan laba yang diperoleh perusahaann. 2. Manajer atau pemimpin perusahaan, dengan mengetahui posisi keuangan

perusahannya periode yang baru lalu akan dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang lebih tepat.

3. Para investor, mereka berkepentingan terhadap prospek keuntungan dimasa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut.

4. Para kreditur dan bankers, sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. 5. Pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung

oleh perusahaan juga sangat diperlukan oleh BPS. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja sebagai dasar perncanaan pemerintah. Pembuatan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara umum, tujuan pembuatan laporan keuangan suatu bank adalah sebagai berikut (Kasmir, 2004):

1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis aktiva yang dimiliki.

2. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan jenis-jenis kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenis-jenis modal bank waktu tertentu.


(26)

4. Memberikan informasi keuangan tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan bank tersebut.

5. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.

6. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban dan modal suatu bank.

7. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan.

2.1.3. Profitabilitas

Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien. Efisiensi sebuah usaha baru dapat diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas dan mengelola tingkat efisiensi usaha bank secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio ini menunjukkan tingkat rentabilitas usaha bank semakin baik atau sehat.

Dalam penelitian ini Return On Asset (ROA) dipilih sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perbankan adalah karena Return on Asset

digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return on Asset

merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin besar Return on Asset menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar. Apabila Return on Asset


(27)

menningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham (Husnan, 2004).

Menurut Bank Indonesia, Return On Assets (ROA) merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total asset dalam suatu periode. Rasio ini dapat dijadikan sebagai ukuran kesehatan keuangan. Rasio ini sangat penting, mengingat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aset dapat mencerminkan tingkat efisiensi usaha suatu bank. Dalam kerangka penilaian kesehatan bank, BI akan memberikan score maksimal 100 (sehat) apabila bank memiliki ROA > 1,5% (Hasibuan, 2006).

2.1.4. Rasio Beban Operasional (BOPO)

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (Siamat, 2005). Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya (biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran dan biaya operasi lainnya). Pendapatan operasi merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya.

Rasio BOPO bertujuan untuk mengukur kemampuan pendapatan operasional dalam menutup biaya operasional. Jika rasio BOPO semakin meningkat mencerminkan kurangnya bank dalam mengelola usahanya


(28)

(SE.Intern BI,2004). Bank Indonesia menetapkan rasio BOPO adalah dibawah 90%, karena jika rasio BOPO melebihi 90% hingga mendekati 100% maka bank tersebut dapat dikategorikan tidak efisien dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

2.1.5. Earning per Share (EPS)

Menurut Harahap (2007 : 156), EPS digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemilik perusahaan. Rasio rendah berarti manajemen tidak menghasilkan kinerja yang baik dengan dengan memperhatikan pendapatan-pendapatan yang diperoleh. Rasio tinggi berarti perusahaan sudah mapan (mature).

2.1.6 Debt to Equity Ratio (DER)

DER memberikan pengertian kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang-utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek, dengan menggunakan rasio modal sendiri. Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan pemegang saham.

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengukuran kinerja perbankan dengan menggunakan rasio keuangan terhadap kinerja profitabilitas. Penelitiannya antara lain:

Widayani (2005) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 61 perusahaan perbankan dengan periode penelitian 2000-2002. Dalam penelitian tersebut, peneliti membuktikan adanya pengaruh signifikan CAR,


(29)

LDR, BOPO dan DER secara partial terhadap profitabilitas Bank Umum di Indonesia, sementara NPL tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum di Indonesia.

Penelitian Mawardi (2005) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum di Indonesia. Rasio-rasio yang digunakan pada variabel bebas adalah CAR, NPL, NIM, BOPO. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa NPL, NIM, dan BOPO mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan Rasio CAR mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Penelitian Indriana (2009) mengenai pengaruh DER, BOPO, dan EPS terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EPS, DER, dan BOPO memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Alat Analisis

Hasil Widayani (2005) Analisis

faktor-faktor yang

Mempengaruhi profitabilitas perbankan Periode 2000 – 2002 CAR, LDR BOPO, NPL, DER dan ROA Analisis Regresi Linier Berganda . Variabel yang Signifikan positif: NIM Variabel yang signifikan negative: NPL, BOPO Variabel yang tidak signifikan: CAR Mawardi (2005) Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum CAR, NPL, BOPO, NIM dan ROA Analisis Regresi Linier Berganda Hasil penelitian menunjukkan keempat variabel CAR,NPL,BOPO serta NIM secara Bersama-sama mempengaruhi


(30)

di Indonesia kinerja bank umum. Untuk variable CAR dan NIM mempunyai pengaruh positif terhadap ROA, sedangkan variable BOPO dan NPL, mempunyai pengaruh negative terhadap ROA. Dari keempat variabel, yang paling berpengaruh terhadap ROA adalah variable NIM.

Indriana (2009) Pengaruh Der, Bopo, Roa Dan Eps Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Pada Bank Devisa DER, BOPO, EPS, dan ROA Analisis Regresi Linier Berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER, BOPO, dan EPS memberikan

pengaruh

signifikan terhadap profitabilitas.

Berdasarkan tabel 2.1 diatas dapat dilihat hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh beberapa peneliti. Dalam penelitian ini, akan dianalisis tingkat profitabilitas perbankan dengan menggunakanm rasio keuangan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Dari penelitian ini, diharapkan dapat diketahui tingkat profitabilitas bank go publik yang terdaftar di BEI, serta pertumbuhan tingkat profitabilitasnya selama tiga tahun tersebut.

2.3. Kerangka Konseptual

Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan diatas, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(31)

• Rasio BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Widayani (2005), Mawardi (2005) dan Indriana (2009) menunjukkan hasil bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Diharapkan pada penelitian ini akan menunjukkan hasil yang sama.

• Rasio EPS berpengaruh signifikan terhadap ROA

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indriana (2009) menunjukkan hasil bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset

(ROA). Diharapkan pada penelitian ini akan menunjukkan hasil yang sama.

• Rasio DER berpengaruh signifikan terhadap ROA

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indriana (2009) menunjukkan hasil bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset

(ROA). Diharapkan pada penelitian ini akan menunjukkan hasil yang sama.

• Rasio BOPO, EPS, dan DER secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ROA

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Widayani (2005), Mawardi (2005), dan Indriana (2009) menunjukkan hasil bahwa BOPO, EPS, dan DER berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Diharapkan pada penelitian ini akan menunjukkan hasil yang sama.


(32)

H1 H2 H3 H4

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4. Hipotesis Penelitian

Menurut Rochaety (2007 : 31), “hipotesis penelitian merupakan anggapan peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji”. Berdasarkan kerangka di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah :

1. H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap profitabilitas.

2. H2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara EPS terhadap profitabilitas.

3. H3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara DER terhadap profitabilitas.

4. H4: Terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO, EPS, dan DER secara bersama-sama terhadap profitabilitas.

BOPO(X1) EPS(X2) DER(X3)


(33)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah explanatory

(penelitian penjelasan) yakni penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

3.2. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel 3.2.1. Variabel Dependen (Y)

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Profitabilitas (ROA). Profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA. Return On Assets

(ROA) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secarakeseluruhan.

����������

����������� ����%

3.2.2. Variabel Independen (X)

Menurut Tuty Martadiredja dan Sarwono (2008:107), variabel bebas “merupakan variabel yang diukur,dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. BOPO

Rasio Beban Operasional (BOPO), yaitu perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional. Beban operasional dihitung


(34)

berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya.

BOPO diukur dengan menggunakan rumus: ����= ����������������

��������������������� ����% b. EPS

Rasio Earning Per Share (EPS) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur pendapatan per lembar saham yang dihitung dari total keuntungan (EAT) terhadap jumlah lembar saham yang beredar.

EPS diukur dengan menggunakan rumus:

��� = ���

����������������� ����% c. DER

Rasio Debt to Equity Ratio (DER) digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang-utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek, dengan menggunakan modal sendiri.

DER diukur dengan menggunakan rumus: ���= ����������

������������ ����%

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang


(35)

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2009-2011 yang berjumlah 29 perusahaan.

Sampel adalah bagian populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian (Kuncoro, 2003:107). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu metode penetapan sampel berdasarkan kriteria tertentu.

Adapun yang menjadi kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011 2. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama periode pengamatan (tahun

2009-2011)

3. Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian memiliki Operating Profit dan

Net Income yang bernilai positif.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh sampel perusahaan perbankan sebanyak 25 perusahaan, dengan time series 3 tahun pengamatan.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Nama Perusahaan Kriteria Sampel

1 2 3

1 Bank Agroniaga Tbk 1

2 Bank Artha Graha Internasional Tbk 2

3 Bank Bukopin Tbk 3

4 Bank Bumi Artha Tbk 4

5 Bank ICB Bumiputera Tbk -

6 Bank Capital Indonesia Tbk 5

7 Bank Central Asia Tbk 6

8 Bank Mutiara Tbk 7

9 Bank Cimb Niaga Tbk 8

10 Bank Danamon Indonesia Tbk 9

11 Bank Ekonomi Raharja Tbk 10


(36)

13 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 11

14 Bank Internasional Indonesia Tbk -

15 Bank Kesawan Tbk 12

16 Bank Mandiri (Persero) Tbk 13

17 Bank Mayapada Internasional Tbk 14

18 Bank Mega Tbk 15

19 Bank Negara Indonesia Tbk 16

20 Bank Ocbc Nisp Tbk 17

21 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 18

22 Bank Pan Indonesia Tbk 19

23 Bank Permata Tbk 20

24 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 21

25 Bank Swadesi Tbk -

26 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 22

27 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 23

28 Bank Victoria International Tbk 24

29 Bank Windu Kentjana International Tbk 25

Tabel 3.2

Daftar Sampel Perusahaan Perbankan go public sebagai Objek Penelitian No Nama Bank

1 Bank Agroniaga Tbk

2 Bank Artha Graha Internasional Tbk 3 Bank Bukopin Tbk

4 Bank Bumi Artha Tbk 5 Bank Capital Indonesia Tbk 6 Bank Central Asia Tbk 7 Bank Mutiara Tbk 8 Bank Cimb Niaga Tbk

9 Bank Danamon Indonesia Tbk 10 Bank Ekonomi Raharja Tbk

11 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 12 Bank Kesawan Tbk

13 Bank Mandiri (Persero) Tbk 14 Bank Mayapada Internasional Tbk 15 Bank Mega Tbk

16 Bank Negara Indonesia Tbk 17 Bank Ocbc Nisp Tbk

18 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 19 Bank Pan Indonesia Tbk

20 Bank Permata Tbk


(37)

22 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 23 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 24 Bank Victoria Internationaltbk

25 Bank Windu Kentjana International Tbk Sumbe

3.4. Jenis Dan Sumber Data

Dalam melaksanakan penelitian ini, jenis data yang dipergunakan adalah data sekunder. Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2008:193), “sumber sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berupa laporan keuangan tahunan masing-masing perusahaan periode 2009-2011. Data tersebut diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non participant observation, yaitu dengan cara mengumpulkan seluruh data yang diperlukan berupa laporan keuangan setiap perusahaan sampel setiap periode penelitian (2009-2011). Sumber data adalah website Bank Indonesia.

3.6. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini,metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Services Solution). Dalam menganalisis data tersebut, peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari uji normalitas.


(38)

3.6.1.Uji Asumsi Klasik

Karena data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan ketepatan model perlu digunakan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang mendasari model regresi. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini melputi uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independent dan variabel dependent atau keduanya terdistribusikan secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas data dapat diuji dengan kolmogorof-Smirnof.

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variable bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF).

Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilihyang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance)dan menunjukkan


(39)

adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIFdiatas 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan 1 ke pengamatan yang lain tetap. Hal seperti itu juga disebut sebagai homokedastisitas dan dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot atau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier berganda terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

3.6.2. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variable dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik


(40)

analisis ini sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah.

Hubungan fungsi antara satu variabel dependent dengan lebih dari satu variabel independent dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimana kinerja profitabilitas sebagai variabel dependent sedangkan CAR, NPL, BOPO,LDR, NIM, dan Pangsa kredit sebagai variabel independent.

Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y= b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e

Keterangan:

Y = Tingkat Profitabilitas Perbankan b0 = Konstanta

b1-b4 = Koefisien regresi variabel independent

x1 = Biaya operasi terhadap pendapatan operasi (BOPO) x2 = Earning per Share (EPS)

x3 = Debt to Equity Ratio (DER)

e = error

3.6.3. Pengujian secara parsial (uji t)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara parsial (uji t).

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.


(41)

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut:

1. Ho = b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variable bebas terhadap variabel terikat.

2. Ho = b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Untuk menilai t hitung digunakan rumus : thitung =��������� ������� �1

������� ������� �1

Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :

1. H0 diterima dan Ha ditolak apabila t hitung < t tabel. Artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. 2. H0 ditolak dan Ha diterima apabila t hitung > t tabel. Artinya variabel

bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

3.6.4 Pengujian Secara Simultan (F-test)

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

H0 diterima dan Ha ditolak jika F hitung < F tabel untuk α = 5% H0 ditolak dan Haditerima jika F hitung > F tabel untuk α = 5%


(42)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskriptif Data Penelitian

Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2011. Perusahaan yang dijadikan sampel berjumlah 25 perusahaan. Daftar perusahaan yang telah ditentukan dapat dilihat pada lampiran.

4.2. Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimun, mean, dan standar deviasi. Statistik deskriptif akan dijelaskan dalam tabel berikut ini.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

BOPO 75 .31 .97 .6751 .19994

EPS 75 1.00 930.00 147.9600 189.64871

DER 75 3.03 15.62 9.1153 2.67638

ROA 75 .15 4.45 1.8793 .98039

Valid N (listwise) 75

Tabel 4.1.

STATISTIK DESKRIPTIF


(43)

Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa :

1. Rata-rata dari ukuran BOPO adalah 0,6751 dengan standar deviasi 0,19994 dan jumlah data yang ada adalah 75. Nilai tertinggi BOPO adalah 0,97 sedangkan nilai terendah adalah 0,31.

2. Rata-rata dari EPS adalah 147,9600 dengan standar deviasi 189.64871 dan jumlah data yang ada adalah 75. Nilai EPS tertinggi adalah 930,00 sedangkan nilai terendah adalah 1,00.

3. Rata-rata dari DER adalah 9,1153 dengan standar deviasi 2.67638 dan jumlah data yang ada adalah 75. Nilai tertinggi DER adalah 15,62 sedangkan nilai terendah adalah 3,03.

4. Rata-rata dari ROA adalah 1,8793 dengan standar deviasi 0,98039 dan jumlah data yang ada adalah 75. Nilai tertinggi ROA adalah 4,45 sedangkan nilai terendah adalah 0,15.

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik

Salah satu satu syarat yang menjadi dasar penggunaan model regresi berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS) adalah dipenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan efisien (Best Linear Unbiased Estimator). Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program statistik. Menurut Ghozali (2005), asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut ini.


(44)

Non-Multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna.

Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi.

Non-Heterokedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.

4.2.2.1. Uji Normalitas

Uji data statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau tidak. Ghozali (2005), memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov yang dapat dilihat dari:

a) nilai sig. atau signifikan atau probabilitas <0,05, maka distribusi data adalah tidak normal,

b) nilai sig. atau signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal.

Hipotesis yang digunakan adalah :

H0 : Data residual berdistribusi normal, dan Ha : Data residual tidak berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov


(45)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 75

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .64813861 Most Extreme Differences Absolute .094

Positive .094

Negative -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .812

Asymp. Sig. (2-tailed) .525

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Tabel 4.2

HASIL UJI NORMALITAS

Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2013

Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov

seperti yang terdapat dalam tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa besarnya nilai Kolmogorov–Smirnov sebesar 0,812 dan signifikan lebih dari 0,05 karena Asymp. Sig. (2-tailed) 0,525 > dari 0,05. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima atau Ha ditolak yang berarti data residual telah berdistribusi normal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini turut dilampirkan grafik histrogram dan plot data yang terdistribusi normal.


(46)

Gambar 4.1 HISTOGRAM

Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2013

Grafik histogram di atas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram yang menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (skewness) kiri maupun menceng ke kanan. Hal ini juga didukung dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot yang ditampilkan pada Gambar 4.2


(47)

Gambar 4.2

UJI NORMALITAS DATA

Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2013

Menurut Ghozali (2005), pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa data (titik) menyebar di sekitar dan mendekati garis diagonal. Hal ini sejalan dengan hasil pengujian dengan menggunakan histogram bahwa data telah terdistribusi normal. Karena secara keseluruhan data telah terdistribusi secara normal, maka dapat dilakukan pengujian asumsi klasik lainnya.

4.2.2.2. Uji Multikolinieritas

Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari:


(48)

2) Variance Inflatin Factor (VIF).

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerence). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence < 0,10 atau sama dengan VIF > 10 (Ghozali, 2005).

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s

T Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta

Toleran ce VIF 1 (Consta

nt)

2.243 .395 5.674 .000

BOPO -1.097 .413 -.224 -2.656 .010 .868 1.152 EPS .003 .000 .638 7.612 .000 .876 1.142 DER -.012 .029 -.033 -.421 .675 .987 1.014 a. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.3

HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS

Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2013

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinieritas. Hal tersebut dapat dilihat dengan membandingkannya dengan nilai Tolerance atau VIF. Masing-masing


(49)

variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai

Tolerence yang lebih besar dari 0,10. Jika dilihat dari VIFnya, bahwa masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas dalam variabel bebasnya.

4.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2005) menyatakan “uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya menurut Ghozali (2005) adalah sebagai berikut:

1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi gejala heteroskedastisitas atau tidak dengan cara mengamati penyebaran titik-titik pada grafik.


(50)

Gambar 4.3

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2013

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dengan tidak adanya pola yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model ini layak dipakai untuk memprediksi ROA perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan masukan variabel independen yaitu BOPO, EPS, dan DER.

4.2.2.4. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan Uji


(51)

Durbin Watson. Menurut Sunyoto (2009), untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dilihat dari:

1) angka D-W dibawah –2 berarti ada autokorelasi positif,

2) angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3) angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .750a .563 .544 .66169 1.602

a. Predictors: (Constant), DER, EPS, BOPO b. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.4

HASIL UJI AUTOKORELASI

Sumber : Output SPSS, diolah oleh peneliti, 2013

Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji autokorelasi variabel penelitian. Berdasarkan hasil pengujiannya dapat dilihat bahwa tidak terjadi autokorelasi antar kesalahan pengganggu antar periode. Hal tersebut dilihat dari nilai Durbin-Watson (D-W) sebesar 1,602. Angka D-W di antara -2 sampai +2 yang mengartikan bahwa angka DW lebih besar dari -2 dan lebih kecil dari 2. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negatif.

4.3 Analisis Regresi

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimstor (BLUE) dan


(52)

layak untuk dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan pengujian hipotesis. Adapun hasil pengolahan data dengan analisis regresi sebagai berikut :

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.243 .395 5.674 .000

BOPO -1.097 .413 -.224 -2.656 .010

EPS .003 .000 .638 7.612 .000

DER -.012 .029 -.033 -.421 .675

a. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.5

Analisis Regresi

Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2013

Berdasarkan tabel 4.6 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda yaitu:

Y= 2,243 – 1,097 (X1) + 0,003 (X2) – 0,012 (X3) + e

dimana:

Y = ROA a = Konstanta

b1,b2,b3 = Parameter koefisien regresi X1 = BOPO

X2 = EPS X3 =DER e = error


(53)

Penjelasan dari nilai a, b1, b2 dan b3 pada Unstandardized Coefficients

tersebut dapat dijelaskan dibawah ini. • Nilai B Constant (a) = 2,243=konstanta

Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada nilai variabel bebas yaitu BOPO, EPS, dan DER maka nilaiROA yang dilihat dari nilai Y tetap sebesar 2,243.

• Nilai b1 = -1,097 = BOPO

Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan BOPO sebesar 1 satuan, maka perubahan ROA yang dilihat dari nilai Y akan berkurang sebesar -1,097 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

• Nilai b2 = 0,003 = EPS

Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan EPS sebesar 1 satuan, maka perubahan ROA yang dilihat dari nilai Y akan bertambah sebesar -0,003 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

• Nilai b3 = -0,012 = DER

Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan DER sebesar 1 satuan, maka perubahan ROA yang dilihat dari nilai Y akan berkurang sebesar -0,012 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

4.4. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda yaitu Uji Koefisien Determinasi / Regresi (R). Uji regresi digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien korelasi


(54)

dikatakan kuat apabila data nilai R berada diantara 0,5 dan mendekati 1. Nilai R Square adalah 0 sampai dengan 1. Apabila nilai R Square semakin mendekati 1, maka variabel-variabel independen mendekati semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R Square maka kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Dalam kenyataannya nilai Adjusted R Square

(Adj R2) bernilai positif. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program statistik, maka diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.7.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .750a .563 .544 .66169

a. Predictors: (Constant), DER, EPS, BOPO b. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.6 MODEL SUMMARY

Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2013

Pada tabel 4.7, dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan. Nilai R sebesar 0,750 menunjukkan bahwa korelasi atau keeratan hubungan Profitabilitas (ROA) dengan BOPO, EPS, dan DER mempunyai hubungan yang tidak cukup erat yaitu sebesar 75%. Menurut Sugiyono (2008), jika angka R berada diantara 0,40 dan 0,59 maka hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya cukup erat.

Besarnya Adjusted R2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS diperoleh sebesar 0.544. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel ukuran perusahaan, likuiditas, dan leverage terhadap tingkat


(55)

pengungkapan laporan keuangan adalah sebesar 54,4%. Sedangkan sisanya sebesar 45,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Standar Error of Estimate (SEE) adalah 0,66169, semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen. Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menggunakan uji t dan uji F.

4.4.1 Uji Signifikan Parsial (t-test)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam uji t digunakan hipotesis seperti yang terlihat berikut ini.

H0: b1,b2,b3 = 0, artinya BOPO, EPS,dan DER tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) secara parsial pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha: b1,b2,b3 ≠ 0, artinya BOPO, EPS,dan DER berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) secara parsial pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kriteria:

H0 diterima dan Haditolak jika t hitung < t tabel untuk α = 5% Ha diterima dan H0 ditolak jika t hitung > t tabel untuk α = 5%


(56)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.243 .395 5.674 .000

BOPO -1.097 .413 -.224 -2.656 .010

EPS .003 .000 .638 7.612 .000

DER -.012 .029 -.033 -.421 .675

a. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.7 HASIL UJI T

Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti 2013

Tabel 4.8 menunjukkan hasil pengujian statistik t sehingga dapat menjelaskan pengaruh variabel independen secara parsial.

1) Pengaruh BOPO terhadap profitabilitas

a. Variabel BOPO memiliki t hitung -2,656. Dengan menggunakan t tabel, diperoleh t tabel sebesar 1,99346. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar -2,656 lebih besar dari t tabel yang sebesar -1,99346 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya, secara parsial ukuran perusahaan memiliki pengaruh secara negatif dan tsignifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .

b. Nilai signifikansi sebesar 0,010 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t individual (parsial) lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t


(57)

tabel yaitu BOPO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

2) Pengaruh EPS terhadap profitabilitas

a. Variabel EPS memiliki t hitung 7,612. Dengan menggunakan t tabel, diperoleh t tabel sebesar 1,99346. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar 7,612 lebih kecil dari t tabel yang sebesar 1,99346 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya, secara parsial EPS memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .

b. Nilai signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t individual (parsial) lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu EPS secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

3) Pengaruh DER terhadap profitabilitas

a. Variabel DER memiliki t hitung -0,421. Dengan menggunakan t tabel, diperoleh t tabel sebesar 1,99346. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar -0,421 lebih kecil dari t tabel yang sebesar 1,99346 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya, secara parsial DER memiliki pengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap


(58)

profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .

b. Nilai signifikansi sebesar 0,675 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t individual (parsial) lebih kecil dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu DER secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

4.4.2 Uji Signifikan Simultan (F-test)

Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam uji F digunakan hipotesis yang disebutkan dibawah ini:

H0: b1,b2,b3,b4 = 0, artinya BOPO, EPS, dan DER tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) secara simultan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha: b1,b2,b3,b4 ≠ 0, artinya BOPO, EPS, dan DER berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) secara simultan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kriteria:

H0 diterima dan Haditolak jika F hitung < F tabel untuk α = 5% Ha diterima dan H0 ditolak jika F hitung > F tabel untuk α = 5%


(59)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 40.040 3 13.347 30.483 .000a

Residual 31.086 71 .438

Total 71.126 74

a. Predictors: (Constant), DER, EPS, BOPO b. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.8 HASIL UJI F

Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti 2013

Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 30,483 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih besar dari 0,05. Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai F tabel sebesar 2,73. Hal tersebut menunjukkan bahwa F hitung sebesar 30,483 lebih besar dari F tabel yang sebesar 2,73 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel bebas yaitu BOPO, EPS, dan DER berpengaruh siginifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada tingkat kepercayaan 95%.

a. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil pengujian regresi secara simultan menunjukkan adanya pengaruh signifikan variabel-variabel BOPO, EPS, dan DER terhadap profitabilitas (ROA) pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 30,483 lebih besar dari F tabel sebesar 2,73. Nilai Adjusted R Square (Adj R2) sebesar 0,544 (54,4%). Angka ini bernilai positif. Hal ini berarti ada variasi atau perubahan dalam profitabilitas (ROA) dapat dijelaskan oleh ukuran BOPO, EPS,


(60)

dan DER sebesar 54,4%. Sedangkan sisanya sebesar 45,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

1. Pengaruh BOPO terhadap profitabilitas (ROA)

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa BOPO berpengaruh siginifikan terhadap ROA pada tingkat kepercayaan 95%. Ukuran perusahaan menunjukkan t hitung sebesar -2,656 dengan nilai signifikansi 0,010, sedangkan t tabel adalah 1,99346 sehingga t hitung < t tabel (2,656< -1,99346), maka BOPO secara individual berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

2. Pengaruh EPS terhadapprofitabilitas (ROA)

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada tingkat kepercayaan 95%. EPS menunjukkan t hitung sebesar 7,612 dengan nilai signifikansi 0,000, sedangkan t tabel adalah 1,99346 sehingga t hitung > t tabel (7,612< 1,99346), maka EPS secara individual berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

3. Pengaruh DERterhadap profitabilitas

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada tingkat kepercayaan 95%. DER menunjukkan t hitung sebesar -0,421 dengan nilai signifikansi 0,675, sedangkan t tabel adalah 1,99346 sehingga t hitung < t tabel (-0,421< 1,99346), maka DER secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.


(61)

Dari hasil pengujian secara simultan diketahui bahwa BOPO, EPS, dan DER berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada tingkat kepercayaan 95%. Uji F menunjukkan F hitung sebesar 30,483 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari F tabel yang sebesar 2,73. Maka BOPO, EPS dan DER secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadapprofitabilitas (ROA)


(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Penelitian ini menguji apakah BOPO, EPS dan DER memiliki pengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel 25 perusahaan perbankan yang listing selama periode 2009-2011. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. BOPO secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

2. EPS secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

3. DER secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

4. BOPO, EPS dan DER secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.


(63)

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya menganalisis perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah sampel yang listing sebanyak 25 perusahaan.

2. Penelitian ini hanya menggunakan BOPO, EPS dan DER dalam mengukur pengaruh variabel ROA sementara masih banyak rasio-rasio keuangan lainnya dan faktor-faktor lain dan seperti Net Profit Margin,

Return On Equity,Gross Profit Margin, dll yang dapat dipakai untuk memprediksi tingkat profitabilitas..

3. Periode pengamatan yang hanya tiga tahun (2009-2011) menyebabkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas.

5.3 Saran

Beberapa saran yang dapat dikemukakan peneliti berkaitan dengan hasil penelitian ini antara lain:

1. Pada bank umum yang go public, BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas bank. Manajemen bank agar dapat meningkatkan ROA, bank harus dapat menurunkan BOPO agar lebih selektif dalam mengeluarkan biaya operasional.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian sejenis, dapat menambahkan variabel bebas (independen) yang lain seperti Net Profit Margin, Return On Equity, Net Interest Margin, dll


(64)

yang dapat dipakai untuk memprediksi profitabilitas dan memperbanyak periode yang digunakan dalam penelitiannya agar penelitian dapat lebih digeneralisasi dan memberikan kesimpulan yang lebih baik.


(65)

DAFTAR PUSTAKA

Dendawijaya, Lukman. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada.

Hasibuan, Malayu S.P, 2006, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah,Edisi Revisi, Bumi Aksara:Jakarta.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga

.

Munawir, 2002. “Akuntansi Keuangan Dan Manajemen”. Edisi Revisi. Penerbit BPFE. Yogyakarta

Rochaety, Ety. Tresnati, Ratih. et al. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sugiyono.2008.Metode Penelitian Bisnis.Bandung:Alfabeta. Bandung.

Sunyoto, Danang, 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, edisi pertama, Media Pressindo, Yogyakarta.

Surat Edaran Bank Indonesia No 6/73/Intern DPNP tgl 24 Desember 2004, Perihal Pedoman Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (CAMELS Rating), Bank Indonesia, Jakarta.

Tuty S. Martadiredja, Jonathan Sarwono .2008. Riset Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Andi


(66)

PENELITIAN TERDAHULU

Mawardi, Wisnu, 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum Di Indonesia ( Studi Kasus Pada Bank Umum Dengan Total Asset Kurang Dari 1 Trilyun ).Universitas Diponegoro : Semarang.

Widayani, Indri Astuti, 2005. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Periode 2000 – 2002, Universitas Diponegoro : Semarang.

Indriana, Novi, 2009. Pengaruh DER, BOPO, ROA dan EPS terhadap

Harga Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Bank Devisa, Universitas Gunadarma : Jakarta.

WEBSITE

Booklet Perbankan Indonesia, 2009.) www.idx.co.id


(67)

Lampiran A : Populasi Penelitian

Populasi Penelitian

No Nama Perusahaan Kriteria Sampel

1 2 3

1 Bank Agroniaga Tbk 1

2 Bank Artha Graha Internasional Tbk 2

3 Bank Bukopin Tbk 3

4 Bank Bumi Artha Tbk 4

5 Bank ICB Bumiputera Tbk -

6 Bank Capital Indonesia Tbk 5

7 Bank Central Asia Tbk 6

8 Bank Mutiara Tbk 7

9 Bank Cimb Niaga Tbk 8

10 Bank Danamon Indonesia Tbk 9

11 Bank Ekonomi Raharja Tbk 10

12 Bank Eksekutif Internasional Tbk - -

13 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 11

14 Bank Internasional Indonesia Tbk -

15 Bank Kesawan Tbk 12

16 Bank Mandiri (Persero) Tbk 13

17 Bank Mayapada Internasional Tbk 14

18 Bank Mega Tbk 15

19 Bank Negara Indonesia Tbk 16

20 Bank Ocbc Nisp Tbk 17

21 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 18

22 Bank Pan Indonesia Tbk 19

23 Bank Permata Tbk 20

24 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 21

25 Bank Swadesi Tbk -

26 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 22

27 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 23

28 Bank Victoria International Tbk 24


(1)

No Nama Perusahaan DER

2009 2010 2011

1 BANK AGRONIAGA Tbk 7,57 9,97 9,01

2 BANK ARTHA GRAHA

INTERNASIONAL Tbk

15,02 15,18 15,62 3 BANK BUKOPIN Tbk 13,65 15,45 12,07

4 BANK BUMI ARTHA Tbk 4,80 5,12 5,22

5 BANK CAPITAL INDONESIA Tbk 5,86 7,09 6,71 6 BANK CENTRAL ASIA Tbk 9,14 8,51 8,09

7 BANK MUTIARA Tbk 12,23 12,93 12,10

8 BANK CIMB NIAGA Tbk 8,55 9,43 8,08

9 BANK DANAMON INDONESIA Tbk 5,23 5,40 4,49 10 BANK EKONOMI RAHARJA Tbk 9,75 8,35 8,00 11 BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk 8,48 7,25 9,75

12 BANK KESAWAN Tbk 12,15 13,54 3,03

13 BANK MANDIRI (Persero) Tbk 10,23 9,81 7,81 14 BANK MAYAPADA INTERNASIONAL

Tbk

6,68 5,81 6,79

15 BANK MEGA Tbk 10,66 10,82 11,70

16 BANK NEGARA INDONESIA Tbk 10,88 6,50 6,90

17 BANK OCBC NISP Tbk 7,96 8,81 8,08

18 BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk

9,55 9,25 10,28 19 BANK PAN INDONESIA Tbk 6,16 7,81 6,85

20 BANK PERMATA Tbk 10,57 8,31 10,09

21 BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk

10,63 10,02 8,43 22 BANK TABUNGAN NEGARA (Persero)

Tbk

9,71 9,61 11,17

23 BANK TABUNGAN PENSIUNAN

NASIONAL Tbk

9,93 7,19 7,31 24 BANK VICTORIA INTERNATIONALTbk 10,69 12,88 8,74

25 BANK WINDU KENTJANA

INTERNATIONAL Tbk


(2)

No Nama Perusahaan ROA

2009 2010 2011

1 BANK AGRONIAGA Tbk 0,15 0,63 1,29

2 BANK ARTHA GRAHA

INTERNASIONAL Tbk

0,42 0,69 0,66

3 BANK BUKOPIN Tbk 1,4 1,4 1,64

4 BANK BUMI ARTHA Tbk 1,71 1,37 1,92

5 BANK CAPITAL INDONESIA Tbk 0,85 0,66 0,73 6 BANK CENTRAL ASIA Tbk 3,17 3,28 3,57

7 BANK MUTIARA Tbk 3,37 2,02 1,85

8 BANK CIMB NIAGA Tbk 2,02 2,36 2,63

9 BANK DANAMON INDONESIA Tbk 2,4 3,39 3,25 10 BANK EKONOMI RAHARJA Tbk 2,09 1,84 1,17 11 BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 Tbk 2,13 2,51 2,4

12 BANK KESAWAN Tbk 0,27 4,45 0,4

13 BANK MANDIRI (Persero) Tbk 2,74 3,11 2,99 14 BANK MAYAPADA INTERNASIONAL

Tbk

0,78 1,05 1,78

15 BANK MEGA Tbk 1,61 2,02 1,92

16 BANK NEGARA INDONESIA Tbk 1,51 2,21 2,49

17 BANK OCBC NISP Tbk 1,95 0,96 1,68

18 BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk

1,06 1,2 1,4 19 BANK PAN INDONESIA Tbk 1,81 1,74 2,19

20 BANK PERMATA Tbk 1,37 1,68 1,54

21 BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk

3,12 3,69 3,99 22 BANK TABUNGAN NEGARA (Persero)

Tbk

1,27 1,83 1,71

23 BANK TABUNGAN PENSIUNAN

NASIONAL Tbk

2,79 3,27 3,8 24 BANK VICTORIA INTERNATIONALTbk 0,85 1,28 2,03

25 BANK WINDU KENTJANA

INTERNATIONAL Tbk


(3)

Lampiran D : Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

BOPO 75 .31 .97 .6751 .19994

EPS 75 1.00 930.00 147.9600 189.64871

DER 75 3.03 15.62 9.1153 2.67638

ROA 75 .15 4.45 1.8793 .98039

Valid N (listwise)

75

Lampiran E : Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 75

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation .64813861 Most Extreme

Differences

Absolute .094

Positive .094

Negative -.093

Kolmogorov-Smirnov Z .812

Asymp. Sig. (2-tailed) .525

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(4)

Histogram


(5)

Lampian F: Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed Coefficient

s

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF 1 (Constan

t)

2.243 .395 5.674 .000

BOPO -1.097 .413 -.224 -2.656 .010 .868 1.152 EPS .003 .000 .638 7.612 .000 .876 1.142 DER -.012 .029 -.033 -.421 .675 .987 1.014 a. Dependent Variable: ROA


(6)

Lampiran H : Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .750a .563 .544 .66169 1.602

a. Predictors: (Constant), DER, EPS, BOPO b. Dependent Variable: ROA

Lampiran I : Uji Hipotesis

Uji T Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.243 .395 5.674 .000

BOPO -1.097 .413 -.224 -2.656 .010

EPS .003 .000 .638 7.612 .000

DER -.012 .029 -.033 -.421 .675

a. Dependent Variable: ROA

Uji F ANOVAb Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 40.040 3 13.347 30.483 .000a

Residual 31.086 71 .438