kasus, namun Teori Y, pendekatan yang berorientasi pada manusia, mungkin lebih efektif lagi.
3. Teori Tingkat Kebutuhan Model Maslow Maslow mengemukakan kerangka gagasan dalam “tingkat
kebutuhan” nya yang terkenal dan operasional, dia memaparkan motif- motif individu dalam tingkatan-tingkatan bersusun. Manakala kebutuhan
seseorang dari tingkat yang lebih rendah terpenuhi, kebutuhan-kebutuhan yang lain pada tingkat yang lebih tinggi segera timbul. Kebutuhan yang
telah terpenuhi tidak dapat berfungsi lagi sebagai motivator. Diakui bahwa masing-masing dari kita mempunyai kebutuhan
dasar tertentu, kaitannya dengan aktivitas kita dalam organisasi sosial. Tingkat kebutuhan menurut Maslow mencakup 1 Kebutuhan fisiologis,
2 Kebutuhan akan rasa aman 3 Kebutuhan sosial 4 Kebutuhan akan harga diri, dan 5 Kebutuhan akan pemenuhan diri self-realization.
2.4 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis hubungan antara variabel yang akan diteliti. Hal ini merupakan jaringan hubungan
antarvariabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara,
observasi, dan survei literatur. Pada umumnya suatu organisasi akan berusaha meningkatkan produktifitas karyawan dalam organisasinya dengan cara
memberikan motivasi kerja pada karyawannya. Apabila kondisi lingkungan kerja
Lingkungan Kerja X
1
Motivasi Kerja Y
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
suatu organisasi yang karakter tiap pekerjanya tidak solid serta karyawan merasakan ketidaknyamanan dalam organisasi maka akan berdampak negatif pada
motivasi kerja bagi karyawannya. Begitu juga dengan karakteristik pekerjaan, apabila persoalan keuangan dalam organisasi seperti pengupahan dan peningkatan
gaji bagi karyawan dapat berjalan lancer dan adil, maka karyawan akan termotivasi dalam bekerja.
Oleh karena itu kondisi lingkungan kerja dan karakteristikpekerjaan harus seiring dan berdampak positif dengan motivasi kerja sehingga setiap karyawan
didalam melakukan pekerjaan akan tercapai secara maksimal agar produktifitas karyawan dapat tercapai dengan baik. Secara skematis, kerangka konseptual
dalam penelitian ini dapat dilihat pada :
2.5 Hipotesis
Setelah melakukan observasi melalui pendistribusian kuisioner terhadap para pegawai bagian Akuntansi dan Verifikasi di RSUP. Adam Malik Medan,
maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : Karakteristik
pekerjaan X
2
1. Kondisi lingkungan kerja dan karakter tiap pekerjanya yang solid, menyenangkan, serta adanya kenyamanan terbukti dapat mempengaruhi
peningkatan kerja pegawai keuangan. 2. Karakteristik pekerjaan seperti menangani persoalan keuangan serta
peningkatan gaji dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai bagian keuangan.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian :
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah kuantitatif, berjenis deskriptif dan asosiatif. Dikatakan pendekatan kuantitatif sebab pendekatanini
berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi
permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran verifikasi dalam bentuk dukungan data empiris
di lapangan atau lebih sering disebut penelitian survei field research. Dimana penelitian ini dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajarai adalah data dari sampel dan hasilnya digeneralisasikan. Penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan
kepastian data numerik.Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk
menunjukkan hubungan antarvariabel,Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena bertujuan membuat pencanderaan lukisan deskripsi mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi atau daerah tertentu secara sistematik, faktual dan teliti Ginting, 2008:55. Sedangkan dikatakan sebagai penelitian
asosiatif karena penelitian ini menghubungkan dua variabel atau lebih Ginting, 2008:57.